Ruang latihan teater yang luas, dindingnya dipenuhi cermin besar. Beberapa kursi kayu tersusun berantakan di sudut, sementara lampu panggung menyinari meja panjang yang dipenuhi naskah dan botol air mineral. Di sisi ruangan, tirai merah tebal menggantung, membatasi panggung kecil yang digunakan untuk latihan.Nara berdiri di tengah panggung kecil, memegang naskah di tangan. Wajahnya tampak serius, berusaha mencerna kata-kata yang baru saja dia baca. Maya duduk di tepi panggung, mengamati dengan penuh perhatian. Maya sedikit kesal tapi ia mencairkan suasana dengan bercanda.“Hei, Nara, ini baru latihan, bukan audisi besar. Santai sedikit, dong.”Nara melirik Maya sambil mengerutkan dahi sembari mengangkat naskah di tangannya.“Santai? Gimana aku bisa santai kalau dialognya kayak...begini?”Nara mendekati Maya lalu berbicara dengan suara pelan. “Itu dia masalahnya, May. Dialog ini... terasa aneh. Seperti aku pernah mendengarnya sebelumnya.”Maya tertawa kecil pada Nara. “Yah, kan semua
Last Updated : 2024-11-30 Read more