Semua Bab Dekat di Mata, Jauh di Hati: Bab 21 - Bab 30

50 Bab

Bab 21

"Karena putraku memberi tahu anakmu, asalkan dia bersedia untuk datang ke tempatku, Luna akan menjadi ibunya."Hal ini memang merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh anak kecil yang keji itu.Aku sama sekali tidak merasa heran. Aku hanya berkata dengan penuh kebencian, "Oh."Rendy berdiri sambil bertanya, "Kamu tahu untuk apa aku menyusun peralatan ini?""Untuk merekam perbuatanku melecehkanmu.""Besok, aku akan mengirimkannya pada Stanley.""Dengan begitu, Stanley akan melihat hubungan kita dengan mata kepalanya sendiri.""Dia pun akan melepaskanmu sepenuhnya!"Seusai berbicara, Rendy berjalan ke hadapanku.Melihatnya seperti ini, aku langsung menggabungkan informasi dalam benakku dan adegan di hadapanku ini.Hampir dalam sekejap, aku langsung memikirkan sebuah cara.Aku membalas tatapannya sambil bertanya, "Jadi, kamu sudah bercerai dengan Luna, tapi masih menuruti perintahnya dan bekerja untuknya, ya?"Rendy mendorongku dengan kuat.Aku langsung terjatuh ke belakang, sehingga tub
Baca selengkapnya

Bab 22

Mendengar suaraku, Stanley menoleh dan menatapku dengan tatapan rumit.Dia berkata, "Annie ... kamu, kamu sudah pulang, ya? Dia ... dia nggak melukaimu, 'kan ...."Huh!Sungguh munafik!Sekarang, setelah dia menganggap bahwa aku sudah berhubungan dengan pria lain, dia tidak lagi berpura-pura memanggilku dengan panggilan sayang itu!"Oh, dia nggak melakukan apa pun padaku, kami hanya mengobrol sebentar."Aku menyatakan kenyataannya dengan singkat."Maaf ... Annie, aku benar-benar nggak punya pilihan lain lagi."Stanley tampak tidak percaya, tetapi dia tetap meminta maaf padaku.Aku mengangkat bahuku. Aku sudah menduga bahwa dia tidak akan percaya.Ke depannya, Rendy mungkin juga akan menjadi orang penting dalam mengungkapkan kebohongan Luna, jadi tentu saja aku tidak akan menjelaskan lebih lanjut pada Stanley.Tanpa menghiraukannya, aku mengeluarkan koperku dari gudang dan berkata, "Ayo jalan."Setelah kami bercerai, aku akan terus mengumpulkan barang bukti.Saat Stanley dan Peter sudah
Baca selengkapnya

Bab 23

Kamarnya sangat luas, dengan dekorasi seperti kamar tuan putri dalam film animasi.Kamar ini sangat indah.Winnie mengenakan gaun tuan putri yang mengembang dan memeluk sebuah boneka kelinci bertelinga panjang sambil duduk di karpet, membelakangi pintu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Hugo hanya ingin membujuknya secepat mungkin, jadi Hugo bertanya, "Winnie, coba lihat ini siapa?"Winnie hanya berbalik tanpa melihat Hugo dan juga tidak berbicara.Hugo pun menatapku dengan tatapan memelas.Meskipun ini hanya pekerjaanku, aku selalu menginginkan seorang anak perempuan ....Sedangkan Winnie terlihat seperti seorang tuan putri kecil.Anak ini sangat imut.Aku langsung menyukainya. Aku berpura-pura berkata dengan sedih, "Ternyata Winnie nggak menyambut kedatanganku, ya."Mendengar suaraku, Winnie langsung menoleh. Saat dia melihatku, dia bergegas berdiri dan berlari ke hadapanku.Kemudian, dia menggeleng.Aku berjongkok dan menatap matanya sambil bertanya, "Kenapa kamu nggak bicara deng
Baca selengkapnya

Bab 24

Aku menatapnya.Hugo pun berkata lagi, "Mereka bahkan sekelas."Winnie berkata, "Aku sudah mengamati semua anak di kelas kami, hanya Peter yang dijaga dengan paling baik!""Pada saat itu, aku berpikir, alangkah baiknya kalau ibunya Peter bisa menjadi ibuku!"Dia tersenyum dengan manis sambil berkata, "Sekarang, keinginanku menjadi nyata."Anak ini benar-benar patuh dan manis.Hatiku yang dingin pun mendapatkan kehangatan berkat ucapannya.Aku tersenyum sambil menatap wajahnya yang imut dan berkata, "Selamat, ya."Winnie tersenyum, lalu melanjutkan makan."Karena aku sudah setuju untuk menjadi ibunya, aku harus bertanggung jawab mengantarkan dan menjemputnya, seperti seorang ibu yang sesungguhnya, 'kan?"Aku menatap Hugo sambil berkata, "Ada siapa pun di sekolah, aku tetap akan pergi."Hugo mengangguk sambil berkata, "Kalau begitu, mohon bantuanmu, ya.""Nggak masalah, aku seharusnya melakukannya," kataku....Aku mengira bahwa Winnie akan menjadi lebih baik karena dia sudah banyak bica
Baca selengkapnya

Bab 25

Guru di Taman Kanak-Kanak pun datang untuk menjelaskan. "Ini ibunya Winnie Marvin. Hari ini, dia secara khusus datang untuk mengantarkan Winnie, jadi jangan salah paham.""Nggak mungkin!" Tanpa berpikir panjang, Peter berseru, "Dia jelas-jelas ibuku!""Jangan asal bicara." Aku menyela, "Aku nggak pernah melahirkan seorang putra sepertimu."Peter seketika tercengang.Guru yang berada di satu sisi juga menasihati Peter. "Kamu sudah lupa, ya? Sebelumnya, saat dia datang menjemputmu, kamu bilang kamu nggak kenal dengannya."Hari ini, mengapa Peter malah tiba-tiba mengatakan bahwa dia putra dari wanita ini?Aneh sekali.Melihat aku naik mobil dan pergi tanpa ragu-ragu, Peter merasa senang!Ibunya benar-benar tidak menginginkannya lagi!Dengan begitu, ke depannya, dia bisa hidup bahagia dengan Luna!Kekesalan Peter saat dia melihatku langsung menghilang, digantikan dengan kegembiraan.Baguslah!Akhirnya, dia bisa terbebaskan dari ibu yang menyebalkan ini!Peter merasa sangat senang, dia pun
Baca selengkapnya

Bab 26

Ada banyak sekali pasien di unit rawat inap.Ada banyak sekali pasien yang bahkan terpaksa tinggal di koridor karena tidak ada ruangan kosong.Kondisi mereka juga kebanyakan lebih parah dan sudah tinggal lebih lama di tempat ini.Banyak dari orang-orang ini sudah berada di rumah sakit saat aku diopname.Saat aku keluar dari rumah sakit, mereka masih tinggal di tempat ini.Ketika aku berjalan masuk, aku langsung bertemu dengan beberapa orang yang familier.Seorang pria tua bertanya padaku, "Bukannya kamu sudah keluar, ya? Kenapa kamu datang ke sini lagi?""Beberapa hari yang lalu, aku jatuh dari tangga, 'kan?" Aku nggak menyembunyikan hal ini. Lagi pula, aku juga ingin tahu apakah mereka menyaksikan atau merekam adegan itu atau tidak.Namun, aku juga tidak bisa memberi tahu mereka segalanya. "Pada saat itu, tangganya sangat licin, sepertinya ada yang menumpahkan sesuatu di sana.""Aku hanya ingin lihat apakah ada kamera pemantau di sekitar. Kalau ada, mungkin saja pelakunya terekam.""A
Baca selengkapnya

Bab 27

Kalau begitu, aku akan memiliki seorang putri yang manis dan pengertian ....Putri ini juga akan mencintaiku dengan tulus.Sambil memikirkan hal ini, seulas senyuman tersungging di bibirku. "Baiklah."Hugo mengalihkan tatapannya dan melanjutkan pekerjaannya. "Sepertinya kamu belum sempat beres-beres, ya."Aku pun berdiri dan berkata, "Aku akan pergi beres-beres."...Kamarku berada di ujung timur lantai dua.Kamar ini sangat luas dan bahkan memiliki ruang ganti pribadi. Pencahayaannya juga sangat baik, dilengkapi dengan sebuah balkon yang sangat besar.Pada saat ini, jendela kamar terbuka, sehingga cahaya matahari menyinari ranjangku, membuatku merasa sangat hangat.Aku tidak langsung beres-beres, melainkan berbaring di atas ranjang sambil menikmati keheningan dan ketenangan batin yang jarang aku dapatkan ini.Pada saat inilah aku tiba-tiba menyadari, alangkah baiknya jika aku bisa hidup seperti ini seumur hidupku.Setelah beristirahat sejenak, aku baru menarik koperku ke ruang ganti.
Baca selengkapnya

Bab 28

Orang itu berkata, "Aku gurunya Peter. Sekarang sudah jam pulang, tapi Peter masih belum dijemput.""Aku ingin bertanya, apakah ada masalah di rumah?" tanya guru itu dengan sopan.Sebelum aku bercerai dengan Stanley ....Bukankah Luna selalu sangat aktif dalam menjemput Peter setiap hari?Namun, baru saja aku bercerai dengan Stanley ....Luna malah langsung mengabaikan anak itu?Aku merasa agak terkejut, tetapi ....Mereka sudah tidak berhubungan lagi denganku, jadi tentu saja aku tidak akan ikut campur dalam urusan mereka."Aku ibunya Winnie Marvin, nggak ada hubungannya dengan Peter," jawabku sambil tersenyum. "Jadi, Ibu sudah salah sambung."Guru itu langsung meminta maaf padaku. "Maaf sudah mengganggu.""Nggak apa-apa," kataku sebelum mengakhiri panggilan itu.Baru saja aku berjalan masuk ke lift, ponselku berdering lagi. Kali ini, ada panggilan masuk dari Stanley.Aku pun menerima panggilan ini.Stanley bertanya dengan canggung, "Bisakah kamu pergi menjemput Peter?"Aku bisa melih
Baca selengkapnya

Bab 29

Winnie duduk di sisi Hugo dan menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya sambil berkata, "Ibu, duduk di sini!"Aku pun duduk di sampingnya.Winnie memiringkan badannya untuk menatapku dan berkata, "Ayo buat permohonan."Aku menatap cahaya lilin yang kelap-kelip, memejamkan mataku dan berdoa dalam diam.'Semoga kondisi Winnie bisa pelan-pelan membaik.''Semoga kami bisa selalu hidup bahagia.'Kemudian, aku membuka mataku dan meniup lilin tersebut dengan kuat.Winnie langsung mendekatiku dan menempelkan tubuhnya denganku. "Apa yang Ibu doakan?"Baru saja aku ingin menjawab ....Hugo malah tidak ingin aku merasa serbasalah, dia langsung berkata, "Winnie, doa yang diucapkan nggak akan terkabul, loh."Anak kecil tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Winnie pun berkata dengan kecewa, "Baiklah kalau begitu."Melihatnya memonyongkan bibirnya dengan imut, aku tidak bisa menahan diri dari tersenyum. Aku pun memotong sepotong kecil kue dan berkata, "Ayo makan dulu."Winnie menggembungkan pipinya d
Baca selengkapnya

Bab 30

Dari ujung telepon lainnya, terdengar suara Stanley yang penuh amarah.Aku melirik sekilas ke layar ponselku dan baru menyadari bahwa aku belum memblokir nomor teleponnya Stanley. Aku pun bertanya, "Kalau nggak?"Mendengar nada bicaraku yang santai, Stanley langsung naik darah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Tahukah kamu, karena kamu nggak pergi menjemputnya, seorang anak kecil sepertinya harus menunggu sendirian di gerbang sekolah hingga jam sembilan malam?"Aku menjawab dengan tenang, "Tuan Stanley, kamu sepertinya menyalahkan orang yang salah.""Sekarang, Luna barulah ibunya.""Sedangkan aku ...."Aku berdiri dan berjalan ke balkon, lalu memandang ke kejauhan.Di kegelapan malam, yang terlihat hanyalah bintang di langit dan lampu rumah di kejauhan.Aku melanjutkan ucapanku dengan tenang. "Aku hanya orang asing baginya."Stanley menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Kamu masih menyalahkan kami?""Nggak," jawabku dengan santai. "Aku hanya sudah punya hidup yang baru.""Jad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status