Share

Bab 71

Penulis: Jalita Haira
Melihat sebuah tangan terulur ke arahnya, Violet langsung berpikir itu adalah tangan Leon.

Tadi dia telah mempermalukannya di hadapan semua orang. Dengan sifat Leon, mana mungkin dia bisa menahan penghinaan ini? Itulah sebabnya dia mengutus seseorang untuk membuntutinya.

Dengan tatapan tajam, Violet meraih tangan besar itu dan bersiap untuk melemparkannya melalui bahu.

Meski gerakannya cukup cepat, sayangnya lawan itu juga bukan orang lemah.

Tidak hanya langsung bereaksi, orang itu mulai menyerang begitu melepaskan diri dari cengkeraman Violet.

Harus dikatakan kali ini Leon telah menghabiskan banyak uang dan mencari seseorang dengan keterampilan yang baik. Sayangnya, orang itu masih jauh lebih buruk dibandingkan dirinya.

Violet tidak terburu-buru menyerang dan diam-diam mengamati kelemahan lawan, lalu dia pun langsung menemukannya kesempatan.

Meski kuda-kuda orang itu bagus, fondasinya tidak stabil.

Violet memusatkan fokus serangannya pada tubuh bagian bawah orang itu.

Tepat saat henda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 72

    "Benar, proyek itu memang tidak begitu berharga dan kalau tidak berjalan dengan baik, 900 triliun akan terbuang percuma.""900 triliun adalah uang yang nggak akan bisa diperoleh banyak orang dalam beberapa kali kehidupan. Kalau dipikir-pikir, sepertinya tadi aku agak gegabah."Begitu topik berubah, Violet mengangkat bahu ke arah Leon, "Tapi aku nggak punya apa pun selain uang, jadi Pak Leon nggak perlu mengkhawatirkannya!"Mengabaikan raut wajah Leon yang semakin buruk, dia terus memprovokasi, "Oh iya, aku penasaran kenapa tadi Pak Leon nggak melanjutkannya. Jangan-jangan kamu kehabisan uang?""Sebagai orang bermartabat di dunia bisnis, kukira dia begitu kaya. Tapi ternyata masih kurang dari 900 triliun!"Dia mencibir, "Kelak kalau ada kesempatan seperti ini, Pak Leon harus berusaha keras untuk jangan ikut serta. Kalau nggak, hasilnya akan sama seperti tadi ...."Saat Violet sedang berbicara, Mia berlari dengan rambut acak-acakan dan berkata, "Paman ...."Secara logika seharusnya Viole

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 73

    Aula lantai bawah.Setelah berganti pakaian, Violet berpura-pura seolah baru saja kembali dari kamar mandi dan pergi mencari Adis.Tidak disangka Violet melihatnya dikelilingi oleh sekelompok orang dari kejauhan.Khawatir ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Bagaimanapun, Adis juga baru saja mengalami cedera. Violet pun buru-buru berlari ke arahnya.Begitu mendekat, dia mendengar ...."Inikah caramu memperlakukan tamu?"Boni bertanya kepada Adis dengan marah di tengah kerumunan, "Atau apakah kamu punya masalah denganku? Kalau ada, katakan saja."Di saat yang sama, terdengar tangisan Hera, "Suamiku, aku pusing ...."Violet secara garis besar mengerti apa yang sedang terjadi.Dia mengaku kalau hari ini dirinya agak gegabah.Akan tetapi begitu melihat ibu dan anak berkeliaran di hadapannya, amarah langsung memuncak hingga membakar seluruh akal sehatnya dalam sekejap.Orang sudah dipukul, tidak ada gunanya menyesalinya.Violet hendak menerobos kerumunan untuk masuk, tetapi lengannya d

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 74

    Kalimat "menghukum seseorang tetap harus memikirkan perasaan orang lain" membuat sorot mata Adis menjadi muram, "Penjelasan seperti apa yang Paman mau?""Itu tergantung penjelasan seperti apa yang akan kamu berikan." Boni juga seorang veteran, "Meskipun aku bukan orang yang begitu penting di Kota Bona, aku tetap memikirkan reputasiku.""Kalau tersebar kabar istri dan putriku dipukuli pada kesempatan seperti ini, entah bagaimana orang lain akan mengkritiknya ...."Violet menyela, "Aku bahkan belum menjelaskan alasannya, tapi Pak Boni sudah langsung meminta penjelasan. Sepertinya kamu memang agak cemas.""Atau cuma karena statusku rendah sehingga aku harus menanggung akibat yang nggak seharusnya kutanggung meskipun aku menyerang untuk membela diri?""Kami nggak melakukan apa pun padamu, tapi kamu malah memukul kami ...."Hera menutupi wajahnya dan menangis, "Semua orang coba menilai. Dia bilang membela diri, tapi kami ibu dan anak terluka, sementara nggak ada bekas luka di tubuhnya."Mem

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 75

    "Ck, ck, ck, ternyata penjahat nggak mau mengaku penjahat. Pelaku utamanya nggak tahu malu!""Mungkin mereka yang melukai diri mereka sendiri. Kalau nggak, untuk apa menghapus videonya?""Lima detik, cuma butuh lima detik bagi Nona itu untuk memulihkan videonya. Nona, terimalah penghormatanku."Mia dan Hera tercengang. Mendengar gumaman di tempat, mereka benar-benar ingin mencari lubang di lantai dan merangkak masuk.Boni juga tidak menyangka akhir seperti ini, tetapi dia adalah orang licik di dalam dunia bisnis dan terbiasa menghadapi masalah besar, jadi dia langsung punya strategi untuk menghadapinya.Dia pun mencibir dan berkata, "Cuma butuh lima detik, sepertinya memang sudah dipersiapkan sebelumnya."Violet memiringkan kepala dan menatap Mia, "Putrimu juga yang mencari orangnya ....""Kamu!" Boni terdiam."Sepertinya Pak Boni masih keberatan, jadi begini saja ...." Violet mengeluarkan ponselnya, "Ayo hubungi polisi. Kebetulan aku juga terluka, jadi biarkan polisi memutuskan siapa

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 76

    Pupil mata hitamnya tiba-tiba menyusut, lalu dia mengejek, "Lebih baik menyerah pada hal-hal yang nggak ada gunanya secepat mungkin.""Kok kamu bisa tahu nggak ada gunanya?" Violet menjawab, "Mungkin Pak Adis menyukai gayaku. Setidaknya dia nggak pernah mengira aku punya niat jahat seperti seseorang."Leon mengerutkan kening tanpa berkata apa-apa, membuka pintu mobil dan memaksa Violet duduk di kursi penumpang.Violet juga tidak meronta, malah ingin melihat apa yang orang ini inginkan....Yang membuat Violet bingung adalah Leon tidak melakukan apa pun padanya, malah membawanya kembali ke Vila Aster.Tidak masalah kalau membawanya kembali, tetapi dia langsung menyuruhnya memasak begitu masuk."Leon, kalau otakmu bermasalah, cepat ke dokter!"Leon menatapnya dengan wajah datar, "Nenek ingin makan.""..."Karena nenek ingin makan, mari buatkan beberapa makanan yang dia suka.Begitu Violet masuk ke dalam dapur, semua bayangan dirinya melayani Leon seperti orang bodoh selama tiga tahun ter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 77

    Ciuman ini membuat Violet lebih syok dibandingkan cara menghentikan pendarahan sebelumnya.Perasaan seperti sengatan listrik menyebar dari tempat bibir bersentuhan yang langsung merangsang otak."Plak ...."Violet mendorong Leon menjauh dan menamparnya, "Ini adalah yang pertama dan terakhir."Lain kali itu tidak akan sesederhana tamparan di wajah.Setelah mengatakan itu, Violet pergi dari dapur dan langsung berjalan keluar.Dia mengira Leon akan menghentikannya, tetapi ternyata tidak.Tidak mudah menghentikan mobil di sini, jadi Violet juga tidak segan dan langsung mengendarai mobil di garasi. Bagaimanapun, dia memiliki banyak mobil.Melihat wanita yang mengemudikan mobilnya dari jendela setinggi langit-langit, Leon menempelkan lidah ke pipi kiri tempat wanita itu menamparnya.Sudah hampir lima menit dan dia masih merasa agak mati rasa yang menunjukkan betapa kuatnya tamparan wanita itu.Terutama sorot matanya, dengan amarah dan kebencian yang terlihat jelas ...."Jelas-jelas membencik

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 78

    Sebuah pertanyaan dengan naga tegas.Sejak hari pertama datang ke rumah tua Hardi, Violet memiliki kesan yang baik terhadap para koki di sini karena makanan yang mereka masak selalu sesuai dengan seleranya dan bahkan lebih enak daripada masakan Sheva.Akan tetapi, ternyata koki itu adalah Adis.Adis tersenyum dan berkata, "Lumayan, ternyata kamu langsung menghabiskannya."Meskipun hati Violet terasa hangat, dia juga merasa tidak nyaman, "Kelak jangan masak lagi, itu sangat melelahkan.""Nggak." Adis menatap Violet dengan wajah penuh kasih sayang, "Selama kamu menikmati makanannya, nggak masalah kalau kecapekan sedikit.""..."Setelah makan malam, Violet menyuruh Adis kembali ke kamar. Sebelum pergi, dia bertanya, "Rencananya sudah kacau. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?""Nggak masalah, akan selalu ada peluang untuk berhubungan dengan Keluarga Wijaya. Bagaimanapun, proyek baru kita juga membutuhkan dukungan pemerintah."Sebenarnya rencana tersebut tidak benar-benar kacau, hanya

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 79

    Violet sangat penasaran dengan jawabannya, tetapi Leon tidak kunjung menjawab setelah menunggu untuk waktu yang lama."Sudah tidur?"Setelah menghela napas, Violet melemparkan ponsel ke samping dan berencana untuk tidur.Akan tetapi, dia masih tidak bisa tidur setelah berguling-guling.Setelah memikirkannya, Violet menggunakan panggilan suara dengan Lukas.Sebenarnya ini agak kurang pantas, tetapi dia sengaja melakukannya.Kalau bukan karena Lukas, dia dan Leon tidak akan pernah bertemu seperti ini.Setelah menelepon beberapa kali, orang itu tidak hanya tidak menjawab, tetapi juga langsung menolak.Violet menelepon lagi, tetapi masih ditolak.Violet menelepon kembali setelah ditolak sampai ke kelima kalinya ...."Felicia, sudah cukup belum?""Pak Lukas, mau lihat dengan siapa kamu berbicara dulu nggak?" Violet sengaja merendahkan suara dan mengubah nadanya."Tey?" Lukas langsung bangun, "Sudah bangun sepagi ini?""Tentu saja, kalau mau menyapa Pak Lukas harus sedini mungkin.""Nona, ka

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 270

    Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 269

    Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 268

    Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 267

    Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 266

    "Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 265

    Raut wajah Carmelia membeku sebelum pulih dalam sedetik. Dia menatap Violet dengan bingung, "Violet, apa maksudmu? Kapan aku menipumu?""Tanyalah pada dirimu sendiri!" Violet tidak pernah menyangka satu-satunya keluarga telah menipunya selama ini, "Aku juga penasaran kapan kamu mulai menipuku?""Barusan atau sejak awal?"Saat berpikir mungkin Carmelia telah menipunya sejak awal, hati Violet terasa sakit sampai membuatnya sesak napas.Setelah kematian orang tua dan kakaknya, Carmelia adalah pendukungnya. Akan tetapi, sekarang dia mengetahui ternyata semuanya hanyalah kebohongan.Tidak peduli seberapa tegar Violet, saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Nggak!" Carmelia menjelaskan dengan panik, "Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Mana mungkin aku bisa menipumu?""Siapa pun bisa menipumu, tapi aku nggak. Jangan dengarkan omong kosong Leon. Dia sengaja menghancurkan hubungan kita berdua!""Awalnya aku ingin kamu mengakuinya sendiri, tapi sekarang sepertinya ak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 264

    "Sudah kubilang untuk menundukkan kepalamu, tapi kamu nggak mendengarkan. Sekarang malah ...." Violet menghela napas, "Ini hari istimewa, menurutmu apa yang sedang terjadi!?"Sheva menjawab dari samping, "Satu di setiap sisi, cukup simetris!"Hera sangat ketakutan sampai tidak hanya tidak melangkah maju untuk menyelamatkan Mia, tetapi juga diam-diam mundur selangkah. Dia takut Violet akan melakukan hal yang sama padanya, jadi terpaksa berdiri agak jauh dari Violet sambil memelototinya dan berteriak pada Leon, "Pak Leon, apa kamu cuma akan melihat istrimu ditindas seperti ini tanpa melakukan apa-apa?""Dia menindas putriku itu sama saja dengan menampar mukamu!"Leon menatapnya dengan datar, "Pernikahan kami belum selesai, jadi dia belum menjadi istriku!""Kamu ...."Mendengar ini, Violet juga melihat ke arah Leon dengan bingung, "Maksud Pak Leon, pernikahan ini akan dibatalkan?""Aku nggak suka diselingkuhi!"Violet mencibir, "Benarkah?"Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wajah Mi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 263

    Kemunculan Violet langsung menimbulkan keributan di tempat."Untuk apa dia datang?""Jangan-jangan dia mau mencari masalah?""Seharusnya orang yang datang punya niat buruk, nanti kita harus menjauh darinya."Begitu melihat Violet, Hera berdiri dari kursinya dan bergegas ke arahnya, "Violet, dasar wanita jalang. Beraninya kamu datang ke sini!?""Kenapa nggak berani?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Putrimu yang mengundangku sendiri. Kalau nggak datang, itu artinya aku nggak memberinya muka!"Saat berbicara, dia melambai ke Sheva di belakangnya, "Bawakan hadiah besar yang kusiapkan untuk pengantin wanita!"Sheva memegang kotak hadiah merah dan berjalan ke arah Mia.Setelah sampai setengah jalan, dia tersandung dan kotak di tangannya jatuh ke lantai. Semua yang ada di dalam pun terlempar.Isinya adalah beberapa foto dan mereka yang berada cukup dekat sudah membungkuk untuk mengambilnya."Ck, ck, Boni, putrimu sangat bersenang-senang. Berkencan dengan delapan pria sekaligus ...."Setela

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 262

    "Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status