Home / Rumah Tangga / Ceraikan Aku, Mas! / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Ceraikan Aku, Mas!: Chapter 31 - Chapter 40

77 Chapters

Bab 31. Kita Sudah Selesai

Jika biasanya ujian skripsi hanya memakan waktu satu jam, hari ini Rana baru keluar dari ruang ujian skripsi satu setengah jam kemudian.“Gimana, gimana?” tanya Tiya heboh yang mengerti soal hubungan Asha dan Rana.“Aman.” Rana menjawab dengan senyum masam.“Kamu dibantai, ya?” Tiya bertanya hati-hati.“Udah ah, yang penting lulus,” kata Rana sambil menggamit lengan Tiya dan mengajaknya pergi.Benar, Rana memang lulus. Tapi jika umumnya mahasiswa lain lulus dengan nilai A atau B, Asha memberi Rana nilai B-. Ini menyakitkan bagi Rana mengingat ia berusaha keras untuk skripsi ini. Bahkan ketika ia masih menjadi istri Zayyan, Rana tak pernah menyepelekan skripsinya.Tapi hanya karena masalah pribadi, Asha tega memberi Rana nilai kecil.Tiya dan Rana berjalan bersisian menuju lift. Namun langkah mereka terhenti ketika pintu lift terbuka, lalu Zayyan keluar dari sana.Rana dan Zayyan bertatapan, mereka memb
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 32. Menyiram Garam Pada Luka

“Kamu bilang sama Rana kalau kamu hamil?” tanya Zayyan begitu ia dan Asha duduk di dalam mobil menuju rumah sakit tempat papa Asha dirawat.“Iya.” Asha menyahut pendek sambil mengetatkan rahang.“Buat apa?” balas Zayyan tajam, wajahnya merengut tak suka.“Biar dia tahu kalau sekarang kamu sudah punya aku, Mas.”Zayyan mencengkram kemudi amat erat hingga buku-buku jarinya memutih. “Untung Rana berbaik hati nggak menyebarkan gosip kalau dosennya hamil di luar nikah,” desisnya sinis.Asha tertegun mendengar nada bicara dan kalimat Zayyan. “Kenapa kamu jadi nyalahin aku?”“Ya jelas nyalahin kamu. Apa gunanya kamu ngasih tahu Rana soal itu? Mau bikin dia cemburu? Mau bikin dia makin sakit hati padahal aku sudah cukup bikin hati dia hancur? Atau kamu sengaja biar dia makin benci sama aku?” Zayyan meradang, suaranya naik satu oktaf.Asha mengernyit bingung. “Aku cuma mau dia tahu fakta itu supaya nggak ganggu kamu lagi.”
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 33. Pergi

Rana mengurung diri seharian penuh. Ambar dan Arga sudah berusaha untuk membujuknya membuka pintu, tapi Rana bergeming. Pintu kamar Rana tetap tertutup rapat hingga matahari tergelincir ke arah barat.“Ran, kamu belum makan dari pagi loh.” Ambar berusaha membujuk lagi.Tak ada jawaban dari dalam kamar.Arga juga berdiri di depan pintu kamar Rana, berusaha membujuk adik semata wayangnya itu.Namun tak ada satupun dari mereka yang berhasil membuat Rana membuka pintu.Sampai akhirnya, Jagat pulang ke rumah dan menghampiri mereka. “Kenapa Rana?” tanyanya dengan kerutan di dahi.Arga dan Ambar saling pandang. “Sejak pulang dari kampus tadi dia masuk kamar dan nggak keluar-keluar lagi.” Ambar mengadu.Kernyitan di dahi Jagat tampak semakin dalam. “Coba minggir.”Arga dan Ambar menurut dan segera menyingkir, memberi ruang pada Jagat untuk mengetuk pintu kamar putrinya.“Rana? Ini Papa. Kamu bisa keluar sebenta
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 34. Terbongkar

Satu hari sebelum pernikahan Zayyan dan Asha.Zayyan gelisah bukan main. Ini hari Sabtu, tapi seharian ini ia hanya berdiam diri di rumah. Pesan-pesan Asha tidak ada yang ia balas sejak tadi pagi. Dan ia justru terus-menerus membuka pesan-pesan terakhirnya dengan Rana.Dan Zayyan kembali menyadari betapa dingin dan kejamnya ia pada mantan istrinya itu.Pria itu sedang duduk di sofa, sofa yang sama yang menjadi saksi atas betapa bejat dirinya saat itu. Ia menyerah saat Asha menggodanya terus-menerus. Tanpa peduli bahwa istri sahnya sedang terbaring pingsan di dalam kamar.Zayyan meremas rambutnya sendiri. Kesal bukan main pada dirinya sendiri karena melakukan hal bodoh itu.Seharusnya, meski ia tak menyukai Rana waktu itu, ia
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 35. Harapan Semu?

Sudah satu jam berlalu, Zayyan masih mengendarai mobilnya mengitari jalanan ibukota. Ponselnya berdering entah sudah yang keberapa kali.Telepon dari Asha, kemudian dari papanya.Tapi tak ada satu pun yang diangkat olehnya. Zayyan tidak memblokir nomor mereka, tapi ia juga tak menjawab pesan dan telepon mereka.Hati Zayyan hancur, pikirannya berkecamuk. Ia tak punya tempat untuk mendamaikan semua kekacauan di kepala dan hatinya.“Rana.” Nama itu meluncur begitu saja dari bibir Zayyan.Ia ingin bertemu Rana. Ia ingin mendekap gadis itu. Berharap bisa menenangkan hatinya yang gundah.Tapi sejak tadi, yang ia lakukan hanya terus berputar-putar mengelilingi jalanan ibukota
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 36. Biarkan Aku Mengejarmu

Zayyan menceritakan semua yang ia alami pada Ambar dan Jagat. Soal amnesianya, soal ingatannya yang kembali tapi sudah terlambat, soal penipuan yang dilakukan Asha padanya, semuanya.“Saya tidak sedang membela diri, Om, Tante, tapi saya ingin Om dan Tante melihat dari perspektif saya. Saya punya alasan kenapa saya bersikap dingin pada Rana selama menikah, saya tahu itu salah. Saya juga salah karena tergoda dengan Asha. Karena itu, saya ingin minta maaf.”Ambar menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan. Ia tampak bersimpati pada Zayyan.“Maafkan kami juga karena tidak pernah memberitahumu soal amnesia itu.” Ambar menggenggam tangan Jagat. “Karena dokter bilang jangan memaksa kamu untuk mengingat, tapi lebih membuat memori baru yang serupa dengan memori lama.”“Karena itu Rana dan saya dijodohkan?” tanya Zayyan.“Kami tahu betapa dekatnya kalian dulu.” Ambar menghela nafas sekali lagi. “Tapi sepertinya kami salah. Pernikahan itu justru membawa luka untuk kalian berdua. Maafkan kami,
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 37. Pupus?

“Kamu nggak ngundang aku?” tanya Zayyan pada Arga saat mereka bertemu di kafe di depan rumah sakit tempat Arga bekerja.Lebih tepatnya, Zayyan sengaja mengunjungi kafe itu karena ia tahu Arga kadang makan siang di sana. Beruntung, ia berhasil bertemu dengan Arga.“Buat apa?” sahut Arga ketus. Ia bahkan tak menoleh pada Zayyan yang tanpa permisi langsung duduk di hadapannya.“Kita masih teman kan, Ga?”“Kata siapa? Saat kamu mengkhianati Rana, saat itulah pertemanan kita putus.”Zayyan menghela nafas pelan. Rupanya tak hanya Jagat yang sulit dihadapi, Arga juga.“Ga, kamu tahu kalau aku punya alasan kenapa aku bersikap dingin da
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 38. Mencari Petunjuk

Zayyan sedih, kecewa, marah saat mengetahui ternyata Rana tidak pulang bahkan di hari pernikahan Arga. Dan yang lebih membuatnya kecewa adalah karena keluarga Rana masih menolak untuk memberitahunya soal keberadaan Rana.“Wisuda,” gumam Zayyan tiba-tiba. Ia sedang duduk bersandar di sofa ruang tengah apartemennya, menyelami perasaan dan pikirannya sendiri.“Benar. Aku mungkin bisa bertemu dengannya saat dia wisuda.” Sebuah senyum tipis terbit di bibir Zayyan, begitu juga dengan harapan baru.“Rana tidak akan pulang minimal sampai tahun depan.”Kalimat Ambar kembali terngiang di telinga Zayyan. Pria itu menggeleng keras kepala.“Nggak mungkin dia nggak datang wisuda. Wisuda it
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 39. Kabar Duka

Zayyan membuat tracer study palsu dan menyebarkannya ke angkatan Rana. Tidak ada yang curiga sama sekali karena hal tersebut memang lumrah terjadi.Hanya saja, seharusnya tracer study baru disebarkan setelah beberapa bulan sampai setahun mahasiswa angkatan tertentu lulus dari kampus.Tapi siapa peduli? Mereka hanya diminta mengisi survey. Dan jika survey itu datang dari seorang dosen, mahasiswa pasti akan patuh mengisi meski mereka sudah menjadi alumni.Akhir pekan, satu minggu setelah Zayyan menyebarkan survey tracer study, ia duduk di kafe tempat ia bertemu
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 40. Bertemu Kembali

“Selamat datang!” Rana menyambut Gavin yang hari ini tiba di Rotterdam.Gavin tersenyum lebar kemudian berhambur memeluk Rana. “Ah, akhirnya ketemu kamu lagi, Ran.”Rana membalas pelukan itu tak kalah erat, tersenyum lebar. “Tiya gimana?” tanyanya setelah melepas pelukan.“Dia pengen ikut, tapi jelas nggak bisa kan dia belum selesai skripsinya. Kayaknya dia ikut wisuda bulan Juni deh.”Rana mengangguk-angguk. “Kasihan juga dia dapet dosen pembimbing yang super sibuk.”“Hei, kalian, jangan pacaran melulu. Ayo sini!” Suara seorang wanita tiba-tiba menginterupsi mereka.Wajah keduanya memerah saat mendengar ditud
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status