"Bentar, tunggu gue!" teriakku, mengejar Adelio. Kami akan menuju bioskop. Awalnya, aku mengajak kedua sahabatku. Adelio yang tidak terima, marah dan ngambek. Aku menghela napas jika mengingatnya, kali ini dia mengejekku karena lamban. "Kaki lo harus dipanjangin lagi," ledeknya, tertawa kecil, dan banyak orang melihat kami. Aku berdecak kesal. "Lo aja yang ketinggian!" teriakku, mendekatinya berhenti di depanku. Saat sampai di tempatnya, Adelio memesan film romantis. Karena aku sudah memberitahu, tidak ingin menonton film horor. Di dalam juga, aku memakan popcorn yang dibeli sebelumnya. Aku mulai menonton, merasa bahagia. Uhh, apalagi adegan mereka saling berantem, satu sama lain. Mengingatku pertama kali bertemu Adelio. "Kek kita," bisik Adelio di telinga, aku tersenyum samar. Arghh! Apaan sih dia, kan aku jadi salah tingkah sendiri. Aku tidak menyangka, jika sekarang saling menyukai. "Gue tau," balasku, menatapnya lembut. Adelio terkekeh, mengusap kepalaku. Aslinya, dulu
Last Updated : 2024-12-03 Read more