Beranda / Romansa / Godaan Hasrat Pria Misterius / Bab 133 – Painful Reality

Share

Bab 133 – Painful Reality

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 12:58:11

Camelia memainkan kukunya secara pelan kala William telah pergi bersama dengan ayahnya. Raut wajah gadis itu menunjukan jelas sedikit kecemasan dan tersirat penuh khawatir. Akan tetapi, Camelia tetap berusaha untuk tenang. Memang, ada rasa takut dalam diri Camelia, namun Dominic segera menyentuh tangannya. Dominic seakan menyalurkan aura positive pada Camelia.

Dominic memberikan tatapan hangat, dan senyuman pada Camelia. Ya, tindakan Dominic memang berhasil membuat Camelia jauh lebih baik. Detik di mana Dominic memberikan senyuman, Camelia langsung menyambut senyuman Dominic. Camelia beruntung, karena memiliki Dominic di sisinya.

“Camelia, biarkan Daddy-mu bicara dengan Daddy William. Mereka antar laki-laki pasti memiliki pembahasan yang sangat penting, demi menyangkut kebaikanmu dan Dominic di masa depan nanti.” Marsha berucap dengan nada lembut, dan tatapan kasih sayang seorang ibu pada Camelia. Marsha ingin sekali ikut berbicara dengan Martin, tapi Marsha mengurungkan niatnya. M
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 134 – Painful Reality II 

    “Camelia tunggu.” Martin berhasil menahan lengan Camelia. Pria paruh baya itu kini berdiri di depan Camelia, menatap mata Camelia yang memerah akibat tangisnya. Sungguh, hati Martin sesak melihat Camelia menangis. Camelia terisak, menatap Martin dengan tatapan pilu. “A-apa benar yang aku dengar, Dad? A-apa benar kau pernah hampir membunuh anak perempuan Daddy William?” tanyanya lirih. Ya, semua percakapan Martin dan William telah Camelia dengar. Camelia tak pernah mengira mendengar percakapan itu. Hati Camelia tercabik. Semua percakapan antara ayahnya dan calon ayah mertuanya sangatlah jelas. Martin terdiam dengan wajah muram, dan pancaran mata penuh rasa bersalah. Martin menyadari bahwa dirinya harus segera memberitahu Camelia segalanya. Termasuk tentang masa lalunya. “Aku akan bercerita padamu, tapi aku mohon kau dengarkan penjelasanku dulu, Camelia,” ujar Martin seraya menatap dalam mata Camelia. Tatapan yang tersirat penuh permohonan pada putrinya itu. Camelia terisak pelan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 135 – Choose to Leave 

    Sejak kejadian tadi pagi, Camelia lebih banyak diam, tak mengatakan sepatah kata pun. Bahkan di kala keluarga Dominic dan keluarganya sudah berpamitan pulang, tetap saja Camelia diam. Kecerian di wajah Camelia telah sirna tergantikan dengan kemuraman. Sempat banyak yang bertanya akan perubahan di raut wajah Camelia, namun Camelia hanya beralasan kurang enak badan. Tentu banyak yang memercayai Camelia, karena gadis itu baru saja tiba di New York. Waktu menunjukan pukul sepuluh malam. Camelia masih duduk di ranjang, dan belum sama sekali menutup mata. Nampaknya gadis itu sama sekali tak bisa tidur. Padahal sekitar tiga puluh menit lalu, di kala Dominic berpamitan ingin ke ruang kerjanya, Dominic berpesan pada Camelia untuk tidur lebih dulu. Tatapan Camelia menatap lurus ke depan, dengan raut wajah yang membendung kemuraman. Benak gadis itu memikirkan tentang semua perkataan ayahnya. Kenyataan pilu yang harus Camelia terima dalam hidupnya sangatlah menyesakan. Sungguh, Camelia tak pern

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 136 – Choose to Leave II 

    Pelupuk mata Dominic bergerak-gerak di kala pria itu hendak membuka mata. Perlahan Dominic menyeka matanya menggunakan punggung tangannya. Dan saat mata Dominic sudah terbuka, tatapan pria itu langsung menoleh ke samping, ke tempat Camelia. Namun seketika kening Dominic mengerut kala melihat di sampingnya kosong. Dominic segera melihat ke jam dinding—waktu menunjukan pukul enam pagi. Biasanya di jam seperti ini, Camelia masih tertidur pulas. Tapi kenapa malah gadis itu sudah tidak ada di pelukannya? Detik itu juga, Dominic menyibak selimut dan turun dari ranjang—melangkah menuju kamar mandi. “Camelia? Camelia?” panggil Dominic seraya menggedor pintu kamar mandi. Namun, sayangnya tak ada respon dari dalam kamar mandi. Pun Dominic tak mendengar suara gemericik air. Raut wajah Dominic berubah, menunjukan mencurigai sesuatu. Buru-buru, Dominic masuk ke dalam kamar mandi. Tiba-tiba, kilat mata Dominic memancarkan kepanikan melihat kamar mandi kosong. Dominic mengendarkan pandangannya, m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 137 – Never Let You Go 

    Camelia duduk di lantai dengan derai air mata yang terus berlinang. Camelia memeluk lututnya sendiri. Bahunya bergetar, akibat tangis sesegukan. Camelia tahu, apa yang dilakukannya pasti akan membuat Dominic murka, tapi bagi Camelia ini adalah yang paling terbaik. Camelia tidak mau sampai Dominic menyesal di kemudian hari. Segalanya bisa berubah. Itu yang ada di dalam pikiran Camelia. Kelak Dominic pasti akan menyesal. Bagaimanapun, statusnya dengan Dominic bagaikan langit dan bumi. Lepas dari status sosialnya, kesalahan di masa lalu sang ayah, membuat Camelia tak sanggup berhadapan dengan keluarga Dominic. Memang, Camelia tahu bahwa keluarga Dominic menerimanya. Apa pun status sosialnya. Tetapi, gadis itu selalu merasa berdosa setiap kali melihat Dominic dan keluarga Dominic. Hal itu yang membuat Camelia pada akhirnya memilih untuk menyerah. Andai saja target ayahnya, bukan kakak kandung Dominic, maka Camelia tidak akan sampai memilih untuk menyerah. Perlahan, Camelia menyeka air

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 138 – Never Let You Go II 

    Tubuh Camelia bergetar mendengar ancaman Dominic. Air mata Camelia tak henti berlinang deras. Mata gadis itu sudah sembab memerah, akibat tangis yang tak kunjung berhenti. Perkataan Dominic menggetarkan hati Camelia, tapi semuanya seakan terpenjara. Rasa takut dalam diri Camelia menyelimuti gadis itu. “Kenapa, Dominic? Kenapa kau begitu menahanku? Harusnya kau membenciku, Dominic. Aku adalah anak dari pembunuh bayaran, yang hampir merenggut nyawa kakakmu.” Camelia berkata begitu lirih, menahan pilu dan sesak di hati. “Jadi ini yang menjadi alasan utama, kau memilih pergi dariku, Camelia?” Dominic menurunkan nada suaranya, menahan geraman. Sorot mata Dominic, memancarkan jelas betapa pria itu kecewa pada Camelia. Camelia mengangguk. “Iya, aku memilih pergi karena aku selalu merasa aku memiliki kesalahan besar padamu dan keluargamu, Dominic.” “Apa aku dan keluargaku menyudutkanmu, sampai kau merasa melakukan kesalahan besar?” Dominic membalikan ucapan Camelia. Camelia menggelengka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 139 – I Love You!

    “Morning.” Camelia tersenyum melihat Dominic tengah memeluknya erat. Tubuh gadis itu sangat lelah, tapi merasakan pelukan hangat Dominic, membuat rasa lelah dalam diri Camelia, seakan sirna tak lagi ada. “Morning.” Dominic mencium bibir Camelia. “Bagaimana tidurmu semalam?” bisiknya. “Sangat nyenyak. Aku selalu nyaman tidur dalam pelukanmu, Dominic,” jawab Camelia seraya membenamkan wajahnya, di dada bidang Dominic. Dominic menyentil kening Camelia. “Kau selalu nyaman tidur dalam pelukanku, tapi kenapa kau malah melarikan diri?” Bibir Camelia tertekuk saat Dominic mengungkit-ungkit kesalahannya. “Dominic, aku sudah minta maaf. Kemarin juga aku sudah mendapatkan hukuman. Kenapa kau masih saja mengungkit-ungkit kesalahanku?” Camelia menjadi kesal, karena Dominic malah mengungkit-ungkit kesalahannya. Padahal kemarin dirinya sudah meminta maaf, dan juga sudah mendapatkan hukuman. Sungguh, menyebalkan! Dominic melumat bibir Camelia yang tertekuk itu. “Aku belum puas dengan hukuman ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 140 – Monkey Mask?

    William menyesap teh hangat yang baru saja diantar oleh pelayan. Tatapan pria itu tak lepas menatap Martin yang duduk di hadapannya. Raut wajah William dingin, namun tetaplah hangat. Ya, William sengaja mengundang Martin, karena ingin melanjutkan percakapan yang tertunda. Sebelumnya, William menunda percakapannya dengan Martin, karena Camelia telah mendengar percakapan antara dirinya dan Martin. “Bagaimana kabar Camelia?” William menanyakan kabar Camelia pada Martin. Pria paruh baya itu sangat yakin, bahwa pasti Camelia terpukul mendengar kenyataan yang ada. Di sini, William sama sekali membenci Camelia. Yang bersalah di masa lalu adalah Martin, bukanlah Camelia. “Kabar Camelia baik, tapi kemarin Camelia sempat melarikan diri,” jawab Martin yang sontak membuat William terkejut. “Apa? Melarikan diri?” Mata William, menatap Martin dengan tatapan serius. Tatapan yang memiliki makna menuntut penjelasan. Martin mengembuskan napas panjang. “Camelia melarikan diri, karena merasa tidak pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 141 – Live Only Once

    Jantung Camelia berpacu lebih kencang dari biasanya. Rasa gugup, cemas, dan takut adalah hal yang melingkupi diri Camelia. Ya, hari ini adalah hari di mana Camelia melakukan test masuk kuliah. Test akan dilakukan secara online. Hanya saja, gadis itu sedari tadi mondar mandi tak jelas di dalam kamar akibat rasa gugup yang melandanya. Camelia memang takut kalau sampai tidak lolos ke perguruan tinggi yang Dominic pilihkan untuknya. Kemarin, Camelia melihat dari situs internet bahwa perguruan tinggi yang dipilih Dominic merupakan perguruan tinggi ternama di dunia. Banyak penyanyi atau artis ternama yang berasal dari lulusan perguruan tinggu itu. Tentu seleksi masuk ke perguruan tinggi tersebut sangatlah selektif. “Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?” Camelia menyentuh dadanya, merasakan debar jantunya tak henti berpacu lebih kencang. “Kalau aku sampai tidak lolos, aku harus bagaimana? Semua orang pasti kecewa padaku.” Camelia meremas rambutnya. Padahal sebelumnya, Camelia sudah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04

Bab terbaru

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 206 – Ending Scene (TAMAT) 

    Beberapa bulan berlalu … Praha, Republik Ceko. Bangunan kastil kuno di Praha diselimuti oleh salju. Musim dingin di Praha tak mengurangi keindahan bangunan kuno kastil yang terkenal di Praha. Praha adalah ibu kota Republik Ceko yang terkenal memiliki bangunan kastil kuno yang memukau. Tak heran jika banyak pengunjung yang berdatangan ke kota yang indah itu. “Dionte, Dominus. Jangan jauh-jauh mainnya. Nanti kalian hilang.” Camelia berseru mengingatkan kedua anak laki-laki kembarnya. Raut wajah Camelia sedikit kesal karena Dionte dan Dominus begitu asik bermain salju. Padahal Camelia sangatlah cemas takut terjadi hal buruk pada kedua anak laki-lakinya itu. “Mereka akan baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir.” Dominic membelai pipi Camelia menenangkan sang istri. Ya, kini Dominic tengah mengajak istri dan anak-anaknya berlibur di Republik Ceko. Camelia menghela napas dalam. “Aku hanya takut kalau anak-anak kita hilang, Dominic. Mereka bayi beruang kesayanganku.” Dominic tersenyum

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 205 – Extra Part IX

    Bayi mungil cantik begitu tenang berada di dalam pelukan Camelia. Air mata haru bahagianya pun terjatuh. Pipi bulat merah persis seperti tomat. Rambut tebal. Bayi perempuan Camelia dan Dominic itu lahir dengan sempurna dan sangat cantik. Selama proses melahirkan, Camelia benar-benar tak mendapatkan kesulitan. Dominic begitu siaga berada di sisi Camelia. Tak bisa diungkapkan oleh kata, betapa bahagianya Camelia dan Dominic atas kelahiran anak perempuan mereka. Saat ini di ruang rawat VVIP, telah dihadiri oleh keluarga besar Camelia dan keluarga besar Dominic. Tentu Dionte dan Dominus pun sudah datang menyambut adik mereka. Sejak tadi bahkan Dionte dan Dominus nampak sangat girang melihat adik mereka telah lahir. “Dominus adikku cantik sekali seperti boneka.” Dionte bertepuk tangan riang. “Dia adikku juga, Kak.” Dominus melipat tangan di depan dada, menatap jengkel Dionte. Dominic tersenyum sambil mengusap-usap puncak kepala kedua putranya. “Dia adik kalian. Ingat, kalian harus me

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 204 – Extra Part VIII

    Beberapa bulan berlalu … Camelia memakan ice cream, dengan posisi cup besar ice cream berada di atas perut buncitnya. Tampak Camelia begitu lahap memakan ice cream yang baru saja diantar oleh pelayan. Keuntungan hamil adalah Camelia bisa makan sepuasnya, tanpa peduli timbangan akan geser ke kanan. Ditambah, Dominic tak perlah mempermasalahkan bentuk tubuh Camelia. Itu kenapa membuat Camelia semakin suka makan. Usia kandungan Camelia saat ini memasuki minggu ke tiga puluh tujuh. Dokter mengatakan hanya tinggal menunggu hari, anak yang ada di kandungan Camelia akan segera lahir. Dan hal itu yang membuat Dominic tak sama sekali ke kantor. Dominic meminta asistennya yang mengurus pekerjaannya selama tak bisa datang ke kantor. Ngomong-ngomong, Camelia kini mengandung anak perempuan. Untuk kali ini Camelia tidak mengandung anak kembar. Akan tetapi, meski Camelia tak mengandung bayi kembar tetap saja berat badan Camelia naik drastis. Bagaimana tidak? Camelia memiliki hobby makan. Jadi waj

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 203 – Extra Part VII

    Sebuah restoran di New York dengan bangunan tiga lantai megah, sangat ramai didatangi oleh pengunjung. Para pelayan sejak tadi mondar-mandir sibuk karena harus mengantarkan makanan pesanan para pelanggan. Ya, Camelia ditemani oleh Dominic berada di restoran milik ayahnya. Tentu, restoran Martin Luciano bisa sebesar dan semegah sekarang, karena Dominic banyak membantu. Meskipun, Martin kerap menolak bantuan Dominic, namun Dominic memaksa Martin untuk menerima. Dominic selalu mengatakan bahwa apa yang dilakukannya demi Camelia. Bertahun-tahun Martin hidup di dalam penjara. Dominic tak ingin keluarga sang istri, harus hidup menderita lagi. Dan apa yang telah dilakukan Dominic berhasil. Martin mampu mengembangkan restorannya. Bahkan kini Martin memiliki empat restoran yaitu di New York, Las Vegas, Chicago, dan Los Angeles. “Sayang, aku tidak menyangka restoran Daddy akan seramai ini. Daddy benar-benar pintar mengolah restoran sampai berkembang pesat,” ujar Camelia seraya menyandarkan k

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 202 – Extra Part VI

    “Camelia, makanlah perlahan. Jangan terburu-buru seperti itu. Kau bisa tersedak kalau kau makan tidak pelan-pelan.” Dominic mengingatkan sang istri untuk makan perlahan. Ya, kini Dominic tengah membawa Camelia ke salah satu restoran Spanyol yang ada di Brooklyn. Setelah menemani Camelia bekerja; Dominic mengajak sang istri untuk makan bersama. “Iya, Sayang. Makanan ini enak sekali. Jadi aku terlalu lahap,” kata Camelia dengan riang, seraya menyantap makanan yang terhidang. Setelah bekerja, sepertinya membuat nafsu makan Camelia meningkat tajam. Lihat saja begitu banyak makanan yang telah dihabiskan olehnya. Dominic membelai pipi Camelia lembut. “Kalau kurang, kau bisa memesan apa pun yang kau inginkan. Aku senang melihatmu banyak makan.” Camelia tersenyum. “Ini sudah cukup. Oh, ya, Sayang. Tadi kau tidak marah pada Conan, ‘kan?”Dominic mengambil vodka yang ada di atas meja, dan meminum perlahan. “Tidak, aku tidak marah dengannya, tapi aku kurang menyukai kau bernyanyi dengan penya

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 201 – Extra Part V

    “Sayang, kalian jangan nakal. Kalian harus patuh pada Grandpa dan Grandma, oke?” “Siap, Mommy! Aku tidak nakal, tapi tadi Dominus makan banyak sekali cokelat sampai bajunya kotor, Mommy.” “Hey, Kak! Kau ini kenapa mengadukan pada Mommy!” Dominus tak terima. “Biar saja, kau tidak mau patuh pada Grandma. Padahal kan apa yang dikatakan Grandma benar. Kalau kau terlalu banyak makan cokelat nanti gigimu bolong, Dominus!” Dionte berseru memarahi suadara kembarnya yang kerap bersikap keras kepala. Dominus memang pencinta cokelat, setiap dilarang maka bocah laki-laki itu malah tak patuh. Hanya tertentu saja Dominus bisa patuh.“Ck! Kau menyebalkan sekali, Kak!” jawab Dominus jengkel sambil melipat tangan di depan dada. Bibir Dominus manyun ke depan, nampak begitu sangat menggemaskan.Camelia menghela napas dalam melihat dari layar ponsel; dua putra kembarnya malah bertengkar. Ya, di kala pagi menyapa hal yang dilakukan Camelia adalah melaukan panggilan video pada kedua putra kembarnya. Ten

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 200 – Extra Part IV

    Camelia berlari dengan air mata yang berlinang deras membasahi pipinya. Hati Camelia teramat sakit di kala Dominic membentaknya. Camelia memilih untuk pergi dari rumah, karena merasa sang suami tak lagi mencintainya. Namun, di kala Camelia hendak masuk ke dalam mobil; gerak Camelia terhenti saat Dominic langsung menarik kasar tangan Camelia. Camelia sempat berontak, tapi berujung sia-sia. Tenaga Camelia tidak mampu menyaingi Dominic. “Dominic lepaskan aku! Aku mau pergi saja! Kau sudah tidak mencintaiku lagi,” isak Camelia sesegukan. Dominic menatap tajam Camelia. “Kau mau pergi ke mana, Camelia! Ini sudah malam! Berhenti berbicara konyol!” “Aku mau pergi ke tempat yang membuatku tenang. Kau sudah tidak mencintaiku lagi,” isak Camelia berusaha melepaskan cengkraman tangan Dominic. Tapi, alih-alih terlepas malah Dominic kian mencengkram kuat pergelangan tangan Camelia, hingga membuat Camelia merintih kesakitan. “Berani sekali kau pergi tanpa izin dariku, Camelia!” geram Dominic m

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 199 – Extra Part III

    “Dominic, pemuda tadi lucu sekali. Dia mengkoleksi banyak fotoku, Dominic. Bahkan dia memiliki semua albumku. Aku senang sekali kalau ada yang menyukai karyaku.” Camelia berceloteh seraya menatap Dominic yang tengah melajukan mobilnya. Tampak Dominic hanya diam dan menatap lurus ke depan. Sorot mata Dominic tajam, menunjukan amarah tertahan. Camelia sama sekali tidak menyadari kalau Dominic marah. Dia malah memilih menyandarkan kepalanya di lengan kekar sang suami, di kala sudah selesai bercerita. Sejak dulu memang Camelia sangat bahagia setiap kali ada orang yang begitu mengagumi karyanya. Dalam dunia entertainment, memang pasti akan lovers dan haters, namun Camelia tak terlalu memedulikan jika ada yang membenci dirinya. Bisa dikatakan, jumlah haters yang dimiliki Camelia tak terlalu banyak. Orang jauh lebih mengagumi Camelia, karena sifat Camelia yang hangat dan ramah. Tak pernah sedikit pun, Camelia menolak ketika penggemar mengajak Camelia secara langsung untuk berfoto. Sifat

  • Godaan Hasrat Pria Misterius   Bab 198 – Extra Part II

    “Bye, Daddy, Bye, Mommy.” Dionte dan Dominus melambaikan tangan mereka pada Dominic dan Camelia. Raut wajah Dionte dan Dominus sumiringah bahagia. Dua bocah laki-laki itu dijemput oleh sopir dari William. William dan Marsha begitu merindukan Dionte dan Dominus. Itu kenapa menjemput dua anak laki-laki kembar Dominic dan Camelia. “Bye, Sayang. Jangan menyusahkan Grandpa dan Grandma kalian. Jangan nakal, Oke?” seru Camelia sambil melambaikan tangannya pada kedua putranya. “Oke, Mommy. Kami tidak akan nakal,” jawab Dionte dan Dominus serempak. “Patuhlah pada Grandpa dan Grandma kalian,” seru Dominic mengingatkan dua putra kembarnya, agar patuh. Dionte dan Dominus mengangguk patuh. “Siap, Daddy!” Kemudian, mobil yang membawa mereka mulai melaju meninggalkan halaman parkir mansion. Tampak Camelia terus melukiskan senyumannya. Memang, jika William dan Marsha berada di New York, pasti William dan Marsha akan menjemput Dionte dan Dominus.“Sayang, hari ini kau tidak bekerja?” tanya Cameli

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status