Home / Romansa / Benih Papa Sahabatku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Benih Papa Sahabatku: Chapter 141 - Chapter 150

359 Chapters

Bab 91A. Akan Datang

"Kamu udah bangun?" tanya Yuda begitu kedua matanya terbuka melihat istrinya sedang duduk di sofa sudut kamar sambil menghisap sepuntung r0kok. Posisi Gita tengah bersandar di pegangan sofa, kedua kakinya berselonjor. Wanita itu terkejut, menoleh pada lelaki yang amat sangat dicintainya. "Ah, iya ... aku udah bangun," jawab Gita menurunkan kedua kaki, mematikan puntung r0kok dan duduk tegak. Ia melipat bib1r, khawatir dimarahi Yuda karena ketahuan melakukan kebiasaan buruknya lagi. Yuda tidak tahu saja kalau semalaman Gita tidak tidur sama sekali. Setiap menit yang dilewatinya terbayang kejadian yang menimpanya belasan tahun silam. Seorang gadis, cinta pertama suaminya merusak kebahagiaan Gita. Kebahagiaan yang hanya menurut Gita saja, tidak bagi Yuda. Semalaman Gita seperti ditarik ke masa lalu. Bayangan senyum Dania ketika suaminya menc1um dan mencvmbu begitu jelas di pelupuk mata. Mereka seolah tak pedulikan hati Gita sedikitpun. Gita yang baru memiliki buah hati Evan, berusia
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 91B. Akan Datang

"Om, apa benar, hari ini Om mau anterin aku ke kampung setelah urusan Om di sini selesai?" tanya Nida disela sarapan pagi. Pagi ini, Daniel, Namira, Nida dan Bianca sarapan satu meja. Nida memberanikan diri bertanya masalah kabar yang semalam disampaikan Namira padanya. "Iya. Kamu siap-siap aja. Setelah Om selesai mengurusi masalah di kantor kepolisian, kita langsung berangkat," tandas Daniel pasti. "Alhamdulillah ... makasih ya, Om?" Nida terlihat sangat bahagia, begitu pula Namira. Istri Daniel itu tersenyum. Berbeda dengan Bianca yang tampak biasa-biasa saja. Bahkan ia terkesan tak mendengar obrolan antara Nida dan papahnya. "Sama-sama. Mungkin agak siangan berangkatnya." "Enggak apa-apa, Om." Setelah itu tidak ada yang bicara. Mereka melanjutkan sarapan hingga selesai. Namira menggamit lengan suaminya, mengantar Daniel sampai depan rumah. "Mas Ayang, apa enggak capek, setelah dari kantor polisi, langsung ke Bogor?" tanya Namira mencemaskan keadaan suaminya.
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 92A. Mencari Seseorang

"Bukan gitu, Bi ... Astaghfirullah kamu suuzhon aja. Aku cuma kaget soalnya di rumah gak ada kue atau cemilan apa-apa. Kamu tau sendiri, selama aku hamil, aku jarang ke dapur, jarang bikin kue-kuean. Masa calon ibu mertuamu dikasih buah-buahan doang? Ya udah deh, aku mau nyuruh Bibi beli deh. Oh ya, sekarang mereka masih di rumah atau dah jalan?"Sebisa mungkin, Namira bersikap tenang dan mencari alasan supaya Bianca tidak menaruh curiga jika dirinya memang tidak ingin Gita datang ke sini. Mengingat, orang yang menyembunyikan Nida adalah Gita. "Tadi Evan bilang, mau otewe. Kayaknya sih lagi di jalan.""Waduh, kalau begini lebih baik aku yang beli. Supaya lebih cepat.""Janganlah, Mih. Udah biarin, Bibi aja. Nanti pas Tante Gita datang, aku gak ada temennya. Udah, Mamih di sini aja. Biar Bibi yang beli. Oke?""Ya udah deh. Aku keluar kamar dulu. Mau nyuruh Bibi beli. Sebentar."Namira mulai panik. Dia tidak tahu harus menyembunyikan Nida di mana. Nida tidak boleh bertemu dengan Gita,
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 92B. Mencari Seseorang

Sambungan telepon terputus. Namira berjalan ke kamar Bianca lagi. Gadis itu mendongak ketika pintu kamarnya terbuka. "Bibi udah berangkat beli kuenya?" tanya Bianca memastikan. Namira melenggang duduk di sisi Bianca yang tengah duduk di depan laptop. "Udah. Naik motor dianter sama salah satu security. Bi, udah dong belajarnya. Nanti kepalamu pusing lagi. Suruh Evan aja yang ngerjain tugas itu. Dia pasti bisa." Saran Namira ditanggapi senyuman dan gelengan kepala. "Aku gak enak minta bantuan dia mulu. Eh, Mih ... Nida beneran mau pindah sekolah di sini?""Iya. Dia mau pindah sekolah di sini. Kenapa emangnya? Kamu kelihatannya gak suka sama dia, Bi?" terka Namira langsung. Bib1r Bianca maju beberapa centi. Ia berpikir dan menoleh, menatap ibu sambungnya. "Dibilang suka sih enggak. Dibilang enggak juga ... ya gimana ya?" Bianca bingung menjabarkan perasaannya. Dia juga tidak mengerti, kenapa ada pikiran kalau kedatangan Nida di rumahnya akan membuat hidupnya bertambah buruk. Entah i
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 93A. Pesan Singkat

Evan dan Namira sama-sama khawatir kalau yang dicari Gita adalah Nida. Alasan Evan tidak menginginkan Gita bertemu dengan Nida, karena takut terluka lagi hatinya. Sedangkan alasan Namira tidak ingin Gita bertemu Nida, takut Gita mengancam atau berbuat j4hat lagi pada keponakan suaminya itu. "Van, Mamah ke sini pengen ketemu sama---""Assalamualaikum." Suara Bianca terdengar, membuat semua orang yang ada di dalam rumah itu menoleh. Bianca tersenyum ramah, menyalami Gita yang membalas senyuman Bianca. Evan pindah tempat duduk, membiarkan Bianca duduk di samping wanita yang telah melahirkannya. "Waalaikumsalam. Sayang, gimana keadaanmu? Tante kaget banget lho waktu dengar kamu jatuh sakit," kata Gita memandang sendu wajah Bianca yang sudah mulai ceria. "Alhamdulillah sudah jauh lebih baik, Tante," jawab Bianca. Hatinya sangat bahagia karena Gita perhatian padanya. "Hm ... Maaf, Tante. Tante mau minum air apa, ya? Dari tadi belum disuguhkan." Namira menyela, membuat Bianca dan Gita m
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 93B. Pesan Singkat

"Di laci lemari pakaian mamah. Tadinya aku gak berani baca tapi penasaran. Hehehe ...." Yuda mengusap kepala anaknya yang baru ditemukan. "Pah, ternyata Papah cinta pertamanya mamah, ya? Mamah kayaknya cinta banget sama Papah." Senyum yang sebelumnya merekah di bib1r Yuda. Mendadak sirna. Yuda tersenyum getir ketika mengingat perjalanan cintanya bersama Dania. Keindahan dan kebahagiaan yang sempat dirasakan Dania dan Yuda harus hilang dalam sekejap mata ketika Dania dicvlik orang."Iya, Nak. Bukan cuma mamahmu yang cinta sama Papah, Papah juga sangat mencintai Mamahmu. Tapi sayang, usia Mamahmu enggak panjang. Kebahagiaan yang sempat kami rasakan, hilang begitu saja hanya dalam hitungan hari." Pandangan Yuda lurus ke depan. Bayangan masa lalu bersama Dania kembali melintas. Meski Yuda sudah berusaha melupakan Dania, tapi dia tetap gagal. Tetap tidak bisa melupakan wanita yang telah melahirkan Nida itu. "Hm ... Papah jangan sedih terus. Mamah pasti sekarang lagi di surga. Kata Bi Ru
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 94A. Sepakat

Yuda duduk bersandar pada kursi kebesarannya. Pandangan mengabur karena air mata yang tertahan. Pantas saja, tadi pagi Yuda melihat Gita melakukan kebiasaan buruk lagi. Ternyata dia sudah membaca pesan singkat yang dikirim Nida. Hati Yuda langsung mencelos, benar-benar tak menyangka pada akhirnya Gita mengetahui sendiri kalau Nida sudah berada di tengah-tengah keluarga Bragastara. "Sekarang aku harus melakukan apa? Apa aku harus tetap pura-pura tak mengetahui kalau Gita sudah tahu ada Nida di rumah Pak Daniel? Atau aku lebih baik minta maaf dan menjelaskan kalau bukan aku yang mencari keberadaan Nida apalagi mengajak datang ke rumah Daniel?" gumam Yuda pada diri sendiri. Dia sangat bimbang harus mengambil keputusan apa. Satu sisi, ada baiknya Yuda pura-pura tidak tahu kalau Gita telah membaca pesan singkat Nida. Ada baiknya juga ia mengakui dan memberitahu Gita kalau Nida datang sendiri ke kantor Daniel. Sepanjang hari, Yuda berusaha keras memfokuskan pikiran pada pekerjaan. Tetapi,
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 94B. Sepakat

Sedari tadi, pandangan Gita selalu saja mengitari sekeliling. Bianca sendiri merasa aneh pada ibu kandung Evan itu. Sekarang saja, Gita sedang berjalan ke samping rumah Bianca seorang diri, dekat kolam renang."Van, Mamah kamu nyariin apa sih?" tanya Bianca pada Evan yang sedari tadi diam-diam memerhatikan gelagat Gita. Sedangkan Namira, hanya diam, tak ingin menduga-duga yang dilakukan Gita di rumahnya. "Enggak tau. Aku enggak tau. Mungkin Mamah mau liat lokasi yang cocok buat nanti kita nikah," jawab Evan asal. Tapi, jawaban Evan itu justru membuat kening Bianca mengkerut. Dia juga bingung kenapa dari tadi Gita seperti mencari sesuatu atau seseorang. Tingkahnya tidak seperti biasa. Sangat mencurigakan. Di dekat jendela yang menuju kolam renang, Namira tak tahan melihat tingkah Gita yang menurutnya sudah tidak sopan. Bahkan tadi Gita sempat membuka pintu kamar tamu di rumah ini. Menurut Namira sudah sangat keterlaluan. Akhirnya Namira datang menghampiri Gita yang berdiri di dekat k
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 95A. Aku Mau

Gita menyeringai penuturan yang diucapkan Namira. Wanita itu tak memungkiri kalau dirinya sempat terkejut mendengar perkataan Namira yang sudah mengetahui rahasia yang dia sembunyikan selama ini."Apa omongan kamu bisa dipercaya?" Tak serta-merta Gita menyetujui kesepakatan yang diucapkan Namira. Istri Daniel itu kedua alisnya bertaut. Dia pikir Gita akan langsung setuju, ternyata tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan."Terserah Tante, percaya atau enggak." Namira tak gentar, tak juga memaksa. Kartu AS ada di dirinya. Sedikit pun Namira tidak merasa takut Gita percaya atau tidak. "Oke. Anggap aja aku percaya pada omonganmu. Lalu, kalau sampai rahasia ini sampai di telinga Daniel atau Nida tanpa sepengetahuanmu justru memberitahu Daniel, apa yang akan kamu lakukan?""Enggak ada," jawab Namira cepat. Gita terkejut, heran bercampur tak mengerti jalan pikir Namira. "Kenapa begitu? Kamu gak membelaku nantinya?" Gita seperti tak terima jika Nida nantinya akan membongkar rahasiany
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 95B. Berkunjung

"Nida, kamu udah yakin mau pindah sekolah?" tanya Daniel ketika mereka sedang berada di tengah perjalanan menuju kota Bogor. "Sangat yakin, Om. Aku pengen pindah sekolah soalnya ... hm ... di sekolah lamaku, aku sering di-bully. Sering dibilang anak haram-lah, anak yang gak diinginkan-lah." keluh Nida pada Daniel yang terkejut mendengarnya. "Benarkah? Kamu sering dibilang begitu sama teman-temanmu?" tanya Daniel tidak menyangka kalau keponakannya menjadi korban bully di sekolah."Iya. Bukan cuma sama teman-teman. Sama masyarakat di sekitarku juga sering dibilang gitu tapi enggak apa-apa kok, Om. Aku udah biasa dibilang kayak gitu lagipula kenyataannya enggak kayak gitu, kan? Aku bukan anak har4m, aku bukan anak yang enggak diinginkan atau aku bukan anak yang sengaja dibuang. Benar kan, Om?"Dalam hati, Daniel merasa sangat bersalah. Dia telah membiarkan Nida mengalami hal buruk seperti itu. Andai saja dari dulu Daniel berusaha lebih keras lagi mencari keberadaan Nida, pasti gadis ya
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
36
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status