Semua Bab Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku: Bab 21 - Bab 30

45 Bab

21. Pemimpin pengganti

Berjalan di depan Martin yang kursi rodanya didorong Galih keluar dari ruang meeting, aura Dyra tampak sangat luar biasa kuat. Ia juga terlihat percaya diri saat kembali berjalan mengenakan high heels yang sudah lebih satu tahun tersimpan rapi di dalam lemari. Dyra mampu membungkam mulut nyinyir sebagian besar karyawan yang tidak menyukai dirinya dengan cara yang elegan. Tidak sulit bagi Dyra untuk menyakinkan para petinggi dan pemegang saham G2 Group, mengingat mereka juga sudah paham bagaimana loyalitas dan integritas Dyra saat bekerja. Sehingga ketika Martin selaku pendiri G2 Group menjelaskan akan menjadikan Dyra pemimpin sementara menggantikan putranya yang belum ditemukan, mendapat sambutan baik dari semua yang hadir di ruang meeting. “Aku akan mengantar Paman pulang, Mbak bisa langsung ke ruangan Mas Ghavin sekarang.” Galih menjelaskan ketika mereka sudah keluar lift. “Sekali lagi terima kasih, kau sudah banyak membantuku, Galih.” Selain dukungan Ghavin dan juga Martin, Gali
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

22. duo menantu Pramana

“Wanita licik!” hardik Marissa tanpa tedeng aling-aling. “Jadi ini tujuanmu merebut suamiku?! Ingin menguasai hartanya?!” Dengan wajah brutal Marissa berjalan cepat menghampiri Dyra, lantas menyeretnya agar menjauh dari kursi kerja Ghavin. “Kau tidak pantas duduk di sana, Wanita Rendahan!”Benar kata Martin tempo hari saat Sushmita datang melabrak, Marissa tidak jauh berbeda dari ibunya. Tapi sekarang Dyra tentunya sudah penuh perhitungan, tidak akan membiarkan dirinya disakiti lagi. “Aku bisa ada disini atas keinginan papa.” Dyra menyentak tangan Marissa hingga terlepas, dan kembali duduk dengan tenang. Sambil bicara Dyra menggoyangkan kursi Ghavin—sengaja memamerkan apa yang telah didapatkan dari Martin.“Baiklah. Aku akan jelaskan padamu jika kau memang belum paham juga.” Dyra mengabaikan kemarahan Marissa. “Sekalipun papa mertua kita sudah menyerahkan hampir seratus persen saham di perusahaan ini kepada kedua putranya. Tapi beliau masih pemilik sah dan jauh lebih berwenang dari s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

23. Sekutu

“Kenapa ingin bertemu denganku?” Melihat kesinisan Bella saat beranjak duduk, Marissa masih sangat tenang menyesap minumannya.“Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan lagi padamu apa yang sudah terjadi hari ini.” Marissa memang bisa sangat menyebalkan. Dia yang menginginkan pertemuan mereka, tapi malah bicara omong—kosong. Bella mendengus kesal dalam hati. “Jangan bilang kau belum tahu kehebohan hari ini?” Tapi detik berikutnya Marissa dibuat terhentak melihat reaksi Bella biasa saja. “Kalau kau memang tahu sesuatu, cepat katakan. Jangan berbelit-belit. Aku tidak punya banyak waktu mendengar omong kosongmu!” Bella bicara masih dengan nada sinis.Sudah jelas sekarang, Bella memang belum tahu apapun. Marissa saja yang sepertinya lupa, meski memiliki sifat keras kepala tapi sebenarnya Bella sangatlah lugu dan terlalu mudah dimanfaatkan.“Baiklah. Melihat reaksimu yang sekarang, aku bisa menduga kau belum tahu Dyra telah diangkat ceo sementara G2 Group oleh paman suamimu.” Marissa member
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

24. Takut

“Lewat sini, Kak.” Jenny—manager Marissa memberi jalan agar sang model mendahului dirinya. Berjalan di belakang Marissa, Jenny kembali menjelaskan, “mereka sudah menunggu di bawah, kita akan keluar lewat jalan lain dan pastikan tidak mereka ketahui.”Meski berdecak tidak suka tapi Marissa tetap mengikuti sang manajer. Keluar gedung tersebut melewati pintu darurat. Selain dikenal angkuh, Marissa juga selalu menolak berinteraksi dengan para pemburu berita. Baginya itu hanya buang-buang waktu. Ia pilih menjadikan Jenny juru bicara jika memang ada yang ingin disampaikan. Menutup bahunya yang terbuka menggunakan jaket bulu, Marissa terkejut ketika baru saja melangkahkan kaki melewati pintu darurat, langsung disambut puluhan blitz kamera.“Jenny,” ujarnya menggeram kesal pada sang manajer yang sepertinya juga terkejut. Ternyata sudah paham Marissa tidak akan melewati pintu utama seperti ketika datang, sebagian pemburu berita memilih menunggu di depan pintu darurat, dan benar saja Marissa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

25. Wajah mengerikan

“Dyra.. tenanglah, ini aku.” Mendengar suara familiar itu, pun sentuhan di kedua bahunya, perlahan Dyra mulai berani membuka mata untuk memastikan. Begitu tahu siapa yang menenangkannya, Dyra langsung memeluknya erat. “Mas Ghavin…aku takut sekali.” “Tenanglah.. ada aku disini.”Namun ternyata, setelah memeluk Ghavin ketakutan Dyra tak kunjung mereda. Tangisnya pecah. Wajah mengerikan itu masih menghantui kepala, sulit dihempaskan “Tadi.. itu.. ada.. .” Tidak lanjut bicara, suara tangis Dyra malah mendominasi. “Sudah jangan takut lagi, hanya ada kita di sini.” Ghavin berusaha menenangkan dengan balas mendekap tubuh Dyra yang bergetar.Setelah sekian menit berlalu, dan merasa Dyra sudah lebih tenang, Ghavin menjauhkan diri untuk menatap wajah wanitanya. “Tenanglah.. tidak ada siapapun disini, hanya kita.” Sambil menangkup wajah Dyra menggunakan kedua tangan, Ghavin kembali menenangkan.“Tapi aku melihatnya, Mas. Wajahnya menyeramkan, dia ada disana.” Jari Dyra meruncing ke arah dind
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

26. Anak kita

Ghavin sudah akan bicara, tapi tiba-tiba malah melingkarkan tangan di pinggang Dyra. Meski terkejut, Dyra yang tidak sempat menghindar akhirnya pilih menyerah dalam diam. Membiarkan tubuhnya didekap Ghavin dari belakang.“Ternyata aku lebih takut setelah menempatkanmu dalam bahaya. Maafkan aku sudah melibatkanmu.” Kekhawatiran yang mengganggu sejak kemarin, dan membuat Ghavin nyaris tidak bisa fokus bekerja. Tanpa Ghavin ketahui, ketika merasakan nafas hangatnya menyapu telinga, jantung Dyra seketika berdetak tak terkendali. Kesulitan yang dirasakan setelah malam itu juga langsung menghantam ingatan. Meski sadar sekarang Ghavin memiliki hak atas dirinya, tetapi ketika berdekatan seperti sekarang—tanpa sekat, masih memicu kewaspadaan. Tapi Dyra berusaha menyingkirkan rasa tidak nyaman itu dalam dirinya. Bukankah ia sudah bertekad akan berdamai dengan statusnya yang sekarang? Terlebih setelah melihat ketulusan serta kesungguhan hati Ghavin, seharusnya ia bisa menerima pria itu ikhlas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

27. Terlihat meyakinkan

Melihat Dyra pergi mengendarai mobil sendiri, rasanya Ghavin seperti akan melepasnya pergi berperang. Sambil menimang Megan yang masih merengek manja dalam gendongannya, Ghavin terus menatap cemas mobil sang istri yang mulai menjauhi bagasi lewat kaca penyekat kamar. Ghavin baru berpaling ketika pintu garasi tertutup otomatis.Ghavin memang masih harus berada di balik layar, berdiam diri di belakang sang istri tak ubahnya seperti pecundang. Semua itu dilakukan karena ia ingin mengungkap kejanggalan yang terjadi pada keluarganya. Kendati dengan jarak yang lumayan lama, tetapi semua rentetan peristiwa yang menimpa keluarganya sangatlah tidak masuk akal, dan seperti sengaja dilakukan yang lebih profesional. Dimulai dari kecelakaan tunggal orang tuanya hingga ia kehilangan sosok ibu selama-lamanya, sedangkan Martin harus menghabiskan masa tuanya di atas kursi roda. Belum genap dua tahun setelah peristiwa naas tersebut, kematian Ghava yang mendadak juga tak kalah menimbulkan kecurigaan. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

28. Wanita penggoda

Di selah memperhatikan sinyal pelacak di layar laptop, pandangan Ghavin sesekali beralih memastikan ponselnya yang padam, barangkali ada pesan singkat masuk lagi dari Dyra. Lima belas menit yang lalu Dyra baru saja memberi kabar sedang berada di sebuah restoran bersama Romi.Kendati sudah tahu rencana itu, tetap saja Ghavin harus siaga. Predator bisa saja memanipulasi keadaan dan membawa Dyra membelot ke tempat lain. Membiarkan Dyra bersama Romi rasa-rasanya Ghavin seperti berdiri di tepi jurang, resikonya lebih besar dibanding ia sendiri yang menghadapi pria itu.“Apa yang membuatmu mau dijadikan yang kedua oleh Ghavin?” Romi memulai obrolan lebih dulu sesaat mereka selesai membuat pesanan.“Siapapun pasti tahu mengingat siapa Mas Ghavin.” Dyra menjawab tenang. “Selain ingin menjadikan dia ayah pengganti putriku, aku juga ingin menjamin masa depan kami.” Menganggap bicara jujur tidak akan ada gunanya, Dyra pilih mengatakan seperti orang lain menilai dirinya. Jawaban Dyra tak urung m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

29. Pintu rahasia

“Jadi disini dia bersembunyi selama ini?” Begitu menghentikan mobilnya di halaman villa, Romi menatap penuh arti bangunan mewah dua lantai di depannya. Melihat Dyra yang juga mengendarai mobilnya sendiri sudah turun lebih dulu, Romi bergegas menyusul. Namun, saat akan menutup pintu mobilnya dari luar, Romi dibuat terkejut dengan kemunculan pria-pria berbadan tegap dari balik pot-pot besar di sekitar villa. Kondisi villa yang tadinya terlihat asri dan tenang seketika berubah tegang tatkala mata tajam pria-pria itu bertujuan pada Romi. Kendati masih sangat tidak menduga Ghavin bisa menempatkan sebanyak itu pria terlatih untuk menjaganya, Romi tetap menunjukkan sikap tenang—tidak terlihat kegentaran sedikitpun di wajahnya. “Aku baru tahu Ghavin memiliki kehidupan semacam ini?” Romi mengutarakan keterkejutannya ketika sudah berdiri di dekat Dyra. “Hanya untuk berjaga-jaga.” Dyra menjawab tak acuh. “Ayo masuk. Dokter baru saja memberitahuku, siang tadi sudah dilakukan pemeriksaan r
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

30. Bersandiwara

Suara decitan ban dan benturan keras membuat Dyra reflek menoleh ke belakang. Terkejut melihat mobil Romi terperosok keluar jalur, Dyra segera menghentikan kendaraannya. Biar bagaimanapun ia tetap tidak tega jika sesuatu sampai terjadi pada Romi. “Romi! Ada apa?” Dyra berseru begitu keluar. Tapi belum sempat ia mendekat, beberapa pria bermunculan dari semak-semak yang gelap di tepi jalan. “Astaga! Siapa mereka?” “Cepat pergi! Aku baik-baik saja!” seruan Romi menyentak Dyra yang masih tertegun melihat pria-pria itu sudah berdiri sejajar memotong jalan, seketika menenggelamkan tubuh pendek Romi dibalik tinggi mereka yang menjulang. “Kamu dimana Mas?” Tapi Dyra justru mencemaskan Ghavin, khawatir pria-pria itu sengaja Romi datangkan untuk mencelakai suaminya. “Cepat pergi Dyra!” seru Romi lagi dan berhasil menyentak Dyra yang masih memperhatikan sekitar. Sorot lampu dari mobilnya yang lurus ke depan, serta sorot mobil Romi yang menghantam pohon besar bisa menjadi sumber penerangan. W
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status