Share

Bab 67

Author: Jalita Haira
last update Last Updated: 2024-11-08 13:58:22
Akan tetapi, Violet langsung menyelanya, "Kamu ini kenapa pakai duduk? Coba cek apa ada lukamu yang terbuka atau nggak, gerakanmu cepat sekali."

Violet mengomel sambil mendorong Adis kembali untuk berbaring di atas kasur. Selama ini, dialah yang selalu melepaskan piyama Adis agar bisa mengobati luka yang ada di tubuh pria itu secara adil.

Untung saja Adis hanya mengelami retak ringan dan tidak ada pendarahan apa pun.

Setelah menghentikan pendarahan dan memakaikan Adis perban yang baru, Violet pun menunjuk ke arah Adis sambil berkata, "Kuperingatkan, ya! Lagian kali kamu harus lebih hati-hati!"

"Iya, iya," sahut Adis seolah-olah dia adalah anak yang baik.

"Baguslah," dengkus Violet.

Violet pun bangkit berdiri dan membereskan kotak peralatannya, lalu teringat ucapan Adis yang belum selesai sehingga dia menoleh dan bertanya, "Tadi kamu kelihatan gelisah sekali karena mau mengatakan apa?"

Sepertinya Adis ingin memberikan informasi yang berhubungan dengan si pembunuh kepada Mia atau Adis ng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 68

    "Kalau kamu memang mau uang itu, kamu saja yang terima," sahut Violet sambil tersenyum agak licik. "Kamu 'kan juga bukannya nggak bisa.""Jadi, kamu nggak takut aku menghancurkan papan namamu sekalian?" tanya Sheva sambil ikut tertawa."Hancurkan saja kalau mau," sahut Violet tidak peduli. "Aku masih punya banyak.""Oke!" Sorot tatapan Sheva langsung berkilat dengan senang. "Kalau begitu, akan kupastikan aku bersenang-senang dengan wanita jalang itu.""Jangan sampai dia mati, ya!" kata Violet sambil mengangkat alisnya.Sheva mengiakan dengan gestur tangannya. "Sesuai perintah darimu, rapat penawaran besok sudah siap. Keluarga Wijaya juga sudah masuk dalam jebakan.""Setelah sekian lama menebar jaring, mari kita lihat apakah ada mangsa besar yang terjerat kali ini," kata Violet dengan sorot tatapan tajam....Violet menghadiri rapat penawaran proyek baru Grup Hardi sebagai pengasuh pribadi Adis.Ada banyak orang terkenal dari Kota Bona yang datang, tetapi tidak semuanya mengikuti tender

    Last Updated : 2024-11-08
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 69

    "Selamat karena Grup Lemora sudah memenangkan kompetisi ini ...."Namun, tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan sebuah suara menyela si pembawa acara, "Dua ratus triliun!"Orang yang mendadak menawar itu adalah si mantan suami yang selalu menyulut kekesalan Violet setiap kali bertemu!Perhatian semua orang pun langsung tertuju pada Leon yang terlihat berwibawa dengan setelan jas hitamnya.Mereka semua mulai berbisik.Yang wanita membicarakan tentang ketampanan Leon, sementara yang pria membicarakan tentang harga penawarannya.Begitu muncul saja langsung menawar 200 triliun. Hanya segelintir orang yang memiliki kemampuan seperti ini.Harga akhir dari yang Grup Lemora ajukan adalah 120 triliun, sedangkan Leon langsung mengatakan 200 triliun begitu muncul. Penawaran ini memang dimenangkan oleh mereka yang bisa mengajukan harga paling tinggi tanpa batasan nominal apa pun.Meskipun Grup Lemora aslinya adalah milik Keluarga Wijaya, tetap saja ada kesenjangan harta antara Grup Lemora dengan Kel

    Last Updated : 2024-11-08
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 70

    Kebetulan saat itu ruangan itu sedang kosong.Violet mencari-cari di antara kostum yang ada dan hanya ada satu yang ukurannya pas di tubuhnya, yaitu sehelai gaun merah yang panjangnya menyentuh lantai.Violet langsung mengenakannya, serta sebuah topeng yang ada pula di situ.Sebenarnya, Violet cukup merias wajahnya agar Leon tidak bisa mengenalinya. Hasilnya sama efektifnya dengan topeng, tetapi Violet sudah kehabisan waktu.Setelah siap, Violet pun kembali ke aula.Seperti yang Leon lakukan tadi, Violet langsung berseru begitu berjalan masuk, "Tiga ratus triliun!"Semua orang kembali heboh."Eh, itu siapa?""Nggak tahu, tapi coba lihat badannya. Seksi dan menggoda sekali. Gaun merahnya membuatnya tampak seperti dewi yang turun dari langit."Leon menatap tamu itu dengan saksama. Sorot tatapannya menjadi gelap saat menyadari tamu itu mengenakan topeng.Karena wanita ini terasa mirip sekali dengan wanita yang malam itu dia lawan di rumah sakit.Suaranya saja yang berbeda. Masalahnya, men

    Last Updated : 2024-11-08
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 71

    Melihat sebuah tangan terulur ke arahnya, Violet langsung berpikir itu adalah tangan Leon.Tadi dia telah mempermalukannya di hadapan semua orang. Dengan sifat Leon, mana mungkin dia bisa menahan penghinaan ini? Itulah sebabnya dia mengutus seseorang untuk membuntutinya.Dengan tatapan tajam, Violet meraih tangan besar itu dan bersiap untuk melemparkannya melalui bahu.Meski gerakannya cukup cepat, sayangnya lawan itu juga bukan orang lemah.Tidak hanya langsung bereaksi, orang itu mulai menyerang begitu melepaskan diri dari cengkeraman Violet.Harus dikatakan kali ini Leon telah menghabiskan banyak uang dan mencari seseorang dengan keterampilan yang baik. Sayangnya, orang itu masih jauh lebih buruk dibandingkan dirinya.Violet tidak terburu-buru menyerang dan diam-diam mengamati kelemahan lawan, lalu dia pun langsung menemukannya kesempatan.Meski kuda-kuda orang itu bagus, fondasinya tidak stabil.Violet memusatkan fokus serangannya pada tubuh bagian bawah orang itu.Tepat saat henda

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 72

    "Benar, proyek itu memang tidak begitu berharga dan kalau tidak berjalan dengan baik, 900 triliun akan terbuang percuma.""900 triliun adalah uang yang nggak akan bisa diperoleh banyak orang dalam beberapa kali kehidupan. Kalau dipikir-pikir, sepertinya tadi aku agak gegabah."Begitu topik berubah, Violet mengangkat bahu ke arah Leon, "Tapi aku nggak punya apa pun selain uang, jadi Pak Leon nggak perlu mengkhawatirkannya!"Mengabaikan raut wajah Leon yang semakin buruk, dia terus memprovokasi, "Oh iya, aku penasaran kenapa tadi Pak Leon nggak melanjutkannya. Jangan-jangan kamu kehabisan uang?""Sebagai orang bermartabat di dunia bisnis, kukira dia begitu kaya. Tapi ternyata masih kurang dari 900 triliun!"Dia mencibir, "Kelak kalau ada kesempatan seperti ini, Pak Leon harus berusaha keras untuk jangan ikut serta. Kalau nggak, hasilnya akan sama seperti tadi ...."Saat Violet sedang berbicara, Mia berlari dengan rambut acak-acakan dan berkata, "Paman ...."Secara logika seharusnya Viole

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 73

    Aula lantai bawah.Setelah berganti pakaian, Violet berpura-pura seolah baru saja kembali dari kamar mandi dan pergi mencari Adis.Tidak disangka Violet melihatnya dikelilingi oleh sekelompok orang dari kejauhan.Khawatir ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Bagaimanapun, Adis juga baru saja mengalami cedera. Violet pun buru-buru berlari ke arahnya.Begitu mendekat, dia mendengar ...."Inikah caramu memperlakukan tamu?"Boni bertanya kepada Adis dengan marah di tengah kerumunan, "Atau apakah kamu punya masalah denganku? Kalau ada, katakan saja."Di saat yang sama, terdengar tangisan Hera, "Suamiku, aku pusing ...."Violet secara garis besar mengerti apa yang sedang terjadi.Dia mengaku kalau hari ini dirinya agak gegabah.Akan tetapi begitu melihat ibu dan anak berkeliaran di hadapannya, amarah langsung memuncak hingga membakar seluruh akal sehatnya dalam sekejap.Orang sudah dipukul, tidak ada gunanya menyesalinya.Violet hendak menerobos kerumunan untuk masuk, tetapi lengannya d

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 74

    Kalimat "menghukum seseorang tetap harus memikirkan perasaan orang lain" membuat sorot mata Adis menjadi muram, "Penjelasan seperti apa yang Paman mau?""Itu tergantung penjelasan seperti apa yang akan kamu berikan." Boni juga seorang veteran, "Meskipun aku bukan orang yang begitu penting di Kota Bona, aku tetap memikirkan reputasiku.""Kalau tersebar kabar istri dan putriku dipukuli pada kesempatan seperti ini, entah bagaimana orang lain akan mengkritiknya ...."Violet menyela, "Aku bahkan belum menjelaskan alasannya, tapi Pak Boni sudah langsung meminta penjelasan. Sepertinya kamu memang agak cemas.""Atau cuma karena statusku rendah sehingga aku harus menanggung akibat yang nggak seharusnya kutanggung meskipun aku menyerang untuk membela diri?""Kami nggak melakukan apa pun padamu, tapi kamu malah memukul kami ...."Hera menutupi wajahnya dan menangis, "Semua orang coba menilai. Dia bilang membela diri, tapi kami ibu dan anak terluka, sementara nggak ada bekas luka di tubuhnya."Mem

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 75

    "Ck, ck, ck, ternyata penjahat nggak mau mengaku penjahat. Pelaku utamanya nggak tahu malu!""Mungkin mereka yang melukai diri mereka sendiri. Kalau nggak, untuk apa menghapus videonya?""Lima detik, cuma butuh lima detik bagi Nona itu untuk memulihkan videonya. Nona, terimalah penghormatanku."Mia dan Hera tercengang. Mendengar gumaman di tempat, mereka benar-benar ingin mencari lubang di lantai dan merangkak masuk.Boni juga tidak menyangka akhir seperti ini, tetapi dia adalah orang licik di dalam dunia bisnis dan terbiasa menghadapi masalah besar, jadi dia langsung punya strategi untuk menghadapinya.Dia pun mencibir dan berkata, "Cuma butuh lima detik, sepertinya memang sudah dipersiapkan sebelumnya."Violet memiringkan kepala dan menatap Mia, "Putrimu juga yang mencari orangnya ....""Kamu!" Boni terdiam."Sepertinya Pak Boni masih keberatan, jadi begini saja ...." Violet mengeluarkan ponselnya, "Ayo hubungi polisi. Kebetulan aku juga terluka, jadi biarkan polisi memutuskan siapa

    Last Updated : 2024-11-18

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 205

    Lukas tidak menyangka ternyata itu yang diinginkan oleh Violet ....Mata Lukas berkedip dengan cepat. Dia bertanya, "Apa itu Pasukan Yeager?"Violet sudah menduga Lukas tidak akan mengkhianati Leon dengan mudah. "Lukas, orang lain mungkin nggak tahu tentang Pasukan Yeager, tapi kamu yang menguasai jaringan informasi sedunia nggak mungkin nggak tahu."Lukas tersenyum. "Aku benaran nggak tahu! Kamu baru saja membantuku. Kalau aku tahu, nggak mungkin nggak kuberitahukan."Violet menyeringai sinis. "Kalau kamu nggak mau beritahukan, aku nggak akan memaksa. Felicia sepertinya belum pergi jauh. Aku bantu kamu kejar!"Lukas tahu betapa mengerikannya Violet, tetapi pertanyaan itu, dia benar-benar ...."Kalaupun kamu kejar Felicia, aku tetap nggak tahu. Tadi kamu sebut Leon, jangan-jangan kamu curiga ada kaitan antara Leon dan Pasukan Yeager?"Lalu, Lukas terkekeh-kekeh. "Mana mungkin?""Sudah tiga tahun kamu menikah dengan Leon. Kalau benar-benar ada kaitan antara Leon dan pasukan itu, dengan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 204

    Teringat akan hubungan antara Leon dan Lewis yang tak kunjung ditemukan, mungkin Pasukan Yeager memiliki peran dalam hal itu.Jadi, Violet langsung membuka sebuah situs untuk menyelidiki data personal Leon.Sebenarnya, Violet sudah menyelidiki Leon sebelum menikah dengannya pada tiga tahun lalu.Leon tidak punya identitas lain selain CEO Grup Jiwono.Dulu, Violet dengan polosnya berpikir itu adalah keseluruhan tentang Leon. Jika dipikirkan lagi saat ini, Leon mungkin masih memiliki rahasia lain.Seperti tiga tahun lalu, tidak ada kejanggalan pada situs personal Leon.Bersih total. Jangankan Pasukan Yeager, bahkan tidak ada kaitan dengan Keluarga Wijaya.Kelihatannya, sama sekali tidak bisa menemukan rahasia Leon dengan metode umum. Dengan begitu ....Violet menelepon Lukas.Sebagai sahabat terbaik Leon, Lukas seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain.Akan tetapi, Lukas tidak kunjung menjawab telepon.Ditelepon beberapa kali pun sama.Setelah dipikir-pikir, Vio

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 203

    Sebelum Lukas selesai berbicara, pintu ditendang dengan kuat dari luar.Lukas langsung diam karena mengira Violet datang.Lukas bahkan tidak berani menoleh ke arah pintu. Lalu, terdengar sebuah suara yang dingin ...."Lukas, kalau kamu di rumah, kenapa kamu nggak angkat telepon?"Lukas pun jengkel ketika melihat orang itu adalah Felicia. "Tentu saja karena nggak mau!"Sebenarnya, Lukas meninggalkan ponselnya di atas saat turun dan membukakan pintu untuk Leon.Akan tetapi, Lukas tidak akan memberi penjelasan pada Felicia. Itu bukan kebiasaannya, Felicia juga tidak pantas!"Siapa bilang aku harus angkat teleponmu?" Tatapan mata Lukas saat melihat Felicia penuh ejekan. "Felicia, jangan lupa, kamu hanya anjing peliharaan keluargaku.""Jadi anjing harus sadar diri. Jangan menggonggong majikan!"Leon tidak bisa berkata-kata.Sebelumnya, Leon tidak pernah merasakan keanehan dari sikap Lukas terhadap Felicia karena Lukas memang tidak mencintai Felicia. Akan tetapi, sekarang ....Setelah kejadi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 202

    "Kalau kamu nggak suka, kamu juga bisa panggil aku Aldi!""Nama ini ...." Violet melempar tabung pena pada Falcon. "Jelek dan menjijikkan!"Falcon tetap tidak marah. "Kamu akan suka pelan-pelan."Tanpa basa-basi, Falcon menutup pintu dan pergi.Ruangan kantor yang sudah hiruk-pikuk dari pagi akhirnya hening. Violet memijat keningnya yang sakit. "Menjengkelkan sekali!"Mengapa mereka semua begitu santai?Tidak bisa, dia harus mencari solusi untuk menghentikan dua pria itu, terutama Falcon!...Kebencian Leon terhadap Falcon tidak kalah dengan kebencian Violet.Setelah keluar dari Grup Hardi, Leon pergi mencari Lukas."Kenapa kamu tampak emosi?" Begitu masuk, Lukas melihat wajah tampan Leon yang sangat masam. "Bukannya kamu dan Mia akan segera menikah? Kenapa kamu kelihatannya sama sekali nggak senang?"Lukas juga mengetahui berita yang beredar di internet. Dia mengira berita itu dirilis oleh Leon.Jika bukan Leon sendiri, siapa yang berani merilis berita itu?Lukas mengira Leon jatuh ci

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 201

    Aksi Falcon tidak hanya membuat Leon tercengang. Violet yang menjadi salah satu aktor utama pun terkejut.Terutama bibir Falcon makin dekat.Ketika Violet hendak mengakhiri sandiwara lebih awal tanpa ragu, sebuah tinjuan kuat menyerang Falcon.Falcon segera menghindar, lalu menoleh pada Leon dengan jengkel. "Pak Leon, aku sedang menghibur pacarku. Kamu bisa pergi kalau nggak mau lihat. Kamu malah mengganggu kami. Kamu nggak merasa nggak sopan?""Adis, kuperingatkan kamu. Kalau kamu berani sentuh dia lagi, aku akan membuatmu sengsara!"Niat untuk membunuh seseorang sulit disembunyikan.Belum pernah Leon begitu ingin membunuh seseorang seperti saat ini."Aku koreksi, namaku Aldi dan Violet adalah pacarku. Pak Leon nggak merasa dirimu terlalu banyak ikut campur?"Falcon tidak takut pada ancaman Leon, bahkan terus memprovokasinya.Tidak ada gunanya semua omongan itu, maka Leon tidak basa-basi lagi. Dia sekali lagi melontarkan tinjuan ke wajah Falcon.Falcon bergegas bersembunyi di belakang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 200

    Leon mencengkeram kerah baju Falcon. "Aku nggak peduli kamu Adis atau gadungan. Jangan menantang batas toleransiku.""Batas toleransi?" Falcon tidak melawan untuk membebaskan diri, melainkan bertanya dengan heran, "Lalu, apa batas toleransi Pak Leon?"Mata hitam Leon penuh keagresifan. Dia menghardik, "Violet milikku!""Hahaha ...." Falcon tertawa. "Apa Pak Leon lupa? Kalian sudah cerai. Sekarang, Violet adalah pacarku!"Seolah-olah tidak melihat ekspresi wajah Leon yang lebih masam, Falcon menambahkan, "Dengar-dengar, kamu minta berbaikan, tapi ditolak!"Tatapan mata Falcon penuh ejekan. "Sepertinya Pak Leon kurang memahami Violet. Violet nggak akan pernah menjilat ludah sendiri.""Sejak cerai denganmu, kamu sudah tersingkirkan dari hidupnya."Falcon lebih tahu dari siapa pun betapa besar pukulan dari omongan itu terhadap Leon.Falcon mengira Leon akan lepas kendali, tetapi nyatanya tidak. Tatapan mata Leon saat melihatnya juga penuh perhitungan. Leon berkata, "Ini tipu muslihat."Fal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 199

    Tidak hanya bangkit dari kematiannya, kaki Adis sudah kembali normal dan dia sedang berpelukan mesra dengan Violet.Jadi, Adis belum mati!Jika pria itu bukan Adis, bagaimana mungkin Violet mau dipeluk olehnya?Jadi, dari awal hingga akhir, semua itu adalah sandiwara mereka?Pemikiran itu membuat Leon marah, juga sangat sedih.Violet dapat bekerja sama dengan Adis untuk membuat tipu muslihat itu, berarti Adis memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam hati Violet!Violet dan Falcon memperhatikan ekspresi mata Leon yang kompleks.Violet bersikap cuek dan tidak menghiraukan Leon. Violet mendorong Falcon, lalu mengambil dokumen dan hendak pergi ke ruang rapat.Ada rapat penting hari ini. Falcon sudah menunda banyak waktunya.Di ambang pintu, Violet memasang ekspresi kosong saat berkata pada Leon yang berdiri di sana, "Tolong minggir!"Bagaimanapun, Violet tetap harus bersikap sopan.Itu adalah etika yang paling mendasar.Leon berdiri diam di tempatnya. "Kenapa kamu membohongiku?"Leo

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 198

    Itulah mengapa Leon tidak pergi mencari Violet. Alhasil, Mia pergi mencari Violet ....Leon menatap Mia, tidak ada lagi rasa belas kasihan. "Kamu nggak berhak mencampuri urusan kami.""Mia, jangan kira aku nggak tahu apa perhitunganmu.""Paman, aku nggak ...." Mia berpura-pura kasihan lagi. "Aku benaran hanya pergi memberi penjelasan pada Kak Violet.""Aku tahu aku sudah melakukan banyak kesalahan sebelum ini, jadi kamu nggak memercayaiku lagi. Tapi kali ini, aku dengan tulus membantumu pergi memberi penjelasan pada Kak Violet."Sambil berbicara, Mia meneteskan air mata. "Aku tahu sudah nggak ada kemungkinan lagi di antara kita.""Kalau bukan karena aku pernah menyelamatkanmu tiga tahun lalu, sekalipun aku mati di dalam penjara, kamu sama sekali nggak akan peduli.""Sekarang, aku tahu betul seperti apa posisiku di dalam hatimu. Mana mungkin aku berani melakukan hal-hal yang nggak kamu senangi?""Aku juga nggak tahu ada apa dengan para wartawan itu. Kalau nggak percaya, kamu bisa selidi

DMCA.com Protection Status