"Siapa lo yang berani-beraninya, memerintahi gue?" tanya seorang cowok, ketua geng SMA Garuda. Aku membaca Nametag-nya. "Ghazi Andhara, bagus juga nama lo. Tapi nggak dengan tingkah lo," sahutku, menghadap Ghazi. Ghazi mendorong bahuku, aku mundur. Sangat memuaskan bisa bikin dia marah, aku tersenyum lebar. Karena mengetahui, Ghazi orang yang kasar. "Nggak usah berkomentar, nggak penting pendapat lo," ketus Ghazi, kali ini Adelio mengepalkan tangan. Adelio mendorong Ghazi. "Cemen lo, beraninya ngelawan cewek," sindir Adelio, membuat Ghazi marah. "Urusan lo apa? Gue nggak peduli kalo dia cewek," sentak Ghazi, mendongakkan kepala songong. Aku yang disamping mereka, memutarkan mata malas. Bahkan, Adelio langsung membogem pipi Ghazi."Mental kelonan Mama, mau ngelawan gue?" Adelio memberikan senyuman miring, dia mendekati Ghazi. "Belajar dulu menghormati cewek, baru lo lawan gue," lanjut Adelio, menepuk pipi Ghazi. Sementara, Ghazi menepis tangan Adelio. Dia tidak terima diejek se
Terakhir Diperbarui : 2024-11-24 Baca selengkapnya