Home / Romansa / Sayang, Yuk Balikan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Sayang, Yuk Balikan: Chapter 61 - Chapter 70

94 Chapters

Bab 61

Semua orang yang ada di situ sontak menganggap Mia berada dalam bahaya, termasuk Leon yang pada akhirnya tidak bisa tetap bersikap acuh tak acuh.Dia bergegas melangkah maju dan mengulurkan tangannya hendak meraih Mia, sayangnya dia kurang cepat.Mia pasti mati jika terjatuh dari gedung setinggi 88 lantai itu. Namun, ternyata Mia hanya terjatuh tiga lantai jauhnya karena seorang pekerja pembersih kaca menangkapnya.Lengan pekerja itu sangat kuat dan berotot sehingga dia bisa menangkap tubuh Mia yang terjatuh dengan mudahnya.Nyawa Mia pun berhasil diselamatkan. Lengan kirinya terluka, tetapi bukan luka yang serius.Mia menolak tawaran Hera untuk membawanya ke rumah sakit."Aku nggak mau ke rumah sakit, Bu," tolak Mia dengan ekspresi yang masih terlihat lebih baik mati saja. "Luka seperti ini nggak mungkin bisa membunuh seseorang."Plak!Hera menampar pipi Mia. "Apa kamu setega itu mencampakkan orang tuamu demi seorang pria yang sama sekali nggak punya hati?""Iya, aku setega itu!" jeri
Read more

Bab 62

"Ya sudah, sana pergi dan jemput dia!" kata Violet sambil tertawa.".... Bos, Bos sudah tahu semuanya?" tanya Sheva, lalu menertawakan dirinya sendiri. "Yah, tapi 'kan Bos memang pintar sekali. Mana mungkin Bos nggak tahu apa-apa?""Memangnya aku tahu apa?" Violet balik bertanya dengan ekspresi bingung. "Aku nggak tahu apa-apa kok, aku tahunya cuma Lanny memang agak kasihan.""Kebetulan juga nama keluarganya sama denganmu. Selain itu sih aku nggak tahu apa-apa lagi.""Dia itu kakak kandungku!" jawab Sheva sambil tersenyum dengan getir. "Selama ini aku ingin sekali membawanya keluar dari rumah Keluarga Lenova, tapi aku takut itu malah mempersulitmu."Plak!Violet memukul Sheva dengan kesal. "Memangnya kamu pikir aku sebegitu nggak bergunanya sampai-sampai nggak bisa mengurus satu anggota Keluarga Lenova?""Tentu saja nggak," jawab Sheva sambil mengusap-usap bagian tubuhnya yang terasa sakit. "Cuma 'kan lebih baik sebisa mungkin menghindari masalah. Kamu juga masih harus balas dendam ...
Read more

Bab 63

Memang makin berharap tidak menemui seseorang, maka makin besar kemungkinan orang itu justru malah muncul!Violet sebenarnya ingin mengabaikan mereka saja.Namun, Adis tidak bisa bersikap seperti itu. Bagaimanapun juga, dia masih harus menjaga citranya.Violet pun mendorong Adis pergi dengan ekspresi datar. Begitu melangkah, dia langsung berujar, "Wah, kebetulan sekali. Pak Adis harus rehabilitasi dulu, jadi silakan Pak Leon menunggu di ruang tunggu dulu kalau nggak buru-buru."Leon menatap wajah Violet yang cantik, tetapi dingin itu, lalu tersenyum kecil. "Seingatku, Nona Violet 'kan cuma seorang pengasuh."Suaranya terdengar pelan dan lembut, tetapi semua orang menyadari makna yang tersirat. "Atau apa kamu pikir kamu bisa mewakili Pak Adis?""Hari ini memang sial," sahut Adis kepada Leon sambil tersenyum datar."Tuh, dengar, Pak Leon?" tanya Violet sambil tersenyum. "Tapi, Pak Leon benar sih. Tadi aku memang agak kurang ajar.""Biar kuperjelas, aku bukannya menargetkan Pak Leon. Aku
Read more

Bab 64

"Memangnya nggak?" sahut Mia dengan ekspresi memprotes. "Aku sengaja jauh-jauh ke sini buat minta maaf kepadamu dan kamu bilang sudah memaafkanku, tapi Kakak malah mempermalukanku.""Kak Violet, bilang saja kalau memang Kakak nggak mau memaafkanku."Violet menatap Mia sebentar, lalu berkata sambil tersenyum, "Benar juga sih, tapi aku nggak akan berpura-pura dalam hal ini."Violet pun membungkukkan tubuhnya, lalu menarik Mia bangkit berdiri. Belum sempat Mia berdiri dengan mantap, Violet langsung mendorongnya dengan kencang.Bruk!Mia tidak menyangka Violet seberani ini di depan Leon dan Adis.Karena tidak siap, Mia pun terjatuh kembali."Oh, ya ampun ...." kata Violet sambil menyengir. "Aku mendorongmu lagi!"Setelah itu, Violet menoleh menatap Leon dan sengaja bertanya, "Apa tadi Pak Leon sudah melihat sendiri bagaimana aku mendorong kekasih Pak Leon?""Kalau belum, sini biar kukasih lihat lagi."Violet kembali menarik Mia bangkit berdiri, lalu mendorong Mia dan bahkan menendang perut
Read more

Bab 65

Sementara itu, Mia merasa kesal dan jengkel setengah mati. Dia awalnya berniat mempermalukan Mia, tetapi malah dia yang ujung-ujungnya menderita.Namun, yang membuat Mia makin marah adalah karena Leon tidak mengacuhkannya. Di sepanjang perjalanan pulang, Mia terus melayangkan protes, "Paman, sekarang Kak Violet sudah berubah total. Padahal dulu dia selalu lembut dan pendiam, nggak peduli mau diomongin atau diapa-apain. Sekarang, dia jadi semenakutkan itu. Aku jadi mempertanyakan, jangan-jangan sifat lembutnya dulu cuma akting?"Leon balas melirik Mia dengan sorot tatapan serius, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, "Kalau takut ya nggak usah cari masalah lagi dengannya."Mia sontak terdiam.Apa-apaan itu maksudnya?Jelas-jelas dialah yang jadi korban!Makin Mia memikirkannya, makin dia merasa marah. Akan tetapi, Mia tidak berani berkomentar apa-apa. Lebih baik dia menahan diri karena rasa percaya Leon kepadanya baru muncul kembali.Karena emosinya terus ditahan, begitu sampai rumah, Mia
Read more

Bab 66

Leon berdeham, lalu bertanya dengan nada serius, "Siapa?""Nona Mia dan ibunya."Binar harapan dalam sorot tatapan Leon langsung lenyap. "Usir mereka!"Leon menunggu semalaman, tetapi orang yang dia harapkan datang tidak kunjung muncul. Leon pun berdiri di depan jendela bergaya barat yang menghadap ke gerbang, lalu menyalakan sebatang rokok.Dia mengepulkan asapnya dan berujar menertawakan dirinya sendiri, "Aku ini sebenarnya sedang apa sih?"...Violet memang awalnya berencana diam-diam menjenguk neneknya Leon, sayangnya sesuatu terjadi pada Adis.Sewaktu Violet sedang ke toilet sebuah toko pakaian, Adis malah ditikam orang.Untung saja tikaman itu tidak fatal. Meskipun begitu, Adis tetap terhitung terluka parah karena bilah pisaunya dilumuri dengan racun.Violet harus secepatnya mengeluarkan racun itu, jadi dia meminta Sheva untuk menyamar sebagai dokter keluarga dan ke rumah tua untuk menggantikan dirinya.Ilmu pengobatan Sheva juga cukup hebat.Setelah seharian mencemaskan kondisi
Read more

Bab 67

Akan tetapi, Violet langsung menyelanya, "Kamu ini kenapa pakai duduk? Coba cek apa ada lukamu yang terbuka atau nggak, gerakanmu cepat sekali."Violet mengomel sambil mendorong Adis kembali untuk berbaring di atas kasur. Selama ini, dialah yang selalu melepaskan piyama Adis agar bisa mengobati luka yang ada di tubuh pria itu secara adil.Untung saja Adis hanya mengelami retak ringan dan tidak ada pendarahan apa pun.Setelah menghentikan pendarahan dan memakaikan Adis perban yang baru, Violet pun menunjuk ke arah Adis sambil berkata, "Kuperingatkan, ya! Lagian kali kamu harus lebih hati-hati!""Iya, iya," sahut Adis seolah-olah dia adalah anak yang baik."Baguslah," dengkus Violet.Violet pun bangkit berdiri dan membereskan kotak peralatannya, lalu teringat ucapan Adis yang belum selesai sehingga dia menoleh dan bertanya, "Tadi kamu kelihatan gelisah sekali karena mau mengatakan apa?"Sepertinya Adis ingin memberikan informasi yang berhubungan dengan si pembunuh kepada Mia atau Adis ng
Read more

Bab 68

"Kalau kamu memang mau uang itu, kamu saja yang terima," sahut Violet sambil tersenyum agak licik. "Kamu 'kan juga bukannya nggak bisa.""Jadi, kamu nggak takut aku menghancurkan papan namamu sekalian?" tanya Sheva sambil ikut tertawa."Hancurkan saja kalau mau," sahut Violet tidak peduli. "Aku masih punya banyak.""Oke!" Sorot tatapan Sheva langsung berkilat dengan senang. "Kalau begitu, akan kupastikan aku bersenang-senang dengan wanita jalang itu.""Jangan sampai dia mati, ya!" kata Violet sambil mengangkat alisnya.Sheva mengiakan dengan gestur tangannya. "Sesuai perintah darimu, rapat penawaran besok sudah siap. Keluarga Wijaya juga sudah masuk dalam jebakan.""Setelah sekian lama menebar jaring, mari kita lihat apakah ada mangsa besar yang terjerat kali ini," kata Violet dengan sorot tatapan tajam....Violet menghadiri rapat penawaran proyek baru Grup Hardi sebagai pengasuh pribadi Adis.Ada banyak orang terkenal dari Kota Bona yang datang, tetapi tidak semuanya mengikuti tender
Read more

Bab 69

"Selamat karena Grup Lemora sudah memenangkan kompetisi ini ...."Namun, tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan sebuah suara menyela si pembawa acara, "Dua ratus triliun!"Orang yang mendadak menawar itu adalah si mantan suami yang selalu menyulut kekesalan Violet setiap kali bertemu!Perhatian semua orang pun langsung tertuju pada Leon yang terlihat berwibawa dengan setelan jas hitamnya.Mereka semua mulai berbisik.Yang wanita membicarakan tentang ketampanan Leon, sementara yang pria membicarakan tentang harga penawarannya.Begitu muncul saja langsung menawar 200 triliun. Hanya segelintir orang yang memiliki kemampuan seperti ini.Harga akhir dari yang Grup Lemora ajukan adalah 120 triliun, sedangkan Leon langsung mengatakan 200 triliun begitu muncul. Penawaran ini memang dimenangkan oleh mereka yang bisa mengajukan harga paling tinggi tanpa batasan nominal apa pun.Meskipun Grup Lemora aslinya adalah milik Keluarga Wijaya, tetap saja ada kesenjangan harta antara Grup Lemora dengan Kel
Read more

Bab 70

Kebetulan saat itu ruangan itu sedang kosong.Violet mencari-cari di antara kostum yang ada dan hanya ada satu yang ukurannya pas di tubuhnya, yaitu sehelai gaun merah yang panjangnya menyentuh lantai.Violet langsung mengenakannya, serta sebuah topeng yang ada pula di situ.Sebenarnya, Violet cukup merias wajahnya agar Leon tidak bisa mengenalinya. Hasilnya sama efektifnya dengan topeng, tetapi Violet sudah kehabisan waktu.Setelah siap, Violet pun kembali ke aula.Seperti yang Leon lakukan tadi, Violet langsung berseru begitu berjalan masuk, "Tiga ratus triliun!"Semua orang kembali heboh."Eh, itu siapa?""Nggak tahu, tapi coba lihat badannya. Seksi dan menggoda sekali. Gaun merahnya membuatnya tampak seperti dewi yang turun dari langit."Leon menatap tamu itu dengan saksama. Sorot tatapannya menjadi gelap saat menyadari tamu itu mengenakan topeng.Karena wanita ini terasa mirip sekali dengan wanita yang malam itu dia lawan di rumah sakit.Suaranya saja yang berbeda. Masalahnya, men
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status