Share

Bab 70

Penulis: Jalita Haira
Kebetulan saat itu ruangan itu sedang kosong.

Violet mencari-cari di antara kostum yang ada dan hanya ada satu yang ukurannya pas di tubuhnya, yaitu sehelai gaun merah yang panjangnya menyentuh lantai.

Violet langsung mengenakannya, serta sebuah topeng yang ada pula di situ.

Sebenarnya, Violet cukup merias wajahnya agar Leon tidak bisa mengenalinya. Hasilnya sama efektifnya dengan topeng, tetapi Violet sudah kehabisan waktu.

Setelah siap, Violet pun kembali ke aula.

Seperti yang Leon lakukan tadi, Violet langsung berseru begitu berjalan masuk, "Tiga ratus triliun!"

Semua orang kembali heboh.

"Eh, itu siapa?"

"Nggak tahu, tapi coba lihat badannya. Seksi dan menggoda sekali. Gaun merahnya membuatnya tampak seperti dewi yang turun dari langit."

Leon menatap tamu itu dengan saksama. Sorot tatapannya menjadi gelap saat menyadari tamu itu mengenakan topeng.

Karena wanita ini terasa mirip sekali dengan wanita yang malam itu dia lawan di rumah sakit.

Suaranya saja yang berbeda. Masalahnya, men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
lanjut thor seruu
goodnovel comment avatar
salamahipsba
lanjutan nya kapan ini kakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 71

    Melihat sebuah tangan terulur ke arahnya, Violet langsung berpikir itu adalah tangan Leon.Tadi dia telah mempermalukannya di hadapan semua orang. Dengan sifat Leon, mana mungkin dia bisa menahan penghinaan ini? Itulah sebabnya dia mengutus seseorang untuk membuntutinya.Dengan tatapan tajam, Violet meraih tangan besar itu dan bersiap untuk melemparkannya melalui bahu.Meski gerakannya cukup cepat, sayangnya lawan itu juga bukan orang lemah.Tidak hanya langsung bereaksi, orang itu mulai menyerang begitu melepaskan diri dari cengkeraman Violet.Harus dikatakan kali ini Leon telah menghabiskan banyak uang dan mencari seseorang dengan keterampilan yang baik. Sayangnya, orang itu masih jauh lebih buruk dibandingkan dirinya.Violet tidak terburu-buru menyerang dan diam-diam mengamati kelemahan lawan, lalu dia pun langsung menemukannya kesempatan.Meski kuda-kuda orang itu bagus, fondasinya tidak stabil.Violet memusatkan fokus serangannya pada tubuh bagian bawah orang itu.Tepat saat henda

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 72

    "Benar, proyek itu memang tidak begitu berharga dan kalau tidak berjalan dengan baik, 900 triliun akan terbuang percuma.""900 triliun adalah uang yang nggak akan bisa diperoleh banyak orang dalam beberapa kali kehidupan. Kalau dipikir-pikir, sepertinya tadi aku agak gegabah."Begitu topik berubah, Violet mengangkat bahu ke arah Leon, "Tapi aku nggak punya apa pun selain uang, jadi Pak Leon nggak perlu mengkhawatirkannya!"Mengabaikan raut wajah Leon yang semakin buruk, dia terus memprovokasi, "Oh iya, aku penasaran kenapa tadi Pak Leon nggak melanjutkannya. Jangan-jangan kamu kehabisan uang?""Sebagai orang bermartabat di dunia bisnis, kukira dia begitu kaya. Tapi ternyata masih kurang dari 900 triliun!"Dia mencibir, "Kelak kalau ada kesempatan seperti ini, Pak Leon harus berusaha keras untuk jangan ikut serta. Kalau nggak, hasilnya akan sama seperti tadi ...."Saat Violet sedang berbicara, Mia berlari dengan rambut acak-acakan dan berkata, "Paman ...."Secara logika seharusnya Viole

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 73

    Aula lantai bawah.Setelah berganti pakaian, Violet berpura-pura seolah baru saja kembali dari kamar mandi dan pergi mencari Adis.Tidak disangka Violet melihatnya dikelilingi oleh sekelompok orang dari kejauhan.Khawatir ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Bagaimanapun, Adis juga baru saja mengalami cedera. Violet pun buru-buru berlari ke arahnya.Begitu mendekat, dia mendengar ...."Inikah caramu memperlakukan tamu?"Boni bertanya kepada Adis dengan marah di tengah kerumunan, "Atau apakah kamu punya masalah denganku? Kalau ada, katakan saja."Di saat yang sama, terdengar tangisan Hera, "Suamiku, aku pusing ...."Violet secara garis besar mengerti apa yang sedang terjadi.Dia mengaku kalau hari ini dirinya agak gegabah.Akan tetapi begitu melihat ibu dan anak berkeliaran di hadapannya, amarah langsung memuncak hingga membakar seluruh akal sehatnya dalam sekejap.Orang sudah dipukul, tidak ada gunanya menyesalinya.Violet hendak menerobos kerumunan untuk masuk, tetapi lengannya d

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 74

    Kalimat "menghukum seseorang tetap harus memikirkan perasaan orang lain" membuat sorot mata Adis menjadi muram, "Penjelasan seperti apa yang Paman mau?""Itu tergantung penjelasan seperti apa yang akan kamu berikan." Boni juga seorang veteran, "Meskipun aku bukan orang yang begitu penting di Kota Bona, aku tetap memikirkan reputasiku.""Kalau tersebar kabar istri dan putriku dipukuli pada kesempatan seperti ini, entah bagaimana orang lain akan mengkritiknya ...."Violet menyela, "Aku bahkan belum menjelaskan alasannya, tapi Pak Boni sudah langsung meminta penjelasan. Sepertinya kamu memang agak cemas.""Atau cuma karena statusku rendah sehingga aku harus menanggung akibat yang nggak seharusnya kutanggung meskipun aku menyerang untuk membela diri?""Kami nggak melakukan apa pun padamu, tapi kamu malah memukul kami ...."Hera menutupi wajahnya dan menangis, "Semua orang coba menilai. Dia bilang membela diri, tapi kami ibu dan anak terluka, sementara nggak ada bekas luka di tubuhnya."Mem

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 75

    "Ck, ck, ck, ternyata penjahat nggak mau mengaku penjahat. Pelaku utamanya nggak tahu malu!""Mungkin mereka yang melukai diri mereka sendiri. Kalau nggak, untuk apa menghapus videonya?""Lima detik, cuma butuh lima detik bagi Nona itu untuk memulihkan videonya. Nona, terimalah penghormatanku."Mia dan Hera tercengang. Mendengar gumaman di tempat, mereka benar-benar ingin mencari lubang di lantai dan merangkak masuk.Boni juga tidak menyangka akhir seperti ini, tetapi dia adalah orang licik di dalam dunia bisnis dan terbiasa menghadapi masalah besar, jadi dia langsung punya strategi untuk menghadapinya.Dia pun mencibir dan berkata, "Cuma butuh lima detik, sepertinya memang sudah dipersiapkan sebelumnya."Violet memiringkan kepala dan menatap Mia, "Putrimu juga yang mencari orangnya ....""Kamu!" Boni terdiam."Sepertinya Pak Boni masih keberatan, jadi begini saja ...." Violet mengeluarkan ponselnya, "Ayo hubungi polisi. Kebetulan aku juga terluka, jadi biarkan polisi memutuskan siapa

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 76

    Pupil mata hitamnya tiba-tiba menyusut, lalu dia mengejek, "Lebih baik menyerah pada hal-hal yang nggak ada gunanya secepat mungkin.""Kok kamu bisa tahu nggak ada gunanya?" Violet menjawab, "Mungkin Pak Adis menyukai gayaku. Setidaknya dia nggak pernah mengira aku punya niat jahat seperti seseorang."Leon mengerutkan kening tanpa berkata apa-apa, membuka pintu mobil dan memaksa Violet duduk di kursi penumpang.Violet juga tidak meronta, malah ingin melihat apa yang orang ini inginkan....Yang membuat Violet bingung adalah Leon tidak melakukan apa pun padanya, malah membawanya kembali ke Vila Aster.Tidak masalah kalau membawanya kembali, tetapi dia langsung menyuruhnya memasak begitu masuk."Leon, kalau otakmu bermasalah, cepat ke dokter!"Leon menatapnya dengan wajah datar, "Nenek ingin makan.""..."Karena nenek ingin makan, mari buatkan beberapa makanan yang dia suka.Begitu Violet masuk ke dalam dapur, semua bayangan dirinya melayani Leon seperti orang bodoh selama tiga tahun ter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 77

    Ciuman ini membuat Violet lebih syok dibandingkan cara menghentikan pendarahan sebelumnya.Perasaan seperti sengatan listrik menyebar dari tempat bibir bersentuhan yang langsung merangsang otak."Plak ...."Violet mendorong Leon menjauh dan menamparnya, "Ini adalah yang pertama dan terakhir."Lain kali itu tidak akan sesederhana tamparan di wajah.Setelah mengatakan itu, Violet pergi dari dapur dan langsung berjalan keluar.Dia mengira Leon akan menghentikannya, tetapi ternyata tidak.Tidak mudah menghentikan mobil di sini, jadi Violet juga tidak segan dan langsung mengendarai mobil di garasi. Bagaimanapun, dia memiliki banyak mobil.Melihat wanita yang mengemudikan mobilnya dari jendela setinggi langit-langit, Leon menempelkan lidah ke pipi kiri tempat wanita itu menamparnya.Sudah hampir lima menit dan dia masih merasa agak mati rasa yang menunjukkan betapa kuatnya tamparan wanita itu.Terutama sorot matanya, dengan amarah dan kebencian yang terlihat jelas ...."Jelas-jelas membencik

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 78

    Sebuah pertanyaan dengan naga tegas.Sejak hari pertama datang ke rumah tua Hardi, Violet memiliki kesan yang baik terhadap para koki di sini karena makanan yang mereka masak selalu sesuai dengan seleranya dan bahkan lebih enak daripada masakan Sheva.Akan tetapi, ternyata koki itu adalah Adis.Adis tersenyum dan berkata, "Lumayan, ternyata kamu langsung menghabiskannya."Meskipun hati Violet terasa hangat, dia juga merasa tidak nyaman, "Kelak jangan masak lagi, itu sangat melelahkan.""Nggak." Adis menatap Violet dengan wajah penuh kasih sayang, "Selama kamu menikmati makanannya, nggak masalah kalau kecapekan sedikit.""..."Setelah makan malam, Violet menyuruh Adis kembali ke kamar. Sebelum pergi, dia bertanya, "Rencananya sudah kacau. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?""Nggak masalah, akan selalu ada peluang untuk berhubungan dengan Keluarga Wijaya. Bagaimanapun, proyek baru kita juga membutuhkan dukungan pemerintah."Sebenarnya rencana tersebut tidak benar-benar kacau, hanya

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 312

    "Cuma kamu seorang?" tanya Violet tidak percaya.Apa Lewis akan mengakui segalanya demi Lina setelah bersembunyi selama lebih dari 20 tahun?Lewis mengangguk. "Iya!""Ha!" Violet pun tersenyum sinis. "Alasannya?""Bukan apa-apa, aku hanya iri pada ayahmu!" jawab Lewis. "Padahal kami teman sekelas, tapi waktu itu dia bisa jadi orang terkaya sedangkan aku hanyalah pegawai negeri biasa.""Kesenjangan di antara kami makin besar, selalu saja ada orang yang suka membanding-bandingkan kami.""Aku marah dan akhirnya menyakitinya.""Karena Pak Lewis nggak beritikad baik, perjanjian di antara kita nggak perlu diteruskan," kata Violet yang masih tidak memercayai alasan Lewis itu.Violet pun berseru ke arah atas, "Sheva, tahan Nona Lina.""Violet!" Lewis langsung menghentikan Violet. "Memang itulah kenyataannya! Mau kamu percaya atau nggak, itulah kebenarannya!""Kamu menghabisi seseorang dan seluruh keluarganya hanya karena kamu cemburu padanya? Apa kamu percaya dengan alasan ayahmu, Lina?"Lewis

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 311

    Violet datang terlambat karena dia habis memastikan identitas Lina terlebih dulu.Violet memiliki akses yang mudah untuk menanyakan nama Lina karena Violet adalah pelanggan tetap klub malam itu.Violet yakin bukan sebuah kebetulan Lina memiliki nama belakang yang sama dengan Lewis.Namun, Violet masih mempertanyakan hubungan keduanya. Itu sebabnya dia sengaja menelepon Lewis untuk menyelidiki respons pria itu.Ternyata kali ini Lewis secara sukarela mengakuinya."Violet, akulah yang kamu cari! Lepaskan putriku!"Violet sontak terkejut mendengar jawaban Lewis. "Ternyata dia putrimu!"Sudah sekian tahun Lewis menikah dengan istrinya, tetapi mereka tidak dikaruniai anak. Ternyata Lewis punya banyak anak haram di luar sana.Pertama Michael dan sekarang Lina.Namun, sepertinya Lina lebih penting bagi Lewis daripada Michael atau Lewis tidak mungkin mengakui Lina sebagai darah dagingnya secepat ini.Perlu diketahui, Lewis sama sekali tidak pernah mengakui Michael sebagai darah dagingnya.Lewi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 310

    Kecepatan Fenty memang cukup cepat dan jelas memang cukup terampil, tapi Bertha dan Noah tidak menganggapnya serius.Meskipun disebut kompetisi, mereka berdua bekerja sama dengan sangat baik dan menyerang dari kedua sisi. Mereka pun dengan cepat menjebak Fenty di sebuah gang kecil."Lari saja! Kenapa nggak lari?"Bertha meletakkan tangannya di pinggul dan mendekati Fenty selangkah demi selangkah. "Adik, aku sarankan beritahu saja siapa bosmu. Mungkin kamu masih bisa bertahan hidup."Noah setuju. "Kamu baru berusia dua puluh tahun, hidupmu baru saja dimulai. Apa kamu benar-benar ingin merusak masa mudamu demi orang lain?""Apa kamu benar-benar rela meninggalkan kehidupan yang begitu indah?""Kalian merayakannya terlalu cepat. Apa kalian benar-benar berpikir bisa mengalahkanku?" Fenty mencibir. "Kalian berdua sok hebat!"Setelah mengatakan itu, Fenty menyerang Bertha yang paling dekat dengannya. "Kebetulan aku sudah lama nggak berlatih. Hari ini aku akan menggunakan kalian berdua untuk m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 309

    Violet sudah tahu bahwa Fenty bukanlah bidak catur biasa.Seperti yang dikatakan Sheva, jika memang bidak catur biasa, mustahil bisa bertahan sampai sekarang.Lagi pula, hampir semua orang yang pernah berhubungan dengannya sebelumnya meninggal begitu tertangkap olehnya.Namun, Fenty selalu hidup dengan baik.Itulah sebabnya Violet mengirimkannya ke kantor polisi dan diam-diam memasang pelacak padanya.Sebenarnya, Violet tidak begitu yakin, hanya mengujinya saja. Tanpa diduga, ternyata seperti yang diduga, jadi Fenty ini mungkin punya hubungan dekat dengan si pembunuh.Mereka mengikuti jejak Fenty sampai ke luar negeri. Pada hari yang sama, Sheva mengirim pesan balasan. "Bos, kami kehilangan dia!""Sepertinya Fenty mungkin sudah tahu kalau ada pelacak ditubuhnya. Fenty pasti punya rencana untuk menjebak kita!"Hanya ada satu tujuan melakukan ini, yaitu membuang-buang waktunya.Lalu kenapa? Karena Violet memasang lebih dari satu pelacak!Violet sudah berpengalaman, tentu saja tahu lebih

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 308

    Violet bahkan tidak perlu mengatakan apa pun, Sheva sangat marah sehingga langsung memarahi Fenty, "Fenty, kamu sudah memperlihatkan sifat aslimu, jadi hentikan aktingmu yang begitu buruk!"Fenty terdiam.Jika Leon saja bisa menyadari ada yang tidak beres dengan Fenty, bagaimana mungkin Violet yang selalu bersamanya siang dan malam, tidak menyadarinya?Sebenarnya, sejak awal, Violet tidak begitu memercayai Fenty, kalau tidak, Violet tidak akan menyelidikinya.Meski hasil pemeriksaan tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, Violet tetap merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Maka, Violet meminta para pembantu untuk mengamatinya secara diam-diam.Segalanya berjalan normal pada hari-hari pertama, tapi lama-kelamaan, sifat aslinya mulai terungkap.Setelah beberapa hari diamati, pembantu itu menyadari bahwa "Nona Fenty diam-diam pergi ke ruang kerja Nona Violet."Ketika mendengar ini, Violet tahu bahwa dirinya sudah ditipu oleh Fenty.Violet meminta para pelayan agar tidak mengatakan apa-a

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 307

    Tepat ketika ujung pisau hendak mengenai, Violet tiba-tiba membuka matanya yang tadinya tertutup.Saat mata mereka bertemu, mata Fenty dipenuhi ketakutan. "Kenapa kamu ...."Violet tersenyum dan melanjutkan, "Kenapa aku nggak pingsan?"Begitu masuk, Violet mencium aroma samar pada Fenty. Meskipun sangat samar, aroma itu tidak dapat disembunyikan sama sekali baginya dengan hidung yang sangat sensitif.Mata Fenty berputar, seolah baru saja terbangun dari mimpi lalu menatap Violet dengan bingung. "Kak, ada apa?"Sebelum sempat menjawab, Violet menatap pisau di tangannya dengan tak percaya. "Kamu mau membunuh Kakak?""Nggak, nggak mungkin ...." Fenty menggelengkan kepalanya karena tidak percaya. "Meskipun selalu ada suara di telingaku yang menyuruhku untuk membunuh Kakak, bagaimana mungkin aku melakukan itu?""Aku lebih baik menyakiti diriku sendiri daripada menyakiti Kakak ...."Fenty bertindak sangat polos, seolah-olah semua yang dilakukannya berada di bawah hipnotis.Namun, Violet bukan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 306

    Sebenarnya Violet tidak suka dengan pesta minuman seperti ini, tapi sekarang sebagai CEO Grup Hardi, Violet tidak punya cara untuk menghindarinya.Misalnya, hari ini, salah seorang mitra lama Grup Hardi menyelenggarakan pesta dan secara pribadi menyampaikan undangan tersebut padanya.Entah seberapa malasnya untuk pergi, Violet masih harus menghormatinya.Namun, tidak menyangka akan bertemu dengan Leon.Leon jelas sudah bersembunyi di balkon, tapi tidak bersikap aneh di hadapan Violet.Violet bahkan tidak meliriknya, mengabaikannya, mengangkat kepalanya untuk meminum anggur di gelas lalu segera pergi."Ada yang aneh dalam diri Fenty!" ucap Leon lagi pada Violet."Kamu yang aneh!"Violet yang awalnya tidak mau peduli, tidak tahan lagi. "Seluruh dunia ini penuh dengan orang jahat, tapi kamu yang paling baik.""Aku nggak bilang dia jahat, tapi menurutku kemunculannya terlalu kebetulan!" Leon menjelaskan, "Hari itu kamu pergi ke gunung untuk menemui bibimu, kebetulan dia muncul untuk bertem

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 305

    Sebelum pria itu bisa menjawab, Fenty yang sudah dilepaskan oleh Violet saat Leon dan Falcon memukul pria itu, bergegas mendekat.Fenty menjambak rambut pria itu dan menariknya dari tanah sambil menatapnya dengan kebencian di matanya. "Orang tuaku bukanlah tipe orang seperti yang kamu katakan. Mereka nggak pernah ... nggak pernah melakukan hal seperti itu.""Awalnya kami hidup bertiga dengan bahagia, tapi kamu menghancurkan semuanya!"Fenty sangat marah sehingga seluruh tubuhnya mulai gemetar tak terkendali. Setelah itu, merampas pistol dari tangan Violet, mengarahkannya ke jantung pria itu dan menembaknya langsung. "Aku benci kamu, mati sajalah!"Dengan suara keras, jantung pria itu tertembak dan langsung tewas.Gerakan Fenty begitu cepat, bahkan Violet pun agak lambat bereaksi.Awalnya mengira bisa memaksanya mengatakan sesuatu yang berguna, tapi sekarang pria itu sudah meninggal, jadi semua usahanya menjadi sia-sia.Begitu memikirkan hal ini, ada sedikit perubahan dalam tatapan Viol

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 304

    Setelah melihat adegan ini, rasa jijik Violet terhadap kedua orang itu sedikit berkurang.Memang sedikit menyebalkan, tapi tetap berguna."Violet, kamu mau apakan dia?""Adik, keputusan ada di tanganmu!"Keduanya berbicara bersama lagi.Setelah mengatakan ini, keduanya saling memandang dengan jijik di mata mereka, tapi tidak ada seorang pun yang mengatakan apa pun.Violet tahu mereka melakukan ini karena sebuah alasan, jadi Violet semakin membenci mereka.Terserah mau bagaimana. Sekarang Violet hanya peduli ....Violet berjalan ke arah pria yang diborgol oleh mereka berdua. "Di mana bibiku?""Aku sudah memotong-motong bibimu dan memberikannya pada anjing ....""Plak!" Violet menampar pria itu dengan keras. "Aku tanya sekali lagi, di mana bibiku?""Aku sudah menjawabmu, tapi kamu nggak percaya!" Pria itu menatap Violet tanpa rasa takut. "Aku nggak akan menyimpan mayat yang membusuk selamanya!""Kamu nggak takut mati, 'kan?" Violet mengambil pistol yang dijatuhkan pria itu saat bertarung

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status