Cassandra langsung mematikan sambungan telepon. Ia terkejut mendengar Axel mengungkapkan kalimat itu. Terkejut sekaligus malu. Hatinya berharap, semoga saja Nida tidak mendengar ucapan Axel. "Kok dimatiin?" Nida semakin penasaran dengan sikap Cassandra. "Apa ucapan Axel menyakitimu, Sandra?" sambung Nida yang ditanggapi gelengan kepala. "Enggak kok, Kak. A-aku cuma lagi berusaha jaga jarak. Nanti di LN juga aku mau ganti kartu. Kalau aku dan Axel masih komunikasi, aku takut ... eu ... takut perasaanku kumat lagi, Kak."Cassandra berterus terang. Kini, ia tak merasa canggung lagi pada Nida. Kakak sambungnya itu telah membuat Cassandra nyaman bercerita. "Ya udah terserah kamu. Aku percaya kalau sekarang kamu udah besar, udah tau mana yang mesti diprioritaskan, mana yang yang dikesampingkan."Perkataan Nida membuat Cassandra bernapas lega. Gadis itu tersenyum, menganggukkan kepala. Setelahnya, tak ada lagi yang dibicarakan. Handphone Cassandra sudah dinon-aktifkan. *** "Sial! Kena
Terakhir Diperbarui : 2025-04-18 Baca selengkapnya