Langit merah menyala di atas desa yang sepi, menambah kesan suram yang menyelimuti tempat itu. Arif dan Dimas berdiri membeku, menghadapi sosok raksasa yang perlahan mendekat. Nafas mereka terhenti, tubuh mereka seperti terkunci oleh kekuatan tak kasat mata.“Dimas, apa yang harus kita lakukan?” Suara Arif terdengar gemetar, hampir tidak keluar dari tenggorokannya. Arif tidak pernah merasa seketakutan ini sebelumnya.Dimas hanya menggeleng pelan, matanya tetap terpaku pada sosok raksasa itu. “Aku… aku tidak tahu,” bisiknya, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri. “Tapi kita harus lari, sekarang juga!”Dengan tarikan mendadak, Dimas menarik tangan Arif, memaksanya untuk bergerak. Langkah mereka berat, seperti berlari di dalam mimpi buruk, namun rasa takut memacu mereka untuk terus maju. Di belakang, suara gemuruh langkah sosok raksasa itu semakin keras, menggema di seluruh desa.Ketika mereka berlari melewati rumah-rumah yang kosong, Arif menyadari sesuatu yang aneh. Bayangan dar
Last Updated : 2024-12-13 Read more