Cinta kepada Naura, membuat Adam menjadi gila. Naura terpaksa meninggalkan Adam karena hutang keluarganya dan harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintai karena hutang tersebut. Naura pun menikah dengan orang lain, dan Adam menjadi pesakitan dan orang gila. Saat itulah, keajaiban tiba ..., Adam berusaha bangkit dan cintanya pada Naura masih membekas dalam hatinya.
View MoreIni adalah kisah cinta yang melegenda, cerita cinta yang tiada akhir, cinta yang sedalam samudera.
”Gila karena Cinta! Orang Gila! Adam Gila!”
Ini adalah kisah, di mana seorang lelaki yang selalu melihat kekasihnya dengan senyuman. Meskipun, kekasihnya itu tidak ada di dalam jangkauan pandangannya. Lebih parahnya, kekasihnya telah dimiliki oleh orang lain.
Anak-anak itu berteriak kepada lelaki yang berjalan tanpa meliha apapun, kecuali melihat cintanya dalam pandangannya. Anak-anak yang bermain di pinggir jalan, merek bermain kelereng dan berteriak ’Orang gila.’ Teriakan itu ditujukan pada sesosok lelaki kurus, berjalan melewati mereka. Lelaki yang memakai peci lusuh, berjalan sambil tersenyum, menuju tempat yang menjadi kenangan dirinya dan kekasihnya.
Di belakang lelaki yang diteriaki gila itu, nampaklah seorang pemuda yang mengikutinya. Lelaki itu bernama Syarif. Syarif adalah sahabat lelaki yang disebut gila, dia mengikuti temannya itu. Dia menjaga temannya itu, karena persahabatan mereka sangat kuat saat berada di dalam pesantren dulu. Syarif tak bisa membayangkan, rekannya bisa menjadi seperti itu karena cinta, dia benar-benar gila karena cinta!
Lelaki itu bernama Adam, sahabat sejak kecil yang selalu bersama dengan Syarif. Mereka juga mondok di pesantren yang sama, berjuang bersama dan belajar bersama. Bahkan, Adam adalah satu-satunya teman terbaik bagi Syarif. Adam selalu mengajari Syarif ketika Syarif tertinggal pelajaran atau dia sedang malas.
Adam selalu menjadi contoh bagi Syarif saat menimba ilmu. Adam selalu memberi motivasi belajar pada Syarif. Adam taat belajar agama, dia memahami banyak ilmu dan hal itu membuat Syarif menjadikannya panutan. Namun, kali ini berbeda. Dia telah berubah karena cinta yang aneh yang dialaminya.
Adam sedang diuji oleh Allah, dia mengalami luka yang amat dalam. Hingga, dia tak mampu mengontrol tubuhnya sendiri. Dia seperti kehilangan jiwanya, tubuhnya kurus kering. Jika ada orang mengatakan kulit yang membungkus tulang. Mungkin, hal itu tepat melihat kondisi Adam saat ini.
Syarif melewati anak-anak bermain yang mengecek Adam. Seperti biasanya, Syarif tidak terima temannya itu diejek anak-anak kecil tersebut.
”Kalian tidak boleh menghina orang lain! Awas kalau kalian menghina Adam lagi!” Syarif mengangkat tangannya dan membuka semua jarinya. Berharap membuat anak-anak tersebut takut dan tidak mengulangi mengecek orang lain.
Anak-anak kecil itu pun menutupi mulut mereka. Mereka takut pada kata-kata dari Syarif. Terang saja, Syarif memang seorang pemuda yang berani.
Syarif terus mengikuti langkah tanpa beban milik Adam. Sahabatnya itu, benar-benar gila karena cinta. Entah kenapa, cinta begitu luar biasa membawa keadaan seorang manusia bisa sampai separah itu.
Makan tidak mau kecuali disuapi oleh ibunya, ibu Halimah. Ini adalah kisah cinta yang aneh yang harus dihadapi oleh Adam. Dia hanya tergerak fisiknya ketika Ahad datang. Saat Ahad itu datang, dia akan bergerak dan bangun dari kamar tidurnya dan akan berjalan tanpa kenal lelah.
Dia akan menuju sebuah danau kecil di ujung desa. Danau Cinta, Syarif dan penduduk menyebutnya. Aslinya, danau itu bernama danau Kenang, namun karena menjadi saksi akan kegilaan yang dialami Adam terhadap danau Kenang. Disebutlah danau itu menjadi danau cinta.
Syarif mengikuti Adam dengan berjalan, dia menaruh motornya di rumah Adam dan hari ini dia ingin berjalan saja mengikuti Adam.
Adam terus berjalan, menyisiri jalanan desa dan akhirnya sampailah mereka di danau Kenang.
Ada masih saja tersenyum dan berdiri di pinggir danau. Dia melihat permukaan danau yang begitu jernih karena danau itu dijaga kelestariannya dan tidak tercemari oleh industri.
Sungguh sejuk dan indah pemandangan disana.
Sayangnya, Syarif tahu bahwa apa yang dilihat oleh Adam disana bukanlah keindahan alam. Dia sedang melihat wajah kekasihnya di permukaan air danau, pasti dia sedang membayangkan sosok wanita yang amat dicintainya, hidup ataupun mati.
Wanita yang dicintai Adam itu bernama Naura. Sosok yang selalu menghiasi hati Adam. Keduanya saling mencintai, Syarif paham betul tentang kisah cinta mereka berdua.
Sayang, takdir tak berpihak pada mereka. Hubungan mereka kandas, mereka yang selalu bertemu di danau Kenanga harus dipisahkan oleh megahnya dunia. Naura memilih meninggalkan Adam dan menikah dengan lelaki kaya.
Adam tidak pernah berhenti mencintai Naura, hingga saat ditinggalkan Naura. Adam seperti tidak percaya pada kenyataan, hingga dia kehilangan kesadaran dan hanya menyebut nama Naura dalam setiap desahan napasnya.
Karena itulah, banyak penduduk dan juga orang-orang yang mengetahui keadaan Adam menyebutnya sebagai lelaki yang gila karena cinta.
Betapa nelangsanya nasibmu sahabatku?
Begitulah apa yang menjadi beban pikiran Syarif. Sahabat suka dan duka, saat inipun Syarif selalu menemani Adam ketika Ahad datang. Adam selalu berpikir untuk pergi ke danau Kenanga. Meskipun, Adam sendiri kesulitan untuk berjalan karena dia sering tidak mau makan.
Setiap Senin sampai Sabtu, Adam hanya berdiam di kamarnya. Dia tidak pernah mau makan kecuali Ibunya, Halimah yang memaksa menyuapinya. Dan, setiap hari, dia hanya meratapi dan menangis dan menyebut nama Naura dari bibirnya yang tak berdaya dan lemah.
Adam menatapi terus permukaan air di danau Kenanga. Dia pun berbalik dan terlihat gembira. Dia pun duduk di kursi bambu di bawah pohon jambu yang lebat daunnya. Sejuk sekali, Adam tak peduli apapun, dia hanya menatap danau Kenanga dan menikmati hari Ahad dengan diam dan dia akan pulang jika sore sudah datang.
”Sadarlah, Adam sahabatku. Naura tidak mungkin akan kembali padamu. Ikhlaskan dia dan jalani hidupmu seperti semula yang selalu ceria dan penuh semangat.”
Kata-kata itu keluar dari mulut Syarif. Dia tak tahan melihat penderitaan Adam. Sahabat baiknya itu selalu disebut gila. Tidak! Dia tidak gila, dia hanya belum siap menerima keadaannya. Sudah satu tahun berjalan sejak pernikahan Naura dengan orang lain.
Sejak itu pula, Adam seperti seorang yang tidak punya nyawa. Dia hanya seperti mayat hidup yang hanya tersenyum dan menyebut nama Naura dengan pelan.
”Naura ....”
Suara Adam parau dan terdengar lirih. Hal itu didengar oleh Syarif.
”Adam .... hanya tercipta untuk Naura, tidak untuk yang lain.”
Suara angin lirih dan hembusannya membuat wajah menjadi sejuk. Di pinggir danau yang indah dan ketenangan bisa didapatkan.
”Sadarlah Adam!” Syarif merasa tak tahan dan dia sedikit berkata keras agar Adam mendengarnya dan segera sadar. Dia harus menerima kenyataan bahwa wanita yang dicintainya itu sudah mengkhianati cintanya. Lalu, apa lagi yang harus diharapkan kecuali harus sadar diri dan menjalani hidup dengan baik.
”Kamu harus sadar, Naura bukan untukmu! Kasihan ibumu yang setiap hari hanya bisa menangis meratapi nasibmu yang menyedihkan ini Adam!”
Syarif memegang rambutnya dan mengibaskannya tanda dia begitu marah bercampur sedih. Sahabat baiknya itu, bagaiamana bisa dia jatuh sampai sedalam ini karena cinta?
”Syarif ...” kata-kata itu keluar lirih dari bibir Adam.
Syarif pun mencoba mendengarkan seksama kalimat selanjutnya dari Adam. Adam sendiri masih tersenyum dan menatap danau Kenanga. Dia hanya tersenyum di hari Ahad, dan di hari lainnya dia hanya terdiam dan menangis dan menghabiskan airmata di kamarnya yang sempit.
”Naura akan kembali ..., Selamanya Adam hanya milik Naura,” suara lirih kembali terdengar dari mulut Adam. Dia pun hanya tersenyum dan terus menatap danau Kenanga sambil terus tersenyum. Adam seperti tak peduli lagi dengan dunia dan seisinya, di pikirannya hanya ada nama Naura dan segala hal tentang Naura.
Kegilaan cinta macam apa ini? Syarif bahkan tak bisa mengerti.
Huff! Syarif tak bisa berkata apa-apa lagi, dia yakin suatu hari nanti. Adam pasti akan sadar kembali. Syarif pun menghembuskan napasnya perlahan, mencoba untuk tenang. Dia bersandar pada pohon jambu di samping Adam yang masih duduk.
Sebuah kisah cinta yang aneh. Kisah cinta yang membuat seseorang menjadi buta dan sakit. Buta karena tak bisa melihat yang lain kecuali kekasihnya, atau sakit yang membuatnya tak lagi merasakan makanan dan dia menjadi kurus kering.
Cinta ini, adalah cinta yang sangat sulit dipahami. Adam yang gila karena cinta, kisah cinta antara dia dan Naura. Kisah yang tak direstui oleh takdir. Syarif pun mengingat hari itu, hari dimana cinta Adam kandas.
Hari-hari berlalu. Dunia terus berjalan, mereka yang terus hidup menjalani hari-harinya. Orang yang sudah meninggal akan menghadapi ujiannya selanjutnya yaitu pertanyaan dari para Malaikat dan tentunya mendapatkan buah dari perbuatannya saat di dunia dahulu.Mereka yang sudah meninggal dan meninggalkan dunia ini, mereka tidak akan mengganggu kehidupan mereka yang masih hidup.Kehidupan terus berjalan. Dua tahun berlalu begitu saja.Diandra bersama Ibunya tengah menghadiri sebuah pernikahan yang cukup megah. Mereka melihat dua pengantin yang sudah melalui akad. Kini, mereka sedang menerima tamu.Di samping pasangan itu, ada lelaki yang sudah menjadi koki yang cukup lama melayani hotel di Mata Air Surga. Dia adalah pak Firman, hati ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi puternya, Nada Naura. Nada Naura menikah dengan lelaki yang shalih dan juga seorang pengusaha, dia bernama Rendra.Diandra kemudian mengucapkan selamat dan mendoakan Rendra dan Nada. Setiap orang akan berjalan d
Cinta yang sudah membuat Naura tak bisa lagi menentukan jalan hidupnya. Jika Adam masih memiliki cinta untuknya. Itu sudah cukup bagi Naura, seluruh hidupnya adalah penderitaan. Maka, ketika Adam sudah tak bisa bersamana. Dia hanya perlu untuk pergi dari dunia ini.Tangan Naura mulai menghilang di dalam derasnya aliran sungai. Adam mencoba berenang sekuat tenang. Beruntung dia dulu selalu berlatih berenang bersama dengan Syarif di danau. Itu mereka lakukan sejak kecil dan selalu bermain di danau.Adam terus berenang kearah Naura meskipun aliran airnya sangat deras. Adam harus bisa mencapai Naura, apapun yang terjadi. Dalam pikirannya sekarang adalah bahwa Naura harus selamat.Jemari Naura yang tersisa akhirnya hilang dalam permukaan air yang deras, Adam langsung menahan napasnya dan menyelam ke dalam air dan melihat di dalam air, Naura seperti sudah pingsan atau matanya menutup.Dalam derasnya aliran air sungai itu, air sungai yang dialirkan dari Danau Kenanga ke pemukiman desa dan pe
Perasaan seorang wanita mendekati hari pernikahan, sungguh sangat dilema. Semua hal bagaikan bunga dan rembulan, indah pada setiap apapun yang sedang dipikirkannya.Tersenyum sendiri beberapa kali, dan hampir tak bisa lagi menahan kebahagiaannya. Bingung hendak meluapkan ekspresi kebahagiaan. Ah! Semuanya akan segera berbeda jika Diandra menikah dengan seorang lelaki. Dia akan menyerahkan seluruh hidupnya pada lelaki tersebut.Bahkan, segala hal berubah. Setiap apapun yang ingin dilakukan oleh Dindra, maka dia harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan suaminya.Kadang, ada rasa ketidaksiapan dalam hal menikah, namun jika mengingat bahwa hati itu butuh seseorang untuk selalu menguatkannya ketika lemah dan sedih. Maka, menikah adalah satu-satunya jalan menemukan kebahagiaan dengan menemukan sosok yang tepat untuk saling berbagi apapun.Di semua kecemasan yang sedang dipikirkan Diandra, ada kebahagiaan yang terselip dalam hatinya. Diandra merasakan bahwa dia sudah tepat menemukan Adam.
Seorang wanita nampak menggendong bayi mungil di pinggir Danau Kenanga. Dia duduk di kursi yang kini telah terlihat indah dan diperbaiki dengan baik. Di bawah pohon jambu dia menghirup udara yang demikian sejuk. Itu adalah Naura, hari-harinya kini terasa hidup dengan melihat bayi mungil yang digendongnya.Bayi dari Sanda dan Firla. Dunai ini memang aneh, dia tak melahirkan namun dia yang merawat bayi mungil tersebut. Dunai memang segala sesuatunya penuh kejutan, tidak ada yang tahu detik berikutnya apa yang akan terjadi.Seorang wanita yang sangat muda mendekati wanita yang menggendong bayi tersebut.”Mbak Naura ya?” sapa wanita tersebut.Naura menoleh dan melihat gadis muda tersebut. Senyumnya sangat manis dan dia pun meminta izin untuk duduk di dekat Naura. Mereka meninkmati angin segara dari pinggir Danau Kenanga.”Aku sudah mendengar kisah cinta mbak Naura dan pak Adam. Kisah cinta kalian sungguh luar biasa.”Kalimat tersebut membuat Naura yang masih mendekap bayi tersebut kaget.
Adam sudah tahu apa yang terjadi dan dia sudah mendapatkan kabar soal kecelakaan maut yang menimpa Sandi dan isteri keduanya. Namun, Adam kaget karena mendapatkan kabar bahwa bayi lelaki yang bersama mereka selamat. Itu adalah sebuah keajaiban.Bayi kecil itu tak bisa tidak, membuat Adam untuk segera menggendongnya. Bayi yang tidak tahu apa-apa dan sudah kehilangan kedua ibu dan ayahnya. Adam mencoba menyunggingkan senyumannya pada bayi lelaki yang masih menangis itu. Bayi itu memahami, dia menatap Adam dengan pandangan bersinar. Dia diam dan menatap kedua mata Adam.Hingga, Naura dan ayahnya datang. Mereka melihat Adam yang menggendong bayi kecil itu dan duduk di kursi di koridor rumah sakit.”Hai... Sayang,” Naura menyentuh kulit bayi tersebut, matanya berkaca melihat bayi selucu itu harus terpisah dari kedua orangtuanya.Bayi laki – laki menggemaskan itu masih dalam dekapan Adam, Naura membungkuk dan jemarinya menyentuh pipi bayi tersebut. Tanpa terasa, airmata Naura pun jatuh perl
Hidup itu seperti sebuah air yang menempel pada daun talas, dia cukup lama hinggap di daun tersebut tanpa menembus daunnya. Dia bertahan menunggu air datang lagi dan dengan daya beratnya, air itu akan tumpah.Mereka tidak akan lama berada disana, air itu akan jatuh juga ke bumi. Seperti juga apa yang terjadi pada manusia yang tinggal di dunia ini. Semuanya akan kembali.Hakikat kehidupan, dan semua yang ada di dunia ini. Semuanya hanyalah fana, sebentar lagi, semua juga akan binasa. Seorang manusia hanya dituntut bijak dan menerima segala ketentuan yang sudah digariskan Tuhan padanya.Tangan Naura bergetar sambil tetap memegang telepon yang baru saja diangkatnya. Dia mendapatkan panggilan dari suaminya, sudah sangat lama suaminya tidak menghubunginya bahkan sudah lama suaminya itu tidak pernah menganggapnya ada.Jika mereka bertemu, seperti manusia yang bertemu dan tidak saling mengenal. Mereka seperti bukan suami isteri lagi, ketika bertemu hanya sekedar lewat. Masalah yang datang be
Bu Halimah merasa bahagia. Adam sudah menemukan cintanya, dia akan segera menjalin hubungan dengan Diandra. Pernikahan yang hanya seperti mimpi bagi Halimah untuk anaknya.Hari pernikahan Adam, begitu ditunggu oleh Halimah. Dia hanya menunggu hari itu di seluruh sisa hidupnya.Saat dimana Adam akan mendapatkan cintanya, akan ada seorang isteri yang mengurusi semua keperluan Adam. Halimah hanya akan tersenyum bahagia melihat kehidupan puteranya Adam.Jika menengok masa lalu, maka hanya kesedihan dan airmata yang menetes luruh ke bumi. Halimah hanya selalu ingat pada kehancuran hidup Adam. Dia tak rela dan tak bisa menahan tangisnya, manakala melihat Adam sakit dan terluka hatinya. Cukuplah luka itu jika bisa diterima, maka Halimah yang akan menerima luka sakit yang diderita anaknya.Adam yang akan segera menikah dengan Diandra. Gadis itu sangat tepat untuk puteranya. Dia mampu bersabar dan juga sosok yang dewasa karena pemikiran bijaknya.***Rendra sudah mendengar kabar akan dilangsun
Hidup itu berputar, seperti roda yang terus berjalan dengan lingkaran dengan sudut yang berbeda. Kadang ada sudut lingkaran berada di bawah dan kadang dia akan berada di atas. Setiap orang akan mengalami saat dia tersenyum, kemudian ada kalanya dia menangis.Hal ini adalah kehidupan, dimana ada orang yang awalnya kaya kemudian menjadi miskin dan sebaliknya. Saat ada orang yang tak memiliki apa-apa kemudian, dia menjadi kaya.Itulah makna kehidupan, pada hakikatnya tidak ada yang perlu disombongkan dari dunia ini ketika seseorang mendapatkan kekayaan yang melimpah. Pada akhirnya dia akan meninggalkan semua itu dan tidak membawa apa-apa ketika kematian.Jadi, kali ini. Orang kaya yang merebut Naura dari Adam beberapa tahun lalu. Kini dia datang lagi dan mengatakaan untuk menebus hutang Naura dan keluarganya dengan uang sebanyak Lima Milyar?Jadi sebenarnya, Naura menikah dengan Sandi dan meninggalkan Adam karena uang Lima Milyar. Tidak, uang lima ratus juta rupiah.”Lima Milyar?” Suara
Adam mulai mengingat wajah tamu yang datang tersebut, dia melihat dengan seksama adakah dia benar-benar ingat.Namun, kekuatan ingatan Adam tidak salah. Dia mengingat wajah itu, wajah yang pernah membawa rembulan di hatinya. Kali ini, dia datang dengan senyuman dan seolah memiliki hubungan persahabatan dengan dirinya.Adam mulai bertanya dalam hatinya, ada apa sosok yang sangat dia ingin lupakan namun muncul di hadapannya, saat ini.Adam mempersilakan tamunya itu untuk duduk. Pegawai pun datang dan memberikan minuman kepada mereka, Adam minum air putih dan tamunya itu dihidangkan secangkir teh.Beberapa saat mereka terdiam, Adam mengingat betul siapa lelaki tamunya tersebut dan yang jadi pertanyaan kenapa dia datang kemari dan ada perlu apakah orang yang telah lama hilang dari ingatannya itu.”Maafkan saya saudaraku Adam, aku datang tanpa memberitahu terlebih dahulu,” ucapannya penuh percaya diri dan ada senyuman khas yang muncul dari lelaki tersebut.Adam masih diam sejenak, lalu men
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments