Di depan gerbang sekolah.Di hadapan begitu banyak orang tua murid ....Putra kandungku terus-menerus menyangkal bahwa aku adalah ibunya.Dia juga berulang kali menekankan bahwa Luna adalah ibunya.Meskipun hatiku sudah lama disakiti, aku tetap berusaha untuk memberi tahu diriku bahwa dia masih kecil dan sama sekali tidak mengetahui konsekuensi perbuatannya. "Peter!""Aku akan memberimu sekali lagi kesempatan untuk memilih!""Lihat aku dengan baik. Tenangkan dirimu dan pikirkan dengan baik, siapa yang seharusnya kamu pilih antara aku dan dia!"Semua orang pun menatap ke arah Peter.Peter bersembunyi di belakang Luna sambil menempelkan keningnya di punggung Luna. "Tentu saja ibuku," jawabnya.Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, Luna menatapku dengan tatapan aneh. Kemudian, dia menggendong Peter dan hendak pergi begitu saja. "Orang gila," katanya.Aku tentu saja tidak bisa membiarkannya pergi. Aku bergegas mengejar mereka untuk menahan mereka.Namun, seseorang menghalangi jalanku.Aku
Stanley menjawab dengan nada menyesal, "Aku sudah punya anak dengannya.""Makanya kamu membiarkan Luna berhubungan dengan Peter di belakang Annie, ya?"Seseorang bertanya dengan terkejut, "Asalkan Peter mengakui Luna sebagai ibunya, kamu bisa membawa anakmu dan kembali lagi dengan cinta pertamamu!"Mereka pun bersorak. "Kamu benar-benar pintar, ya!""Kamu bahkan bisa memikirkan cara ini!"Jadi ....Stanley-lah yang menyuruh Luna untuk berhubungan dengan Peter?Pantas saja ....Saat Stanley membawa anak kami ke tempat ibunya, ibunya akan mengantarkan Peter ke rumahnya Luna, supaya mereka bisa mengembangkan hubungan mereka.Pantas saja ....Guru di Taman Kanak-Kanak pun memanggil Luna sebagai ibunya Peter ....Akulah yang bodoh, masih terus meyakinkan diriku untuk memaafkan mereka.Sekujur tubuhku bergetar. Aku berusaha untuk menenangkan diri, tetapi aku tidak berhasil melakukannya.Sebelum Stanley sempat menjawab pertanyaan ini ....Ponselnya berdering.Dia langsung menerima panggilan i
Aku menatapnya dengan kebingungan.Stanley langsung menunjukkan hasil pemeriksaan padaku. Dia jelas-jelas sangat menantikan kedatangan kehidupan baru ini. "Semalam, kamu tiba-tiba pingsan, aku benar-benar ketakutan.""Setelah kamu diperiksa oleh dokter, ternyata kamu hamil.""Hanya saja, selama beberapa hari terakhir, kamu menerima terlalu banyak pukulan, suasana hatimu nggak stabil, sehingga kondisi janin nggak baik.""Kamu harus masuk rumah sakit untuk sementara, supaya kamu bisa menjaga kandunganmu dengan baik."Aku menerima hasil pemeriksaan itu. Tatapanku pun tertuju lekat-lekat pada foto janin yang masih belum berbentuk sempurna.Pada saat ini, hatiku yang sudah terluka seperti mendapatkan sedikit ketenangan.Aku mengangkat tanganku dan menyentuh foto kehidupan kecil yang baru tiba ini, dengan banyak sekali pikiran yang memenuhi benakku.Ayahku meninggal saat aku masih kecil, jadi aku adalah anak yang dibesarkan di keluarga dengan orang tua tunggal.Aku benar-benar tidak ingin me
Stanley langsung berdiri sambil berseru, "Nggak!"Aku berkata, "Selama beberapa hari terakhir, ada banyak sekali hal yang terjadi."Aku menatap mata Stanley dan berkata, "Peter sudah bertekad untuk berhubungan dekat dengan Luna ...."Stanley selalu bersikap sangat tenang dan terkendali. Namun, pada saat ini, suaranya bergetar."Dia masih kecil, Sayang. Aku sama sekali nggak pernah melakukan hal apa pun yang melewati batas.""Kamu bisa membenci Peter, kamu juga bisa menyalahkanku ....""Tapi, kamu nggak boleh meninggalkanku."Akhirnya, nada bicaranya terdengar penuh permohonan.Namun, dia tetap saja melemparkan tanggung jawab ini pada Peter ....Dia seakan-akan sama sekali tidak menyadari bahwa aku terluka karena persetujuannya dan toleransinya.Dia tentu saja juga tidak akan menyadari bahwa rasa cinta yang sudah aku kumpulkan untuknya selama bertahun-tahun hilang sepenuhnya saat aku jatuh dari tangga kemarin ...."Terus, aku tiba-tiba menyadari bahwa kamu jelas-jelas berjanji padaku ka
Akhirnya, tanpa mengucapkan apa pun, Stanley membawa Peter meninggalkan ruangan....Tidak lama setelah mereka pergi, seorang perawat menghubungiku dan menanyakan keputusanku mengenai janin yang belum berbentuk itu.Mereka tahu bahwa kondisiku tidak baik, mereka tidak ingin menyinggung perasaanku. Oleh karena itu, mereka menghubungi pasanganku terlebih dahulu. Hanya saja, panggilan itu tidak terhubung.Mereka pun tidak memiliki pilihan lain selain menghubungiku dan memintaku untuk menandatangani surat persetujuan.Setelah menjelaskan prosedurnya padaku, mereka menanyakan kapan aku memiliki waktu luang.Sekarang, kondisiku sebenarnya tidak baik, jadi aku tidak seharusnya bergerak. Namun, ini pertama kalinya aku akan melihat anak itu.Jika aku terlambat, dia akan merasa sedih ....Oleh karena itu, aku memberi tahu mereka bahwa aku akan pergi sekarang juga.Setibanya di tempat itu, aku menandatangani surat persetujuan. Setelah menunggu sesaat, mereka menyerahkan sebuah kotak kecil padaku.
Stanley bertanya dengan hati-hati, "Sayang, kamu nggak akan keberatan, 'kan?""Oh, dia mencelakai istrimu hingga istrimu jatuh dari tangga dan keguguran, tapi kamu malah khawatir dia dipukul mantan suaminya, ya?" Aku tertawa dengan sinis dan berkata, "Kamu benar-benar baik hati, deh.""Sayang!" Stanley berdiri dengan penuh amarah dan berseru, "Aku tahu kamu sedih karena kehilangan anak itu! Tapi, kamu harus tahu, saat Peter memanggilmu ke tangga, lalu kakimu tergelincir, hingga kamu terjatuh dari tangga, semuanya nggak berhubungan dengannya!""Sebagai seorang wanita, kamu seharusnya merasa simpati karena keselamatannya terancam. Tapi, kamu malah menyindirnya!""Aku benar-benar sudah salah menilai dirimu!""Lagi pula, nggak peduli kamu setuju atau nggak ....""Luna tetap akan tinggal di rumah kita."Seusai berbicara, Stanley langsung pergi dengan marah.Lihatlah!Inilah Stanley. Kalaupun aku dilukai atau ditindas orang lain, bahkan jika aku tidak melawan dan hanya mengeluh, dia tetap ak
"Kalau kamu membiarkan mereka menikah, bagaimana hidup Peter ke depannya?""Annie, kalaupun kamu nggak memikirkan dirimu sendiri, kamu harus memikirkan Peter.""Dia adalah darah dagingmu!""Kamu tega melihatnya ditindas?"Sebelumnya, aku memang tidak tega.Aku selalu memikirkan kebaikannya dan khawatir dia akan dianiaya.Namun, apa yang kudapatkan?Dia malah tidak ragu-ragu untuk melukai dirinya sendiri dan melukai diriku hanya supaya aku berinisiatif untuk merelakan posisiku sebagai ibunya!Aku tidak ingin menjelaskan apa pun, jadi aku hanya berkata dengan cuek, "Wanita itu sangat baik padanya."Ibuku merasa tidak puas dengan jawabanku, dia berkata, "Memangnya dia memperlakukan Peter lebih baik daripada kamu?"Aku tersenyum dengan sinis dan berkata, "Seharusnya ya. Lagi pula, sekarang, Peter sudah memanggil wanita itu sebagai ibunya."Ibuku mengernyit. Dia jelas-jelas juga tidak menyangka bahwa Peter bisa bertindak begitu keterlaluan.Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan, jadi di
Pada saat ini, aku baru melihat pria di hadapanku ini dengan jelas.Pria ini setampan bintang terkenal, hanya saja dia terkesan sangat dingin.Hanya dengan berdiri diam saja dia terlihat sangat dominan, seakan-akan dia memancarkan aura yang jauh dan asing.Jika aku benar-benar kenal dengannya, aku pasti akan mengingatnya.Namun, setelah berpikir sejenak, aku tetap saja tidak mengenali orang ini. "Apakah aku kenal denganmu?"Pria ini takut aku salah paham, jadi dia menjawab, "Dua hari yang lalu, saat kamu jatuh dari tangga, kamilah yang membawamu ke UGD."Sebelum dia memberitahuku hal ini ....Aku selalu mengira bahwa hari itu, Stanley-lah yang terus mengikutiku, sehingga dia mendengar suaraku terjatuh dan membawaku pergi menerima perawatan.Aku menundukkan kepalaku.Ternyata bukan, ya.Kemudian, aku menatap pria di hadapanku sambil berkata, "Terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku."Hal ini bukanlah hal sepele.Jadi, aku tentu saja tidak bisa hanya berterima kasih melalui ucapan. "Aku
Aku berkata lagi, "Luna, kamu seharusnya paham, 'kan?"Setelah Rendy bangkrut, Luna bisa meninggalkannya.Luna lebih memilih untuk menjadi wanita simpanan Stanley, jadi artinya dia sama sekali tidak bisa hidup miskin.Jika Stanley benar-benar tidak menginginkannya lagi, dia hanya bisa membawa putranya pergi menjadi wanita simpanan pria kaya lainnya dengan susah payah, supaya pria itu menghidupinya.Selain itu ....Pria lainnya tidak tentu akan benar-benar mencintainya dan ingin menjalani hidup yang baik dengannya, seperti Stanley.Oleh karena itu, Luna akan berusaha sebisanya untuk tetap berada di sisi Stanley."Annie Judith!" Luna tidak menyangka bahwa aku akan mengancamnya. Ekspresinya pun seketika menjadi sangat masam.Aku mendesaknya dengan tenang. "Waktuku terbatas."Luna menggertakkan giginya. Saat aku berbalik, dia tiba-tiba berseru, "Maaf!"Aku pun berbalik lagi dan berkata, "Siapa yang bersalah, dia yang harus minta maaf, bukan?"Luna sangat tidak menyukaiku, tetapi demi masa
"Aku nggak suka mendengarnya."Mendengar ucapan Winnie, aku pun mengangkat kepalaku.Aku seketika melihat putranya Luna yang sedang berdiri di atas seluncuran sambil menatapku.Tatapannya tidak sejernih mata anak kecil pada umumnya, melainkan memancarkan kedewasaan yang sama sekali tidak cocok untuk anak seusianya.Pada saat ini, tatapannya penuh akan kebencian.Awalnya, aku berencana untuk menjaga jarak dengan mereka.Kecuali jika aku mendapatkan bukti untuk mengungkapkan sifat aslinya Luna, aku tidak akan menghubungi mereka lagi.Namun, mereka malah terus muncul di hadapanku.Mungkin karena aku selalu menoleransi provokasi dan penindasan mereka ....Mereka sepertinya menganggap bahwa aku mudah untuk ditindas.Mereka bahkan ingin menindas Winnie.Huh!Kalau aku tidak melawan ....Mereka sepertinya akan makin menjadi-jadi.Aku menyingkirkan ekspresi dingin di wajahku dan berkata pada Winnie dengan lembut, "Tapi, kalau orang lain menindasmu dan kamu malah menghindar ....""Orang itu aka
Peter tidak bisa memikirkan alasannya.Dia hanya samar-samar merasa bahwa sejak ibunya yang dulu dan Stanley bercerai, segalanya berubah ....Peter kembali ke kamarnya dengan sedih dan mengeluarkan tabletnya. Begitu dia membuka WhatsApp, dia langsung melihat foto yang diunggah Luna.Dia pun membuka foto tersebut.Luna mengunggah foto dirinya menggendong kakaknya Peter.Mereka tersenyum lebar, jelas-jelas sedang bermain dengan sangat senang di taman hiburan.Peter kembali menangis dengan sedih.Saat dia ingin mengirimkan foto ini pada ayahnya, foto ini malah tiba-tiba menghilang .......Ada banyak sekali anak kecil di taman hiburan.Sebelumnya, Hugo sibuk bekerja, jadi dia jarang sekali punya waktu untuk menemani Winnie bermain di luar.Oleh karena itu, begitu Winnie melihat berbagai atraksi di taman hiburan, matanya berkilau. Dia menggenggam tanganku dan berlari ke sana kemari.Akhirnya, dia menentukan sebuah taman kecil dan berkata pada Hugo, "Ayah, aku mau main ini!"Hugo pun membay
Hugo memang bukan suamiku dan Winnie juga bukan putri kandungku.Namun, di sisi mereka, aku perlahan-lahan mulai mengetahui seperti apa hubungan orang tua dan anak yang sehat....Hari ini, Winnie ingin menikmati waktu bersama sebagai keluarga.Oleh karena itu, Hugo secara khusus tidak meminta sopir untuk ikut pergi.Hugo yang akan mengemudi sendiri.Aku duduk di belakang untuk menemani Winnie.Winnie bersandar padaku dengan manja sambil terus memainkan bajuku dengan jari tangannya.Aku menepuk bahunya dengan lembut sambil berpikir dengan tenang bagaimana aku harus meminta agar dia bersedia untuk berbicara dengan orang-orang selain aku dan Hugo.Setelah ragu-ragu untuk sangat lama, aku baru mencoba untuk bertanya, "Winnie, bisakah Ibu meminta bantuan Winnie?"Mendengar ucapanku, Winnie langsung duduk dan menatapku dengan matanya yang berkilau. "Bantuan apa?"Dia sepertinya sangat menantikan untuk membantuku melakukan sesuatu.Aku pun menjawab dengan pelan, "Emm, bisakah kamu mencoba un
Peter tercengang di tempat. Namun, dia tetap bertanya, "Kenapa?"Sebelumnya, Luna selalu membawanya ke mana-mana.Sekarang, mengapa Luna berubah?"Karena kamu nakal," jawab Luna sambil tersenyum dengan sinis.Bagaimanapun, dia adalah orang dewasa.Dia bisa menghadapi seorang anak kecil dengan sangat gampang.Dia berkata dengan dominan, "Saat kamu sakit, aku nggak menemanimu di rumah sakit karena kondisiku kurang sehat, tapi kamu langsung keberatan.""Kamu bahkan mengadu pada ayahmu, supaya ayahmu membenciku.""Kalau begitu, tentu saja aku juga nggak akan membiarkanmu hidup nyaman, mengerti?" Ucapan Luna menjadi makin jahat.Peter mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, aku akan berubah. Apa pun yang terjadi, aku nggak akan memberi tahu Ayah lagi, oke?"Dia hanya berharap agar Luna bisa memperlakukannya dengan lebih baik."Sudah telat." Setelah Luna siap-siap, dia langsung membawa putranya ke luar.Peter ingin mengikuti mereka, tetapi dia didorong dengan kuat oleh Luna, sehingga dia terj
Setelah duduk, pelayan toko membawakan menu untuk kami dan kami pun memesan makanan.Winnie menyerahkan menu padaku, aku pun menunjuk tulisan di menu itu sambil memberitahunya isi setiap pangsit.Dia mengangguk sambil berkata, "Enak, ya."Kemudian, aku bertanya, "Mau makan yang mana?"Winnie mengedipkan matanya sambil menjawab, "Mau makan semuanya."Aku pun menyerahkan menu pada Hugo dan membiarkan Hugo untuk membuat keputusan.Hugo juga menyayangi Winnie, jadi dia langsung berkata pada pelayan tersebut, "Masing-masing satu porsi, ya."Pelayan itu juga bersikap sangat baik. "Baik."Setelah pelayan itu pergi, Winnie memelukku sambil bertanya, "Ibu, tahukah kamu?""Kata teman-teman sekelasku, dua hari ini, Peter kasihan sekali.""Sudah jam pulang sekolah, tapi ibu barunya nggak mau pergi menjemputnya.""Setiap hari, dia harus menunggu di depan gerbang hingga lewat pukul sembilan ...."Anak kecil ini hanya ingin bercerita tanpa maksud tertentu.Winnie bergumam, "Menurut Ibu, kenapa dia be
Stanley tiba-tiba merasa bahwa Luna sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia menyayangi Peter.Luna seketika terbangun. Dia menatap Stanley dengan matanya yang berkaca-kaca dan bertanya, "Kamu menyalahkanku, ya?"Stanley menjawab dengan sabar, "Nggak."Melihat Stanley memang tidak menunjukkan maksud untuk menyalahkannya, Luna baru membuang napas dengan lega.Stanley berkata, "Tapi ...."Luna seketika merasa gugup.Stanley berkata lagi dengan santai, "Kamu sepertinya sama sekali nggak memedulikan Peter."Luna bergegas berkata, "Aku juga nggak tahu kenapa, tapi pengaruh kehamilanku sangat besar. Begitu kalian keluar, aku langsung ketiduran ...."Namun, Stanley malah tetap menatap Luna dengan tatapan dominan sambil berkata, "Tapi, saat kami pulang, kamu bahkan nggak menanyakan kondisi Peter."Mendengar ucapan Stanley, Luna baru menyadari bahwa dia sudah melakukan sebuah kesalahan besar.Meskipun dia sudah berhasil menyingkirkan Annie dan merebut posisi Annie ....Peter masih sangat penting
"Mengerti?"Winnie tertawa dengan bahagia. Dia memeluk leherku dan berbisik di telingaku, "Ibu memang paling baik!"Aku pun memeluknya erat-erat sambil berkata, "Winnie juga sangat baik."Winnie langsung melepaskan diri dari pelukanku, lalu menarik tanganku sambil berlari ke lantai atas. "Ayo, Ibu, aku sudah nggak sabar mau mandi!"...Kamar Winnie dilengkapi dengan sebuah bak mandi.Hari ini, dia ingin berendam di bak mandi. Jadi, saat aku mengambil air untuknya, aku terus memperhatikan suhu airnya.Sedangkan Winnie mengeluarkan teman mandinya, yaitu sebuah mainan bebek dan beberapa binatang lainnya, dan memasukkan semuanya ke dalam bak mandi.Kemudian, dia mencari piama untuk dirinya sendiri.Setelah sibuk melakukan hal-hal ini, keningnya sudah berkeringat, tetapi matanya berkilau.Airnya juga sudah siap.Winnie masuk ke dalam bak mandi dan berbaring dengan patuh. Dia menjulurkan kepalanya dan menatapku.Aneh sekali.Aku tidak melakukan banyak hal untuk anak ini, bahkan kurang dari s
Mendengar pertanyaan Peter, Stanley terdiam sejenak sebelum menjawab, "Karena dia ...."Pergi keluar untuk mempersiapkan kejutan untukmu.Sebelum Stanley menyelesaikan ucapannya, dia tiba-tiba menyadari bahwa ada yang aneh ....Luna selalu mengatakan bahwa dia tidak boleh kelelahan semasa kehamilannya. Kalau tidak, perkembangan janinnya akan terpengaruh.Namun ....Sepertinya, pergi berbelanja di luar juga melelahkan, bukan?Artinya ....Luna tidak keberatan jika dia harus kelelahan untuk pergi bersenang-senang di luar.Namun, dia tidak ingin menjaga Peter.Melihat Stanley yang ragu-ragu untuk menjawab, Peter bertanya dengan bingung, "Ayah, ada apa dengan Ibu Luna?""Nggak apa-apa," jawab Stanley.Peter adalah putra Stanley satu-satunya, jadi Stanley tentu saja harus lebih memperhatikan putranya ini. "Nanti, saat kita pulang, kita beri tahu Ibu Luna, ya. Besok, sesibuk apa pun dia, dia tetap harus pergi menjemputmu. Oke?"Peter menjawab dengan puas, "Oke!"Kemudian, dia bergumam, "Aku