“Gimana fitting bajunya, Kak?” Rana menyambut Arga dan Anya – calon istri Arga – yang baru saja tiba di rumah.Bukannya menjawab, Anya langsung berhambur memeluk Rana erat. “Dek, yang sabar, ya?” katanya tulus.Rana mengerjap-ngerjap bingung. “Sabar buat apa, Kak?”Anya melepas pelukan, menatap Rana dengan tatapan lembut sambil membelai rambutnya. “Kata Arga kamu mau lanjut kuliah di Belanda kan? Kakak dukung. Kamu harus sukses, harus jadi orang besar.”“Rana mau lanjut ke Belanda?” Jagat bertanya dari sofa ruang tengah, mengernyit.“Oh, Rana belum cerita sama Papa?” Rana balas bertanya. “Rencananya sih gitu. Temen Rana juga ada yang mau ke sana, jadi kita belajar bareng.”Rana berharap jika kelak ia bisa lolos seleksi beasiswa ke Belanda, papanya itu bisa sedikit saja merasa padanya.“Beasiswa atau biaya sendiri?” tanya Jagat, tampak sedikit khawatir dan curiga.“Beasiswa, Pa. Rana tahu biaya hidup dan kuliah d
Terakhir Diperbarui : 2024-11-13 Baca selengkapnya