“Pak, kita berangkat sekarang?” Tanya Syifa, berdiri di depan pintu. Barra yang duduk di kursi kerjanya, melirik jam tangannya sekilas, “Sebentar lagi!” Tegasnya. “Baik Pak. Tapi acaranya akan di mulai sekitar satu jam lagi.” “Ya.” Jawab Barra, paham. Syifa kembali menutup pintu dari luar ruangan Barra. Barra pun bangkit dari duduknya, berjalan menuju jendela tinggi besar yang menyuguhkan pemandangan kota dari ketinggian gedung tersebut sambil menatap serius layar ponsel di tangannya. ‘Kenapa dia tidak mengangkat teleponnya!’ Gumam sang CEO, kesal. Sedari tadi melakukan panggilan telepon ke nomor Olivia, tak juga di terima istrinya tersebut. Barra berkali-kali mengulang menelepon, bahkan mengirim pesan, berharap Olivia membaca dan meneleponnya kembali. Namun tidak juga. Perasaannya semakin kesal, apa Olivia sengaja mengabaikan panggilannya? Tok... Tok... Jefri membuka pintu dari luar setelah mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia pun masuk ke dalam untuk menemui sang CEO. “Pak,
Last Updated : 2025-01-06 Read more