All Chapters of Pesona Istri yang Tak Dianggap: Chapter 41 - Chapter 50

51 Chapters

Ternyata Hati Ini Milik Suamiku

Saat ini Talita duduk berdua dengan dr. Irfan. Tidak bisa dipungkiri Irfan tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat itu. Mendengar Talita menemui Emir di penjara ia sangat murka. Tetapi Talita wanita yang kuat, ia berani karena merasa tidak salah. Ia melakukan hal yang benar, menemui suaminya di penjara hal yang tepat. Walau ia awalnya marah dan benci pada Emir. Namun biar bagaimanapun laki-laki itu adalah suaminya, ayah dari si kembar. “Talita bukannya kamu sudah berjanji akan berpisah dengan lelaki jahat itu?”Dalam hati Talita menjawab; Kamu yang jahat yang memanfaatkan kesusahan orang lain untuk kepentingan kamu sendiri’ “Dok, saya tidak pernah berjanji padamu, saya bilang saat itu akan melihat situasinya.” “Lalu setelah kamu lihat situasi yang sekarang, apa yang kamu pikirkan?” Talita ingin mengatakan kalau ia ingin membantu Emir keluar dari pe
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Benih-Benih Cinta

Saat semua orang semua orang membenci Emir. Namun entah kenapa hati Talita sangat sedih, ia merasa kasihan pada Emir. Apakah hatinya sudah tumbuh benih-benih cinta? Malam itu sebelum ia tidur, Talita membereskan semua perlengkapan si kembar, ponsel miliknya berdering.Dengan cepat Talita menyambar benda pipih persegi empat itu, ia mengusap layarnya, tetapi ia terdiam mengangkat kedua alis matanya. Tidak ada nama pemanggil yang tertera di layar ponsel miliknya. “Halo …” “Ta, Apa aku mengganggu tidurmu?” Wajah cantik itu berubah merekah bagai bunga tulip yang baru mekar. “Mas Emir …?” Talita merasa jantungnya berdebar saat mendengar suara suaminya di ujung telepon, ia memegang dadanya karena jantungnya berpacu dengan cepat. “Iya, tadi komandan memberikan ponsel ini untuk aku pak
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Akan Berjuang

 Saat Irfan memancing emosinya, sebenarnya bola api dalam dada Emir sudah ingin meledak. Namun, perkataan Talita yang mengingatkannya membuat polisi tampan itu tetap tenang. Ia berjuan menahan diri, awalnya sangat berat menahan emosinya. Tetapi wajah cantik Talita yang memeluknya hari itu membuatnya jadi setenang itu. ‘Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba-tiba jadi setenang ini?’ tanya Irfan dalam hati. “Aku akan pastikan kamu  di penjara dalam waktu yang lama pak polisi,” ujar Irfan. Emir masih bertahan dalam sikap tenang, ia mengingat nasihat Talita saat datang berkunjung.  Talita berkata padanya terkadang orang kalah dalam segala hal karena ia mudah terpancing emosinya, untuk mengalahkan lawan cobalah untuk bersikap tenang maka musuhmu akan merasa takut. Hal itulah yang terjadi dengan Irfan saat Emir bersikap tenang, Irfan  menjadi bingung dan ragu
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Mulai Saling Percaya

  Talita ingin menjenguk suaminya di penjara, tetapi Emir melarang Talita datang, bukan karena ia membenci istrinya, Emir sangat khawatir untuk keselamatan istrinya.  “Kenapa seperti itu?” “Irfan akan semakin menekanmu, jika dia melihatmu menjengukku” “Tapi kamu suamiku Mas, apa salah istrinya menjenguk suaminya?”Talita menunduk sedih. “Lita ibu akan semakin  memojokkanmu dan Irfan akan memanfaatkan hal itu, percaya padaku,” ujarnya dengan suara bergetar. “Lalu apa yang harus aku lakukan Mas, saat kamu  di sini bagaimana aku bisa hidup tenang di rumah” “Bersikaplah biasa saja, aku akan menghubungimu kalau aku butuh sesuatu” “Lalu kamu?” “Akan menjalani hukuman ini”&nb
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Pura- Pura Baik Pada Keluarga

 Hari ini saat Talita lagi libur, lagi-lagi Irfan datang lagi. Irfan memang  lelaki  bermuka dua, di depan keluarga Talita ia tampil seperti lelaki yang baik dan lemah lembut,  perhatiannya pada si kembar membuat hati orang tua Talita  terpedaya, terlebih ibu Talita. Ia membeli susu yang termahal untuk si kembar dan pakaian bermerek dan mengajaknya bermain , ia seolah-olah ingin menunjukkan kalau ia ayah yang baik untuk kedua anak kembar, bukan  hanya itu, ia juga menjelaskan semua hal-hal yang baik untuk perkembangan mereka pada Desi, padahal Talita juga  bidan ia tahu apa yang terbaik untuk kedua anak kembarnya. Bu Juminten, begitu terpedaya, ia sangat puas melihat semua yang dilakukan Irfan, ia tahu bagaimana cara mengambil hati wanita tentunya dengan perhiasan dan  barang-barang mahal. “Ini tas mahal Bu, harganya bisa  beli satu sepeda mo
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Tekanan di Dalam penjara.

  Malam itu Talita tidak bisa tidur, pikirannya terus saja tertuju pada Emir, ia punya firasat kalau suaminya  mengalam sesuatu. Talita duduk di si sisi tempat tidur, memikirkan acara apa yang akan ia lakukan untuk membebaskan suaminya dari penjara. Ia  berdiri karena mendengar suara tangis dari kamar bayi. “Kenapa Des?” “Tidak tahu Bu, dari tadi mereka berdua sangat gelisah” Melihat kedua anak itu gelisah ia percaya kalau mereka merasakan batin ayah mereka,  setelah mereka semua tidur Talita mengirim pesan pada Emir. [Assalamualaikum Mas … sudah tidur?] Talita  berjalan mondar mandir , saat Emir tak kunjung  membalas pesan darinya. ‘Apa hape mas Emir juga disita’ Ia bertanya dalam hati. Setelah beberapa menit kemudian ia &nb
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Ada Dalang Besar

 Seburuk buruknya polisi yang  disuap untuk menyingkirkan Emir, rupanya ada satu orang petugas lapas yang tulus membantu Emir. Pria itu mungkin hasil doa Talita yang selalu memohon untuk mengirim seseorang untuk membantu Emir di penjara.Talita  sudah melihat bagaimana rekan polisi  menjebak Emir, maka ia selalu memohon agar ada seorang yang bisa menolongnya. Setelah pergantian shift jaga. Apa yang dipikirkan Emir benar, beberapa polisi melakukan sandiwara, salah seorang petugas sipir seolah-olah kehilangan barang dan semua  barang milik rekan mereka diperiksa. ‘ Pak Emir benar’ Reimon membatin. Tetapi ia bersikap tenang, apa yang dikatakan Emir ia lakukan dengan baik, kini giliran Reimon yang di periksa, ia tetapi giliran memeriksa dirinya ia semua pakaian di lepaskan bahkan sepatu di buka. “Maaf ya Bro … kami hanya diminta atasan,” bisi
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bertemu Mantan Kembali

  Tidak mudah memaafkan orang yang menyakiti kita, apalagi menyakiti orang yang kita sayangi, tetapi Talita harus mengelus dadanya dan menyampingkan  kemarahannya pada wanita yang hampir mencelakai anak -anaknya. Ia rela menemui Dinar ke penjara, untuk meminta alamat rumah mantan atasan Emir, karena ia tidak punya  orang lain yang bisa di minta tolong, ia tidak tega melihat Emir mendapat kekerasan lagi di dalam penjara, ia tidak ingin suaminya mati sia-sia di penjara. Ia tahu kasus Emir “Sampai kapanpun, aku tidak akan memaafkanmu Talita. Aku memberikan ini demi adikku Emir,” ujar Dinar, menatap tajam kearah Talita. ‘Harusnya aku yang mengatakan itu, mbak … karena kamu yang  salah, tapi ya sudahlah, aku tidak ingin berdebat’ Talita membatin, ia meminta izin sama petugas untuk mencatat alamat rumah yang disebutkan kakak iparnya.
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bantuan dari Mantan

 Brata mantan atasan Emir, pensiunan polisi itu, sepertinya mencari ketenangan di masa tuanya. Ia sengaja tinggal di Bogor di tempat yang jauh dari keramaian, dan untuk akses masuk ke rumahnya tidak ada angkot, karena itulah Talita kesusahan saat pulang dari sana. Walau ada rasa lelah di wajahnya, tetapi ia sedikit merasa lega, karena lelaki paruh baya itu setuju akan  membantu Emir, seperti yang diminta Talita. Mereka berencana mengungkap ke media semua tentang penyiksaan yang dialami Emir, Talita masih berjuang untuk suaminya sebelum kasusnya akan dilimpahkan ke tahap selanjutnya. Jika kasus Emir sudah ke tahap persidangan. Talita khawatir Emir akan dipecat dari kepolisian secara tidak hormat. ‘Aku akan berjuang untuk Mas, bertahanlah’ ucap Talita dalam hati. Sebenarnya saat pulang dari rumah mantan atasan suaminya , ia sudah sempat khawatir, ia takut karena hari sudah mulai sore,ternyata
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Alat Penyadap.

Mereka berdua makan dengan diam.  Talita makan dengan ikan yang sudah diambil durinya oleh Dimas, tidak ada obrolan, tidak ada canda yang keluar dari mulut mereka berdua. Dulu mereka berdua pasangan yang sangat serasi, romantis dan perhatian. Sekaran semuanya telah berubah setelah Talita memutuskan menikah dengan abang iparnya. Lebih tepatnya turun ranjang. Namun, semua itu bukan kemauan Talita, ia menikah karena dipakasa ibunya setelah sang kakak meninggal, menikah demi kedua kenponakannya yang malang.Sekarang seperti ada jarak pemisah  untuk mereka berdua. Talita menjagamartabatnya sebagai seorang istri. Sementara Dimas lelaki baik hati itumenghormati keputusan Talita, ini namanya mencintai tidak harus memiliki. Saat sedang makan Talita baru menyadari  kalau ada dua orang yang berbadantegap yang selalu melihat mereka, ia  menoleh ke luar, ia baru nyadarternyata mobil hitam yang dari arah rumah Pak Bra
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status