Semua Bab Ceraikan Aku, Mas!: Bab 51 - Bab 60

77 Bab

Bab 51. Ulang Tahun Rana

Rana kira, kencan di hari ulang tahunnya ini akan sangat spesial. Tapi rupanya Gavin hanya membawanya jalan-jalan di taman sambil mengobrol.Jujur saja, Rana merasa sedikit kecewa. Tapi ia tak mau menunjukkannya karena Gavin terlihat menikmati kencan ini.“Kamu suka bunga apa, Ran?” tanya Gavin saat mereka berjalan-jalan sambil bergandengan tangan.Gavin memasukkan tautan tangan mereka ke saku jaketnya, membuat tubuh mereka jadi saling menempel.“Hm, mawar kayaknya.” Rana tak bisa memikirkan bunga lain. Karena selama dua bulan terakhir ia hanya dikirimi mawar merah oleh Zayyan.Dan selama dua bulan ini, Zayyan sama sekali tidak pernah absen mengiriminya bunga. Meski sampai sekarang Rana belum tahu baga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 52. Pernyataan Cinta Gavin

“Terima, terima, terima!” Seluruh orang di ruangan itu berseru-seru heboh.“Terima, Ran! Coba lihat usahanya nih, masa nggak diterima?” Faisal mengompori.“Jangan nyari bule, Ran. Cintai produk lokal.” Ini Vivi yang berseru.Wajah Rana semakin memerah tak karuan mendengar sorakan teman-temannya. Namun sudut mata Rana menangkap Ara tiba-tiba pergi ke belakang sambil terburu-buru.Tapi seru-seruan orang-orang di sekitarnya kembali menarik perhatiannya.“Ran?” panggil Gavin lembut. “Kamu butuh waktu?”“Nggak usah banyak mikir lah, Ran, udah dikasih waktu sebulan juga.” Faisal benar-benar menjadi tim sukses Gavin sekarang.Rana berdehem pelan, menatap Gavin dan kalung di dalam kotak yang ia pegang bergantian.Seketika, acara kencan mereka yang hampir mereka lakukan tiap minggu dalam sebulan terakhir berkelebat cepat di benak Rana.Gavin sudah menunjukkan bagaimana ia akan bersikap jika menjadi seorang kekasih nantinya. Dan Rana sama sekali tidak masal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 53. Hadiah Dari Zayyan

Setelah makan malam, semua orang akhirnya membereskan bekas acara kejutan ulang tahun di ruang tamu rumah Ara itu.“Maaf ya, Zay. Aku nggak tahu kalau ternyata Gavin bakal nembak Rana hari ini,” ucap Ara pada Zayyan. “Dan yang lebih nggak disangka, ternyata Rana nerima. Aku pikir Rana punya perasaan sama kamu.”Zayyan tersenyum pahit, kemudian menggeleng. “Nggak usah minta maaf, Ra. Aku nggak apa-apa kok.”“Tapi kamu udah buang uang banyak buat ke sini.” Ara benar-benar tak enak hati. Ia dan Zayyan merencanakan kejutan ini, tapi malah dirinya dan Zayyan yang terkejut.“Nggak masalah. Aku ke sini juga ada urusan.” Zayyan meneguk air mineral, ekor matanya terus melirik ke arah Rana yang sedang melipat tikar.“Oh ya? Urusan apa?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 54. Fakta Tersembunyi

“Kamu jadian sama dia?” Suara seorang wanita terdengar di ujung telepon.Gavin tertawa senang, menghempaskan tubuhnya ke kasur. “Iya dong. Hebat kan?”“Apanya yang hebat? Masa berbulan-bulan baru bisa jadian. Mana yang katanya jago gombal?” Suara wanita itu terdengar mengejek.Gavin mendengus kasar. “Beda kasus nih yang ini. Susah ternyata deketin cewek yang pernah trauma berumah tangga. Aku hampir mau nyerah aja, tapi aku inget hadiah dari Kakak kalau aku berhasil macarin dia. Kamu nggak lupa kan, Kak?”“Enggak kok.” Wanita di seberang telepon tertawa. “Tapi Kakak transfer awal bulan aja, ya? Kakak kan habis cuti. Baru aktif kerja lagi bulan lalu.”“Santai aja, Kak. Pokoknya kamu nggak lupa.”“Oh ya, Zayyan masih di sana?” Wanita itu bertanya lagi.“Masih. Tapi kayaknya ini hari terakhir. Besok dia balik ke Indonesia.” Gavin bicara sambil menatap langit-langit apartemennya.“Dia tahu kan kalau kalian jadian?”“Tahu kok. Malah dia dateng pas Rana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 55. Ciuman Pertama

“Ke mana kita hari ini?” tanya Rana ketika Gavin menggenggam tangannya dan mereka berjalan beriringan melewati jembatan kecil di depan kampus.Gavin memasukkan tangan mereka yang bertaut ke dalam saku jaketnya, kemudian berjalan menyusuri trotoar bersama. “Ke jembatan Erasmus, lihat sunset terus kita makan malam di kafe dekat sana. Setelah itu baru aku anter pulang sekalian kita ngerjain tugas yang tadi, gimana?”“Oh, oke boleh. Aku juga tadi yang nggak aku ngerti mau aku tanyain ke kamu.”“Oke.”Mereka berjalan bersisian sambil terus mengobrol, membicarakan hal-hal remeh. Sepanjang perjalanan, Gavin terus menatap Rana saat Rana bicara.“Kenapa dilihatin terus sih?” tanya Rana dengan pipi memerah.“Kamu cantik kalau lagi ngomong,” ucap Gavin tanpa canggung.Kalimat itu jelas membuat pipi Rana semakin memerah. “Apanya sih yang cantik? Sama aja.”“Cantik, beneran.” Gavin mengulurkan tangannya yang bebas, menyingkirkan rambut Rana ke belakang telinga. “Mata kamu tuh berbinar-binar kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 56. Ketahuan

“Mas Zayyan!” Rana berseru marah, melotot pada Zayyan yang kini terengah.Rana melangkah ke hadapan Gavin, melindungi tubuh kekasihnya sebelum Zayyan melayangkan tinju lain.“Apa-apaan kamu, Mas?!” Rana menghardik galak.“Minggir, Ran.” Zayyan mendesis tajam, tatapannya terkunci pada Gavin yang mengusap pipi.“Enggak!” Rana bersikeras. “Apa maksud kamu mukul orang sembarangan begitu? Salah apa Gavin sama kamu, Mas?!”Tatapan Zayyan akhirnya beralih pada wajah Rana, dan sorot tajam itu langsung melunak. “Kamu tanya apa salah Gavin?”“Iya. Nggak ada orang yang berhak dipukul begitu, Mas!”Zayyan mengambil satu langkah mendekati Rana. Tatapannya turun ke bibir Rana yang tadi dicium oleh Gavin.Tangan Zayyan menyentuh pipi Rana lembut, jempolnya membelai bibir ranum itu. “Kesalahannya adalah karena dia menciummu, Ran,” lirihnya dengan suara serak.Rana bisa melihat sorot terluka dan amarah yang bercampur menjadi satu dalam manik mata Zayyan. Tapi ia tak mau peduli lagi dengan hal itu. Ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 57. Apa Kamu Masih Mencintainya?

“Mas Zayyan.” Akhirnya nama itu keluar dari bibir Rana.“Zayyan?” Gavin mendesis marah.Rana menelan ludah, mengangguk patah-patah. “Dia sudah rutin mengirim bunga itu sejak sebelum kita pacaran, Vin. Ini bukan aku selingkuh dari kamu, tapi dia sudah terlanjur melakukannya sejak sebelum kita pacaran.”“Tapi kamu kan bisa menghentikannya, Ran? Kenapa nggak kamu hentikan, hah?!” Gavin terlihat mengetatkan rahang. Ia marah sekali.“Aku cuma belum nemu waktu yang tepat buat bilang sama dia.”“Waktu dia ke sini, kenapa kamu nggak bilang apa-apa? Kamu bisa mengatakan padanya buat berhenti mengirim bunga waktu itu. Waktunya juga tepat banget, kita baru jadian, jadi harusnya kamu bilang waktu itu sama dia. Kenapa kamu nggak bilang, Rana?!” Gavin memukul tembok di samping kepala Rana, membuat Rana berjengit kaget dan menatap Gavin ketakutan.Wajah Gavin memerah karena amarah, tatapannya menggelap dengan aura menyeramkan.Rana jadi menciut takut. “Waktu itu … aku nggak kepikiran itu karena aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 58. Bunga Terakhir

“Jangan berani-berani kamu melakukan itu, Gavin!” Zayyan juga menghardik murka. Bayangan Gavin menyentuh Rana dengan tidak senonoh membuat darah Zayyan mendidih.Gavin tertawa seperti iblis. “Atau apa?” tantangnya. “Kamu tidak bisa melakukan apapun, Zay. Kamu jauh di Indonesia sana, sementara aku di sini menjadi kekasih Rana. Cepat atau lambat, aku akan menidurinya.”“Jangan berani-berani kamu menyentuh Rana seujung kuku pun, Gavin!” Zayyan berteriak murka, darahnya mendidih hingga ke ubun-ubun.Tawa Gavin kembali terdengar. “Teruslah berteriak, Zay. Tidak akan ada yang mendengarmu.”“Aku serius, Gavin!”“Aku juga serius, Zayyan. Berhenti mengirim bunga untuk Rana, atau aku akan benar-benar meniduri Rana dan mengirimkan videonya padamu.”Tanpa menunggu respons dari Zayyan, Gavin segera menutup sambungan telepon dan kembali ke apartemen Rana.“Gimana?” sambut Rana begitu Gavin masuk.Senyum manis Gavin mengembang, hilang sudah aura mengancam yang tadi mengelilingi dirinya saat ia bicar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 59. Hati-hati, Ran

“Berhati-hatilah pada Gavin, Ran.” Begitu kalimat pertama Zayyan ketika Rana bertanya soal apa maksud pesan Zayyan di kartu ucapan itu.“Memangnya Gavin bilang apa, Mas?” tanya Rana dengan wajah mengernyit.“Aku nggak tahu kamu akan percaya atau enggak kalau aku beri tahu kamu, tapi aku berharap kamu nggak pernah membiarkan Gavin berduaan denganmu di apartemennya sendiri atau di hotel, atau di apartemenmu. Pokoknya jangan berduaan sama Gavin.”Kernyitan di antara kedua alis Rana tampak semakin kentara. “Aku dan Gavin pacaran, Mas. Sudah sewajarnya kami sering menghabiskan waktu berdua. Kamu nggak bisa mengatur-atur hidup aku, Mas!”Terdengar helaan nafas Zayyan di ujung telepon. “Aku tahu kamu nggak akan percaya padaku.” Suaranya terdengar sendu. “Karena itu aku memilih buat berhenti mengirimkan bunga untukmu. Tapi kamu harus ingat, Ran, aku melakukannya karena aku nggak mau Gavin berbuat macam-macam denganmu.”Rana mulai kehilangan kesabaran. Ia mengetatkan rahangnya saking kesalnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 60. Obat Perangsang

“Kenapa, Ran?” tanya Gavin sambil memegangi kedua bahu Rana.Rana menggelengkan kepalanya, berusaha tetap sadar sepenuhnya. Namun kepalanya terasa berat dan tubuhnya terus memanas.“Aku harus pulang,” ucap rana sambil berdiri. Namun tubuhnya langsung oleng.Beruntung, Gavin sigap menangkapnya. “Mau ke mana, Ran?” Ia melingkarkan lengannya di pinggang Rana, mendekapnya erat.“Mau pulang, Vin. Kayaknya aku nggak enak badan. Biarin aku pulang.” Rana berusaha meronta di pelukan Gavin, tapi dekapan lengan Gavin sangat erat hingga membuatnya tak bisa melepaskan diri.“Ini udah malem, Ran. Kamu kayaknya nggak akan bisa jalan pulang. Udah, istirahat di sini aja,” kata Gavin persuasif.Rana menggeleng. Di tengah-tengah usahanya untuk tetap sadar, ia kembali teringat kalimat Zayyan.“Berhati-hatilah pada Gavin, Ran. Jangan berduaan dengannya terutama di apartemennya.”“Aku harus pulang, Vin.” Rana meronta-ronta, berusaha melepaskan diri.Tapi sekali lagi, cengkraman Gavin di tubuh Rana begitu e
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status