Share

Bab 61

Penulis: Jalita Haira
Semua orang yang ada di situ sontak menganggap Mia berada dalam bahaya, termasuk Leon yang pada akhirnya tidak bisa tetap bersikap acuh tak acuh.

Dia bergegas melangkah maju dan mengulurkan tangannya hendak meraih Mia, sayangnya dia kurang cepat.

Mia pasti mati jika terjatuh dari gedung setinggi 88 lantai itu. Namun, ternyata Mia hanya terjatuh tiga lantai jauhnya karena seorang pekerja pembersih kaca menangkapnya.

Lengan pekerja itu sangat kuat dan berotot sehingga dia bisa menangkap tubuh Mia yang terjatuh dengan mudahnya.

Nyawa Mia pun berhasil diselamatkan. Lengan kirinya terluka, tetapi bukan luka yang serius.

Mia menolak tawaran Hera untuk membawanya ke rumah sakit.

"Aku nggak mau ke rumah sakit, Bu," tolak Mia dengan ekspresi yang masih terlihat lebih baik mati saja. "Luka seperti ini nggak mungkin bisa membunuh seseorang."

Plak!

Hera menampar pipi Mia. "Apa kamu setega itu mencampakkan orang tuamu demi seorang pria yang sama sekali nggak punya hati?"

"Iya, aku setega itu!" jeri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 62

    "Ya sudah, sana pergi dan jemput dia!" kata Violet sambil tertawa.".... Bos, Bos sudah tahu semuanya?" tanya Sheva, lalu menertawakan dirinya sendiri. "Yah, tapi 'kan Bos memang pintar sekali. Mana mungkin Bos nggak tahu apa-apa?""Memangnya aku tahu apa?" Violet balik bertanya dengan ekspresi bingung. "Aku nggak tahu apa-apa kok, aku tahunya cuma Lanny memang agak kasihan.""Kebetulan juga nama keluarganya sama denganmu. Selain itu sih aku nggak tahu apa-apa lagi.""Dia itu kakak kandungku!" jawab Sheva sambil tersenyum dengan getir. "Selama ini aku ingin sekali membawanya keluar dari rumah Keluarga Lenova, tapi aku takut itu malah mempersulitmu."Plak!Violet memukul Sheva dengan kesal. "Memangnya kamu pikir aku sebegitu nggak bergunanya sampai-sampai nggak bisa mengurus satu anggota Keluarga Lenova?""Tentu saja nggak," jawab Sheva sambil mengusap-usap bagian tubuhnya yang terasa sakit. "Cuma 'kan lebih baik sebisa mungkin menghindari masalah. Kamu juga masih harus balas dendam ...

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 63

    Memang makin berharap tidak menemui seseorang, maka makin besar kemungkinan orang itu justru malah muncul!Violet sebenarnya ingin mengabaikan mereka saja.Namun, Adis tidak bisa bersikap seperti itu. Bagaimanapun juga, dia masih harus menjaga citranya.Violet pun mendorong Adis pergi dengan ekspresi datar. Begitu melangkah, dia langsung berujar, "Wah, kebetulan sekali. Pak Adis harus rehabilitasi dulu, jadi silakan Pak Leon menunggu di ruang tunggu dulu kalau nggak buru-buru."Leon menatap wajah Violet yang cantik, tetapi dingin itu, lalu tersenyum kecil. "Seingatku, Nona Violet 'kan cuma seorang pengasuh."Suaranya terdengar pelan dan lembut, tetapi semua orang menyadari makna yang tersirat. "Atau apa kamu pikir kamu bisa mewakili Pak Adis?""Hari ini memang sial," sahut Adis kepada Leon sambil tersenyum datar."Tuh, dengar, Pak Leon?" tanya Violet sambil tersenyum. "Tapi, Pak Leon benar sih. Tadi aku memang agak kurang ajar.""Biar kuperjelas, aku bukannya menargetkan Pak Leon. Aku

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 64

    "Memangnya nggak?" sahut Mia dengan ekspresi memprotes. "Aku sengaja jauh-jauh ke sini buat minta maaf kepadamu dan kamu bilang sudah memaafkanku, tapi Kakak malah mempermalukanku.""Kak Violet, bilang saja kalau memang Kakak nggak mau memaafkanku."Violet menatap Mia sebentar, lalu berkata sambil tersenyum, "Benar juga sih, tapi aku nggak akan berpura-pura dalam hal ini."Violet pun membungkukkan tubuhnya, lalu menarik Mia bangkit berdiri. Belum sempat Mia berdiri dengan mantap, Violet langsung mendorongnya dengan kencang.Bruk!Mia tidak menyangka Violet seberani ini di depan Leon dan Adis.Karena tidak siap, Mia pun terjatuh kembali."Oh, ya ampun ...." kata Violet sambil menyengir. "Aku mendorongmu lagi!"Setelah itu, Violet menoleh menatap Leon dan sengaja bertanya, "Apa tadi Pak Leon sudah melihat sendiri bagaimana aku mendorong kekasih Pak Leon?""Kalau belum, sini biar kukasih lihat lagi."Violet kembali menarik Mia bangkit berdiri, lalu mendorong Mia dan bahkan menendang perut

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 65

    Sementara itu, Mia merasa kesal dan jengkel setengah mati. Dia awalnya berniat mempermalukan Mia, tetapi malah dia yang ujung-ujungnya menderita.Namun, yang membuat Mia makin marah adalah karena Leon tidak mengacuhkannya. Di sepanjang perjalanan pulang, Mia terus melayangkan protes, "Paman, sekarang Kak Violet sudah berubah total. Padahal dulu dia selalu lembut dan pendiam, nggak peduli mau diomongin atau diapa-apain. Sekarang, dia jadi semenakutkan itu. Aku jadi mempertanyakan, jangan-jangan sifat lembutnya dulu cuma akting?"Leon balas melirik Mia dengan sorot tatapan serius, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, "Kalau takut ya nggak usah cari masalah lagi dengannya."Mia sontak terdiam.Apa-apaan itu maksudnya?Jelas-jelas dialah yang jadi korban!Makin Mia memikirkannya, makin dia merasa marah. Akan tetapi, Mia tidak berani berkomentar apa-apa. Lebih baik dia menahan diri karena rasa percaya Leon kepadanya baru muncul kembali.Karena emosinya terus ditahan, begitu sampai rumah, Mia

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 66

    Leon berdeham, lalu bertanya dengan nada serius, "Siapa?""Nona Mia dan ibunya."Binar harapan dalam sorot tatapan Leon langsung lenyap. "Usir mereka!"Leon menunggu semalaman, tetapi orang yang dia harapkan datang tidak kunjung muncul. Leon pun berdiri di depan jendela bergaya barat yang menghadap ke gerbang, lalu menyalakan sebatang rokok.Dia mengepulkan asapnya dan berujar menertawakan dirinya sendiri, "Aku ini sebenarnya sedang apa sih?"...Violet memang awalnya berencana diam-diam menjenguk neneknya Leon, sayangnya sesuatu terjadi pada Adis.Sewaktu Violet sedang ke toilet sebuah toko pakaian, Adis malah ditikam orang.Untung saja tikaman itu tidak fatal. Meskipun begitu, Adis tetap terhitung terluka parah karena bilah pisaunya dilumuri dengan racun.Violet harus secepatnya mengeluarkan racun itu, jadi dia meminta Sheva untuk menyamar sebagai dokter keluarga dan ke rumah tua untuk menggantikan dirinya.Ilmu pengobatan Sheva juga cukup hebat.Setelah seharian mencemaskan kondisi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 67

    Akan tetapi, Violet langsung menyelanya, "Kamu ini kenapa pakai duduk? Coba cek apa ada lukamu yang terbuka atau nggak, gerakanmu cepat sekali."Violet mengomel sambil mendorong Adis kembali untuk berbaring di atas kasur. Selama ini, dialah yang selalu melepaskan piyama Adis agar bisa mengobati luka yang ada di tubuh pria itu secara adil.Untung saja Adis hanya mengelami retak ringan dan tidak ada pendarahan apa pun.Setelah menghentikan pendarahan dan memakaikan Adis perban yang baru, Violet pun menunjuk ke arah Adis sambil berkata, "Kuperingatkan, ya! Lagian kali kamu harus lebih hati-hati!""Iya, iya," sahut Adis seolah-olah dia adalah anak yang baik."Baguslah," dengkus Violet.Violet pun bangkit berdiri dan membereskan kotak peralatannya, lalu teringat ucapan Adis yang belum selesai sehingga dia menoleh dan bertanya, "Tadi kamu kelihatan gelisah sekali karena mau mengatakan apa?"Sepertinya Adis ingin memberikan informasi yang berhubungan dengan si pembunuh kepada Mia atau Adis ng

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 68

    "Kalau kamu memang mau uang itu, kamu saja yang terima," sahut Violet sambil tersenyum agak licik. "Kamu 'kan juga bukannya nggak bisa.""Jadi, kamu nggak takut aku menghancurkan papan namamu sekalian?" tanya Sheva sambil ikut tertawa."Hancurkan saja kalau mau," sahut Violet tidak peduli. "Aku masih punya banyak.""Oke!" Sorot tatapan Sheva langsung berkilat dengan senang. "Kalau begitu, akan kupastikan aku bersenang-senang dengan wanita jalang itu.""Jangan sampai dia mati, ya!" kata Violet sambil mengangkat alisnya.Sheva mengiakan dengan gestur tangannya. "Sesuai perintah darimu, rapat penawaran besok sudah siap. Keluarga Wijaya juga sudah masuk dalam jebakan.""Setelah sekian lama menebar jaring, mari kita lihat apakah ada mangsa besar yang terjerat kali ini," kata Violet dengan sorot tatapan tajam....Violet menghadiri rapat penawaran proyek baru Grup Hardi sebagai pengasuh pribadi Adis.Ada banyak orang terkenal dari Kota Bona yang datang, tetapi tidak semuanya mengikuti tender

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 69

    "Selamat karena Grup Lemora sudah memenangkan kompetisi ini ...."Namun, tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan sebuah suara menyela si pembawa acara, "Dua ratus triliun!"Orang yang mendadak menawar itu adalah si mantan suami yang selalu menyulut kekesalan Violet setiap kali bertemu!Perhatian semua orang pun langsung tertuju pada Leon yang terlihat berwibawa dengan setelan jas hitamnya.Mereka semua mulai berbisik.Yang wanita membicarakan tentang ketampanan Leon, sementara yang pria membicarakan tentang harga penawarannya.Begitu muncul saja langsung menawar 200 triliun. Hanya segelintir orang yang memiliki kemampuan seperti ini.Harga akhir dari yang Grup Lemora ajukan adalah 120 triliun, sedangkan Leon langsung mengatakan 200 triliun begitu muncul. Penawaran ini memang dimenangkan oleh mereka yang bisa mengajukan harga paling tinggi tanpa batasan nominal apa pun.Meskipun Grup Lemora aslinya adalah milik Keluarga Wijaya, tetap saja ada kesenjangan harta antara Grup Lemora dengan Kel

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 391

    Langkah Felicia terhenti. "Hidupku ini memang pemberian Keluarga Fedora. Kalau dulu mereka nggak kasih aku sesuap nasi, aku pasti sudah mati kelaparan di jalanan. Jadi, semua yang kulakukan sekarang adalah hal yang seharusnya.""Apa balas budi harus dibayar dengan nyawa?"Violet melangkah mendekat. "Felicia, yang kamu lakukan ini bukan buat orang lain terharu, kamu cuma hibur dirimu sendiri.""Kamu merasa Keluarga Fedora telah berjasa. Meski sudah bertahun-tahun Lukas perlakukan kamu seperti itu, kamu tetap nggak pernah tinggalkan dia. Kamu anggap dirimu sangat mulia dan pantas dapatkan pujian dari semua orang ....""Bukan begitu .... Bukan seperti yang kamu pikirkan ....""Kalau bukan, lalu kenapa kamu tetap paksakan diri bekerja untuk Keluarga Fedora, meski kamu sedang sakit?" Saat berbicara, Violet sudah sampai di sisi Felicia. "Kalau sedang sakit, seharusnya beristirahat. Kalau kamu sendiri nggak sayangi dirimu, bagaimana orang lain bisa sayangi kamu?"Mata Felicia mulai berkaca-ka

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 390

    Setelah merapikan barang-barangnya, Violet juga berencana keluar rumah.Ada beberapa jenis herbal yang harus dibeli.Tengah malam tadi, karena tidak bisa tidur, Violet bangun untuk meneliti racun di tubuh Leon.Sebenarnya, salah satu alasan kenapa sulit menghilangkan racun yang diberikan Adis adalah karena Violet sama sekali tidak tahu bahwa Adis bisa meracik racun.Jadi dia sama sekali tidak memahami kebiasaan Adis dalam menggunakan racun.Alasan Falcon tiba-tiba menghilang adalah karena Adis meminjam identitasnya dan diam-diam mengutus orang untuk membunuhnya.Adis memilih Falcon karena pria itu selalu memakai topeng dan tidak seorang pun pernah melihat wajah aslinya. Karena itu, sangat mudah menggunakan wajah Falcon yang kebetulan persis sama dengan Adis, bagian dari kebohongan yang disusun dengan cermat.Semua ini adalah hasil penyelidikan yang dilakukan Violet secara diam-diam setelah dia mengetahui wajah asli Adis.Karena takut informasi bocor, Violet tidak pernah memberitahu sia

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 389

    Baru saja Violet sampai di Vila Magnolia, telepon dari Leon langsung masuk.Mengira Leon merasa tidak enak badan, Violet langsung menjawab, "Kamu nggak enak badan?""Bukan, aku cuma mau pastikan kamu sudah sampai di rumah atau belum."Violet menarik napas dalam-dalam. "Leon, kalau bukan soal kesehatan, sebaiknya kamu nggak perlu menelepon untuk hal seperti ini."Ucapan Violet sudah cukup jelas.Sebenarnya dia tidak bermaksud terlalu dingin, tetapi hubungan antara dia dan Leon memang sudah tidak bisa kembali seperti dulu.Jadi, lebih baik sejak awal menaklukkan harapan yang tidak seharusnya ada.Namun, Leon terdengar agak kecewa, "Panggilan ini sebenarnya disuruh Nenek dan Loren."Violet terdiam sejenak.Dia lalu berkata, "Aku ada panggilan masuk, aku tutup dulu."Tanpa menunggu Leon menjawab, Violet langsung menutup telepon.Sambil menghela napas, Violet keluar dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.Dari jendela kamarnya, dia memandang ke arah kediaman Keluarga Hardi.Kenangan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 388

    Nenek belum sempat bicara, Leon sudah lebih dulu membuka mulut, "Aku antar kamu pulang!"Menerima isyarat darinya, Violet mengangguk, "Baik!"Baru saja mereka pergi, Lukas yang terkenal suka bergosip langsung mulai menyebar gosip, "Kalian lihat, 'kan? Mereka saling melempar pandang. Terutama sikap Violet pada Leon, dulu 'kan mereka selalu berdebat. Tapi sekarang, dia malah terlihat begitu lembut. Apa ini berarti hati Violet mulai hidup kembali untuk Leon?"Loren setuju dan mengangguk, "Aku juga merasa begitu. Sikap Kak Violet pada kakakku kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya.""Kalau ini terjadi dulu, kakakku bilang mau antar, jangankan setuju, mungkin dia malah akan menyindir kakakku. Tapi tadi, dia sama sekali nggak berkata apa-apa dan langsung setuju."Nenek juga merasa hal yang sama, "Memang ada yang berbeda!"Lukas makin bersemangat, "Kalau begini terus, bukan nggak mungkin kita bisa segera hadiri pernikahan mereka!"Di sepanjang jalan menuju gerbang, Violet beberapa kali bers

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 387

    Rombongan mereka kembali ke Kota Bona, dan Violet ikut kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono bersama Leon.Bagaimanapun juga, Violet harus menyerahkan Leon langsung ke neneknya.Soal racun di tubuhnya ....Saat masih di pulau, ketika Lukas pergi menjemput Leon, Violet sudah memeriksa denyut nadinya.Dari denyut nadinya, memang menunjukkan bahwa Leon diracuni, dan racunnya cukup kuat. Namun, untuk jenis racunnya, masih belum jelas.Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.Namun, satu hal yang pasti, itu jelas racun kronis, jika tidak, Leon pasti sudah mati keracunan.Ini agaknya bukan gaya Adis. Mengingat Adis sudah menyeret Leon ikut mati bersamanya, mengapa di saat-saat terakhir hidupnya, dia tidak langsung membuat mereka mati bersama?Apakah itu karena Adis hanya memiliki racun jenis ini?Karena racun ini tidak langsung mematikan, lebih baik membawa Leon pulang dulu untuk menemui neneknya. Kalau tidak, bisa-bisa neneknya menangis sampai matanya buta.Beberapa hari terakhir

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 386

    Beberapa saat yang lalu ketika di pesawat, Lukas menerima telepon dari Violet yang memintanya pulang untuk menjemput Leon. Dirinya sempat curiga kalau itu hanya mimpi karena dirinya terlalu merindukan Leon.Saat ini, walau wajah Leon terpampang di depannya, Lukas masih kurang yakin.Dengan cepat melangkah maju, Lukas mencubit lengan Leon, "Sakit nggak?"Leon mengerutkan kening, "Menurutmu?""Kalau sakit, berarti aku nggak sedang mimpi!"Sambil berbicara, Lukas tiba-tiba memeluk Leon erat-erat, "Leon, kamu kejutkan aku! Aku tahu kamu nggak mungkin mati semudah itu!"Namun, Leon yang tidak sabar dengan sentuhan itu segera menepiskan Lukas, memperlihatkan ekspresi tak senang, "Kalau mau bicara, bicara saja! Jangan pegang-pegang!""Wah wah wah, baru 'mati' beberapa hari saja, kamu sudah jadi begitu angkuh. Padahal dulu kita sering tidur di ranjang yang sama!"Makin Leon menghindar, makin Lukas sengaja mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.Wajah Leon menjadi makin serius, "Lukas, kamu suda

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 385

    Begitu menghadapi pertanyaan Violet, Leon tersenyum pahit. "Karena umurku nggak akan lama lagi, lebih baik aku biarkan kalian memperlakukanku seolah-olah aku sudah mati!""Apa maksudmu umurmu nggak akan lama lagi?"Violet menatapnya dari atas ke bawah dengan nada mengejek, "Hanya peluru yang mengenai perut saja. Sebagai pemimpin Pasukan Yeager, apa kamu akan mati hanya karena luka sekecil itu?"Leon pasti sama seperti dirinya yang menderita banyak sekali luka, baik besar maupun kecil, tapi masih hidup dan sehat.Selain itu, ada Violet. Kecuali sudah tidak bisa lagi ditolong dengan obat, Violet masih bisa menolongnya.Leon menatap Violet dengan enggan. "Adis meracuniku sebelum meninggal!""Adis sudah meninggal?""Ya!" Leon mengangguk. "Setelah menyeretku ke dalam air hari itu, mungkin sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Saat berenang ke mekanisme di kedalaman laut yang mengarah ke pulau itu, Adis sudah nggak punya banyak kekuatan yang tersisa.""Aku memanfaatkan kesempatan itu unt

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 384

    Sayangnya Sandy sudah meninggal dan dibunuh oleh Adis sendiri.Saat Violet menemukannya, Sandy sudah meninggal.Hanya mata yang tidak terpejam yang dipenuhi rasa bersalah serta penyesalan.Bagaimanapun Sandy sudah lama bersamanya, jadi Violet tidak menyimpan dendam dan menyuruh Sheva serta Bertha menguburkan Sandy.Violet tetap di pulau itu.Pasti ada sebuah mekanisme di sini, tapi belum ditemukan saja. Mungkin mereka berdua belum mati.Jadi Violet tidak berencana meninggalkan pulau itu sampai menemukan mereka berdua.Setelah berkeliling pulau, Violet menemukan bahwa pulau ini dibangun oleh Adis sesuai dengan kesukaannya.Saat masih sangat muda, Violet pernah bilang bahwa dirinya mempunyai mimpi, yaitu membeli pulau sendiri dan menanam banyak bunga di pulau itu.Lalu peliharalah beberapa hewan kecil yang lucu, seperti burung, anjing, kucing dan yang lainnya.Pulau ini ada semua yang dikatakannya.Violet secara alami dapat merasakan cinta Adis padanya.Namun, Violet benar-benar tidak me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 383

    Violet tidak pernah menyangka Adis bisa begitu gila hingga memilih mati bersama Leon.Aliran airnya sangat deras, dalam sekejap keduanya tersapu jauh.Violet melihat Leon meronta, Adis menggunakan tangan dan kakinya untuk memegangnya erat-erat guna mencegahnya melarikan diri.Leon sudah terluka, energinya juga sudah terbuang banyak, jadi perlawanannya tidak berguna bagi Adis lagi ....Violet menundukkan kepalanya dan bersiap untuk melompat turun ...."Violet, kalau kamu berani melompat turun, aku akan membunuh Leon sekarang juga!" Adis mengarahkan pistolnya ke dahi Leon untuk mengancam Violet.Begitu melihat Violet benar-benar berhenti, Adis merasa semakin kesal. "Sampai saat ini orang yang kamu sayang masih Leon!"Dari awal hingga akhir, matanya terpaku pada Leon, matanya penuh kekhawatiran terhadap Leon.Perbedaan sikap Violet ini membuat Adis semakin sakit hati. Pada saat ini, Adis akhirnya memahami kesenjangan antara dirinya dan Leon.Meskipun Violet mengaku bahwa dirinya tidak lag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status