Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 81 - Chapter 90

290 Chapters

Bab 081

Pertarungan terhenti. Wajah pendekar berpedang panjang tampak penuh penyesalan. Seperti seorang yang gagal menjalankan tugas. Memang seperti itu adanya.Dia disebut Samurai, dan pedang panjangnya itu disebut Katana. Jauh-jauh datang dari negeri yang disebut Matahari Terbit untuk mendapatkan kitab yang berisi taktik tempur.Ternyata kemampuannya belum sepadan dengan sang penjaga kitab tersebut. Kehebatan si kakek itu ternyata jauh dari perkiraan.Padahal dia telah mengalahkan beberapa pendekar tangguh di negeri ini sebelumnya dengan mudah.Akhirnya daripada pulang menanggung malu karena kegagalannya, maka dia melakukan 'harakiri'. Kameswara sempat kaget melihat orang ini menusukkan pedangnya ke perut sendiri secara sadis.Sosok samurai terkulai melepaskan nyawanya. Kameswara menatap penuh tanya kepada si kakek yang hanya diam saja membiarkan hal itu terjadi.Si kakek malah tersenyum dan memberi isyarat agar Kameswara menghampiriny
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 082

"Wah, bukan ilmu silat ini mah!" ujar Kameswara.Si kakek mendelik matanya. "Sudah tahu kitab ilmu perang, bagaimana kamu ini?"Kameswara terkekeh. Di halaman awal setelah membuka sampulnya tertera nama-nama taktik perang dalam Pustaka Ratuning BalasarewuDiantaranya : Mandala Puspa, Gagak Nangtungan, Rangga Balik Pati, Bajra Panjara, Singhabihwa, Asumaliput, Gagaksangkur, Kidang Sumeka, Luwak Maturut, Tapak Sawetrik, Pakeprajurit, Prebusakti Lemahmrewasa, Ngalinggamanik, Bebahbuhaya, Merak Simpir, Cakrabihwa dan masih banyak lagi. Kitab kembali dimasukkan ke dalam kantong kain hitam."Sudah boleh aku bawa?""Silakan, dengan begitu tugasku selesai!" ujar Ki Ungkara melepaskan napas lega. Beban yang dipikul selama hidupnya kini seolah terangkat ke langit."Kakek percaya padaku?" goda Kameswara, tapi ada benarnya juga. Soalnya dia begitu mudah mendapatkannya tanpa rintangan yang berat sekalipun."Oh, percaya, lah. Kau juga
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 083

"Terus sekarang Guru mengajakku entah mau kemana, sebenarnya apa yang kita cari, Guru?" tanya Sokalima menumpahkan segala unek-uneknya.Sejak berangkat dari perguruan beberapa hari setelah pernikahan Citrawati, sang guru sama sekali belum memberi tahu apa tujuannya. Sokalima tahu-tahu mendapat perintah saja untuk menemani perjalanan gurunya."Mencari laki-laki yang telah memikat hati Citrawati!" jawab Nyai Padmasari tegas.Di atas pohon, Kameswara kembali terkejut. Bisa jadi Citrawati telah mengungkapkan isi hatinya sebelum menikah. Apalagi sang guru juga perempuan, jadi bisa mengerti perasaan sesama perempuan."Jadi ada laki-laki lain yang dicintai Citrawati?" Sokalima mulai penasaran."Ada, bahkan dia sampai rela menyerahkan kehormatannya!"Baik Sokalima juga Kameswara sama-sama menelan ludah. Rupanya gadis bertubuh jangkung itu berkata sejujur-jujurnya, pikir Kameswara."A-apa, dia bilang sendiri begitu?" cecar Sokali
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 084

"Aku hanya anak orang biasa yang teraniaya dan selalu ditindas karena aku anak yang lemah. Tidak bisa memiliki ilmu silat karena hanya memiliki jenis tulang Jelata," tutur Kameswara."Karena hinaan itu, maka aku terpaksa jadi pendekar. Beruntung aku punya paman yang baik yang mengantarkan aku bertemu dengan Kakek Kuncung Putih di hutan Mandapa. Di sanalah aku digembleng!" Kameswara menutup ceritanya.Nyai Padmasari pernah mendengar hanya orang-orang tertentu saja yang bisa bertemu Ki Kuncung Putih. Berarti Kameswara termasuk generasi emas walaupun asalnya dia hanya memiliki jenis tulang Jelata.Dan terbukti dalam waktu yang singkat Kameswara sudah mencapai tahap yang luar biasa untuk orang seumurannya. Rasanya belum pernah ada generasi emas sebelumnya yang seperti ini.Wajah Nyai Padmasari tampak lembut, tidak garang seperti tadi. Hawa sakti yang terpancar perlahan menipis dan Sokalima sudah bisa menarik napas lega, dia sudah bisa berdiri bebas.
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 085

Kameswara kehilangan jejak Prabu Amuk Marugul dan pengawalnya. Mata saktinya tidak menemukan sosok mereka di kegelapan. Ini aneh, padahal tidak lama Kameswara segera menyusul mereka.Namun, baru sebentar saja dia sudah kehilangan jejak. Kameswara malah menemukan sebuah hutan yang cukup rapat pepohonannya. Hanya ada jalan setapak yang bisa dilewati. Keadaannya sangat gelap gulita karena dedaunan yang sangat lebat menghalangi cahaya bulan sabit di langit. Persis seperti berada di ruang hampa tak terhingga kalau tidak menggunakan mata sakti.Kameswara berjalan sangat waspada. Perasaannya mendadak tidak enak. Sepertinya dia salah jalan atau tersesat. Tiba-tiba terdengar suara angin terbelah oleh lesatan senjata.Tap!Tangan kanan Kameswara secara naluri bergerak sendiri menangkap sesuatu yang melesat dari arah depan."Senjata rahasia, pisau kecil," pekik Kameswara pelan setelah melihat benda digenggamannya. Pemuda ini mencoba mencer
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 086

Di depan sana memang batas hutannya, karena di sebelah depannya lagi ada sebuah tanah kosong, sepertinya kebun yang belum digarap.Sejauh lima tombak lagi ke ujung hutan. Hujan serangan senjata rahasia tiba-tiba lenyap. Kameswara geleng-geleng kepala lalu melangkah lagi.Namun, beberapa langkah lagi menuju ujung, tiba-tiba bertiup angin sangat kencang dan dahsyat bagaikan badai yang menghempas Kameswara agar kembali ke dalam hutan.Secara refleks Kameswara mendekap pohon terdekat agar tubuhnya tak terbawa angin. Dia salurkan tenaga dalam ke kaki. Sepasang Kujang Bayangan dijadikan perisai penahan badai.Kemudian Kameswara melangkah seperti sedang mendorong sesuatu yang besar di depannya. Posisi tubuhnya doyong ke depan.Hempasan angin badai ini begitu dahsyat. Kameswara sampai mengerahkan lebih dari setengah tenaga dalam yang dimilikinya.Dia seperti sedang bertarung melawan sepuluh orang pendekar Utama tingkat sembilan atau punc
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 087

"Paman, kenapa ada di sini?"Surya Kanta tidak menjawab. Jelas saja Kameswara tidak mengerti mengapa orang yang sudah meninggal bisa hidup lagi di sini. Apa ini yang disebut alam barzakh menurut Ahmad Jailani.Alam tempat menunggu datangnya hari kebangkitan lagi, tapi Kameswara kan masih hidup di alam dunia.Akhirnya dia tidak mempedulikan apa yang dilihat. Pikirannya kembali bahwa dia harus menghadapi ujian agar bisa kembali ke dunianya.Sosok Surya Kanta terlihat datar dengan wajah pucat pasi. Di tangannya tergenggam tongkat sepanjang tinggi tubuhnya. Tongkat dari baja berwarna hitam yang mengkilap.Kameswara sejenak merasa ragu menghadapi orang yang sangat dia hormati, tapi ini harus.Terlihat Surya Kanta mengangkat tongkat lurus ke depan sejajar dengan matanya. Energi buruk memancar lebih kuat lagi.Kameswara mempersiapkan diri, memunculkan Kujang Bayangan di tangan kanannya dan menunggu Surya Kanta yang lebih dulu m
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 088

Kameswara sudah berdiri dalam jarak lima tombak dari lawan keduanya yang ternyata adalah Ahmad Jailani. Benar juga dugaannya semula, pasti orang yang pernah dekat dengannya.Namun, dia segera membuang perasaannya, tidak memikirkan tentang kedekatannya lagi. Sosok ini hanya jelmaan saja, bukan sukma, roh, atau arwah aslinya.Seperti Surya Kanta sebelumnya, Ahmad Jailani juga bersikap dingin sedingin wajahnya yang pucat pasi. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut.Sementara Kameswara menunggu lelaki yang selalu pakai sorban ini menyerang lebih dulu sambil menyiapkan kekuatan.Ahmad Jailani juga memakai jubah putih, tapi tidak membawa tongkat. Hawa yang dirasakan Kameswara begitu panas, maka dia mengimbangi dengan menyalurkan hawa dingin.Ahmad Jailani membuka sorbannya, kemudian diputar-putar. Segelombang energi panas tak kasat mata memancar ke udara. Kameswara siapkan segenap kekuatan.Blurr!Tiba-tiba tercipta li
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 089

Ternyata ketika sudah masuk, Kameswara berhadapan dengan hutan belantara. Padahal sewaktu di luar tadi dia melihat hamparan rumput luas.Kenapa jadi berubah? Kameswara jadi ingat hutan aneh yang baru dilewati sebelum masuk ke alam yang juga aneh ini.Terlihat banyak jalan setapak ke berbagai arah, Kameswara memilih yang lurus. "Yang lurus pasti benar!"ujarnya asal-asalan.Ternyata di ujungnya banyak cabang ke berbagai arah lagi. Kameswara tak ambil pusing. Dia berjalan lurus, diterabasnya apapun yang ada di depannya, yang penting berjalan lurus. Walaupun harus menerobos semak belukar. Meloncati batu atau pohon perdu. Kalau ada pohon besar menghadang, maka memutar sedikit kemudian lurus lagi.Sampailah di sebuah tanah agak lapang. Kameswara dikejutkan oleh tiga harimau yang siap menerkam memamerkan taringnya yang runcing dan panjang. Dia jadi ingat si belang yang ditemui di bukit Cipasung."Jadi aku harus gelut sama 'maung'?" tan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 090

Kameswara terkejut bukan main. Ternyata dia tidak tercebur ke lautan ganas, tapi jatuh bergedebukan di tanah berumput. Dia merasakan tulang-tulangnya remuk, sendi-sendinya ambrol.Tubuh pemuda ini tak berkutik. Jiwanya entah melayang kemana. Yang pasti dia tidak merasakan apa-apa. Apakah ini ajalnya?Beberapa lama Kameswara meringkuk tak bisa merasakan dirinya sendiri. Perlahan kesadarannya mulai pulih. Kedua bola matanya sudah berputar-putar."Apa aku sudah mati?" batinnya. "Ah, belum. Si suara brengsek itu bilang aku akan abadi di sini. Hidupku selalu dilewati pertarungan sampai aku lulus, tapi berapa lama?Kameswara tak bisa sama sekali tak bisa menggerakkan tubuhnya. "Apa aku lumpuh, kalau begini bagaimana bisa bertarung?"Lalu pemuda ini mencoba konsentrasi. Kedua mata dipejamkan. Dia mencoba memunculkan hawa sakti, mengumpulkan energi dan juga tenaga dalam.Ternyata prosesnya sangat lancar. Seluruh tubuhnya sudah dialiri ha
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
1
...
7891011
...
29
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status