"Tapi kamu ikut lah ke pesta, Neng. Bapak tak ada teman, sekalian ini peluang untukmu bertemu dengan banyak orang penting." Lea mengaruk rambut, tak tahu harus menjawab apa. Dia ingin mengiyakan tetapi dia takut Haiden tak membolehkan. Namun, kasihan juga pada Raja, yang sepertinya menginginkan Lea ikut ke pesta itu. "Orang cantik itu harus dipamerkan. Apalagi kamu, yang cantiknya unik," ucap Raja, terus merayu Lea supaya bersedia ikut ke pesta. "Alah, Bos." Lea mengibas tangan di depan wajah, "masih ingat aku kata-kata si maling ayam–sekretaris Tuan Haiden. Dia bilang aku ini jelek, makanya Tuan ingin diwawancarai olehku," lanjut Lea, memutar bola mata jengah. Mengingat ucapan sekretaris suaminya tersebut, Lea sebenarnya cukup kepikiran. Apa dia memang jelek karena Haiden memang tak pernah mengajaknya keluar berdua. Semenjak menikah, Haiden tak pernah berkencan dengannya. Bahkan identitas Lea sebagai istri pria itu disembunyikan. Lea tiba-tiba murung, mungkin benar jika dia je
Last Updated : 2024-12-15 Read more