Semua Bab Dekat di Mata, Jauh di Hati: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

"Seperti dengan Ibu, oke?"Winnie terlihat agak serbasalah.Aku pun melemparkan sebuah godaan untuknya. "Kalau Winnie setuju, malam ini, Winnie bisa tidur di kamar Ibu."Winnie menatapku, lalu menoleh dan menatap kamar yang besar dan luas itu.Dia pun berkata, "Oke!"Setelah menggosok gigi ....Winnie meletakkan gelas dan sikat giginya di kamar mandi di kamarku. Kemudian, dia berjalan ke pintu kamar dan mengulurkan tangannya pada Hugo. "Ayah."Hugo tercengang sejenak. Dia berjongkok dengan ekspresi tidak percaya. Dia bahkan mengira bahwa telinganya bermasalah. "Winnie bicara dengan aku, ya?"Winnie menatap aku yang berdiri di belakang Hugo, lalu berkata dengan susah payah, "Ya."Hugo langsung menggendong Winnie.Awalnya, saat dia mengetahui bahwa Winnie menderita autisme, dia membawa Winnie ke dokter untuk menerima berbagai perawatan.Namun, Winnie masih saja tidak bersedia untuk berbicara.Pada saat itu, dia berpikir, dia hanya memerlukan agar Winnie bisa hidup dengan baik.Kemudian,
Baca selengkapnya

Bab 32

Winnie jelas-jelas sangat sedih. Sambil terisak tangis, dia berkata, "Saat aku bangun, aku nggak melihat Ibu. Kukira Ibu nggak menginginkanku lagi."Aku menggenggam tangannya dan berjalan ke ruang tamu.Winnie duduk dengan patuh di sofa sambil terus menangis.Aku menyeka air matanya dan berkata dengan lembut, "Semuanya salah Ibu, Ibu bangun kepagian, jadi Ibu mau mempersiapkan sarapan untuk Winnie. Ibu bahkan lupa kalau Winnie akan bersedih kalau Winnie nggak melihat Ibu."Winnie menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca sambil bertanya, "Benarkah begitu?""Tentu saja." Aku berusaha membujuknya. "Jadi, Winnie jangan menangis lagi, ya?"Winnie menahan air matanya dan mengangguk dengan pelan.Kemudian, dia melemparkan diri ke pelukanku dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Tapi, Ibu akan kelelahan kalau Ibu bangun pagi-pagi untuk memasak. Aku harap Ibu bisa tidur lebih lama."Mumpung sudah ada yang mempersiapkan sarapan, aku juga tidak perlu merebut pekerjaan orang lain lagi.Aku pun men
Baca selengkapnya

Bab 33

Melihatnya bersedia untuk berbicara lagi, orang-orang lainnya di rumah pun datang untuk menggodanya.Namun, dia masih saja tidak bersedia untuk menghiraukan siapa pun selain aku dan Hugo.Sambil makan, aku sambil berpikir dengan sungguh-sungguh.Aku hanya mengikatkan rambutnya dengan sederhana, tetapi dia sudah sangat senang hingga dia bisa berbicara dengan banyak orang ....Kalau begitu, ke depannya, jika aku lebih sering melakukan hal-hal seperti ini, apakah dia akan makin sering berbicara dengan orang lain?...Setelah sarapan, Winnie menggenggam tanganku dan berpamitan pada Hugo yang sedang berdiri di ruang tamu. "Ayah, aku pergi ke sekolah dulu, ya."Awalnya, Hugo berencana untuk langsung pergi kerja. Mendengar ucapan Winnie, dia langsung mengubah pikirannya. "Biar aku antarkan kalian," katanya.Winnie memiringkan kepalanya, dia tidak mengerti mengapa Hugo tiba-tiba berubah pikiran.Hugo malah langsung mengemudi ke hadapan Winnie. "Naik mobil."Winnie masih kecil, dia belum bisa d
Baca selengkapnya

Bab 34

Luna sudah menjadi ibunya Peter.Namun, Peter sepertinya masih tidak puas.Dia selalu ingin mengembangkan hubungannya lagi dengan Luna.Namun, apa hubungannya hal ini denganku?Aku menatapnya dengan tatapan kesal dan berkata, "Untuk apa kamu mengucapkan kata-kata ini padaku?""Memangnya kita dekat, ya?"Peter berdiri diam di tempat sambil menatapku dengan tatapan bingung.Aku mengernyit, sama sekali tidak menyembunyikan kebencianku padanya. "Apa pun yang kamu dan ibumu mau lakukan untuk mengembangkan hubungan kalian, aku nggak peduli.""Itu urusanmu, nggak ada hubungannya denganku.""Jadi, tolong jangan terus-menerus datang untuk memberitahuku hal ini.""Aku nggak punya banyak waktu yang bisa kusia-siakan untukmu, mengerti?"Seusai berbicara, aku langsung berjalan melewatinya. Baru saja aku melangkah tidak jauh, aku teringat lagi akan sesuatu. Aku pun menoleh dan menatap guru di Taman Kanak-Kanak sambil berkata, "Aku harap, ke depannya, kalian bisa mengatur murid kalian dengan baik.""
Baca selengkapnya

Bab 35

Hari-hari ke depannya masih panjang, jadi aku tidak perlu terburu-buru untuk memikirkan hal ini.Kalau begitu, dalam jangka waktu ini, aku hanya perlu menaruh seluruh perhatianku pada Winnie dan menjadi ibunya Winnie yang baik, membimbingnya menjadi lebih baik.Sedangkan Winnie adalah anak yang lebih istimewa. Jika aku ingin mengetahui cara untuk mengubah kondisinya menjadi lebih baik ... aku harus membaca lebih banyak buku untuk menemukan petunjuk dari buku.Untung saja, ada toko buku di dekat tempat ini.Aku pun berjalan memasuki toko buku tersebut.Toko buku ini sangat besar, dengan tiga tingkat. Buku pengetahuan yang lebih profesional berada di lantai tiga.Aku membaca kategori di atas rak buku. Buku-buku yang berhubungan dengan psikologi terletak di dekat jendela.Aku mencari buku yang berhubungan dengan psikologi, lalu mencari buku yang menjelaskan tentang autisme. Setelah membayar, aku tidak langsung pulang, melainkan duduk di ruang istirahat di lantai satu sambil membaca buku t
Baca selengkapnya

Bab 36

Saat dia melihat kondisi Winnie membaik, dia ingin menganalisis mengapa hal ini bisa tiba-tiba terjadi.Ke depannya, jika dia terus menjalin hubungan seperti ini dengan Winnie, bisakah Winnie sembuh?Hugo tentu saja juga memiliki kesan yang baik terhadap orang yang memperlakukan Winnie dengan baik. "Contoh di dalam buku jauh berbeda dengan kondisi Winnie."Selama beberapa tahun terakhir, dia sudah sering sekali membawa Winnie ke dokter.Dia juga sudah membaca banyak buku.Namun, dia tidak juga menemukan cara untuk menyembuhkan Winnie."Ya." Aku juga tidak menyangkalnya. "Tapi, pagi ini, dia jelas-jelas bersedia untuk berbicara dengan orang lain.""Jadi, ke depannya, aku mau mencoba untuk memintanya berbicara dengan orang lain sambil melakukan sesuatu yang bisa dia pamerkan pada orang lain ....""Kupikir, mungkin dengan pamer, dia bersedia untuk berbicara dengan orang lain?""Setelah itu, aku akan memperhatikan kondisi mana yang lebih bagus untuknya."Tentu saja, ini hanya pendapatku, s
Baca selengkapnya

Bab 37

Dia mengungkapkan rasa sukanya padaku dengan sangat natural.Kalau begitu, aku tentu saja harus membiarkannya merasakan rasa sukaku padanya. "Winnie juga sangat baik, Ibu juga sangat menyayangi Winnie."Sekarang, Winnie sudah bersedia untuk berbicara dengan Hugo, jadi Hugo tentu saja tidak bersedia untuk melepaskan satu pun kesempatan agar Winnie berbicara dengannya.Hugo pun pura-pura cemburu dan bertanya, "Kalau begitu, Winnie nggak sayang Ayah?""Sayang, sayang!" Winnie merasa tidak senang karena komunikasinya dengan ibunya terpotong, tetapi dia tetap menjawab dengan suaranya yang manis, "Aku juga sangat menyayangi Ayah!"Hugo seperti tidak merasakan ketidaksenangan Winnie. "Baiklah kalau begitu," katanya.Setelah meladeni ayahnya, Winnie takut Hugo akan bertanya lebih lanjut lagi. Oleh karena itu, dia memegang wajahku dengan kedua tangannya dan berbisik di telingaku, "Tapi, orang yang paling paling paling aku sayangi adalah Ibu."Dia bahkan mengulangi kata "paling", seakan-akan dia
Baca selengkapnya

Bab 38

Stanley berkata dengan serbasalah, "Tapi, Ibu Luna lagi hamil, jadi nggak aman kalau dia pergi menjemputmu."Sesabar apa pun guru itu, mendengar Stanley yang terus menghindari tanggung jawabnya, guru itu pun mulai kesal. "Artinya, Bapak nggak punya waktu untuk menjemput Peter, ya? Istri Bapak juga nggak bisa datang karena kondisi kesehatannya?"Stanley menjawab dengan malu, "Benar."Guru itu tidak mengerti mengapa bisa ada orang tua yang begitu tidak bertanggung jawab. "Kalau begitu, bagaimana dengan anak kalian?"Stanley tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini, jadi dia hanya bisa tetap diam.Keduanya pun mencapai jalan buntu.Akhirnya, Peter mengusulkan sebuah jalan keluar. "Ayah, bagaimana kalau aku meminta Bu Guru untuk mengantarkanku pulang?""Baiklah!" Stanley langsung menjawab, "Mohon bantuannya ya, Bu."Guru itu ingin sekali menjulingkan matanya. Setelah menjadi seorang guru selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya dia bertemu dengan orang tua murid yang begitu ket
Baca selengkapnya

Bab 39

Hugo juga sangat menyayangi Winnie, jadi dia sama sekali tidak bisa menolak permintaan Winnie. Sebelum Winnie meminta apa pun, dia sudah langsung menggendong Winnie dan meletakkan anak gadis ini di dalam troli.Dia mendorong Winnie sambil berjalan dengan sangat cepat.Sedangkan aku mengikuti di belakang mereka.Dalam sekejap, aku sudah tidak melihat mereka.Namun, aku masih bisa mendengar suara Winnie."Ayah, lebih pelan, dong!" Winnie jelas-jelas sangat senang, dia bahkan mengeluh sambil tersenyum. "Aku bahkan sudah nggak bisa melihat Ibu!""Ahh!""Ibu!"Mendengar suara ini dari belakang, aku pun menoleh dan melihat Winnie yang sedang melambaikan tangannya padaku.Aku pun ikut mengangkat tanganku.Kemudian, kedua orang itu menerjang melewatiku, layaknya tiupan angin.Aku berjalan dengan santai sambil melihat-lihat apakah ada yang aku perlukan atau tidak.Saat mereka kembali lagi ke sisiku, Winnie jelas-jelas sudah mulai bosan. Dia memiringkan kepalanya dan menatapku sambil bertanya, "
Baca selengkapnya

Bab 40

Kemudian, Hugo baru mengingatnya. Dia langsung memasang ekspresi datar dan berkata, "Nggak boleh."Awalnya, Winnie ingin merajuk dalam posisi berbaring di lantai seperti teman-teman lainnya, tetapi dia melihat orang di sekelilingnya.Dengan wajahnya yang memerah, dia kembali ke hadapan Hugo dan berkata, "Aku nggak mau main lagi."Dia merasa malu.Aku pun tidak bisa menahan tawaku lagi.Anak kecil memang sangat lucu.Hugo menggendong Winnie.Winnie membenamkan wajahnya di pelukan Hugo dan berkata, "Ibu, jangan tertawa lagi."Aku pun berhenti tertawa.Hugo menggendong Winnie dengan sebelah tangannya dan mendorong troli dengan tangannya yang lainnya.Aku takut dia kelelahan, jadi aku ingin membantunya. Oleh karena itu, aku mengambil troli dari tangannya sambil berkata, "Biar aku saja.""Baiklah." Hugo juga tidak menolak. Dia berkata, "Besok, juru masak kita izin kerja, jadi kita akan pergi makan di luar."Winnie pun mengutarakan pendapatnya. "Aku mau makan pangsit!"Awalnya, aku ingin men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status