Waktu terasa semakin mencekam. Arif duduk terpaku di meja makan, memandangi makan malam yang terhidang di depannya tanpa nafsu. Lila dan Jatinegara duduk di seberangnya, namun mereka tampak jauh, seakan tidak ada hubungan darah di antara mereka. Arif merasa asing di rumahnya sendiri, tubuhnya masih gemetar setelah kejadian aneh. "Mas, kamu kenapa? Dari tadi diam saja," tanya Lila dengan cemas, menyentuh tangan Arif yang tergeletak di atas meja. Arif mengangkat wajahnya, matanya kosong, seperti tak melihat apa-apa. "Aku… aku merasa sesuatu yang aneh, Lila," katanya pelan. "Semakin lama, aku semakin merasa terperangkap dalam ritual ini."Lila menatap suaminya dengan bingung. "Kamu ngomong apa, Mas? Komat kamit tidak bersuara, apa maksudmu?" Arif mengalihkan pandangannya, menatap ke luar jendela, tempat hujan mulai turun dengan derasnya.’Lila tidak mendengar kata-kataku ?&rsq
Last Updated : 2024-12-09 Read more