Saat perjalanan pulang dari kantor polisi Talita masih diam, melihat wajah Emir yang babak belur, ia merasa sangat sedih. Berpikir keras bagaimana caranya agar suaminya bisa keluar dari sana. Tidak adil rasanya bagi Emir ia seorang polisi karena ingin mengungkapkan kejahatan justru mendapat perlakukan tidak manusiawi, saat sedang sibuk dalam pikiran sendiri, Dimas menoleh ke arahnya dan bertanya; “Apa kamu baik-baik saja?” “Tidak, aku sedang tidak baik, melihat Emir seperti itu … dengan wajah yang hancur bekas pukulan, hatiku sedih,” ujar Talita tetapi di hadapan Dimas ia tampak tegar, berbeda saat di hadapan suaminya tadi. “Emir memintaku membawamu ke rumah kalian” “Rumah kami?” “Ya, dia bilang dia dan almarhum kakakmu, pernah membeli sebuah rumah di Kelapa Gading, kalian lebih aman di sana.”
Last Updated : 2025-01-10 Read more