Semua Bab Dekat di Mata, Jauh di Hati: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

"Ibu, bisakah Ibu bercerai dengan Ayah?"Pada pukul sembilan malam, saat aku sedang membujuk putraku untuk tidur dan mengira bahwa dia akan segera terlelap, aku tiba-tiba mendengar pertanyaan ini keluar dari mulutnya.Pertanyaan ini sangat singkat, tetapi membuatku tercengang untuk sejenak, bahkan tanganku yang sedang menepuk-nepuk punggungnya pun berhenti bergerak.Hatiku seketika terasa sakit.Selama beberapa tahun terakhir, hubunganku dengan suamiku lumayan baik.Anak yang diberi cinta kasih seharusnya akan merasa sangat bahagia di lingkungan hidup seperti ini.Namun ....Mengapa anak ini malah bisa berpikiran seperti ini?Aku tidak mengerti, tetapi aku hanya bertanya, "Kenapa?"Aku juga berusaha untuk bertanya dengan selembut mungkin.Aku takut aku akan menakutinya."Ibu sama sekali nggak pernah membiarkanku makan ayam goreng, makan es krim ..." jawab anak itu.Dia sudah hampir terlelap, suaranya juga sudah tidak jelas, dengan sifat kekanak-kanakan yang khusus untuk anak seusianya.
Baca selengkapnya

Bab 2

Aku membawa tablet ini ke luar kamarnya Peter dan berjalan langsung ke ruang bacanya Stanley.Hanya saja, aku tidak mengerti ....Mengapa orang itu harus Luna.Aku pertama kalinya mendengar nama Luna di pernikahanku dengan Stanley.Pada saat itu, Stanley memperlakukanku dengan sangat baik.Saat suasana hatiku kurang baik, dia akan menghiburku dan memberitahuku bahwa tidak ada orang yang sempurna. Kemudian, dia menemaniku dengan sabar, hingga suasana hatiku membaik.Saat aku sakit, dia akan mengabaikan semuanya untuk menjagaku.Oleh karena itu, aku juga memutuskan untuk menikah jauh demi cinta.Saat aku mengenakan gaun pengantin berwarna putih, dengan bunga di tanganku dan sedang menantikan kisah cinta dalam hidupku, aku mendengar teman-temannya Stanley membahas tentang cinta pertamanya."Dulu, kulihat Stanley dan Luna begitu saling mencintai, jadi kukira mereka akan menikah.""Benar, mereka terlihat sangat serasi.""Sayang sekali."Dari ucapan mereka, mereka jelas-jelas merasa sangat k
Baca selengkapnya

Bab 3

Dengan tangannya yang lain, Stanley meraih daguku dengan kuat supaya aku tidak menghindar, lalu menciumku."Kamu akan menyukainya," kata Stanley....Peter adalah seorang murid Taman Kanak-Kanak.Sekolah dimulai tepat pukul delapan setiap pagi.Rumah kami berjarak tempuh sekitar 20 menit dari Taman Kanak-Kanak. Karena takut Peter terlambat, setiap pukul 7.30 pagi, dia akan berangkat ke sekolah.Sedangkan aku harus bangun pada pukul 6.30 untuk memasak.Sarapan pagi ini sedikit lebih sederhana, yaitu pangsit yang sudah dibuat semalam.Langkah yang lebih merepotkan adalah memasak supnya karena memerlukan sup ayam yang direbus langsung.Aku menaruh irisan jahe di dasar panci, lalu menimpanya dengan seekor ayam utuh yang sudah dibersihkan, lalu akhirnya memasukkan ikatan daun bawang di atasnya. Kemudian, aku menutup panci tersebut dan memasaknya dengan api besar.Saat airnya mendidih, aku baru membuka penutup panci dan mencium aroma sup ayam yang kuat.Aku menambahkan sedikit garam ke dalam
Baca selengkapnya

Bab 4

Apakah Stanley menulis surat ini untuk Luna saat kami baru menikah?Surat lainnya adalah balasan Luna untuknya."Suratmu ada di dalam surat ini, kukirimkan kembali padamu.""Stanley, hidupku sekarang sangat bahagia, kuharap kamu bisa bersenang hati atas kebahagiaanku.""Ke depannya, jangan hubungi aku lagi. Aku nggak mau suamiku salah paham."Setelah membaca dua surat ini, hampir seluruh informasi pun terhubung dengan logis.Luna jelas-jelas adalah wanita dambaannya Stanley.Namun, Stanley malah sangat membenci Luna.Tanpa disadari, aku mencengkeram tongkat pel di tanganku.Ternyata Luna pernah mengkhianati Stanley.Stanley meyakinkan diri bahwa dia tidak akan perhitungan dengan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Luna dan tidak akan memedulikan luka yang diberikan Luna padanya.Asalkan Luna bisa kembali ke sisinya.Sayangnya ....Luna masih saja menolaknya.Sampai saat ini, aku baru mengerti mengapa di pernikahan kami, saat teman-temannya mengungkit tentang Luna, dia langsung naik da
Baca selengkapnya

Bab 5

Apa?Ucapan singkat ini membuatku tercengang untuk sangat lama.Aku menatap Stanley dengan tatapan kebingungan.Bukankah dia mengatakan bahwa dia menitipkan Peter pada ibunya?Ibunya Stanley mengetahui kondisi kesehatan Peter, jadi dia tidak akan memberikan makanan yang tidak sehat untuk Peter.Kalau begitu, mengapa Peter bisa masuk rumah sakit?Selain itu ....Mengapa Luna bisa mengetahui kondisinya Peter?"Rumah sakit mana?" Stanley bergegas memungut pakaian di lantai dan mengenakannya dengan terburu-buru.Di ujung telepon lainnya, Luna menangis sambil memberi tahu Stanley nama rumah sakit tersebut.Aku mengkhawatirkan anak kami, jadi aku hanya bisa mengikuti di belakang Stanley.Pada saat ini, Stanley baru menyadari keberadaanku.Aku tahu bahwa pada saat ini, ekspresiku sangat masam. Emosiku seperti sudah hampir meledak, tetapi akhirnya aku tetap menahannya.Dia membuka pintu mobil dan langsung naik mobil.Aku juga duduk di kursi penumpang.Sepanjang perjalanan, kami tidak mengucapk
Baca selengkapnya

Bab 6

Kata-kata yang kekanak-kanakan, tetapi terus terang ini seperti jarum yang menusuk hatiku.Saat dia sedang sakit dan berada dalam kondisi paling lemah, dia malah masih memikirkan wanita yang membuatnya jatuh sakit.Aku menunduk dan menatapnya.Penyakit ini jelas-jelas menguras tenaganya. Baru saja dia mengucapkan beberapa patah kata, dia sudah terlelap lagi.Stanley tentu saja juga mendengar ucapan Peter. Dia pun menggenggam tanganku dan memanggilku. "Sayang."Tidak ada yang ingin aku bicarakan dengannya, jadi aku langsung ingin menarik kembali tanganku.Namun, Stanley malah mempererat pegangannya, tidak membiarkanku melepaskannya. "Masalah hari ini hanyalah sebuah kecelakaan. Ibulah yang membuat keputusan sesukanya. Peter juga bukan sengaja mau mengucapkan kata-kata itu, dia hanya sakit ....""Aku bukannya nggak bisa memahami anak kita." Aku menggendong Peter sambil berjalan ke luar rumah sakit dan berkata, "Sekarang, dia lagi sangat menyukai Luna, jadi dia pasti merasa bahwa Luna san
Baca selengkapnya

Bab 7

Dia mengangkat kepalanya yang kecil dan menatap Stanley.Matanya yang basah menunjukkan kepolosan dan ketidaktahuan seorang anak kecil yang khusus.Dia terlihat sangat kasihan.Stanley berjongkok.Peter pun tidak perlu mendongak lagi. Dia menatap Stanley sambil berkata dengan terisak tangis, "Ayah, berjanjilah padaku.""Kamu masih kecil." Stanley tentu saja menyayangi putranya ini. Dia mengangkat kepalanya dan mengelus kepala Peter sambil berkata, "Peter, kalau kamu marah-marah seperti ini pada Ibu, di masa depan, kamu akan menyesal."Peter menggeleng sambil berseru, "Nggak akan!"Peter seperti takut Stanley tidak memercayainya, jadi dia menyeka air matanya sambil berkata pada Stanley, "Ayah, tinggalkanlah Ibu dan hidup dengan Bibi Luna! Aku ingin sekali Bibi Luna menjadi ibuku!"Dia mengucapkan kata-kata ini dengan sangat tegas.Sedangkan Stanley tidak menjawab, dia hanya menepuk-nepuk bahu Peter dan berdiri.Aku menoleh dengan susah payah dan menatap Peter.Aku selalu mengira bahwa d
Baca selengkapnya

Bab 8

Di depan gerbang sekolah.Di hadapan begitu banyak orang tua murid ....Putra kandungku terus-menerus menyangkal bahwa aku adalah ibunya.Dia juga berulang kali menekankan bahwa Luna adalah ibunya.Meskipun hatiku sudah lama disakiti, aku tetap berusaha untuk memberi tahu diriku bahwa dia masih kecil dan sama sekali tidak mengetahui konsekuensi perbuatannya. "Peter!""Aku akan memberimu sekali lagi kesempatan untuk memilih!""Lihat aku dengan baik. Tenangkan dirimu dan pikirkan dengan baik, siapa yang seharusnya kamu pilih antara aku dan dia!"Semua orang pun menatap ke arah Peter.Peter bersembunyi di belakang Luna sambil menempelkan keningnya di punggung Luna. "Tentu saja ibuku," jawabnya.Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, Luna menatapku dengan tatapan aneh. Kemudian, dia menggendong Peter dan hendak pergi begitu saja. "Orang gila," katanya.Aku tentu saja tidak bisa membiarkannya pergi. Aku bergegas mengejar mereka untuk menahan mereka.Namun, seseorang menghalangi jalanku.Aku
Baca selengkapnya

Bab 9

Stanley menjawab dengan nada menyesal, "Aku sudah punya anak dengannya.""Makanya kamu membiarkan Luna berhubungan dengan Peter di belakang Annie, ya?"Seseorang bertanya dengan terkejut, "Asalkan Peter mengakui Luna sebagai ibunya, kamu bisa membawa anakmu dan kembali lagi dengan cinta pertamamu!"Mereka pun bersorak. "Kamu benar-benar pintar, ya!""Kamu bahkan bisa memikirkan cara ini!"Jadi ....Stanley-lah yang menyuruh Luna untuk berhubungan dengan Peter?Pantas saja ....Saat Stanley membawa anak kami ke tempat ibunya, ibunya akan mengantarkan Peter ke rumahnya Luna, supaya mereka bisa mengembangkan hubungan mereka.Pantas saja ....Guru di Taman Kanak-Kanak pun memanggil Luna sebagai ibunya Peter ....Akulah yang bodoh, masih terus meyakinkan diriku untuk memaafkan mereka.Sekujur tubuhku bergetar. Aku berusaha untuk menenangkan diri, tetapi aku tidak berhasil melakukannya.Sebelum Stanley sempat menjawab pertanyaan ini ....Ponselnya berdering.Dia langsung menerima panggilan i
Baca selengkapnya

Bab 10

Aku menatapnya dengan kebingungan.Stanley langsung menunjukkan hasil pemeriksaan padaku. Dia jelas-jelas sangat menantikan kedatangan kehidupan baru ini. "Semalam, kamu tiba-tiba pingsan, aku benar-benar ketakutan.""Setelah kamu diperiksa oleh dokter, ternyata kamu hamil.""Hanya saja, selama beberapa hari terakhir, kamu menerima terlalu banyak pukulan, suasana hatimu nggak stabil, sehingga kondisi janin nggak baik.""Kamu harus masuk rumah sakit untuk sementara, supaya kamu bisa menjaga kandunganmu dengan baik."Aku menerima hasil pemeriksaan itu. Tatapanku pun tertuju lekat-lekat pada foto janin yang masih belum berbentuk sempurna.Pada saat ini, hatiku yang sudah terluka seperti mendapatkan sedikit ketenangan.Aku mengangkat tanganku dan menyentuh foto kehidupan kecil yang baru tiba ini, dengan banyak sekali pikiran yang memenuhi benakku.Ayahku meninggal saat aku masih kecil, jadi aku adalah anak yang dibesarkan di keluarga dengan orang tua tunggal.Aku benar-benar tidak ingin me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status