All Chapters of Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11 Kecelakaan

Ketika menyebutkan kemungkinan memiliki anak, Riana merasa lebih malu. Dalam pembelaannya, dia menjelaskan, "Karena kamu bilang bahwa kakekmu ingin meneruskan warisan keluargamu.""Kita nggak perlu punya anak kalau kamu nggak menginginkannya," ucap Adrian meyakinkannya. "Kakekku nggak perlu tahu hal itu nggak ada dalam rencana kita.""Apa aku nggak ingin punya anak?" tanya Riana kepada dirinya sendiri. Tentu saja, dia menginginkannya. Namun, apakah memiliki anak adalah keputusan tepat ketika tidak ada cinta di antara dia dan Adrian?"Kalau kamu ingin punya anak tapi nggak ingin berhubungan intim, kita bisa mengaturnya," saran Adrian dengan tenang. "Di zaman modern sekarang ini, segalanya mungkin.""Jangan terlalu memikirkannya. Kita jalani saja dulu," usul Adrian. "Apa ada yang lainnya?""Apa aku- apa aku boleh tidur di kamar yang berbeda?" tanya Riana dengan gugup."Tentu saja. Itu sudah pasti. Kamu akan punya kamarmu sendiri dan aku punya kamarku sendiri," jawab Adrian tanpa ragu. "P
Read more

Bab 12 Bercerai Secepat Mungkin

Kilas balikLebih dari enam tahun lalu di Widenia.Adrian baru saja berusia dua puluh satu tahun. Dia suka bermain ski es. Abas Nugroho, kakek Adrian, membeli vila di Widenia karena kecintaannya pada olahraga tersebut.Vila itu adalah rumah bata empat lantai yang terletak di puncak bukit. Setidaknya setahun sekali, seluruh Keluarga Nugroho mengunjungi vila ini.Adrian baru saja kembali ke puncak bukit setelah memeriksa jalan setapak untuk memastikan tidak ada puing yang tidak diinginkan. Dia menatap kakeknya, yang berdiri di balkon lantai dua, dan Adrian melambaikan tangan. "Siap untuk pertunjukan, Kakek?"Kakek Adrian, Abas Nugroho, berdiri siap dengan kamera videonya, melambangkan dukungan dan kebanggaannya yang tidak tergoyahkan atas keterampilan cucunya."Kakek siap saat kamu siap, Adrian!" serunya, suaranya penuh dengan semangat.Dengan seringai percaya diri di wajahnya, Adrian mengenakan helm dan kacamata skinya. Dia melompat di tempat untuk memeriksa apakah skinya dalam kondisi
Read more

Bab 13 Pertemuan Pertama

"Ibu Anda sudah membaik, Bu Riana. Kita perlu melatih otot-ototnya, termasuk jantungnya. Dia nggak bisa menggunakan tubuhnya karena koma sehingga kehilangan banyak kekuatan.""Beruntung dia segera mendapatkan pertolongan medis setelah mengalami serangan jantung. Serangan itu nggak menyebabkan kerusakan pada otaknya.""Membuatnya bergerak itu sangat penting. Kita akan mulai dengan terapi okupasi sederhana.""Minggu depan, kita bisa memindahkan ibu Anda ke kamar pribadi. Pak Adrian sudah meminta dua orang perawat untuk merawat ibu Anda dua puluh empat jam sehari."Riana berdiri di samping ranjang rumah sakit Ranita, mendengarkan tiga dokter. Selama beberapa hari terakhir, tiga dokter spesialis telah mengunjungi ibu Riana. Para dokter tersebut adalah yang terbaik di bidangnya, dan Riana sangat berterima kasih kepada Adrian karena telah mengundang mereka.Baik Riana maupun Ranita sangat diperhatikan di RS Nugroho. Ke mana pun Riana pergi, staf selalu tersenyum kepadanya atau bertanya apaka
Read more

Bab 14 Pindah Tinggal Bersama

Lanjutan kilas balik"Dalam bidang perhiasan, membuat kesan adalah keharusan," kata Adrian selama presentasinya. "Toko harus berlokasi strategis di lokasi utama. Tenaga penjualan harus dilatih untuk mengetahui kualitas perhiasan. Mereka harus berpenampilan menarik dan tahu rekomendasi terbaik untuk klien."Ketika Adrian mempresentasikan rencana pemasarannya kepada kelas, dia menerima pujian. Rencananya hebat! Namun, metodenya tradisional dan hanya berlaku untuk perusahaan besar. Bagaimana dengan perusahaan rintisan?'Toko? Tenaga penjualan? Riana memutar matanya sambil mendengarkan. 'Kurasa dia sekaya itu.'Riana sudah tahu bahwa Adrian telah memberi tahu dosen tentang bekerja sendiri. Jadi, Riana lepas dari tanggung jawab atas apa yang akan dilakukannya. Riana bertekad untuk mengalahkan Adrian dalam permainannya sendiri. Adrian mungkin seorang mahasiswa jurusan bisnis, tetapi perhiasan adalah keahlian Riana.Ketika giliran Riana, dia berdandan dengan gaya dan mengenakan perhiasan mode
Read more

Bab 15 Apakah Nama Kamu Royce?

Kilas BalikTujuh tahun lalu, Universitas Aruna berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan di tepi pantai. Banyak mahasiswa mendaftar untuk melakukannya karena akan mereka mendapatkan nilai tambahan.Riana dan temannya Krista baru saja selesai memungut sampah di tepi pantai ketika Riana berkata, "Rasanya aku ingin minum yang segar-segar. Ayo kita pergi ke bar!""Ya, aku juga," kata Krista. "Ayo kita ke sana!"Krista adalah seorang mahasiswi jurusan seni, sama seperti Riana. Mereka banyak menghadiri kelas yang sama, jadi bisa dibilang bahwa Krista adalah salah satu sahabat Riana di kampus.Mereka telah menyerahkan semua sampah yang mereka kumpulkan kepada perwakilan kampus lain sebelum pergi ke restoran dan bar terapung. Bar tersebut berada di ujung dermaga yang panjang, dan banyak mahasiswa yang menuju ke arah sana. Beberapa berjalan kaki sementara beberapa yang lain mengendarai sepeda.Ketika Riana dan temannya akhirnya tiba di bar dan restoran, dia bertemu dengan dua pemuda terkenal y
Read more

Bab 16 Permintaan Kerja Sama

Kembali ke masa sekarang.Di kantor pusat PT Nugroho.Adrian mengangkat dagunya tinggi-tinggi saat dia mengarahkan kursi rodanya menuju ke ruang konferensi. Ada keributan yang tengah berlangsung, dan dia tahu alasannya."Ini adalah proyek ketiga yang diambil oleh PT Bhimasakti dari kita.""Yah, mereka juga memiliki pabrik logam. Jadi pantas saja mereka bisa memberikan penawaran yang lebih rendah.""Ini bukan hanya karena tawarannya!" Ayah Adrian, Alfin Nugroho, berkata, "Dari informasi yang telah kukumpulkan, PT Bhimasakti menawarkan untuk mendesain ulang Ambrosia Entertainment Plaza. Mereka telah menemukan kesalahan dalam desain awal!""Mereka mendapat dukungan karena telah melampaui pelayanan mereka!" Alfin menambahkan. "Kenapa kita nggak melihatnya? Huh! Bukankah kita mempekerjakan insinyur terbaik? Kita telah kehilangan tender proyek senilai 15 triliun!""Fredy, Bagas? Jawab pertanyaanku!" seru Alfin.Saat itu, Adrian muncul di hadapan mereka. Ekspresinya yang tenang membungkam sem
Read more

Bab 17 Pria yang Baik

Pada hari Rabu pagi, Riana membaca pesan teks dari Departemen Sumber Daya Manusia PT Pusaka Jaya.[ Bu Riana, Anda harus mengambil barang-barang Anda, kalau tidak Pak Beni akan membuangnya. ]Setelah membaca pesan tersebut, dia langsung melihat jam dinding dan mengerang, "Sepertinya tidur di kamar ini  membuatku bangun kesiangan lagi."Saat itu jam 10 pagi. Sejak Riana pindah ke rumah Adrian, dia selalu bangun kesiangan."Beni benar-benar nggak punya perasaan! Apa dia lupa kalau aku pernah menjadi istrinya selama empat tahun? Dia selingkuh, lalu menceraikanku. Sekarang dia ingin membuang barang-barangku," gumam Riana.Dia pun langsung membalas pesan tersebut.[ Saya akan mengambil barang-barang saya hari ini. ]Berhubung pemecatannya tidak dilakukan secara formal, Riana tidak pernah mengambil barang-barangnya dari kantor.Riana bergegas mandi dan berganti pakaian. Ketika menuruni tangga, dia melihat Linda tengah melihat-lihat beberapa foto dari album lama di ruang tamu."Oh, selamat pa
Read more

Bab 18 Siapa yang Menyelamatkanku?

Ranita bertanya pada Riana yang sedang membuat sketsa desain perhiasan lainnya, "Apakah rumah sakit ini aman, Riana?"Riana mengangkat alisnya dan menjawab, "Tentu saja, Bu. Memangnya ada apa?"Ranita mengerutkan kening dan berkata, "A-Aku ...." Dia bersandar di ranjang rumah sakitnya dan melanjutkan, "Nggak mau kena serangan jantung lagi."Ranita sudah dapat berbicara lebih baik sekarang, meski suaranya masih lemah. Mendengar kekhawatiran ibunya, dia duduk di tempat tidur di sebelah Ranita dan meyakinkan, "Kita berada di rumah sakit baru, Bu. Rumah sakit ini aman dan terjamin. Nggak ada seorang pun orang dari pihak Clara yang akan mengganggu kita. Selain itu, ada Mira dan Lauren yang akan selalu ada di sini menjagamu."Mira dan Lauren adalah pengasuh Ranita. Mereka bergiliran merawat Ranita, terutama saat Riana tidak ada."Nggak ada orang lain yang bisa masuk ke sini?" tanya Ranita."Ya, Bu. Adr ... um maksudku, aku telah memberi mereka instruksi khusus untuk nggak mengizinkan orang l
Read more

Bab 19 Jawaban Adrian

Kilas balikEnam tahun lalu, selama beberapa bulan terakhir, Riana menerima empat kotak cokelat dari penolong rahasianya. Sebulan setelah kejadian itu, dia menerima cokelat rasa matcha yang sangat dia minta. Riana menemukan dua kotak cokelat berikutnya direkatkan di loker kampus setelah kelas pemasaran.Setiap kotak cokelat itu disertai dengan kartu ucapan kecil.[ Kotak cokelat kedua: Ini cokelat rasa matcha yang kamu minta. Jaga dirimu, Riana. ][ Kotak cokelat ketiga: Cuma mau memastikan kalau kamu baik-baik saja. ][ Kotak cokelat keempat: Syukurlah kamu nggak mencoba bunuh diri lagi, Riana. ]Kadang-kadang, Riana merasa penolong rahasianya itu seperti seorang kakak yang tidak pernah dia miliki. Dia selalu memakan cokelat pemberian penolongnya dengan senang hati. Tentu saja, dia tidak pernah menerima cokelat selama libur semester.Di semester ketiga kuliahnya, Riana berjalan memasuki kampus dan mendengar teman-temannya bergosip."Dengar-dengar, Adrian nggak kuliah di sini lagi. Dia
Read more

Bab 20 Apa Kamu akan Jatuh Cinta Padaku?

Riana tertegun mendengar jawaban Adrian, lalu bertanya, "Apa?""Dua minggu setelah aku operasi, kakekku bilang kalau paket yang aku pesan dari Jepang sudah sampai di Aruna. Aku langsung ingat sama kamu," ujar Adrian mengisahkan. Suaranya tenang dan dia berbicara tanpa terburu-buru. "Jadi, waktu Beni meneleponku, aku menyuruhnya memberimu cokelat.""Aku cerita padanya kalau aku yang menolongmu waktu kamu hampir tenggelam," ungkap Adrian. "Tapi, aku melarang Beni bilang ke kamu. Aku mau memberitahumu sendiri.""Tapi." Adrian menghela napas sebelum melanjutkan, "Beberapa hari kemudian, aku sadar kalau cederaku sangat parah. Aku nggak bisa lagi main basket atau ikut maraton dan ... aku mungkin harus terus bergantung dengan kursi roda.""Waktu itu, aku nggak punya semangat hidup lagi. Jadi, waktu Beni menelepon, aku menyuruhnya untuk berhenti memberimu cokelat dan nggak memberitahumu kalau aku yang menolongmu. Aku bilang padanya, aku nggak tahu kapan aku bisa balik ke Aruna," jelas Adrian.
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status