Share

Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder
Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder
Penulis: LiLhyz

Bab 1 Hamil

Penulis: LiLhyz
Apa yang akan terjadi jika istri sah menghadapi selingkuhan suaminya? Riana membayangkan dirinya akan tetap tenang.

Bagaimanapun, dia berada di pihak yang benar dan dia punya semua alasan untuk melawan. Namun, tubuhnya tanpa sadar bergetar karena marah. Sulit baginya menahan kebencian terhadap wanita di depannya ini.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Clara Damanik, selingkuhan muda itu. Riana Arjasa Chandra, wanita berusia 27 tahun, istri sah sekaligus desainer perhiasan berbakat, menjawab dengan tegas, "Aku putuskan untuk memperjuangkan pernikahanku."

"Tapi kamu sudah setuju untuk bercerai." Clara bereaksi, matanya yang besar dan cokelat menyipit, sementara raut wajahnya menggelap.

Mengabaikan Clara, Riana mencoba berjalan melewatinya, tetapi Clara meraih pergelangan tangannya dan berkata, "Aku hamil anak Beni." Riana menarik lengannya dan menjawab dengan dingin, "Aku perlu bicara sama ...."

"Ahhh! Bu Riana? Kamu apakan aku?" Sebelum Riana menyadari apa yang terjadi, Clara tergeletak di lantai sambil berteriak, "Beni, dia mendorongku! Tolong! Bayi kita!"

Riana tercengang melihat drama gadis itu! Riana pernah melihat adegan semacam ini di film, di mana selingkuhan berpura-pura disakiti oleh istri sah, tapi dia tidak menyangka gadis berusia 20 tahun yang terlihat polos itu akan melakukan hal yang sama.

Beni Chandra, suami Riana, bergegas mendekati mereka dengan amarah di matanya. Ketika pandangan mereka bertemu, sebuah tamparan keras mendarat di wajah Riana, membuatnya jatuh tak berdaya ke lantai berubin.

"Kenapa sih, Riana? Kamu tahu Clara lagi hamil! Kenapa kamu mencoba mengambil satu-satunya hal yang nggak bisa kamu berikan?"

Beni berteriak sambil menunjuk Riana, "Kenapa kamu bahkan ada di sini? Kamu mau bikin masalah? Aku tahu kamu marah sama aku, tapi jangan lampiaskan ke Clara. Dia nggak tahu aku sudah nikah! Dia nggak bersalah. Aku sudah bilang ini berkali-kali!"

Mereka berada di rumah Keluarga Chandra, kediaman mertua Riana. Riana tahu Beni akan memperkenalkan selingkuhannya kepada keluarganya hari itu, tetapi Riana punya berita penting yang harus disampaikan kepada Beni. Jadi, dia datang tanpa diundang, berharap bisa berbicara dengan suaminya. Sayangnya, Clara yang membuka pintu.

"Aku nggak dorong dia! Dia jatuh karena ...." Riana tidak dapat menyelesaikan kata-katanya karena merasakan sakit di perutnya.

Rasa sakit itu begitu hebat hingga dia merasa pinggulnya seperti akan patah! Sambil terengah-engah dan memegangi perutnya, dia mencoba mengangkat tubuh bagian atasnya dari lantai.

Sementara Beni menarik selingkuhannya lebih dekat, ibunya, Bianka Chandra, berlari ke arah mereka dan membentak Riana, "Kalau ada apa-apa sama cucuku, Riana, aku nggak akan pernah maafkan kamu! Kamu nikah sama Beni selama empat tahun, tapi kamu nggak bisa kasih aku cucu! Dasar wanita mandul!"

"Aku nggak dorong dia! Jadi kamu lebih percaya sama Clara? Bukannya aku bagian dari keluarga ini selama empat tahun? Aku masih menantu perempuanmu!" balas Riana.

"Bukan lagi! Kamu kehilangan hak itu karena kamu nggak bisa kasih aku cucu! Kamu seharusnya nggak datang ke sini dan cari masalah! Kamu sudah setuju untuk ceraikan anakku!" teriak Bianka kepada Riana.

Kemudian, dia berbalik ke arah putranya dan memerintahkan, "Cepat bawa Clara ke rumah sakit. Kita harus pastikan cucuku selamat!"

Riana menatap suaminya dengan tajam. Sesaat, dia melihat rasa bersalah di mata Beni, tetapi setelah Beni melirik wanita yang menangis di pelukannya, dia langsung bergegas keluar rumah bersama Clara dalam gendongannya. Beni sama sekali tidak peduli pada Riana. Cerai? Ya, Riana dan Beni telah membahas perceraian itu dua minggu lalu.

Beberapa bulan sebelumnya, suaminya selama empat tahun itu menjadi dingin terhadap Riana. Ciumannya singkat dan tanpa perasaan. Dia tidak lagi bercinta dengan Riana. Dia pulang larut malam setiap hari dengan alasan mengurus investasi keluarganya, padahal sebenarnya dia menghabiskan waktu dengan selingkuhan mudanya.

Bagaimana Riana mengetahui pengkhianatan suaminya? Dua bulan lalu, dia menerima surel anonim berisi foto-foto Beni dan Clara masuk ke sebuah hotel dan menikmati makan malam larut malam. Di setiap foto, Riana kerap memperhatikan tatapan penuh kasih di mata Beni untuk wanita muda itu, tatapan yang dulu hanya untuk dirinya.

Bersama foto-foto itu, ada salinan akta jual beli sebuah kondominium atas nama Clara Damanik. Surel itu juga menyebutkan bahwa Clara dan keluarganya akan pindah ke rumah mewah itu keesokan harinya. Clara Damanik tidak memiliki uang, begitu juga keluarganya. Dia hanya seorang pelayan di bar KTV. Hanya Beni yang bisa membeli kondominium itu untuk selingkuhannya.

Riana datang ke kondominium itu keesokan harinya dan mendapati Clara serta keluarganya sedang memindahkan barang-barang mereka. Tentu saja, suaminya juga ada di sana. Beni menjatuhkan sebuah kotak piring ke lantai, terkejut melihat istrinya.

Pengkhianatan Beni membuat Riana trauma emosional, tetapi dia tidak bisa melepaskan empat tahun pernikahan bahagia begitu saja. Akhirnya, Riana dan suaminya mencoba memperbaiki hubungan mereka. Beni bahkan membawa Riana berlibur, mencoba menghidupkan kembali masa-masa bulan madu mereka. Mereka saling mengutarakan perasaan dan berjanji untuk melewati perselingkuhan itu.

Riana sungguh berpikir dia bisa menyelamatkan pernikahannya, tetapi pada suatu malam dua minggu lalu, suaminya tidak pulang. Beni kembali keesokan harinya, memberitahunya bahwa Clara sedang hamil dua bulan dan bahwa dia harus bertanggung jawab.

Dia tidak bisa melupakan kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut Beni. Kala itu, Beni berkata, "Aku mencintaimu, Riana. Aku benar-benar mencintaimu. Kamu akan selalu memiliki tempat khusus di hatiku, tapi aku sadar sekarang kalau Clara lebih penting. Aku juga mencintainya dan dia lagi hamil anakku."

"Itu satu-satunya hal yang nggak bisa kamu berikan. Kamu tahu aku selalu kepingin punya anak. Maaf, Riana. Aku sudah putuskan mau ajukan cerai. Aku akan nikahi Clara. Aku berharap suatu hari nanti kamu temukan orang yang mau menerima dirimu apa adanya."

Itu seperti tamparan keras bagi Riana, karena itu benar. Riana didiagnosis dengan sumbatan bawaan pada saluran tuba yang membuatnya tidak bisa hamil. Dia telah menjalani operasi setahun lalu, dan sejak itu, dia dan Beni mencoba untuk memiliki anak.

Begitulah kisah Riana. Begitulah dia berakhir dalam kisah cinta tragis ini. Suaminya, kekasih dan sahabatnya selama tujuh tahun, memilih meninggalkannya demi seorang wanita yang baru dikenalnya lima bulan lalu ... karena Clara sedang mengandung anaknya.

"Riana, kamu harus pergi." Ayah Beni, Dustin Chandra, mengulurkan tangannya.

Setelah membantu Riana berdiri, dia berkata, "Berdirilah dengan harga dirimu, Riana. Aku menghormati masa-masa kamu menjadi menantu yang baik, tapi kami nggak akan menolerir tindakanmu hari ini. Anak dalam kandungan Clara itu nggak bersalah ...."

Mata Riana membelalak karena marah. Dia bersikeras, "Ayah, nggak ...."

"Eh, sudahlah!" Bianka memotong. "Kenapa kamu nggak bisa tinggalkan keluarga ini dengan martabat? Kamu nggak bisa terima kalau Beni sekarang mencintai Clara? Pergilah dari sini! Akan kami panggil lagi kalau surat cerai sudah siap!"

Pengurus rumah tangga segera menarik Riana keluar dari pintu. Itu sangat memalukan bagi Riana. Dia mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk datang ke sana hanya untuk disakiti. Tidak ada yang berpihak padanya, baik suaminya, mertuanya, para pelayan, apalagi Tuhan.

Riana merasakan pipinya panas akibat tamparan Beni dan perutnya terasa sakit luar biasa. Meskipun begitu, dia memaksakan diri mengendarai BMW-nya keluar dari rumah keluarga Chandra.

Namun, saat melanjutkan perjalanan, rasa sakit di perutnya semakin parah. "Ngapain juga aku ke sana?" Dia memarahi dirinya sendiri sambil menangis, "Bodoh kamu, Riana! Bodoh!"

Riana merasakan sesuatu mengalir di kakinya. Ketika dia menunduk, dia melihat darah! Rasa takut menyelinap ke hatinya dan dia menangis. "Nggak. Nggak."

Sambil meletakkan tangan di perutnya, dia berkata, "Bayiku!" Betapa ironisnya.

Beni ingin menceraikan Riana karena dia tidak bisa memberinya anak, tetapi pagi itu, dia baru saja mengetahui bahwa dia sedang hamil dua bulan.

Riana menepi di pinggir jalan, lalu menurunkan kaca jendela mobil dan berteriak meminta bantuan, "Seseorang, tolong! Tolong aku! Aku harus ke rumah sakit!"

Sambil menunggu pertolongan, Riana terus menangis. Air mata membuat pandangannya kabur. Semua penderitaan yang dirasakannya kembali menyeruak. Pengkhianatan suaminya, perlakuan buruk mertua, dan kebohongan di balik wajah polos Clara!

"Ah!" Riana berteriak sambil mengepalkan tangannya. "Brian, kenapa? Kenapa?"

Tiba-tiba, pintu mobil Riana terbuka dan sepasang lengan pria yang kuat menggendongnya.

Bab terkait

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 2 Adrian

    "Bayiku!" Riana terbangun dengan tangan di perutnya, jantungnya berdegup kencang. "Bayiku ....""Riana, tenanglah ...." Riana menoleh ke arah seorang pria yang memanggil namanya. Dia terkejut dengan kehadiran pria itu dan awalnya tidak mengerti apa yang dia katakan.Di samping tempat tidur rumah sakitnya berdiri Adrian Nugroho, putra pertama dari keluarga terkaya di kota Aruna. Meskipun ada perubahan yang nyata pada dirinya, Riana langsung mengenalinya. Adrian adalah sosok dari masa lalunya, seseorang yang telah menjadi asing bagi dia dan suaminya.Biasanya, sehari-harinya Riana cerah bak sinar matahari. Dia memiliki rambut panjang bergelombang berwarna hitam, wajah oval, dan mata cokelat yang memukau. Namun, hari itu, Riana tidak perlu melihat ke cermin untuk tahu bahwa dirinya berantakan.Beberapa jam sebelumnya, dia menangis tersedu-sedu di dalam mobilnya, lalu diselamatkan oleh seorang asing. Setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan medis, dia pingsan karena tekanan emosional. S

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 3 Selamatkan Anakku

    Di rumah sakit lain, Beni Chandra menggenggam tangan wanita simpanannya. Clara menangis di tempat tidur, mengira situasinya semakin memburuk. "Beni, aku mungkin kehilangan bayi kita. Istrimu, dia ... dia mencoba membunuh bayi kita," ujar Clara dengan wajah penuh air mata dan penderitaan."Aku seharusnya pergi saja dari kota ini dan membesarkan bayi ini sendirian! Aku lebih baik biarkan bayiku hidup dalam kedamaian daripada dibenci sama istrimu," tambah Clara. "Kenapa kamu harus menjadikanku wanita simpanan, Beni? Kenapa?""Aku minta maaf, Clara. Ini salahku." Beni memeluk Clara erat-erat. Dia tetap berada di sisi wanita itu hingga Clara tertidur sambil menangis.Detik demi detik berlalu, Beni terus mengusap punggungnya hingga akhirnya dia membaringkan Clara dengan lembut di tempat tidur. Beni menghapus sisa air mata di wajah kekasihnya, merasa tidak berdaya. Pikirannya melayang ke saat pertama kali dia bertemu Clara.Beberapa bulan yang lalu, Beni menghadiri pertemuan bisnis dengan seo

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 4 Potongan Daging Atau Steik

    Pukul enam pagi, Zia datang menemui Riana terlebih dahulu. Dia melaporkan, "Beni memintaku untuk bantu memeriksa ... memeriksa ...." Kata-kata Zia terputus ketika Riana melanjutkan, "Clara? Dia memintamu untuk memeriksa Clara?"Riana mengernyit, memikirkan bagaimana Beni menyalahkannya tadi malam. Pria itu bahkan tidak mau mendengarkannya. Kemudian dia menjawab pelan, "Kamu harus membantu sebisamu.""Aku membencinya dan aku bahkan lebih membenci kekasihnya yang tampak polos itu, tapi bukan berarti seorang anak yang belum lahir nggak berhak mendapatkan bantuan medis terbaik. Aku tahu kamu salah satu dokter muda terbaik saat ini, Zia," kata Riana."Jadi, kamu harus melakukannya. Setidaknya, itu mungkin bisa membuatnya berhenti menggangguku, semoga saja."Riana melihat ekspresi rumit di wajah Zia. Zia menghela napas dan berkata, "Kamu benar-benar orang baik, Riana. Sepupuku nggak pantas untukmu."Zia mundur beberapa langkah dan berkata, "Aku pergi dulu.""Zia?" Riana memanggilnya. Sambil

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 5 Permintaan

    Riana tahu bahwa Zia pasti akan menentangnya untuk pergi, tetapi hidup ibunya sedang terancam. Para perawat mengatakan bahwa Zia masih harus bekerja delapan jam lagi. Riana tidak bisa menunggu lebih lama, jadi dia memutuskan untuk menandatangani surat pengabaian keluar rumah sakit meskipun bertentangan dengan saran medis.Setelah meninggalkan rumah sakit, Riana pergi ke rumah ibunya untuk menyegarkan diri dan berganti pakaian. Kemudian, dia tiba di RSU Aruna."Aku di lobi. Di mana kamu?" tanya Riana melalui telepon kepada Beni."Di lantai ICU, cepatlah," jawab Beni dengan nada dingin.Dalam empat tahun pernikahannya dengan Beni, Riana memang telah menghasilkan banyak uang dengan memimpin tim desain perusahaan mereka. Namun, dia juga menghabiskan banyak uang untuk ibunya.Ranita Arjasa adalah seorang ibu tunggal yang telah membanting tulang untuk membesarkan Riana. Ketika Riana sudah bisa menghasilkan banyak uang, dia pun membelikan rumah, mobil, perhiasan, dan berbagai barang-barang me

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 6 Tuan Nugroho Menginginkan Seorang Istri

    Riana terbelalak tak percaya. Matanya terbuka lebar dan pikirannya berusaha untuk memproses tawaran pernikahan yang tak terduga ini. Dia berkedip berulang kali, mungkin sampai tiga kali."Aku melewatkan sesuatu yang penting semalam, jadi sekarang aku membutuhkan seorang istri. Berhubung kamu berutang budi padaku, kuharap kamu mau menikah denganku," kata Adrian dengan ekspresi datar seolah-olah tawaran pernikahan itu begitu penting."A-apa?" Riana menelan ludah. "Menikah sebagai imbalan?"Adrian tidak menjawab. Dia hanya menatap Riana dengan tajam, lalu menunjuk asisten di belakangnya dan memberi perintah, "Jelaskan."Riana beralih ke pria yang berdiri di belakang Adrian. Asisten Adrian yang dikenalnya sebagai Kris Bimantara mulai menjelaskan, "Nona Arjasa, beberapa hari yang lalu, untuk membawamu ke rumah sakit dan memastikan kesehatanmu, Tuan Nugroho melewatkan pesta pertunangan bersama tunangannya, Leni Erlangga, pewaris Imperium Erlangga di Kota Dowel.""Dan berhubung Tuan Nugroho m

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 7 Pembatalan Pertunangan

    Di Hotel Platinum, mulut Riana tengah ternganga lebar saat dia merenung dalam-dalam. Dia bertanya kepada Adrian, "Kenapa kamu nggak memperbaiki saja pertunanganmu sama Leni Erlangga?"Mata Adrian menyipit. Dia menjawab, "Sayangnya, pertunangan itu sudah nggak bisa diperbaiki.""Apa … apa kamu sudah coba membicarakannya sama Nona Leni Erlangga?" tanya Riana penasaran."Kamu nggak bakal ngerti sebelum ketemu sama dia. Pertunangan kami sudah berakhir dan itu sudah pasti. Sekarang, aku butuh seorang istri," kata Adrian.Riana terkejut dan membalas, "A-aku rasa ini bukan ide yang bagus, Adrian. Aku sedang trauma berat sekarang …. ""Riana, aku bukanlah Beni. Aku benar-benar lelaki yang berbeda," balas Adrian. "Dan, seperti yang kamu sarankan, ini akan seperti pernikahan dengan syarat yang harus disepakati sebelumnya."Riana menelan ludah. Dia menatap Kris, berharap mendapatkan bantuan, tetapi tentu saja Kris tetap diam. Jadi, dia berkata kepada Adrian, "Tapi, kita nggak saling mencintai ….

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 8 Serangan Jantung

    Di rumah Ranita Arjasa[ Kris: Nona Arjasa, Bos mau tahu apa kamu sudah mempertimbangkan tawarannya? ]Riana terhenyak saat membaca pesan dari Kris. Dia menggigit bibirnya dan menatap dirinya di depan cermin kamar mandi.Sudah lima hari sejak Adrian melamarnya. Dia belum memberikan jawaban, namun sudah berniat untuk menolak tawaran tersebut.Di cermin, dia melihat pantulan seorang wanita dengan tatapan mata yang penuh kesedihan. Selain mempunyai lingkaran hitam di bawah matanya, Riana merasa wajahnya tidak lagi memancarkan cahaya kebahagiaan seperti dulu saat bersama Beni.Selama beberapa hari terakhir, dia fokus merawat ibunya yang sakit dan berusaha sekuat tenaga untuk melupakan rasa sakit akibat perceraiannya. Namun, dia tahu penyembuhan bukanlah hal yang instan.Riana merapikan rambut pirangnya yang kusut dan berbisik, "Kapan terakhir kali aku ke salon?"Riana menghela napas, lalu kembali bertanya pada dirinya sendiri, "Gimana aku bisa dibandingkan sama Leni Erlangga? Adrian memang

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 9 Keputusan Riana

    Ibu Clara, Maria Damanik, mengunjungi putrinya di rumah sakit.Beni telah meninggalkan mereka untuk mengurus urusan perusahaan. Setelah Beni pergi, Clara memanfaatkan kesempatan itu untuk membicarakan perceraian Beni.Maria si cerminan Clara bertanya, "Clara, kamu yakin kalau wanita itu sudah menandatangani surat cerainya?""Ya, Bu! Beni pasti akan menikahiku," seru Clara.Mata Maria bersinar. Dia berkata, "Ini kesempatan kita untuk menikahi orang kaya! Aku sudah bisa membayangkan kita tinggal di rumah megah, memiliki mobil, tas, dan sepatu mewah.""Aku bisa masuk ke sekolah privat!" seru Sarah, adik Clara."Hidup kita akan jauh lebih baik sekarang," kata Maria."Benar, Bu. Beni pasti akan merawat kita karena dia mencintaiku. Aku merasa sangat beruntung bertemu dengannya." Clara mengangguk. Lalu, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia bergumam, "Andai saja Beni nggak memberikan uang pada wanita itu untuk perceraiannya.""Dia kasih uang ke mantan istrinya untuk perceraiannya?" tanya Maria

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 50 Tali

    Kilas balikLebih dari enam tahun lalu.Abas akhirnya memutuskan untuk mengizinkan Linda terbang ke Widenia untuk merawat Adrian. Sudah lima bulan yang melelahkan sejak kecelakaan itu, dan akhirnya, Adrian bisa duduk. Namun, dia masih tidak bisa berdiri, bahkan sedetik pun, dan dia juga bergantung pada orang lain untuk hal-hal dasar seperti pergi ke kamar mandi, mengganti pakaiannya, dan sebagainya.Linda datang dengan wajah khawatir. Dia menata meja tempat tidur rumah sakit dan memperhatikan Adrian makan dalam beberapa menit berikutnya. Matanya tidak pernah lepas dari Adrian.Ketika Adrian selesai, Linda bertanya, "Adrian, bisa kamu ceritakan lagi tentang kecelakaan itu? Apa yang membuatmu keluar jalur?"Adrian menghela napas berat. Dia tidak suka mengingat kecelakaan itu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak ingin membahasnya.""Adrian, ini penting," Linda bersikeras. "Aku ingat kamu bilang kamu merasa ada yang menarik kakimu.""Ya. Mungkin ranting," jawab Adrian tanpa

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 49 Obat Penyembuh Adrian

    Riana menikmati sensasi kejantanan Adrian yang tebal dan panjang keluar masuk darinya. Batang itu memenuhi dinding-dindingnya dan mencapai ujung-ujungnya. Tubuh Riana bergetar karena orgasme berulang yang dialaminya saat Adrian tiba-tiba memegang pinggang Riana dan mendorong kejantanannya dengan kuat."Aaaah!" Adrian mengerang keras. Matanya terpejam, dan rahangnya terkatup rapat.Riana sangat paham ekspresi itu. Tidak lama kemudian, dia merasakan cairan hangat pria itu memenuhi rahimnya. Matanya membulat saat dia bertanya, "Apa kamu ... sudah ejakulasi?"Pria itu mengerang. Dia menarik Riana turun dari tubuhnya dan memeluknya erat-erat. Dia mengaku, "Ya. Aku sudah menahannya sejak kamu mengulumku. Maaf. Rasanya terlalu nikmat."Riana sedikit kecewa. Namun, saat dia berbaring di dada pria itu, Riana merasakan kejantanannya berkedut di dalam dirinya. Adrian berkata, "Jangan khawatir. Aku belum selesai denganmu."Adrian tiba-tiba menggulingkannya ke sisi lain tempat tidur dan mendorong b

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 48 Kejutan Riana

    Di vila Adrian, Riana menunggu di tempat tidur hingga kekasihnya selesai mandi. Dia merasa sangat cemas. Dia berulang kali menarik napas dalam-dalam sambil terkadang mengepalkan tangannya ke selimut tempat tidur.Akhirnya, pria itu keluar dari kamar mandi.Seperti biasa, Adrian tampak rupawan. Rambutnya sedikit basah dan otot-ototnya bergelombang hingga ke pinggangnya yang ramping. Alih-alih piama, Adrian hanya mengenakan handuk di pinggangnya. Caranya berdiri dengan percaya diri di dekat pintu kamar mandi dengan dukungan minimal hampir membuat Riana lupa bahwa pria itu memiliki masalah kaki."Jadi, apa kejutannya?" tanya Adrian, suaranya terdengar memikat di telinga Riana."Ini kejutanku," jawab Riana. Dia berbalik dengan menggoda, memperlihatkan punggungnya kepada pria itu. Riana merangkak naik ke tempat tidur, dan saat dia melakukannya, gaun tidurnya terangkat ke pantatnya. Saat dia merasakan udara dingin ruangan itu di bagian tengah tubuhnya, dia tahu bahwa dirinya telah menunjukka

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 47 Melindungi Riana

    "A … aku nggak tahu harus berkata apa." Ranita menatap Riana dengan ekspresi cemas. Dengan suara bergetar, dia berkata, "Kamu yakin mau menikah?"Berhubung Adrian dan Riana sudah memantapkan diri untuk segera menikah, mereka pergi menemui Ranita di rumah sakit untuk menyampaikan kabar ini. Seperti yang sudah Riana duga, Ranita tidak terlalu senang setelah mendengar kabar tersebut."Bu, aku yakin." Suara Riana terdengar tegas, sorot matanya penuh dengan keyakinan. Dia menceritakan setiap detail tentang Adrian, mulai dari masa mereka kuliah hingga betapa Adrian selalu ada untuknya selama bertahun-tahun.Saat Riana menyampaikan ceritanya, Adrian duduk di sisi meja kopi, menunggu gilirannya untuk berbicara."Jadi, Beni bohong pas dia bilang ke kamu kalau dia yang menyelamatkanmu?" tanya Ranita. Ekspresinya yang berubah sedikit masam menunjukkan kemarahannya atas apa yang baru saja dia ketahui."Ya, Bu," kata Riana mengonfirmasi. "Beni juga tahu kalau dulu Adrian menyukaiku.""Aku paham Tan

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 46 Jawaban Riana

    Riana seketika terbangun saat merasakan sinar matahari menyentuh matanya. Dia memanggil, "Adrian?"Pria itu tidak berada di sampingnya. Ketika dia meraba dadanya, Riana menyadari bahwa dia sudah mengenakan baju tidurnya lagi. Dia pun paham bahwa Adrianlah yang mengenakan baju tidur itu untuknya sebelum pergi. Namun, ke mana Adrian pergi?Riana segera bangkit dari tempat tidur dan memeriksa kamar mandi. Adrian tidak ada di dalam. Kemudian, Riana melihat jam dan menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang!Tiba-tiba, Riana merasa cemas. Jantungnya berdebar tidak karuan saat dia bergumam, "Mungkinkah Adrian meninggalkanku?"Semalam, ketika Adrian bertanya apakah Riana mau segera menikahinya, Riana menolaknya dengan alasan dia tidak mau membuat Ranita syok. Riana ingin memberikan ibunya sedikit waktu untuk menyesuaikan diri sebelum Riana melangkah ke pernikahan lagi. Riana mengambil jubah satin dan mengenakannya sebelum keluar untuk mencari Adrian di rumah itu. Adrian tida

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 45 Bayi

    Adrian sangat terangsang. Sebagai seorang pria, tentu saja, dia pernah bermimpi bercinta dengan Riana.Riana yang berbaring telanjang di tempat tidurnya, terlihat sangat menggairahkan. Dadanya naik turun. Puting payudaranya yang bulat sempurna tegak, tungkainya yang jenjang gemetar, dan wajahnya bersemu merah. Mulutnya sedikit terbuka, dan bagian terbaiknya adalah bagaimana dia bisa menikmati pemandangan kewanitaannya yang telanjang.Bagi Adrian, bagian intim Riana sangat menggairahkan. Labianya tampak seperti bibir yang penuh, berkilau oleh jus cinta. Terlebih lagi, dia membayangkan bagaimana rasanya memasukinya.Adrian dengan bersemangat membentangkan kaki Riana. Sementara dia membelai dirinya sendiri, dia merasakan bagaimana kejantanannya menjadi lebih keras dan lebih tebal. Ketika dia menyejajarkannya ke pintu masuknya, jantungnya berdegup kencang.'Akhirnya ini terjadi. Riana menjadi milikku sepenuhnya.'"Aaah!" Saat dia mendorong anggotanya ke dalam kewanitaan Riana, dia mengeran

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 44 Apakah Aku Boleh Melakukannya?

    Riana mendesah. Dia merasa sekujur tubuhnya merinding saat Adrian menyentuh payudaranya. Adrian dengan cepat memasukkan tangannya yang besar ke bawah gaun tidur satinnya, dan meremas dada wanita itu dengan lembut. Adrian tidak menyia-nyiakannya sedetik pun. Sebelum Riana mengerang untuk kedua kalinya, bibir Adrian telah mencumbu bibirnya lagi, dan lidah mereka menari bersama. Suara bibir mereka yang saling mengecup yang sesekali disertai dengan desahan penuh gairah bergema di seluruh ruangan, dan Riana tidak bisa mendengar apa-apa lagi.Dia merasakan jari-jari Adrian bermain-main dengan putingnya. Sering kali, dia akan mencubitnya dengan ringan atau menelusurinya dengan jarinya. Tindakannya membuat seluruh tubuh Riana bergelinjang dan tangannya bergerak tanpa disadari, menekan setiap otot tubuh bagian atas pria itu. Tubuh Adrian sangat kencang. Dadanya keras, dan perutnya ramping. Riana menikmati setiap detiknya saat dia merasakannya.Cara Adrian menciumnya membuat bibir Riana menja

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 43 Tidak Perlu lagi Berpura-pura

    Adrian berkata, "Bersediakah kamu memilikiku?"Riana kagum bahwa setelah semua yang terjadi, Adrian masih mempertimbangkan perasaan dan keputusannya. Dia bukan tipe pria yang memutuskan segala sesuatu atas nama Riana dan mengasumsikan sesuatu berdasarkan status mereka saat ini karena, jelas, mereka sudah berperilaku seperti pasangan sungguhan.'Adrian benar-benar orang yang baik,' renungnya.Riana dengan lembut meletakkan tangannya di pipi pria itu. Matanya terpaku pada iris abu-abunya yang menawan. Dia berbisik sambil tersenyum, "Aku juga menginginkan hubungan ini. Aku ingin tahu akan seperti apa hubungan kita kalau kamu nggak kecelakaan. Sayangnya, kita nggak bisa kembali ke masa lalu, tapi setidaknya kita belum terlambat.""Ya, kita belum terlambat," Adrian setuju. Dia tersenyum, lalu mendekatkan dahinya untuk menempelkannya pada dahi Riana. "Kita berdua berada di sini dan usia kita juga masih muda.""Jadi, ya. Aku akan senang memilikimu. Kita nggak perlu berpura-pura lagi." Riana m

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 42 Janji Beni yang Dilanggar

    Riana patah hati. Bagaimana mungkin dia tidak merasa demikian? Dia merasa haknya untuk mendapatkan cinta dan kehidupan yang lebih baik telah dirampas.'Andai saja aku jatuh cinta pada Adrian dan bukan Beni. Andai saja Adrian nggak pernah mengalami kecelakaan. Andai saja Beni nggak berbohong pernah menyelamatkanku.'Setelah Adrian mengatakan yang sebenarnya, dia tidak bisa menahan tangisnya."Aku nggak bisa ... aku nggak bisa menerima kenyataan ini. Seharusnya orang itu adalah kamu! Kamulah orangnya!" Suara Riana pecah karena beban emosinya. Tangannya terkepal erat di dadanya, dan napasnya terengah-engah."Riana?" Dari kursi rodanya, Adrian berlutut agar bisa sejajar dengannya. Dia dengan lembut memegang lengannya dan bertanya, "Apakah aku telah mengatakan sesuatu yang salah?""Nggak!" Riana berpegangan pada lengan Adrian. Dia berkata, "Aku sangat marah pada Beni! Dia telah membohongi kita berdua."Bibirnya bergetar, dan dia berkata dengan tegas, "Aku hanya merasa bahwa seharusnya aku m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status