All Chapters of Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!: Chapter 41 - Chapter 50

52 Chapters

Bab 40

Benar saja Yogi kembali datang untuk menemui Ayunda. Padahal siang tadi dia baru dari sana. "Tumben kau datang ke sini?" tanya David yang melihat Yogi. Yogi pun menatap wajah David dengan senyuman. Selama ini dia memang sangat jarang datang, bahkan dia datang jika memang dihubungi saja. Sepertinya kali ini tidak ada yang menghubungi sudah datang, entah angin apa yang membawanya datang tanpa diminta. "Aku mau menemui pembantu mu, dia teman sekolah ku, dia cantik sekali walaupun sudah janda," jawabnya dengan santai. David tidak mengerti kenapa Yogi berkata demikian. "Yunda, aku mau menemuinya. Sekaligus menemui anaknya," terang Yogi lagi. "Seperti tidak ada wanita lain saja di dunia ini," sinis David. Dia pikir siapa yang akan ditemui oleh Yogi hingga begitu bersemangat, ternyata hanya wanita yang dianggapnya sangat rendah. "Wanita di dunia ini banyak, tapi yang secantik dia itu yang sulit untuk ditemukan," jawab Yogi lagi dengan sangat yakin. "Dia itu hanya wani
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 41

Tok tok tok. Terdengar suara ketukan pintu kamar, sesaat kemudian pintu pun dibuka. Yogi pun tersenyum. Yunda sedikit terkejut melihat Yogi yang datang. "Hay, sudah aku bilang aku akan datang lagi ke sini, ini," Yogi memberikan paperbag ditangannya. "Apa ini?" Ayunda tidak langsung menerimanya, dia bertanya terlebih dahulu sekaligus merasa tidak enak untuk menerimanya. "Sedikit buah tangan untuk si tampan, kalau kamu menolak aku tersinggung," kata Yogi lagi, dia benar-benar tidak ingin ditolak. Akhirnya Ayunda pun memilih untuk menerimanya. "Terimakasih sudah repot," ucap Ayunda. "Nggak papa, keadaan kamu gimana?" "Udah lebih baik." "Syukurlah, kalau gitu aku pamit. Tapi aku pasti datang lagi untuk ketemu kamu," ucap Yogi. "Ketemu aku?" tanya Yunda bingung. "Maksudnya, ketemu anak kamu yang tampan itu," Yogi pun kembali tersenyum. "Baiklah, terimakasih ya," ucap Ayunda lagi. Tapi saat Yogi akan pergi malah terdengar suara tangisan baby Ken. "Sebentar ya
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 42

"Faktor genetik?" Kini kepala David terasa hampir pecah, semua yang diucapkan oleh Yogi semakin membuatnya menjadi tidak tenang. Awalnya pun dibuat penasaran, karena ucapan Yogi, sehingga memintanya untuk segera mendapatkan penjelasan lebih dalam dari Yogi bermaksud untuk menenangkan pikirannya. Ternyata yang terjadi malah semakin kacau, David mulai merasa menyesal telah bertanya pada Yogi.Jawabnya tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.Bagaimana jika benar anak itu adalah anaknya?Maksudnya Ayunda hamil setelah malam panas bersamanya terjadi?"Tidak!" David pun menepis isi pikirannya.Kemudian dia pun mengingat bahwa Ayunda telah menikah dengan Erwin."Tidak mungkin wanita itu tidak pernah disentuh suaminya itu kan?" gumamnya.Ya, itu tidak masuk akal bagi David.Ayunda terlalu banyak memiliki hubungan dengan laki-laki di luar sana hingga akhirnya hamil tanpa jelas siapa ayahnya. "Sudah pasti itu bukan anak ku, mana mungkin itu anak ku. Kalau itu anak ku pasti wanita it
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 43

"Kamu kenapa?" tanya Adel karena melihat David yang begitu gelisah. Sejak tadi David terus saja mengusap wajahnya dan sesekali memijat kepalanya. Namun, bukannya menjawab pertanyaan Adel dia justru lebih memilih untuk pergi mencari angin segar. Padahal malam semakin larut, udara pun terasa begitu dingin. Tapi dia lebih suka berada di luar. Pikirannya masih saja tentang bayi Ayunda. Dia pun diam-diam mendatangi kamar Ayunda untuk kembali melihat wajah baby Ken. Ada rasa yang berbeda saat melihat wajah bayi tersebut entah apa sebabnya. Sayangnya David hanya bisa berdiri di depan daun pintu saja. Pintu yang tertutup rapat membuatnya tak bisa melihat ke dalam sana.Kemudian dia pun mulai berpikir jernih dan bertanya-tanya mengapa bisa ke sana.David pun segera pergi dan tidak ingin ada yang sampai melihatnya.Apa lagi Ayunda yang melihatnya, sudah pasti akan merasa hebat.Tidak.David tidak akan menurunkan harga dirinya sendiri.Ayunda bukan siapa-siapa lagi dalam hidupnya.Ayund
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 44

Dua hari telah berlalu, selama dua hari ini David berada di luar kota. Untungnya hari ini dia telah kembali ke rumah, akan tetapi selama berada di luar kota justru pikirannya masih saja tentang bayi Ayunda. Wajah bayi mungil itu tak dapat hilang dari ingatannya. Bahkan, saat sampai di rumah dia seperti ingin segera melihat dan memeluknya meskipun tidak mungkin. Hingga akhirnya secara diam-diam mencoba untuk melihatnya secara langsung. Dari kejauhan dia melihat Ayunda tengah memangku bayinya di taman belakang. Bayi itu sedang minum susu dan ibunya mengajaknya untuk berbicara. Wajah bayi itu tampak sangat meneduhkan hati David. Entah bagaimana caranya tapi dia ingin kembali menggendongnya. Meskipun dari jarak yang cukup jauh tapi David masih bisa melihat dengan jelas apa yang tengah dilakukan oleh Ayunda. Tanpa sadar bibirnya pun tersenyum menyaksikannya. "Aku kenapa?" gumamnya. Masih tak percaya dirinya bisa merindukan bayi Ayunda. Dia pun mengacak rambutnya karena
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 45

"Kenapa kamu membawanya ke sini?" tanya David. "Untuk membunuhnya," jawab Adel dengan suara beratnya. David pun dibuat tercengang mendengar ucapan Adel. "Apa kau gila?!" tanya David tidak pernah. "Nggak aku masih waras, tapi aku nggak suka kamu pegang bayi ini," jelas Adel. David pun tidak membalas ucapan Adel, dia memilih untuk melihat ke arah depan sana. "Tapi kalau dilihat-lihat wajahnya--" Adel pun menggantungkan ucapanan melihat lirikan mata David yang sangat tajam. David tahu apa yang akan dikatakan oleh Adel. "Tidak sudi anak ini mirip dengan ku, anak haram!" paparnya. "David, seharusnya kau tidak berkata seperti itu!" kata Adel menegur David. "Kembalikan pada ibunya, menjijikkan!" kata David lagi. Dia terlihat sangat murka saat Adel membawa bayi itu padanya. Dengan kesal Adel pun segera menuju kamar tidur Ayunda untuk mengembalikan baby Ken. *** Malam harinya... "Sayang," Ayunda pun berusaha untuk menenangkan bayinya yang terus saja menangis sejak
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 46

Ayunda melakukan pekerjaannya seperti biasanya, bahkan sambil menggendong putranya.Kenzie sangat rewel dan badannya sedikit hangat, Ayunda yakin jika kini putranya sedang dalam keadaan normal dimana masa pertumbuhan bayi yang sering demam. Tapi saat dia sedang sibuk bekerja Yogi pun datang menghampirinya. "Selamat pagi," sapa Yogi. "Selamat pagi juga," balad Ayunda. "Kamu kerja sambil menggendong bayi?" "Iya," jawab Ayunda. "Kasihan dia kalau kena debu, sini bayinya aku gendong aja," pinta Yogi. "Nggak usah, makasih," tolak Ayunda dia sedang bersedih karena ucapan David semalam.Ucap yang benar-benar sulit untuk dia lupakan, bahkan Ayunda sendiri merasa bersalah pada putranya.Andai saja malam itu dia tidak mabuk parti ini tidak terjadi padanya, bayi tanpa dosa di gendongannya tak harus merasakan kejamnya dunia saat dia baru saja terlahir ke dunia ini. Bahkan Ayunda masih mengingat jelas kalimat hinaan yang dilontarkan pada putranya. Ayunda tidak lagi ingin mendenga
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 47

"Ya ampun kamu demam, sayang," Ayunda pun terus saja mengayunkan tangannya berharap sang bayi bisa segera tertidur. Tapi sampai saat ini pun baby Ken masih saja menangis. Suhu tubuhnya juga terasa panas, sejak beberapa hari ini baby Ken sangat rewel. Ayunda juga mulai kewalahan untuk menenangkannya. Ditambah lagi dia belum berpengalaman sama sekali dalam mengurus bayi. Hidup sendiri diantara keramaian orang tanpa ada perhatian dari keluarga adalah hal yang sangat menyakitkan untuk seorang perempuan. Sekuat apapun seorang perempuan dia sangat membutuhkan kekuatan dari orang sekitarnya, sayangnya tidak semua orang bisa merasakan. Bahkan untuk sekedar pulang demi melepaskan beban sejenak saja tidak bisa. Tidak punya tempat untuk pulang itu sangat menyedihkan. Hanya orang-orang seperti Ayunda yang merasakan kesedihan ini. Mengenaskan. Hingga Ayunda menyadari bahwa ada bintik-bintik merah yang muncul di kulit baby Ken. "Kok ada bintik-bintik merah ya?" Ayunda pun
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 48

Tanpa bantuan David, ataupun orang yang bekerja di rumah David kini dia pun sampai di sebuah rumah sakit dengan menumpangi ojek. Rumah sakit terdekat karena keadaan anaknya sudah sangat memprihatinkan, beruntung kini anaknya tak lagi menangis setelah dokter memeriksanya. "Ibu, bayi anda terkena DBD dan harus dirawat," ucap sang dokter. Ayunda pun mengangguk lemah, dia pasrah pada keadaannya saat ini yang terpenting anaknya bisa kembali pulih. "Untuk biaya bagaimana ya, Dok?" tanya Ayunda. Dia masih memiliki uang, akan tetapi dia tidak yakin uang di tabungannya cukup untuk pengobatan sang anak selama dirawat di rumah sakit. "Saya tidak mengerti untuk itu, silahkan kebagian admistrasi, Bu," jawab sang dokter. Ayunda pun kembali menganggukkan kepalanya sambil berpikir keras dari mana bisa mendapatkan uang dengan jalan cepat. Apa lagi setelah bagian admistrasi mengatakan berapa kira-kira tagihan pengobatan yang harus dibayarkan. Jika Ayunda nekat membawa pulang anaknya denga
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 49

Ciittttttt!!!! David pun mengerem mendadak saat melihat seseorang yang tiba-tiba saja melintas di jalan. Tapi David merasa mengenali wanita tersebut, Ayunda yang berlari terburu-buru membuat David penasaran. Bahkan saat ini Ayunda pergi tanpa anaknya, sesaat Ayunda kembali berlari David pun menyusulnya. David memicingkan matanya melihat Ayunda memasuki sebuah hotel. "Hotel?" David pun bertanya-tanya mengapa Ayunda memasuki hotel tersebut. Tak lama kemudian David ikut masuk dan sampai di lobi. Dia berhenti melangkah saat melihat dari kejauhan secara jelas Ayunda bertemu dengan seorang pria. Tak lama kemudian keduanya pun memasuki lift. Entah mengapa David masih saja mengikutinya, sesaat kemudian dia pun segera memasuki lift. Tak sulit baginya untuk bisa masuk karena dia adalah pemilik hotel tersebut, meskipun orang-orang tidak banyak yang tahu. Sampai di lantai 5 David pun keluar dari lift, matanya melihat Ayunda bersama dengan seorang pria tengah berdiri di depan
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status