Home / Rumah Tangga / Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin / 203. Perlahan Menyeruak, Dusta Dan Kebenaran

Share

203. Perlahan Menyeruak, Dusta Dan Kebenaran

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2025-02-04 13:46:20
Bertha dengan tangan yang mati rasa menutup kembali kotak tersebut. Tubuhnya meremang, ketakutan yang tak bisa dijelaskan timbul dari dalam lubuk hatinya.

Membayangkan kalimat itu benar dikatakan oleh Agatha membuatnya seperti akan kehilangan akal sehat.

Bagaimana jika benar Agatha yang menulis ini?

Bagaimana jika ia belum mati?

‘Tidak!’ tepis Bertha dalam hati. ‘Aku melihatnya dimasukkan pusara hari itu. Dia tidak mungkin masih hidup!’

“Apa isinya?” tanya Alaric yang membuatnya tersadar dari ketegangan mencekam yang memeluknya seorang diri ini.

Bertha menggeleng, “Bukan apa-apa,” jawabnya. “Hanya dari orang yang tidak suka padaku dan melakukan teror. Akan aku buang nanti, jangan khawatir!”

Bertha kemudian membawa paket itu menjauh dari Alaric yang wajahnya dilanda rasa penasaran. Ia berjalan melewati Gretha yang dengan bingung bertanya ‘Ada apa?’ tetapi Bertha lebih memilih untuk membisu.

Ia masuk ke dalam kamar, duduk di tepi ranjang dan membuka sekali lagi kotak itu.

Rupan
Almiftiafay

gantung ya 🤣🤣 Apakah sudah bikin kalian terkejut 🤭 jadi siapa yg ditemui sama Nyonya Lambreta 🤣 Thor akan update lagi nanti, vote duluuuu, see ya 🤗

| 21
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
istriku? apa nenek lampir punya 2 suami?
goodnovel comment avatar
Nissya
ohhh ternyata suaminya masih hidup atau hanya ayahnya greata ......?
goodnovel comment avatar
indina
apaaaaaaaaa????????? jadi dia.......... bner² kamu lambreta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    204. Yang Menyabotase Kematian Nyonya Keluarga Roseanne

    “Jangan membual!” jawab Bertha kemudian mendenguskan napasnya dengan kasar. “Aku tidak membual, kamu memang benar istriku, ‘kan?” jawab pria itu. “Kita tidak pernah menikah jadi kamu tidak bisa menyebutku sebagai istrimu.’ “Ya, ya ….” balas pria itu, mengalah. “Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertemu denganku? Di mana anak kita yang cantik itu? Apa dia baik-baik saja?” Bertha tampak tak senang dengan banyaknya tanya dari pria berkaos hitam di hadapannya itu tetapi tetap menjawabnya meski wajahnya berpaling. “Dia baik,” jawabnya. “Tapi aku tidak datang untuk membicarakan itu, Gana!” “Jadi kenapa? Aku terkejut karena semalam mendapatkan pesan darimu,” tanggapnya. “Sudah berapa lama kita tidak bertemu, Bertha? Terakhir kali saat aku meminta uang padamu, ‘kan?” Bertha terlihat mengibaskan tangan kanannya, isyarat bahwa ia tak ingin mempedulikan celotehannya itu. “Apa kamu mengatakan apa yang kita lakukan lebih dari dua puluh tahun yang lalu pada seseorang?” tanyanya. “Apa itu?” “Saa

    Last Updated : 2025-02-04
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    205. Umpannya Telah Dimakan

    Pemuda yang baru masuk itu adalah anak buah Tuan Alaric juga. Namanya Niel. Ia sudah bekerja cukup lama menjadi bagian dari Seans Holdings dan pagi hari ini diminta oleh Zain diam-diam mengikuti ke mana Nyonya Bertha pergi. Pesan yang kemarin diterima oleh Nyonya Bertha itu Zain lah yang mengirimnya beserta dengan paket berisi teror untuknya. Tadi, Zain menerima pesan dari Tuan Alaric yang mengatakan bahwa Nyonya Bertha keluar seorang diri dan meminta Zain untuk mengikutinya. Tidak mungkin bagi Zain berkeliaran dan mencegah Nyonya Bertha tahu bahwa ia diikuti olehnya, maka Zain—atas izin Tuan Alaric—membawa serta Niel. Rupanya, pancingan Zain lewat pesan dan paket itu membawa mereka ke sini untuk mendapatkan bukti siapa aktor dari tewasnya Nyonya Agatha. Umpannya telah dimakan. Dan yang lebih mengejutkan lagi, pria yang ditemui oleh wanita itu adalah ayahnya Gretha yang kini ia ketahui bernama Ganata Flad. Yang jika didengar dari video yang didapatkan oleh Niel, artinya

    Last Updated : 2025-02-04
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    206. Pertemuan Di Bawah Lampion-lampion

    William pun menemukan keberadaan Lilia yang berdiri di antara hingar-bingar itu. Memangnya siapa yang tak bisa melihat betapa cantik gadis itu bahkan dengan hanya berdiam diri di bawah pohon dan mengamati Keano serta ibunya yang melihat lampion-lampion milik orang sekitar? Seharusnya William sudah tiba di sini sejak tadi pagi atau bahkan semalam. Hanya saja … ada meeting mendadak dengan partner bisnisnya yang baru datang dari luar negeri sehingga ia harus bekerja pada akhir pekan. Hal itulah yang membuatnya terlambat tiba di sini dengan meminta Giff bergegas. Saat mereka tiba, ia disambut oleh lampion-lampion itu. Tapi yang mencuri perhatian William bukanlah pada langit yang penuh dengan warna, tetapi seorang gadis yang keberadaannya membuat semua hal yang berdiri di sekitarnya menjadi abu-abu. Hanya dirinya seorang yang penuh rona, apalagi matanya yang terlihat berbinar seperti permata amethyst. Tempat ini benar-benar tak bisa menyembunyikan pesona Lilia. William yang tadinya

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    207. Bukan Janda Cantik

    Keadaan di sekitar menjadi hening saat suara Zavian membumbung tinggi di udara. Ungkapan itu didengar oleh semua orang yang ada di sana. Tua, muda, anak-anak hingga orang dewasa yang Sabtu malam itu ada di halaman kantor kelurahan. Yang satu demi satu dari mereka mulai ikut bersuara agar Lilia memberikan jawabannya untuk Zavian, pegawai kelurahan yang masih muda yang—Lilia dengar—banyak disukai oleh gadis-gadis di sana tetapi ia malah menjatuhkan pilihannya pada Lilia. Ungkapan tersebut juga sampai di telinga Giff. Pemuda itu tadinya mengikuti William yang memintanya pergi ke kantor kelurahan setelah memarkirkan mobilnya di rumah Lilia. Ia senang melihat lampion-lampion yang beterbangan di udara dan membiarkan William mencari Lilia serta Keano. Senyumnya yang tadi terukir kala melihat cahaya yang berpendar di langit itu sirna begitu ia mendengar ada yang menyatakan perasaannya pada Lilia. ‘Sial! Siapa itu yang beraninya mengatakan dia menyukai Nona Lilia?!’ gerutu Giff dalam ha

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    208. Saat Jarak Di Antara Kita Terkikis

    “Astaga itu papanya Keano?!” celetuk salah seorang warga. “Kenapa dia tampan sekali?” Bibir orang-orang yang ada di sana dibuat terbuka begitu menjumpai William yang seolah lepas dari pengawasan mereka sebelumnya. Sedangkan Zavian yang mendengar Keano sesaat terlihat bingung. Pupilnya bergerak ke kiri dan ke kanan sebelum bertanya, “B-benarkah?” Lilia melihatnya menoleh, kedua alisnya terangkat meminta persetujuan sehingga ia mengangguk sebagai sebuah jawaban. Lilia menunduk, mengintip pada Keano yang menatap sengit pada Zavian. Pemuda itu tampak memejamkan matanya—barangkali menahan malu. Karena sebelum Lilia menolak—dan ia memang akan menolak—Keano malah lebih dulu memberi jawaban. Lilia melihat William yang tadinya berhenti kembali berjalan kepadanya. Pria itu meraih Keano dan menggendongnya dengan sebelah tangan kekarnya sementara tangannya yang lain meraih tangan Lilia dan menariknya untuk pergi dari sana. “Ayo,” ajaknya kemudian mereka pergi diikuti oleh Gi

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    209. Pesona Papa Dan Anak Posesif

    “T-tidak perlu,” jawab Lilia dengan cepat seraya menggelengkan kepalanya. “Kenapa Anda menanyakan hal seperti itu?” “Aku hanya bertanya,” jawab William. “Tidak bolehkah?” Lilia tak menjawab, debar jantungnya yang baru saja berangsur reda kembali kencang saat sekali lagi William menunduk. Hanya beberapa milimeter sebelum bibir mereka bersentuhan. Tetapi …. Drrrt! Getar ponsel William yang ada di atas meja telah mengakhiri ketegangan akibat debaran itu. William menarik wajahnya dan menoleh ke arah meja, tempat di mana ia meletakkan ponselnya dengan sepasang matanya yang terpejam kesal. “Giffran Alfrond ….” desisnya seolah sudah tahu siapa si pemanggil tanpa harus melihatnya. “Si cerewet itu akan aku bunuh sebentar lagi!” William mengayunkan kakinya dengan sedikit menghentak menjauh dari Lilia, meraih ponselnya dan kembali padanya seraya berujar, “Istirahatlah. Aku akan bertemu dengan Giff sebentar.” Lilia mengangguk, mengiringi kepergian pria itu yang punggung bidang

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    210. William Dan Keano—Double Trouble

    Mata Giff terpejam tak berdaya mendengar hal itu. ‘Double trouble,’ pikirnya dalam hati. ‘Mengatasi Papanya saja kesulitan setengah mati, ini ditambah dengan anaknya pula ….’ Lilia yang berada di belakang William dan Keano terkejut dengan kompaknya mereka bicara. Tapi lupakan itu, ia meminta ayah dan anak itu untuk menyisih agar ia bisa membawa masuk belanjaan. Tapi alih-alih didengar, mereka malah mematung di sana tak mengizinkan Lilia lewat. “Anda ada perlu apa ke sini?” tanya Giff yang lebih dulu menghampiri Zavian. “Saya hanya ingin bicara sedikit dengan Pak William dan Lilia,” jawabnya. Giff tampak menoleh pada William yang sepertinya enggan memberi tanggapan. Tapi, Alya yang berjalan melewati Giff meminta agar Zavian masuk. “Masuk dulu, Pak Zavian,” katanya mempersilakan. “Masalah orang dewasa, apalagi kesalahpahaman tidak bisa diselesaikan dengan berdiri. Harus duduk dan dibicarakan dengan kepala yang dingin.” Alya tampak mengamati mereka semua bergantian. Pandangannya

    Last Updated : 2025-02-06
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    211. Peperangan Harga Diri

    Lilia merasa … ada dendam tersendiri dari cara William bertutur saat ia menekankan pada Zavian bahwa ia bukanlah seorang mandor. Sepertinya sebutan itu membekas di hati William saat pemuda itu mengatakan, ‘Aah … jadi Anda mandor’ yang dikatakannya pada hari pertemuan pertama mereka di preschool. “Maaf,” jawab Zavian. “Aku tidak tahu soal itu. Karena saat itu Pak William bilang Anda sedang meninjau proyek, jadi aku pikir Anda adalah mandor,” terangnya sebagai sebuah pembelaan. “Memangnya ada mandor proyek yang tampilannya sepertiku?” “Maaf saya benar-benar tidak tahu.” Lilia tersenyum mendengar perdebatan itu sebelum meminta mereka berhenti. “Karena semuanya sudah jelas sekarang, Anda berdua bisa meminum tehnya,” katanya mempersilakan. William dan Zavian sama-sama meraih cangkir teh dari atas meja, dua pria itu menyesapnya saat Lilia memperingatkan mereka bahwa tehnya kemungkinan masih sangat panas. “Masih panas, tolong ditiup dulu!” Lilia melihat William yang membeku begitu ju

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    221. Tak Semua Yang Hancur Itu Terlihat

    Lilia membeku hingga tanpa sadar payung yang ada di tangannya jatuh ke tepi jalan.Dinginnya gerimis yang menerpa kepalanya itu seperti tak dirasanya."Apa maksudnya ini?" tanya Lilia seorang diri. "Gretha hamil? Dan mereka bilang ... itu adalah tanggung jawab William?"Di hari seharusnya ia bertemu dengan William ia malah mendapat berita seperti ini?Tubuhnya meremang saat Lilia membaca isi berita tersebut yang mengatakan sesuatu seperti … William mengusir Gretha yang tengah hamil agar pergi meninggalkan lobi miliknya.[Dalam keadaan hamil besar, ia diusir pergi dan tak diizinkan masuk. Saksi di lokasi mengatakan bahwa William menyebut bahwa anak yang dikandungnya itu bukanlah anaknya. Sampai berita ini meluas, rekan media masih melakukan penelusuran kebenaran terhadap skandal tersebut.]Hatinya terasa sangat sakit … Lilia menghela napasnya yang terasa sangat sesak.“Kenapa aku tidak pernah diberi tahu soal ini?” tanya Lilia seorang diri.Bibirnya gemetar saat ia menunduk untuk mengg

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    220. Pada Hari Harusnya Kita Berjumpa

    Tetapi Giff jauh lebih cepat ketimbang Gretha.Pemuda itu menepis Gretha saat kedua tangan wanita itu masih merenggut kerah jas yang dikenakan oleh William.Dan begitu mereka memiliki jarak, Giff memasang badan dan berdiri di hadapan William, tak mengizinkan tangan Gretha menyentuh seinchi pun dari tuannya itu.“Saya hanya akan mengatakannya sekali,” ucap Giff dengan sepasang alisnya yang berkerut hampir bersinggungan.Di belakangnya, William tampak memejamkan matanya dengan kesal. Terlihat berusaha keras menjaga diri agar mulutnya itu tak melakukan sumpah serapah.“Aku hanya ingin memeluk Kak Liam sekali saja,” pintanya mengiba. “Kenapa kamu sangat tega mengabaikan anak kita?!”“Keluar, Gretha Roseanne!” Giff tak lagi menyebutnya sebagai Nona dan itu membuat Gretha terpaku selama beberapa detik.Ia lengah sehingga Giff telah meraih lengannya dan menggiringnya keluar.“Lepas!” jerit Gretha menggebu-gebu.Peristiwa yang rasanya seperti déjà vu karena ini bukan hanya sekali Giff memint

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    219. Tinggal Sedikit Lagi ....

    ‘Tinggal sedikit lagi,’ gumam Alaric setelah ia mematikan air di wastafel. Ia menghela dalam napasnya dan mengangkat wajahnya. Rahangnya menggertak, ia seperti sudah muak dengan semua sandiwara yang ia lakukan di hadapan Bertha dan juga Gretha. Tapi ia tak punya pilihan lain selain terus berada di sini dan bertahan sementara waktu.Masih ada dua tempat miliknya yang dikelola oleh Bertha dan ia harus mengurus itu untuk sepenuhnya kembali menjadi miliknya tanpa perlu melibatkan wanita itu!‘Jadi tetaplah menjadi bodoh tanpa pernah tahu apa yang aku lakukan, Bertha dan Gretha!’Nanti saat ia telah selesai, pembalasan atas penderitaan yang disebabkan oleh pasangan ibu dan anak itu baru akan dimulai ....***Di sebuah tempat yang selalu didatangi oleh Gretha setiap kali ia ingin bertemu dengan Henry, kegelapan malam hanya diterangi oleh beberapa cahaya lampu yang bergantung di kejauhan, sebatas sebagai penanda bahwa tempat ini dulunya pernah hidup.Gretha membuka pintu mobilnya dan kelua

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    218. Minta William Menikahiku!

    "Apa yang kamu lakukan ini, Gretha?!" ulang Tuan Alaric sekali lagi.Gretha menurunkannya tangannya dan memandang beliau seraya menjawab, "Aku direndahkan oleh pelayan rendahan itu, Pa!" tunjuknya pada seorang gadis berseragam yang berdiri tak jauh dari Gretha dan tengah menunduk dengan salah satu tangan yang berada di pipinya yang merah akibat mendapat tamparan keras darinya."Mungkin dia tidak bermaksud seperti itu ...." kata Tuan Alaric dengan mengusap bahu Gretha. "Berhati-hatilah dalam berucap, kamu sedang hamil. Anakmu yang ada di dalam kandungan sudah bisa mendengar apa yang kamu katakan. Sudah, jangan memukuli siapapun lagi ...."Gretha tampak menggertakkan rahang kecilnya. Pupilnya bergoyang tanda ia tak setuju saat Tuan Alaric melarangnya agar tak memukuli pelayan-pelayan di rumah mereka lagi.Napasnya terlihat naik turun menahan amarah sebelum akhirnya ia memberi anggukan samar.Tak mungkin baginya marah di depan Tuan Alaric, bukan?Ia harus senantiasa menjadi anak gadisny

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    217. Wanita Yang Terabaikan

    Gretha memandang William yang malah seolah sedang meremehkannya. Ia yang semula terdiam mendadak kehilangan kendali dalam dirinya sebelum ia berseru dan memukul William dengan tas yang ia bawa.“William!” serunya tak terkontrol.Tapi sebelum ada satu inchi bagian tubuh William yang terkena pukulan itu, Giff menahan tangan wanita itu di udara. Memintanya agar mundur.“Tolong hentikan kegilaan Anda ini, Nona Gretha!” katanya dengan tegas.“Kegilaan?!” ulang Gretha dengan suara yang masih sama berserunya. “Apa maksudmu dengan mengatakan ‘kegilaan’, Giff? Kamu menganggap aku gila?!”Gretha menjerit kesetanan saat William yang berdiri di belakang Giff justru menunjukkan senyuman tipisnya seraya menggelengkan kepala.“WILLIAM!” seru Gretha sekali lagi saat Giff meraih kedua bahunya dan memintanya untuk segera pergi dari ruang VIP tersebut.Karena Gretha seperti tak bisa dikendalikan, Giff harus dibantu oleh dua orang security agar ia pergi dari sana.Giff kembali pada William yang duduk di

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    216. Kenapa Bukan Padaku Kau Melanjutkan Hidup?

    “Tolong jaga bicara Anda, Nona Gretha!” sahut Giff lebih dulu. Tak habis pikir dengan kalimatnya yang menyakiti telinga. “Apa Anda tidak bisa bicara yang baik? Ini bukan hutan yang tidak memiliki aturan. Di tempat ini bukan hanya ada Anda saja.”“Jangan menyela dan jangan ikut campur, Giff!” balas Gretha tak mau kalah. “Kenapa kamu selalu ikut campur dan—““Sayangnya saya memang dibayar mahal oleh Tuan William untuk ikut campur,” potong pemuda itu, alis lebatnya nyaris bersinggungan menghadapi Gretha—yang tiba-tiba muncul tanpa mereka tahu.Napas Gretha naik turun mendengar hal itu, sementara William yang duduk di sofa ruang tunggu VIP itu terlihat mendorong napasnya dengan kasar.Sepasang matanya yang tak menatap Gretha itu menyiratkan keengganan yang sangat kentara bahwa ia tak suka dengan pertemuan ini.Sebuah kebetulan yang tak diinginkan!William menggertakkan rahangnya, padahal … suasana hatinya sangat baik sejak ia kembali dari tempat Lilia dan Keano. Tapi sepertinya hingga per

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    215. Tanpa Hati!

    “P-pria s-siapa m-maksud kamu, Alaric?!” tanya Bertha dengan terbata-bata. Pupil matanya bergoyang gugup mendengar balasan yang tak ia antisipasi dari Alaric.Suaranya gemetar kala mengembalikan tanya dari pria itu.“Aku tidak pernah menemui pria!” imbuhnya sebagai sanggahan. “Apa yang kamu bicarakan sebenarnya?”“Kamu tidak nyaman ‘kan dituduh?” Alaric memperdengarkan tawa lirihnya, selangkah maju dan suara benturan antara telapak slipper yang dikenakannya dengan lantai marmer tempat mereka berpijak membuat Bertha gemetar kala selangkah mundur ke belakang.“Karena kamu tahu rasanya dituduh itu tidak nyaman, jadi jaga bicaramu mulai sekarang, Bertha!”“Alaric—““Keluarlah!” potong Alaric kemudian mendorong napasnya yang seolah dibebani oleh banyak rasa sesak. “Keluarlah, tolong! Aku ingin sendiri.”Napas Bertha naik turun tak beraturan. Matanya berair menatap Alaric yang sepasang iris gelapnya menerpanya tanpa hati.Pengusiran yang dilakukannya itu seakan tak mempedulikan Bertha akan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    214. Nyonya Merajuk Pada Tuan Besar

    Suara Bertha membumbung tinggi, seolah akan meruntuhkan langit-langit kamar.Tetapi seolah tak peduli dirinya yang menggebu-gebu, Alaric justru duduk dengan tenang dan mengulum senyumnya sekali lagi.“Semakin tua sepertinya aku mulai kehilangan hasrat,” jawab Alaric. “Anggap saja begitu, Bertha.”“Kenapa bisa begitu? Kamu semakin menjadi-jadi sejak membongkar album lama milik Agatha. Apa dua puluh empat tahun berada di sisimu tidak berarti sama sekali?”“Tentu saja berarti, Bertha,” jawab Alaric masih sama tenangnya. “Jika tak berarti, kenapa selama dua puluh empat tahun ini aku bertahan dalam pernikahan kita?”“Tapi tiga bulan ini aku hampir gila karena sikapmu, Alaric!” sanggahnya.“Apa dua puluh empat tahun menjadi suamimu kamu pandang sebelah mata hanya karena tiga bulan ini kita tidak seperti dulu?” tanya Alaric. Pria itu menatap Bertha yang berdiri gusar di hadapannya. “Berhentilah memprotes! Kamu tetap hidup dengan nyaman sampai hari ini, ‘kan? Kamu bahkan jauh lebih lama menja

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    213. Saya Bersedia, William ....

    Lilia bisa melihat kedua telinga William yang memerah saat pria itu menundukkan kepalanya selama beberapa detik sebelum tersenyum saat menatap Lilia kembali. “Kalau begitu aku akan melamar mu lagi, Lilia,” kata William yang membuat Lilia terkejut. “Y-ya?!” “Melamarmu,” ulang William. “Bukankah aku harus melamarmu sekali lagi? Tapi aku akan bilang dulu pada Papa Alaric untuk meminta restu pada beliau.” Lilia terdiam, dadanya berdebar-debar mendengar William bersungguh-sungguh untuk memperjelas hubungan mereka ke depannya. Pria itu bahkan mengatakan akan meminta izin pada ayahnya terlebih dahulu. Perutnya penuh dengan kupu-kupu, kata seolah habis di tenggorokannya. “Kenapa?” tanya William karena Lilia terus terdiam tanpa memberinya tanggapan. “Apakah kamu keberatan?” Lilia menggeleng, “Tidak,” jawabnya. “Saya hanya sedang mengendalikan detak jantung saya saja.” “Kenapa dengan jantungmu memangnya?” “Berdebar-debar,” jawabnya singkat kemudian kembali menunduk untuk mela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status