Share

23. Sekutu

Penulis: Damaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 22:42:00

“Kenapa ingin bertemu denganku?” Melihat kesinisan Bella saat beranjak duduk, Marissa masih sangat tenang menyesap minumannya.

“Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan lagi padamu apa yang sudah terjadi hari ini.” Marissa memang bisa sangat menyebalkan. Dia yang menginginkan pertemuan mereka, tapi malah bicara omong—kosong. Bella mendengus kesal dalam hati. “Jangan bilang kau belum tahu kehebohan hari ini?” Tapi detik berikutnya Marissa dibuat terhentak melihat reaksi Bella biasa saja.

“Kalau kau memang tahu sesuatu, cepat katakan. Jangan berbelit-belit. Aku tidak punya banyak waktu mendengar omong kosongmu!” Bella bicara masih dengan nada sinis.

Sudah jelas sekarang, Bella memang belum tahu apapun. Marissa saja yang sepertinya lupa, meski memiliki sifat keras kepala tapi sebenarnya Bella sangatlah lugu dan terlalu mudah dimanfaatkan.

“Baiklah. Melihat reaksimu yang sekarang, aku bisa menduga kau belum tahu Dyra telah diangkat ceo sementara G2 Group oleh paman suamimu.” Marissa member
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   24. Takut

    “Lewat sini, Kak.” Jenny—manager Marissa memberi jalan agar sang model mendahului dirinya. Berjalan di belakang Marissa, Jenny kembali menjelaskan, “mereka sudah menunggu di bawah, kita akan keluar lewat jalan lain dan pastikan tidak mereka ketahui.”Meski berdecak tidak suka tapi Marissa tetap mengikuti sang manajer. Keluar gedung tersebut melewati pintu darurat. Selain dikenal angkuh, Marissa juga selalu menolak berinteraksi dengan para pemburu berita. Baginya itu hanya buang-buang waktu. Ia pilih menjadikan Jenny juru bicara jika memang ada yang ingin disampaikan. Menutup bahunya yang terbuka menggunakan jaket bulu, Marissa terkejut ketika baru saja melangkahkan kaki melewati pintu darurat, langsung disambut puluhan blitz kamera.“Jenny,” ujarnya menggeram kesal pada sang manajer yang sepertinya juga terkejut. Ternyata sudah paham Marissa tidak akan melewati pintu utama seperti ketika datang, sebagian pemburu berita memilih menunggu di depan pintu darurat, dan benar saja Marissa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   25. Wajah mengerikan

    “Dyra.. tenanglah, ini aku.” Mendengar suara familiar itu, pun sentuhan di kedua bahunya, perlahan Dyra mulai berani membuka mata untuk memastikan. Begitu tahu siapa yang menenangkannya, Dyra langsung memeluknya erat. “Mas Ghavin…aku takut sekali.” “Tenanglah.. ada aku disini.”Namun ternyata, setelah memeluk Ghavin ketakutan Dyra tak kunjung mereda. Tangisnya pecah. Wajah mengerikan itu masih menghantui kepala, sulit dihempaskan “Tadi.. itu.. ada.. .” Tidak lanjut bicara, suara tangis Dyra malah mendominasi. “Sudah jangan takut lagi, hanya ada kita di sini.” Ghavin berusaha menenangkan dengan balas mendekap tubuh Dyra yang bergetar.Setelah sekian menit berlalu, dan merasa Dyra sudah lebih tenang, Ghavin menjauhkan diri untuk menatap wajah wanitanya. “Tenanglah.. tidak ada siapapun disini, hanya kita.” Sambil menangkup wajah Dyra menggunakan kedua tangan, Ghavin kembali menenangkan.“Tapi aku melihatnya, Mas. Wajahnya menyeramkan, dia ada disana.” Jari Dyra meruncing ke arah dind

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   26. Anak kita

    Ghavin sudah akan bicara, tapi tiba-tiba malah melingkarkan tangan di pinggang Dyra. Meski terkejut, Dyra yang tidak sempat menghindar akhirnya pilih menyerah dalam diam. Membiarkan tubuhnya didekap Ghavin dari belakang.“Ternyata aku lebih takut setelah menempatkanmu dalam bahaya. Maafkan aku sudah melibatkanmu.” Kekhawatiran yang mengganggu sejak kemarin, dan membuat Ghavin nyaris tidak bisa fokus bekerja. Tanpa Ghavin ketahui, ketika merasakan nafas hangatnya menyapu telinga, jantung Dyra seketika berdetak tak terkendali. Kesulitan yang dirasakan setelah malam itu juga langsung menghantam ingatan. Meski sadar sekarang Ghavin memiliki hak atas dirinya, tetapi ketika berdekatan seperti sekarang—tanpa sekat, masih memicu kewaspadaan. Tapi Dyra berusaha menyingkirkan rasa tidak nyaman itu dalam dirinya. Bukankah ia sudah bertekad akan berdamai dengan statusnya yang sekarang? Terlebih setelah melihat ketulusan serta kesungguhan hati Ghavin, seharusnya ia bisa menerima pria itu ikhlas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   27. Terlihat meyakinkan

    Melihat Dyra pergi mengendarai mobil sendiri, rasanya Ghavin seperti akan melepasnya pergi berperang. Sambil menimang Megan yang masih merengek manja dalam gendongannya, Ghavin terus menatap cemas mobil sang istri yang mulai menjauhi bagasi lewat kaca penyekat kamar. Ghavin baru berpaling ketika pintu garasi tertutup otomatis.Ghavin memang masih harus berada di balik layar, berdiam diri di belakang sang istri tak ubahnya seperti pecundang. Semua itu dilakukan karena ia ingin mengungkap kejanggalan yang terjadi pada keluarganya. Kendati dengan jarak yang lumayan lama, tetapi semua rentetan peristiwa yang menimpa keluarganya sangatlah tidak masuk akal, dan seperti sengaja dilakukan yang lebih profesional. Dimulai dari kecelakaan tunggal orang tuanya hingga ia kehilangan sosok ibu selama-lamanya, sedangkan Martin harus menghabiskan masa tuanya di atas kursi roda. Belum genap dua tahun setelah peristiwa naas tersebut, kematian Ghava yang mendadak juga tak kalah menimbulkan kecurigaan. T

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   28. Wanita penggoda

    Di selah memperhatikan sinyal pelacak di layar laptop, pandangan Ghavin sesekali beralih memastikan ponselnya yang padam, barangkali ada pesan singkat masuk lagi dari Dyra. Lima belas menit yang lalu Dyra baru saja memberi kabar sedang berada di sebuah restoran bersama Romi.Kendati sudah tahu rencana itu, tetap saja Ghavin harus siaga. Predator bisa saja memanipulasi keadaan dan membawa Dyra membelot ke tempat lain. Membiarkan Dyra bersama Romi rasa-rasanya Ghavin seperti berdiri di tepi jurang, resikonya lebih besar dibanding ia sendiri yang menghadapi pria itu.“Apa yang membuatmu mau dijadikan yang kedua oleh Ghavin?” Romi memulai obrolan lebih dulu sesaat mereka selesai membuat pesanan.“Siapapun pasti tahu mengingat siapa Mas Ghavin.” Dyra menjawab tenang. “Selain ingin menjadikan dia ayah pengganti putriku, aku juga ingin menjamin masa depan kami.” Menganggap bicara jujur tidak akan ada gunanya, Dyra pilih mengatakan seperti orang lain menilai dirinya. Jawaban Dyra tak urung m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   29. Pintu rahasia

    “Jadi disini dia bersembunyi selama ini?” Begitu menghentikan mobilnya di halaman villa, Romi menatap penuh arti bangunan mewah dua lantai di depannya. Melihat Dyra yang juga mengendarai mobilnya sendiri sudah turun lebih dulu, Romi bergegas menyusul. Namun, saat akan menutup pintu mobilnya dari luar, Romi dibuat terkejut dengan kemunculan pria-pria berbadan tegap dari balik pot-pot besar di sekitar villa. Kondisi villa yang tadinya terlihat asri dan tenang seketika berubah tegang tatkala mata tajam pria-pria itu bertujuan pada Romi. Kendati masih sangat tidak menduga Ghavin bisa menempatkan sebanyak itu pria terlatih untuk menjaganya, Romi tetap menunjukkan sikap tenang—tidak terlihat kegentaran sedikitpun di wajahnya. “Aku baru tahu Ghavin memiliki kehidupan semacam ini?” Romi mengutarakan keterkejutannya ketika sudah berdiri di dekat Dyra. “Hanya untuk berjaga-jaga.” Dyra menjawab tak acuh. “Ayo masuk. Dokter baru saja memberitahuku, siang tadi sudah dilakukan pemeriksaan r

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   30. Bersandiwara

    Suara decitan ban dan benturan keras membuat Dyra reflek menoleh ke belakang. Terkejut melihat mobil Romi terperosok keluar jalur, Dyra segera menghentikan kendaraannya. Biar bagaimanapun ia tetap tidak tega jika sesuatu sampai terjadi pada Romi. “Romi! Ada apa?” Dyra berseru begitu keluar. Tapi belum sempat ia mendekat, beberapa pria bermunculan dari semak-semak yang gelap di tepi jalan. “Astaga! Siapa mereka?” “Cepat pergi! Aku baik-baik saja!” seruan Romi menyentak Dyra yang masih tertegun melihat pria-pria itu sudah berdiri sejajar memotong jalan, seketika menenggelamkan tubuh pendek Romi dibalik tinggi mereka yang menjulang. “Kamu dimana Mas?” Tapi Dyra justru mencemaskan Ghavin, khawatir pria-pria itu sengaja Romi datangkan untuk mencelakai suaminya. “Cepat pergi Dyra!” seru Romi lagi dan berhasil menyentak Dyra yang masih memperhatikan sekitar. Sorot lampu dari mobilnya yang lurus ke depan, serta sorot mobil Romi yang menghantam pohon besar bisa menjadi sumber penerangan. W

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   31. Brankas

    Merasa harga dirinya tercabik setelah kerah kemejanya ditarik paksa seorang bawahan, Romi mengeluarkan senjata dari balik pinggangnya lantas di arahkan tepat ke kepala pria itu. “Aku benci tubuhku disentuh manusia rendahan sepertimu!” Dengan mulut berdesis marah Romi menegaskan perbedaan diantara mereka. “Sama sepertimu, mereka juga sangat sensitif pada siapapun yang berani merendahkan aku. ”Ghavin menyingkirkan moncong senjata Romi menjauhi dahi bawahannya. “Kita memang sudah sepakat kerjasama, tapi kau juga harus ingat! Tanpa aku kau tidak akan mendapat akses semudah itu sekalipun bersama istrinya.” Sebenarnya Romi tahu, hanya saja ia tidak mau mengakuinya. Bisa dengan mudah menemui Ghavin tanpa adanya pemeriksaan lebih dulu, sudah pasti ada campur tangan pria di depannya itu. Tapi sekali lagi, Romi bukanlah jenis manusia yang bisa menghargai hasil dari jerih payah manusia lain. “Aku tegaskan! Jangan terlalu percaya diri uangmu bisa mengendalikan aku dan orang-orangku! Kita ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   73. Gugur

    “Apa yang terjadi?” Galih bertanya pelan sambil menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut. Ia masih bingung dengan kondisi sekitar. Terlebih berada di tempat yang sepertinya kabin kapal, pun melihat banyak mayat bergeletakan di lantai. Belum lagi keberadaan Ghavin bersama Dyra serta kedua kaki tangan sang kakak. Bukan hanya sepertinya, tapi sudah pasti sesuatu yang mengerikan baru saja terjadi. Tapi kenapa ia tidak bisa mendengar apapun tadi? Jika hanya tertidur, terlalu mustahil suara tembakan yang jelas berkali-kali tidak terdengar olehnya. Lantas, apa yang terjadi pada dirinya dan sudah berapa lama ia tertidur?Galih masih berusaha mengingat. Tapi tetap saja hanya ketika ia berada di villa Darwin dan saat bersama pria itu yang berhasil diingat.“Syukurlah kau sudah sadar.” Dyra segera mendekat karena memang jaraknya paling dekat dengan Galih yang sedang berusaha menegakkan punggung.“Kenapa kita bisa disini, dan dimana Bella?” Galih masih dibuat bingung dengan situasi yang terjadi

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   72. Kejutan bertubi-tubi

    “Setidaknya makanlah sedikit agar pencernaanmu bisa bekerja.” Tuan Prabu tetap bicara lembut meski Marissa terus mengabaikannya. Tidak juga berniat menyentuh satupun menu yang tersaji di meja makan. “Kau bisa sakit jika masih saja keras kepala.” Marissa tetap mengunci rapat-rapat mulutnya. Ia tidak peduli akan tubuhnya, kekesalan terhadap pria dewasa di depannya itu justru membuatnya bertindak bodoh dengan mogok makan. Melirik sebentar Marissa yang bergeming, Tuan Prabu lantas memanggil seorang pria yang langsung berlari dari arah dapur. “Iya, Tuan.”“Katakan pada asisten Marissa, mulai hari ini dia dibebastugaskan.” Pernyataan Tuan Prabu mengundang reaksi Marissa yang langsung menajamkan mata, pun berkata tegas. “Kau tidak tahu apapun tentang pekerjaanku! Berhenti mencampuri sesuatu yang bukan urusanmu!”“Kau akan kembali hidup denganku, untuk itu semua waktumu hanya untukku. Kau juga harus tahu, aku tidak suka istriku berlenggak-lenggok di depan kamera memamerkan lekuk tubuhnya!”

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   71. Tentang rasa

    “Bagaimana kondisi Bella, Pa? Apa dia masih sering mual?” Mia bertanya pada suaminya yang hendak merangkak naik ke ranjang.“Sepertinya sudah tidak lagi.” Darwin menjawab tak acuh sambil berbaring.“Papa yakin mereka baik-baik saja disana?” “Aku melihat keraguan di wajahmu?” Seketika Mia terhenyak mendapati tatapan curiga sang suami. “Apa yang kau pikirkan tentangku?” “Tidak ada. Mama hanya ingin tahu apakah Galih dan Bella betah di villa Papa, itu saja?” “Aku tidak suka caramu menatapku, Mia!” protes Darwin. “Kau seperti tidak mempercayai suamimu sendiri!” Alih-alih memberi jawaban seperti yang Mia inginkan, Darwin malah bicara ketus.Melihat sikap suaminya yang dianggap terlalu sensitif, Mia langsung menghela nafas pelan, dan memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Mungkin mencoba segera tidur lebih baik daripada terus memikirkan apa penyebab suaminya bisa sekritis sekarang. Walaupun nyatanya, hati seorang ibu belum bisa tenang sebelum mendengar suara putri yang dikhawatirkan. Sej

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   70. Keputusan bijak

    “Dyra?” Bukan hanya terkejut, Ghavin bahkan sampai ternganga melihat Dyra berlari ke arahnya. Belum sepenuhnya percaya yang dilihat itu benar istrinya, Ghavin beralih pandang pada Derry meminta pendapat mungkin saja telah salah mengenali. “Mas.. aku sangat mencemaskanmu.” Naasnya, belum sempat mendengar jawaban Derry, suara Dyra yang sudah ada di dekatnya lebih dulu menarik perhatian Ghavin lagi. “Sayang, aku hampir tidak percaya kau bisa menyusul kemari. Tempat ini sangat berbahaya.” Ternyata selain terkejut Ghavin juga merasakan kecemasan luar biasa dengan Dyra menyusul ke kandang musuh. Jika hanya dirinya, sekalipun melewati lautan api ia tidak akan gentar, tapi sekarang? Dengan adanya Dyra bersamanya di tempat berbahaya, timbul ketidakpercayaan diri. Khawatir tidak bisa melindungi sang istri. Belum lagi dengan kondisi Galih yang belum juga sadar. “Aku tahu, karen

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   69. Terpaksa berbohong

    “Tumben Ghavin belum keluar?” Martin bertanya sambil memperhatikan Dyra mengisi menu sarapan di piringnya.“Sebenarnya Mas Ghavin semalam pergi keluar kota, Pa. Ada pekerjaan mendadak yang mengharuskan kedatangannya. Mungkin besok atau lusa akan kembali.” Dyra tetap tenang menjelaskan, biar bagaimanapun ia tidak ingin membuat Martin cemas, apalagi sampai tahu keributan semalam.“Tidak biasanya dia berangkat malam, apalagi pergi tanpa memberitahu papa? Apa ada yang mendesak?”Ternyata Martin tetap berpikir kritis. Sebab, tidak biasanya Ghavin pergi tanpa pamit padanya, apalagi jika itu untuk urusan pekerjaan. “Sepertinya begitu. Karena memang Mas Ghavin terlihat buru-buru semalam.” Dyra harus terlihat meyakinkan meski sebenarnya ia sendiri dirundung kecemasan. “Dan hari ini aku titip Megan pada Papa, karena Mas Ghavin memintaku menghadiri meeting penting.”Dyra terpaksa merangkai kebohongan demi menjaga kesehatan Martin, ia juga harus mati-matian menekan kecemasannya lantaran bukan h

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   68. Overparenting

    “Ada asap!” seru Ghavin mengejutkan Derry yang langsung ikut menatap ke arah jendela. Ternyata benar dari celah atas jendela yang tertutup rapat muncul asap tipis. “Sepertinya ada api.” Ghavin memberitahu, dan mulai mencurigai sesuatu.Sementara Derry langsung mengeluarkan senjata, Ghavin bergegas memastikan keluar jendela, dan bisa melihat beberapa pria tengah menyiramkan cairan ke sisi villa yang lain. Sedangkan dari bawah jendela tempat ia mengintip, sudah tersulut api. “Bajingan! Kita harus segera keluar dari disini,” geram Ghavin.“Kita tidak punya cara lain, Tuan.” Derry bicara dengan ujung senjatanya sudah merapat ke pengait rantai yang ada di sandaran ranjang, berharap bisa terlepas.Ghavin hanya bisa pasrah menyaksikan Derry memutus rantai dengan caranya sendiri. Beruntungnya pria kepercayaannya itu selalu dilengkapi senjata mematikan yang tidak menimbulkan suara. Sehingga sekarang aksi pembebasan Galih tidak terdengar sampai ke telinga mereka yang ada di luar. “Silahkan A

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   67. Dipasung

    Dyra belum tahu jika Ghavin tidak ada di rumah. Menganggap mungkin sang suami masih ada pekerjaan di ruang kerjanya. Ia yang tiba-tiba terbangun langsung pergi ke kamar putrinya tanpa memastikan waktu lebih dulu. Tidak tahu kenapa malam itu Dyra merasa tidak tenang. Gelisah seakan sesuatu yang buruk bakal terjadi. Setelah mengetahui Megan baru kembali tertidur setelah menyusu, Dyra segera keluar—-membiarkan pengasuh putrinya untuk kembali tidur.Namun, setibanya Dyra di ruang tengah—hendak kembali ke kamar, suara gaduh dari arah luar memaksanya berhenti untuk memastikan. Ia juga tidak ragu segera menyingkap hordeng di jendela, tapi betapa terkejut dirinya mendapati di halaman depan ada banyak pria tengah berkelahi layaknya film action. Saling menyerang, dan adu kekuatan. Benak Dyra seketika dibuat berpikir buruk, sudah pasti kubu Ghavin tengah menghadang kubu Romi yang berniat mencelakai keluarganya. Dyra lantas kembali mengintip guna memastikan apakah suaminya ikut dalam perkelahian

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   66. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanit

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   65. Menuju pulau

    Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya. Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin. “Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.” Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status