All Chapters of Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!: Chapter 31 - Chapter 40

52 Chapters

Bab 31

Terus saja lukai aku, lukai hati, cinta dan juga batin ku. Akan ku buktikan padamu jika membunuh cinta yang begitu besarnya itu nyata. Akan kamu lihat seperti apa mati rasa seorang wanita, tanpa ada yang tersisa. Semua kenangan hanya tinggal kenangan, aku anggap kamu yang sekarang ini bukanlah kamu yang dahulu. Cinta ku padamu yang terdahulu ada diantara bagian mu yang berbeda. David yang dulu aku cintai telah mati, kini hanya David yang kejam, dia hanya sebatas majikan! Aku kuat, aku tegar menghadapi semuanya. Akan ku simpan dalam-dalam bahwa kamu adalah penjahatnya! Penjahat dalam hidup dan cinta, bahkan hingga dalam tidur pun kamu adalah mimpi buruk ku. *** Setelah beberapa hari berada di rumah sakit akhirnya Ayunda pun kembali bekerja di rumah David. Sebab, dia butuh uang untuk membeli susu formula serta biaya anaknya yang masih berada di dalam inkubator. Untuk saat ini Ayunda tidak memiliki pilihan lain, selain bekerja di rumah David demi bisa mendapatkan
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 32

"Kenapa?" tanya Adel pada David. David menarik napas panjang lalu menoleh pada Adel. Dalam diam tampaknya ada pikiran yang begitu berat membebani, mungkin juga karena kebencian terhadap seseorang yang tak dapat dia redam. "Kamu masih mencintainya?" tanya Adel lagi. David hanya melihat wajah Adel saja tanpa berkata apa-apa. Pria bernama David ini terlalu banyak diam dalam menjalani hari-harinya. Tapi akan ada pengecualiannya jika ada Ayunda di hadapannya. Adel pun tersenyum miring sambil melihat arah pandang David. Kini keduanya ada di balkon kamar, matanya melihat ke bawah sana dimana Ayunda tengah menyiram tanaman kesayangan milik Hera. Tapi tak lama berselang terlihat seorang pria pun menghampirinya. "Neng, Yunda. Bagaimana kabarnya?" tanya Pak Asep. Karena sebelumnya Asep juga ikut mengantarkan Ayunda ke rumah sakit. Keadaan Ayunda saat itu begitu mengkhawatirkan, tapi sepertinya kini sudah cukup baik. "Baik, Pak. Makasih ya udah nganterin Yunda ke rumah sa
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 33

Hidung mancung, bibirnya merah muda, bola matanya kecoklatan, rambutnya sangat lebat dan wajahnya cukup mirip dengan David. Entah mengapa bisa semua itu harus diwarisi oleh putranya. Padahal ayahnya juga tidak pernah tahu kalau anak itu adalah darah dagingnya. Lelaki tidak bertanggungjawab seperti David rasanya tak perlu tahu tentang anaknya. Lagi pula belum tentu juga bisa menerimanya melihat seperti apa sikap David padanya sekarang. Tapi untuk apa juga dia masih memikirkan David? Ini semua karena wajah mereka yang memiliki kemiripan. Andai saja wajah Kenzie mirip dirinya ini tidak akan pernah terjadi. Dia akan benar-benar sangat bahagia karena tidak lagi melihat wajah David dalam diri putranya. Tapi Ayunda cukup merasa bahagia karena putranya sudah bisa dibawa pulang setelah beberapa hari ini berjauhan dengannya. Kini hati Ayunda pun lebih tenang bisa bersama dengan bayinya setiap waktu. Meskipun rasanya sangat melelahkan tapi tidak masalah, karena buah hatinya
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 34

"Tapi wajah putra mu mengingatkan ku pada David saat bayi dulunya." Ayunda masih saja memikirkan ucapan Hera, ternyata Hera pun mengakui secara langsung jika wajah David dan Kenzie memiliki kemiripan yang begitu jelas. Saat ini Yunda berharap semoga saja David tidak pernah tahu Kenzie adalah putranya untuk selama-lamanya. Rasa bencinya terhadap David sudah terlalu besar sehingga tidak ingin lagi ada hubungan dengan David. Bahkan dia pun berkeinginan untuk segera pergi dari rumah David, sayangnya dia belum mendapatkan pekerjaan di luar sana. Sedangkan Ayunda sangat membutuhkan pekerjaan untuk bisa membeli susu formula. "Yunda!!!" seru Gia. Yunda yang tengah sibuk dengan pikirannya pun seketika dibuat terkejut. "Gia!" kesalnya sambil mengusap dada. "Ya ampun, Yunda. Dari tadi aku manggil kamu," ucap Gia dengan sangat bingung melihat wajah Yunda. "Benarkah?" tanya Ayunda lagi sambil tersenyum malu. Benar-benar pikirannya begitu kacau hingga tidak menyadari kehadiran
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 35

Hari ini David pulang lebih awal, pekerjaannya sedikit renggang membuatnya lebih santai dari biasanya. Bahkan, dia juga bisa makan malam bersama di rumah. "Menurut Mama kalian harus ke dokter," Hera pun membuka pembicaraan terlebih dahulu. David yang tengah mengunyah makan malamnya pun segera melihat wajah sang Mama. Dia merasa bingung dengan anjuran sang Mama. "Dokter?" tanya David. Mungkin juga dia sedikit bingung sebab merasa tidak memiliki penyakit yang serius. Jadi mengapa harus ke dokter? Dia pun masih menunggu jawaban dari sang Mama. Semetara Adel masih diam saja sambil terus mengunyah makanannya. "Iya," jawab Hera lagi dengan sangat yakin. "Kenapa seperti itu, Ma?" tanya David lagi yang semakin kebingungan. "Jadi gini, Mama udah nggak sabar menimang cucu. Dan, dulu waktu Mama dan Papa baru menikah tidak lama kemudian kamu hadir di perut Mama. Semetara kalian berdua sudah beberapa bulan menikah belum juga ada tanda-tanda Adel hamil," terang Hera. Adel p
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 36

David pun penasaran dengan ucapan sang Mama. Dia pun segera pergi menuju kamar Ayunda untuk melihat baby Kenzie. Benarkah apa yang dikatakan oleh Mamanya? Dia harus membuktikan sendiri, jiwa penasarannya semakin menjadi-jadi sebelum melihatnya. Dia masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Baginya dia adalah penguasa, dirumahnya dia bebas melakukan apa saja termasuk keluar masuk dengan bebas di kamar siapa saja tanpa terkecuali. Namun, saat itu dirinya tidak melihat wajah Ayunda. Tapi apa yang dia cari dia temukan, baby Ken tengah tertidur pulas di atas ranjang. Sesaat itu David pun mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Dia kini menyimpulkan bahwa Ayunda tengah mandi di dalam sana. Di rumah David bukan hanya kamar majikan dan kamar tamu yang memiliki masing-masing kamar mandi. Tapi kamar pembantu memiliki kamar mandi masing-masing juga tanpa terkecuali, meskipun tidak sebesar kamar mandi di kamar majikannya. Sebab menurutnya pembantu
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 37

Adel pun mulai memasuki kamar, tapi ternyata tidak ada David di sana.Tapi dia tahu dimana tepatnya David sekarang, pasti d ruang kerjanya.Dia pun mulai melangkahkan menuju ruang kerja David.Ternyata benar pria itu ada di sana.David duduk di kursinya dengan mata tertutup dan wajah yang tampak sangat was-was.Peluhnya terlihat bercucuran, sepertinya berada dalam mimpi buruk yang mengerikan.Adel pun tersenyum saat mendengar suara David yang menyebutkan satu nama."Ayunda"."David!""DAvid!!""Yunda?" "Adel!" sahut Adel, "Adelia!" kata Adel lagi.Kemudian dia pun tersenyum sambil menatap wajah David penun selidik. David pun mengusap wajahnya setelah mendengar suara Adel. Ternyata benar yang ada di hadapannya adalah Adel. Kemudian Adel pun kembali menuangkan minuman pada gelas David. "Minum!" kata Adel. David pun kembali meneguknya, kemudian memijat dahinya. Sesaat kemudian Adel pun tersenyum sambil melenggang pergi begitu saja. David kini tinggal sendiri, dia masih te
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 38

Semuanya harus dikerjakan oleh Ayunda dengan penuh semangat, apa lagi mengurus putranya. Lelahnya jangan di tanya lagi, karena sudah pasti dia sangat kelelahan. Sebab, selain mengurus bayi dia juga mempunyai tanggung jawab untuk bekerja sebagai seorang pembantu. Menjadi pembantu di rumah pria yang sebenarnya harus bertanggungjawab atas kehamilannya, atas anak yang dia lahirkan. Sayangnya sampai detik inipun Ayunda lebih memilih untuk diam menyimpan semua itu karena rasa kecewanya yang teramat sangat dalam. Miris bukan? Begitulah kini keadaannya. Bahkan saat pagi hari seperti ini pun dia bekerja sambil menggendong bayinya. Karena bayinya sedikit rewel, akan tetapi bayi tersebut sepertinya kini sumber semangat baginya. "Yunda, kamu di sini?" tanya Adel. "Iya, kan aku lagi bersih-bersih," jawab Ayunda dengan menatap wajah Gia kebingungan. Sebab, pekerjaannya adalah bersih-bersih. "Bukan gitu, maksud aku kamu kerja kok sambil gendong Ken? Kasihan dia." "Iya sih,
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 38

Langkah kaki David terhenti saat berada di teras, matanya melihat seorang bayi yang diletakkan di atas sofa. Sofa yang tersedia di teras, tempat tersebut biasanya untuk Hera berjemur di pagi hari. Tapi pagi ini sepertinya ada yang berbeda, karena tidak ada Hera disana. Hanya ada bayi yang sedang tertidur pulas sendirian saja. Namun, yang sebenarnya membuat langkah kaki David terhenti adalah wajah bayi tersebut. Hanya Ayunda yang memiliki bayi di rumah itu, jadi, sudah pasti itu adalah bayi yang dimaksud oleh ibunya. Seketika itu David pun mengingat kembali apa yang pernah dikatakan oleh ibunya. Kini David pun tanpa sadar membenarkan jika saja wajah bayi Ayunda mirip dengan dirinya. "Itu tidak mungkin, dan aku tidak mau!" gumamnya. Kemudian dia pun semakin mendekatinya agar bisa melihat lebih jelas, dia yakin bahwa dirinya sedang salah melihat. Tapi tidak, terlihat lebih jelas jika bayi itu sangat mirip dengan dirinya. Rasanya tak percaya dan ini sangat tidak mung
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 39

"Sayang," Ayunda pun berusaha untuk menenangkan putranya yang terus menangis tanpa hentinya sejak tadi. Entah mengapa bayi tersebut terus saja menangis. Ditambah lagi Ayunda belum terlalu pandai dalam mengurus bayi. Wajahnya terlihat begitu kelelahan, meskipun demikian tentu saja dia tidak menyerah. Padahal sudah sangat larut malam, tapi bayinya belum juga tidur. "Cup cup cup," Ayunda pun menggendong bayinya dan mengayunkan tangannya berharap sang bayi bisa berhenti menangis dan tertidur pulas. Tapi sepertinya belum juga, dia pun terus berusaha lebih keras lagi untuk membuat bayinya tidur. Wajahnya kini terlihat sangat pucat, Ayunda cukup kelelahan karena kurangnya istirahat. Dari semenjak melahirkan seharusnya dia istirahat total, tapi sayangnya tidak. Setelah hari hampir pagi akhirnya baby Ken pun terlelap. Begitu pun juga dengan Ayunda yang ikut terlelap sambil memeluk baby Ken. Dia sangat kelelahan karena semalam penuh tidak tidur. Hingga terbangun saat men
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status