“Jangan membual!” jawab Bertha kemudian mendenguskan napasnya dengan kasar. “Aku tidak membual, kamu memang benar istriku, ‘kan?” jawab pria itu. “Kita tidak pernah menikah jadi kamu tidak bisa menyebutku sebagai istrimu.” “Ya, ya ….” balas pria itu, mengalah. “Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertemu denganku? Di mana anak kita yang cantik itu? Apa dia baik-baik saja?” Bertha tampak tak senang dengan banyaknya tanya dari pria berkaos hitam di hadapannya itu tetapi tetap menjawabnya meski wajahnya berpaling. “Dia baik,” jawabnya. “Tapi aku tidak datang untuk membicarakan itu, Gana!” “Jadi kenapa? Aku terkejut karena semalam mendapatkan pesan darimu,” tanggapnya. “Sudah berapa lama kita tidak bertemu, Bertha? Terakhir kali saat aku meminta uang padamu, ‘kan?” Bertha terlihat mengibaskan tangan kanannya, isyarat bahwa ia tak ingin mempedulikan celotehannya itu. “Apa kamu mengatakan apa yang kita lakukan lebih dari dua puluh tahun yang lalu pada seseorang?” tanyanya. “Apa it
Terakhir Diperbarui : 2025-02-04 Baca selengkapnya