Home / Romansa / Sayang, Yuk Balikan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Sayang, Yuk Balikan: Chapter 71 - Chapter 80

94 Chapters

Bab 71

Melihat sebuah tangan terulur ke arahnya, Violet langsung berpikir itu adalah tangan Leon.Tadi dia telah mempermalukannya di hadapan semua orang. Dengan sifat Leon, mana mungkin dia bisa menahan penghinaan ini? Itulah sebabnya dia mengutus seseorang untuk membuntutinya.Dengan tatapan tajam, Violet meraih tangan besar itu dan bersiap untuk melemparkannya melalui bahu.Meski gerakannya cukup cepat, sayangnya lawan itu juga bukan orang lemah.Tidak hanya langsung bereaksi, orang itu mulai menyerang begitu melepaskan diri dari cengkeraman Violet.Harus dikatakan kali ini Leon telah menghabiskan banyak uang dan mencari seseorang dengan keterampilan yang baik. Sayangnya, orang itu masih jauh lebih buruk dibandingkan dirinya.Violet tidak terburu-buru menyerang dan diam-diam mengamati kelemahan lawan, lalu dia pun langsung menemukannya kesempatan.Meski kuda-kuda orang itu bagus, fondasinya tidak stabil.Violet memusatkan fokus serangannya pada tubuh bagian bawah orang itu.Tepat saat henda
Read more

Bab 72

"Benar, proyek itu memang tidak begitu berharga dan kalau tidak berjalan dengan baik, 900 triliun akan terbuang percuma.""900 triliun adalah uang yang nggak akan bisa diperoleh banyak orang dalam beberapa kali kehidupan. Kalau dipikir-pikir, sepertinya tadi aku agak gegabah."Begitu topik berubah, Violet mengangkat bahu ke arah Leon, "Tapi aku nggak punya apa pun selain uang, jadi Pak Leon nggak perlu mengkhawatirkannya!"Mengabaikan raut wajah Leon yang semakin buruk, dia terus memprovokasi, "Oh iya, aku penasaran kenapa tadi Pak Leon nggak melanjutkannya. Jangan-jangan kamu kehabisan uang?""Sebagai orang bermartabat di dunia bisnis, kukira dia begitu kaya. Tapi ternyata masih kurang dari 900 triliun!"Dia mencibir, "Kelak kalau ada kesempatan seperti ini, Pak Leon harus berusaha keras untuk jangan ikut serta. Kalau nggak, hasilnya akan sama seperti tadi ...."Saat Violet sedang berbicara, Mia berlari dengan rambut acak-acakan dan berkata, "Paman ...."Secara logika seharusnya Viole
Read more

Bab 73

Aula lantai bawah.Setelah berganti pakaian, Violet berpura-pura seolah baru saja kembali dari kamar mandi dan pergi mencari Adis.Tidak disangka Violet melihatnya dikelilingi oleh sekelompok orang dari kejauhan.Khawatir ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Bagaimanapun, Adis juga baru saja mengalami cedera. Violet pun buru-buru berlari ke arahnya.Begitu mendekat, dia mendengar ...."Inikah caramu memperlakukan tamu?"Boni bertanya kepada Adis dengan marah di tengah kerumunan, "Atau apakah kamu punya masalah denganku? Kalau ada, katakan saja."Di saat yang sama, terdengar tangisan Hera, "Suamiku, aku pusing ...."Violet secara garis besar mengerti apa yang sedang terjadi.Dia mengaku kalau hari ini dirinya agak gegabah.Akan tetapi begitu melihat ibu dan anak berkeliaran di hadapannya, amarah langsung memuncak hingga membakar seluruh akal sehatnya dalam sekejap.Orang sudah dipukul, tidak ada gunanya menyesalinya.Violet hendak menerobos kerumunan untuk masuk, tetapi lengannya d
Read more

Bab 74

Kalimat "menghukum seseorang tetap harus memikirkan perasaan orang lain" membuat sorot mata Adis menjadi muram, "Penjelasan seperti apa yang Paman mau?""Itu tergantung penjelasan seperti apa yang akan kamu berikan." Boni juga seorang veteran, "Meskipun aku bukan orang yang begitu penting di Kota Bona, aku tetap memikirkan reputasiku.""Kalau tersebar kabar istri dan putriku dipukuli pada kesempatan seperti ini, entah bagaimana orang lain akan mengkritiknya ...."Violet menyela, "Aku bahkan belum menjelaskan alasannya, tapi Pak Boni sudah langsung meminta penjelasan. Sepertinya kamu memang agak cemas.""Atau cuma karena statusku rendah sehingga aku harus menanggung akibat yang nggak seharusnya kutanggung meskipun aku menyerang untuk membela diri?""Kami nggak melakukan apa pun padamu, tapi kamu malah memukul kami ...."Hera menutupi wajahnya dan menangis, "Semua orang coba menilai. Dia bilang membela diri, tapi kami ibu dan anak terluka, sementara nggak ada bekas luka di tubuhnya."Mem
Read more

Bab 75

"Ck, ck, ck, ternyata penjahat nggak mau mengaku penjahat. Pelaku utamanya nggak tahu malu!""Mungkin mereka yang melukai diri mereka sendiri. Kalau nggak, untuk apa menghapus videonya?""Lima detik, cuma butuh lima detik bagi Nona itu untuk memulihkan videonya. Nona, terimalah penghormatanku."Mia dan Hera tercengang. Mendengar gumaman di tempat, mereka benar-benar ingin mencari lubang di lantai dan merangkak masuk.Boni juga tidak menyangka akhir seperti ini, tetapi dia adalah orang licik di dalam dunia bisnis dan terbiasa menghadapi masalah besar, jadi dia langsung punya strategi untuk menghadapinya.Dia pun mencibir dan berkata, "Cuma butuh lima detik, sepertinya memang sudah dipersiapkan sebelumnya."Violet memiringkan kepala dan menatap Mia, "Putrimu juga yang mencari orangnya ....""Kamu!" Boni terdiam."Sepertinya Pak Boni masih keberatan, jadi begini saja ...." Violet mengeluarkan ponselnya, "Ayo hubungi polisi. Kebetulan aku juga terluka, jadi biarkan polisi memutuskan siapa
Read more

Bab 76

Pupil mata hitamnya tiba-tiba menyusut, lalu dia mengejek, "Lebih baik menyerah pada hal-hal yang nggak ada gunanya secepat mungkin.""Kok kamu bisa tahu nggak ada gunanya?" Violet menjawab, "Mungkin Pak Adis menyukai gayaku. Setidaknya dia nggak pernah mengira aku punya niat jahat seperti seseorang."Leon mengerutkan kening tanpa berkata apa-apa, membuka pintu mobil dan memaksa Violet duduk di kursi penumpang.Violet juga tidak meronta, malah ingin melihat apa yang orang ini inginkan....Yang membuat Violet bingung adalah Leon tidak melakukan apa pun padanya, malah membawanya kembali ke Vila Aster.Tidak masalah kalau membawanya kembali, tetapi dia langsung menyuruhnya memasak begitu masuk."Leon, kalau otakmu bermasalah, cepat ke dokter!"Leon menatapnya dengan wajah datar, "Nenek ingin makan.""..."Karena nenek ingin makan, mari buatkan beberapa makanan yang dia suka.Begitu Violet masuk ke dalam dapur, semua bayangan dirinya melayani Leon seperti orang bodoh selama tiga tahun ter
Read more

Bab 77

Ciuman ini membuat Violet lebih syok dibandingkan cara menghentikan pendarahan sebelumnya.Perasaan seperti sengatan listrik menyebar dari tempat bibir bersentuhan yang langsung merangsang otak."Plak ...."Violet mendorong Leon menjauh dan menamparnya, "Ini adalah yang pertama dan terakhir."Lain kali itu tidak akan sesederhana tamparan di wajah.Setelah mengatakan itu, Violet pergi dari dapur dan langsung berjalan keluar.Dia mengira Leon akan menghentikannya, tetapi ternyata tidak.Tidak mudah menghentikan mobil di sini, jadi Violet juga tidak segan dan langsung mengendarai mobil di garasi. Bagaimanapun, dia memiliki banyak mobil.Melihat wanita yang mengemudikan mobilnya dari jendela setinggi langit-langit, Leon menempelkan lidah ke pipi kiri tempat wanita itu menamparnya.Sudah hampir lima menit dan dia masih merasa agak mati rasa yang menunjukkan betapa kuatnya tamparan wanita itu.Terutama sorot matanya, dengan amarah dan kebencian yang terlihat jelas ...."Jelas-jelas membencik
Read more

Bab 78

Sebuah pertanyaan dengan naga tegas.Sejak hari pertama datang ke rumah tua Hardi, Violet memiliki kesan yang baik terhadap para koki di sini karena makanan yang mereka masak selalu sesuai dengan seleranya dan bahkan lebih enak daripada masakan Sheva.Akan tetapi, ternyata koki itu adalah Adis.Adis tersenyum dan berkata, "Lumayan, ternyata kamu langsung menghabiskannya."Meskipun hati Violet terasa hangat, dia juga merasa tidak nyaman, "Kelak jangan masak lagi, itu sangat melelahkan.""Nggak." Adis menatap Violet dengan wajah penuh kasih sayang, "Selama kamu menikmati makanannya, nggak masalah kalau kecapekan sedikit.""..."Setelah makan malam, Violet menyuruh Adis kembali ke kamar. Sebelum pergi, dia bertanya, "Rencananya sudah kacau. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?""Nggak masalah, akan selalu ada peluang untuk berhubungan dengan Keluarga Wijaya. Bagaimanapun, proyek baru kita juga membutuhkan dukungan pemerintah."Sebenarnya rencana tersebut tidak benar-benar kacau, hanya
Read more

Bab 79

Violet sangat penasaran dengan jawabannya, tetapi Leon tidak kunjung menjawab setelah menunggu untuk waktu yang lama."Sudah tidur?"Setelah menghela napas, Violet melemparkan ponsel ke samping dan berencana untuk tidur.Akan tetapi, dia masih tidak bisa tidur setelah berguling-guling.Setelah memikirkannya, Violet menggunakan panggilan suara dengan Lukas.Sebenarnya ini agak kurang pantas, tetapi dia sengaja melakukannya.Kalau bukan karena Lukas, dia dan Leon tidak akan pernah bertemu seperti ini.Setelah menelepon beberapa kali, orang itu tidak hanya tidak menjawab, tetapi juga langsung menolak.Violet menelepon lagi, tetapi masih ditolak.Violet menelepon kembali setelah ditolak sampai ke kelima kalinya ...."Felicia, sudah cukup belum?""Pak Lukas, mau lihat dengan siapa kamu berbicara dulu nggak?" Violet sengaja merendahkan suara dan mengubah nadanya."Tey?" Lukas langsung bangun, "Sudah bangun sepagi ini?""Tentu saja, kalau mau menyapa Pak Lukas harus sedini mungkin.""Nona, ka
Read more

Bab 80

Lukas terus mengoceh, tetapi Leon hanya mendengar satu kalimat, "Wanita?""Ya ...." Lukas mengerutkan kening, "Nggak, kamu bahkan tidak tahu apakah dia pria atau wanita, terus kenapa dia bilang kamu tahu informasinya?"Leon meletakkan gelasnya, "Aku benar-benar nggak tahu sebelumnya, tapi sekarang aku tahu."Lukas ingin menangis, "Jadi apa yang kamu ketahui sebelum ini?""Marganya Ananta.""Siapa yang memberitahumu?""Tebakan!" Beberapa orang terbiasa menggunakan huruf pertama dari marganya, seperti Violet.Suatu kali, nenek memaksanya untuk pergi bersama Violet. Dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang mengemis di jalan.Setelah membantunya, dia mengirimkan sesuatu kepada gadis itu dari waktu ke waktu dan selalu menandatangani namanya hanya dengan satu huruf "t".Yang satu huruf kecil dan yang lainnya huruf besar, jadi dia hanya membuat tebakan."..."Setelah mendapat jawaban ini, Violet merasa tidak nyaman, "Tebakan yang cukup bagus!"Violet memikirkan kemungkina
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status