Suasana pagi hari, sangat dingin karena sedang hujan. Adelio berdecak kesal, aku menyipitkan mata menatapnya. "Kenapa lo?" Aku bertanya, Adelio tidak membalas. "Lo nggak jawab, gue nggak mau ketemu lo ya," lanjutku, Adelio mendongak menatapku. Adelio mengeluarkan sebuah surat, dan amplop warna merah. Bibirku menarik sebelah. "Terus apa?" kataku bingung, Adelio mendengus kesal. "Gue kemaren baca nih surat, dari fans lo," balas Adelio, aku masih setia menatapnya. "Nah, urusannya apa dengan gue? Mana lo yang badmood, tapi gue kena getahnya," ungkapku kesal, dia berdecak sebal. "Fans lo, nembak tau," rajuk Adelio, aku menahan tawa. Astaga, hanya ditembak doang loh?! Sedangkan, dirinya sudah jadi suamiku. "Lo cemburu ceritanya?" kataku, Adelio mengangguk mantap. Oke, akupun membaca surat itu. Memang tertera, jika dia menyukaiku, dan ingin menjadikanku kekasihnya. Namun, tidak mungkin aku menerimanya, karena diriku sudah ada Adelio. "Lo nggak selingkuhkan sama dia?" tanya Adelio
Last Updated : 2024-12-10 Read more