Home / Romansa / Godaan Hasrat Pria Misterius / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Godaan Hasrat Pria Misterius: Chapter 111 - Chapter 120

190 Chapters

Bab 111 – About Alice Scott

Mata Camelia melebar mendengar apa yang dikatakan oleh Dominic. Raut wajah gadis itu menunjukan jelas keterkejutannya. Pindah ke New York, lalu menikah? Benak Camelia penuh dengan jutaan pertanyaan. Camelia tak pernah tahu apa pun tentang rencana Dominic. Debaran jantung Camelia berpacu lebih cepat. Camelia gugup luar biasa. Bukan tak bahagia, tentu saja Camelia sangat bahagia. Hanya saja, perasaan Camelia begitu campur aduk. Takut, bingung, resah, dan bahagia semua melebur menjadi satu. Tiba-tiba di kala perasaan Camelia campur aduk, ingatan Camelia teringat akan perkataan Dominic yang bilang padanya ingin mengatakan sesuatu. Mungkinkah ini yang dimaksud oleh pria itu? Jika, iya, kenapa Dominic tak bilang dari awal saja? Camelia ingin sekali berucap menanyakan semua yang ada di pikirannya, tapi Camelia tak berani berucap di sini. Terlebih ada ayahnya. Lebih baik, Camelia diam, dan menanyakan nanti di kala dirinya dan Dominic, sudah berada di kamar. “Kau ingin menikah dengan Camel
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 112 – About Alice Scott II 

William bungkam seribu bahasa mendengar Alice Scott sudah meninggal satu tahun lalu. Pria paruh baya itu mengebuskan napas berat, belum ada kata yang mampu William ucapkan. Sungguh, William tak pernah mengira kalau Alice Scott akan meninggal secepat ini.William memejamkan mata singkat. Selama ini, William memang sudah lama sekali tak mendengar kabar tentang Alice Scott. Sekarang, semua menjadi rumit karena Alice Scott sudah tidak ada. “Informasi apa yang kau dapatkan tentang Alice?” William menurunkan gelas sloki di tangannya, tatapan pria paruh baya itu kali ini menatap Albert penuh tuntutan, layaknya tak bisa untuk ditunda-tunda. Albert terdiam sebentar. “Tuan, informasi yang saya dapatkan adalah benar Nyonya Alice Scott yang menyuruh Martin Luciano dan D’Angelo Vodo untuk membunuh putri Anda. Tadi, saya baru saja mendatangi apartemen Nyonya Alice, di sana masih banyak foto Anda dan foto Nyonya Alice, saat kalian masih menjalin hubungan. Sepertinya sampai dinapas terakhirnya, di
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 113 – Dad Will Always Love You 

Sebuah pusara makam yang tertera nama ‘Alice Scott’, menjadi pusat perhatian Dominic, dan William. Raut wajah dingin, tegas, serta penuh wibawa terselimuti di wajah ayah dan anak itu. Mereka sama-sama masih diam membisu, terpaku akan pusara makam yang ada di hadapan mereka. Hening. Suasana makam begitu hening. Tak ada satu pun orang di sana. “Siapa Alice Scott?” Dominic mulai mengeluarkan suara. Dominic tahu, ada sesuatu hubungan di antara Alice Scott dengan ayahnya. “Kau tidak ingat nama itu?” William membalikan ucapannya. “Bukankah dulu, saat usiamu masih 10 tahu, kau pernah menabrak seorang wanita yang merupakan teman dari Alice?” Willim melanjutkan ucapannya. Nadanya penuh ketegasan dan penekanan.Dominic terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh William. Detik di mana ayahnya berkata, ingatan Dominic tergali akan kejadian di kala usianya masih 10 tahun. Waktu itu Dominic nekat menyetir mobil, dan menabrak seorang wanita yang bernama Della Taya. Ya, sekarang Dominic ingat semuan
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 114 – Dominic’s Final Decision

Dominic duduk di kursi kebesarannya seraya menatap lurus ke depan, dengan pikiran yang menerawang jauh. Pria itu kini ada di ruang kerjanya yang ada di mansion pribadinya. Benak Dominic saat ini, tengah terisi semua perkataan ayahnya. Seakan semua perkataan ayahnya itu terngiang dalam pikirannya, melekat tak bisa hilang. Dominic sangat menyadari bahwa pekerjaannya, memang sangat bahaya. Sejak dulu, Dominic enggan menjalin sebuah hubungan, karena dirinya tahu siapa pun yang akan menjalin hubungan dengannya, maka akan selalu berada dalam bahaya.Dominic mengingat kala Selena dalam bahaya. Bagaimanapun, yang terjadi pada Selena adalah akibat ulahnya. Musuhnya tahu tentang keluarganya, dan mengakibatkan kakak perempuannya menjadi korban. Sekalipun, Dominic tahu pasti keluarga besarnya akan cepat melakukan pertolongan, jika anggota keluarga lain dalam bahaya, tetap saja Dominic tak mau ada anggota keluarganya yang terkena bahaya akibat dirinya. Camelia … Nama itu yang sekarang muncul da
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 115 – Camellia’s Dream

Dua hari setelah Dominic mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya, pria itu memutuskan untuk mengambil cuti di pekerjaannya. Dominic meminta Eldon untuk mengurus perusahaan keluarganya selama dirinya cuti. Dominic sengaja cuti, karena membutuhkan waktu sejenak untuk menenangkan diri. Ngomong-ngomong, masalah tentang Camelia tidak ada yang benar-benar tahu selain ayah dan kakak sulungnya. Baik William dan Sean belum memberitahu pada anggota keluarga. Tentu alasannya, karena William dan Sean tidak mau sampai Marsha, Selena, dan Miracle panik mendengar Dominic terlibat dalam pasar gelap. Marsha, Selena, Miracle, Samuel, serta Mateo hanya tahu Camelia diculik. Namun, mereka semua tahu, bahwa Camelia sudah selamat. Pun belum banyak yang tahu tentang Martin Luciano. Yang mengetahui Martin Luciano hanya William dan Sean, karena kala itu Dominic yang bercerita. Hingga detik ini, belum ada yang membuka suara tentang Martin Luciano. William dan Sean masih bungkam. Sedangkan Dominic?
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 116 – Grass Ring

“Sayang, kenapa kau melamun? Apa yang sedang kau pikirkan?” Marsha melangkah menghampiri William yang tengah berdiri, menatap ke luar jendela. Tatapan Marsha menatap hangat dan penuh cinta sang suami. William mengalihkan pandangannya, kala pria paruh baya itu mendengar suara sang istri. “Tidak, aku tidak memikirkan apa pun,” jawabnya seraya membelai pipi Marsha. “Kalau kau tidak memikirkan apa pun, kenapa kau melamun, hm?” Marsha memberikan cangkir yang berisikan teh pada William. Sebelum menghampiri sang suami, Marsha membuatkan teh hangat untuk suaminya itu. William mengambil cangkir teh yang diberikan oleh Marsha. “Aku hanya memikirkan pekerjaan saja. Tahun ini banyak project yang harus aku selesaikan.” Lalu, William menyesap teh hangat pemberian sang istri. William memutuskan untuk tidak memberitahu Marsha, apa yang telah dirinya pikirkan. Pasalnya, William tak mau sampai membuat Marsha cemas. Pria paruh baya itu sangat mengenal dengan baik sifat sang istri tercinta. Marsha
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 117 – A Stranger

“Dad, kau akan pulang sekarang?” Camelia menatap hangat Martin. Ada rasa sesak dalam diri Camelia untuk merelakan ayahnya pulang. Tak mudah, karena Camelia ingin selalu ada di sisi sang ayah. Terlebih dirinya pun baru saja bertemu dengan ayahnya. Akan tetapi, Camelia tak mau bersikap egois. Camelia tahu ayahnya telah memiliki istri dan anak. “Iya, Camelia. Aku harus kembali sekarang. Kau dan Dominic juga akan segera pindah ke New York, kan? Kita pasti akan sering bertemu,” ujar Martin seraya membelai pipi Camelia. Pun Martin tak rela berpisah dengan putrinya, namun pria paruh baya itu harus segera kembali ke Chicago, demi mengurus perpindahan ke New York. Jika menunda kepulangan, maka semua rencana yang telah disusun akan berantakan. Lagi pula, Camelia dan Dominic pun akan segera pindah ke New York. “Iya, Dad,” jawab Camelia pelan, dengan raut wajah yang mulai muram. Camelia berusaha tersenyum, tapi tetap saja tidaklah mudah. “Apa yang dikatakan ayahmu benar, Camelia. Sebentar lag
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 118 – A Stranger II 

Sepasang iris mata cokelat gelap Dominic, menatap tajam pada sosok pria yang mengarahkan pistol ke arahnya. Sorot mata Dominic, menunjukan tatapan penuh peringatan. Pria asing di hadapan Dominic, sama sekali tak dikenalinya. Tubuh pria itu tinggi besar dan wajah yang tersirat putus asa. Ya, Dominic bisa melihat raut wajah frustrasi dari pria di hadapannya itu. “Aku tidak memiliki waktu untuk melandenimu, siapa kau?!” seru Dominic dengan nada tinggi. Aura wajah dingin dan bengis begitu terlihat jelas. Pria itu menyalang menatap tajam Dominic. “Kau terlalu banyak bicara!” Pria itu emosi. Dia langsung menarik pelatuk, dan menembak ke arah Dominic. Namun, dengan sigap Dominic menundukan tubuhnya dan Camelia. Detik itu juga, Dominic menyembunyikan Camelia di belakang sofa. Tubuh Camelia bergetar ketakutan. Wajah gadis itu pucat pasi. Tetapi, mata hangat Dominic seakan memberikan ketenangan pada Camelia. Dominic meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. “Shit!” Pria itu emosi kala Domi
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 119 – Multitalented

“Daddy …” Seorang gadis kecil cantik berlari ke arah Aric. Refleks, Aric menggendong gadis kecil cantik itu, dan memeluk gadis kecil itu dengan pelukan erat. Tampak senyuman di wajah Dominic dan Camelia terlukis melihat Aric kembali bertemu dengan putrinya. Ya, butuh waktu kurang lebih empat jam untuk Eldon membebaskan putri Aric. Semua berjalan dengan cukup mudah, karena Dominic merelakan uangnya untuk membebaskan anak-anak yang diperjual belikan di pelelangan anak. “Little girl.” Aric menciumi pipi putri kecilnya, dan memeluk penuh kehangatan. Pun gadis kecil itu juga memeluk Aric begitu erat, seakan tak mau melepaskan. “Daddy, aku takut,” ucap gadis kecil bernama Meri, pada Aric. “Tidak usah takut lagi, Daddy di sini.” Aric mengusap punggung Meri. “Sekarang kau harus berterima kasih pada Paman dan Bibi di depanmu. Mereka yang membantu Daddy untuk membebaskanmu dari para orang jahat.” Meri mengurai pelukannya, menatap Dominic dan Camelia dengan tatapan lembut dan polos. “Paman,
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 120 – Always be an Innocent Girl

Kening Camelia mengerut, melihat banyak sekali perhiasan di hadapannya. Tampak jelas raut wajah gadis itu menunjukan kebingungan. Ya, baru saja satu jam lalu seorang designer perhiasan ternama asal Prancis memberikan koleksi perhiasan berlian terbaiknya pada Camelia. Mulai dari kalung berlian, gelang berlian, cincin, dan anting. Semua sangat lengkap. Bahkan tidak hanya satu set saja. Di hadapan Camelia ini sudah terpajang banyak sekali perhiasan persis seperti ingin membuka toko perhiasan. Sungguh, Camelia bingung bagaimana cara memakai perhiasan sebanyak ini. “Apa Dominic benar-benar membelikanku perhiasan sebanyak ini?” gumam Camelia pelan. Tadi, di kala sang designer perhiasan datang, Dominic tidak ada di rumah. Pria itu tengah di kantor, karena memiliki pekerjaan. Hanya Camelia yang menerima perhiasan tersebut. “Astaga, Dominic membuatku sakit kepala. Untuk apa perhiasan sebanyak ini? Bagaimana caraku memakai perhiasan ini?” Camelia memijat pelipisnya. Gadis itu tak mengerti, de
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status