Tubuh Camelia bergetar mendengar ancaman Dominic. Air mata Camelia tak henti berlinang deras. Mata gadis itu sudah sembab memerah, akibat tangis yang tak kunjung berhenti. Perkataan Dominic menggetarkan hati Camelia, tapi semuanya seakan terpenjara. Rasa takut dalam diri Camelia menyelimuti gadis itu. “Kenapa, Dominic? Kenapa kau begitu menahanku? Harusnya kau membenciku, Dominic. Aku adalah anak dari pembunuh bayaran, yang hampir merenggut nyawa kakakmu.” Camelia berkata begitu lirih, menahan pilu dan sesak di hati. “Jadi ini yang menjadi alasan utama, kau memilih pergi dariku, Camelia?” Dominic menurunkan nada suaranya, menahan geraman. Sorot mata Dominic, memancarkan jelas betapa pria itu kecewa pada Camelia. Camelia mengangguk. “Iya, aku memilih pergi karena aku selalu merasa aku memiliki kesalahan besar padamu dan keluargamu, Dominic.” “Apa aku dan keluargaku menyudutkanmu, sampai kau merasa melakukan kesalahan besar?” Dominic membalikan ucapan Camelia. Camelia menggelengka
Terakhir Diperbarui : 2025-01-03 Baca selengkapnya