All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 231 - Chapter 240

317 Chapters

Bab 231

Jeremy menggertakkan giginya dengan murka."Ya sudah, kamu tetap di sini saja." Eleanor mengambil barang-barangnya, bersiap untuk pergi. "Dah!""Eleanor, kembali!" Tidak pernah ada yang berani bersikap seperti ini pada Jeremy sebelumnya. Makanya, dia benar-benar murka.Eleanor berlari keluar tanpa menoleh sedikit pun. Dia bahkan sengaja menutup pintu, memastikan tidak ada yang bisa menemukan Jeremy dalam waktu singkat.Jeremy hanya bisa menyaksikan Eleanor pergi dengan tatapan suram.Eleanor tidak berani menunda lebih lama. Dia pergi ke kamar Harry, lalu berpesan beberapa hal sebelum bergegas turun. Karena Jeremy ingin membunuhnya, dia harus segera pergi."Eleanor," panggil Bella tiba-tiba dengan nada bicara yang penuh kebencian seperti biasanya.Yoana mengambil cangkir teh dan menyesap dengan santai. Tidak ada yang menyadari senyuman dingin dan puas di bibirnya.Eleanor menghentikan langkah kakinya. "Ada apa?"Bella menatapnya dengan dingin, "Kamu nggak perlu datang untuk mengobati Je
Read more

Bab 232

Jeremy mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Alisnya berkerut, hawa dingin yang terpancar darinya begitu kuat hingga membuat Bella agak takut."Jeremy? Kamu ...." Sebelum Bella selesai berbicara, dia melihat Jeremy sontak menghampiri Eleanor dan menariknya keluar."Jeremy? Jeremy!" Wajah Bella menjadi suram karena marah.Yoana mengernyit. "Bibi, aku akan kejar Remy."Setelah mengatakan itu, Yoana hendak mengejar, tetapi Danuar berdiri dan menghalangi jalan Yoana. Sambil tersenyum nakal, dia berkata, "Bu Yoana, sebaiknya tunggu sebentar. Mungkin mereka ingin membahas sesuatu."Yoana menatap kedua orang yang sudah pergi, lalu memelototi Danuar. Danuar mengangkat alisnya dengan tidak peduli."Lepaskan aku, Jeremy!"Jeremy berjalan dengan sangat cepat. Dia menarik lengan Eleanor sehingga Eleanor terpaksa mengikuti langkahnya dengan susah payah. Langkahnya yang kacau membuatnya terlihat agak menyedihkan.Dengan satu tarikan kuat, Jeremy mendorongnya ke samping mobil. Eleanor menatap mata Jeremy
Read more

Bab 233

"Hm," sahut Jeremy dengan pelan, lalu turun dari mobil dan bergegas menghampiri Eleanor.Eleanor berdiri di anak tangga, menatap pria yang mendekat. Tidak ada ekspresi apa pun di wajah pria itu. Tatapannya bahkan terlihat sangat dingin.Eleanor menatap Jeremy dengan pandangan agak kosong. Seingatnya, saat mereka mengurus akta nikah beberapa tahun lalu, Jeremy juga menunjukkan ekspresi yang sama, murung, dingin, dan jengkel.Saat itu, Jeremy pasti sangat membencinya. Namun saat itu, Eleanor larut dalam perasaan cintanya yang mendalam sehingga tidak peduli. Setelah dipikirkan kembali, hubungan mereka memang tidak mungkin berakhir baik.Eleanor menunduk, perasaan sedih yang tidak bisa ditahan kembali muncul di dalam hatinya. "Ayo masuk."Ketika melihat Eleanor berjalan masuk tanpa ragu, kekesalan pada tatapan Jeremy menjadi semakin kuat. "Kamu nggak mau mempertimbangkannya lagi?""Apa yang perlu dipertimbangkan?" Eleanor tersenyum tipis dan wajahnya terlihat santai. "Bukankah kita sudah m
Read more

Bab 234

Yoana juga mengangkat gaunnya dan mengikuti di belakang. Setelah sampai di samping Eleanor, dia tersenyum dingin. "Kebetulan sekali, kamu juga ikut acara ini ya?"Tiara mengerlingkan matanya dan menyindir, "Eleanor, memangnya kamu pantas ikut acara ini?""Apa urusan kalian?" tanya Eleanor balik. Kenapa kedua orang ini selalu ingin berselisih dengannya? Apa sangat menyenangkan bagi mereka?Eleanor tidak ingin terlibat dalam pertengkaran malam ini. Jadi, dia mempercepat langkah kakinya untuk menghindari mereka."Eleanor, apa maksudmu?" Tiara ingin maju untuk berdebat dengan Eleanor, tetapi Yoana memelototinya untuk menghentikannya."Kamu nggak akan bisa menang dari Eleanor. Ngapain kamu maju? Minta dihajar ya? Sebelumnya masih belum cukup?" tegur Yoana."Aku ...." Semangat Tiara yang berkobar-kobar tadi seketika sirna. Benar, Eleanor memang sangat tangguh. Mereka tidak akan bisa mengalahkannya. Keduanya hanya bisa menyaksikan Eleanor berjalan pergi."Tahan emosimu sedikit. Tempat ini buk
Read more

Bab 235

"Bu Yoana, nggak usah pedulikan orang seperti ini. Kita masuk saja.""Ya, orang seperti ini sangat nggak tahu malu. Biarkan saja."Yoana diam-diam menunjukkan ekspresi meremehkan. Dia mengangkat alisnya, lalu tersenyum penuh provokasi kepada Eleanor. Setelah itu, dia berjalan masuk dengan angkuh.Eleanor sama sekali tidak menanggapi mereka. Dia melihat jam. Vivi seharusnya masih butuh 20 menit untuk sampai. Dia lantas mencari tempat duduk, lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai memeriksa email yang belum dibaca.....Setelah memasuki aula, Tiara hampir berseru takjub melihat kemegahan tempat ini. Yang dikatakan ibunya benar, Keluarga Haningrat tidak memenuhi kualifikasi untuk menghadiri acara sebesar ini.Yoana melihat ekspresi Tiara yang seperti orang kampungan. Dalam hatinya, dia tersenyum mengejek.Yoana berjalan lebih jauh ke dalam sambil tersenyum anggun. Sementara itu, Tiara yang berjalan di sampingnya sama sekali tidak bisa menyainginya.Pada dasarnya, Yoana memang cantik. Ditamb
Read more

Bab 236

Yoana mengamati ekspresi Jeremy dengan gugup, takut Jeremy akan menunjukkan perhatian terhadap Eleanor."Kak Eleanor nggak bisa masuk ya? Biar kubawa dia masuk." Bastian adalah orang pertama yang berdiri."Ehem, ehem." Danuar berdeham dua kali, menarik Bastian. "Tsk, kenapa kamu ikut campur urusan orang lain?""Apa maksudmu ikut campur urusan orang lain ...."Danuar mengambil sepotong kue kemudian sontak menyumpal mulut Bastian. "Kamu pasti lapar, makan yang banyak."'Tutup mulutmu saja deh! Kak Jeremy masih duduk di depan kita. Kita nggak berhak mengurus masalah ini!'Bastian melihat ekspresi Danuar yang aneh, lalu menyipitkan matanya dengan ragu.Danuar menatap Jeremy. "Kak, kamu bawa Kak Eleanor masuk dong. Seharusnya dia lupa bawa undangan. Dia jadi nggak bisa masuk, kasihan sekali."Satu kalimat Danuar mengubah pernyataan Yoana menjadi Eleanor lupa membawa undangan. Maknanya langsung berubah.Jeremy mengernyit. Apa urusannya wanita itu dengannya? Mereka sudah hampir bercerai. Elea
Read more

Bab 237

Mendengar suara yang familier, Eleanor langsung mengangkat kepalanya. Yang muncul di depannya adalah wajah pria yang tampan dan penuh pesona.Eleanor mengangkat alisnya. "Kamu juga datang untuk menghadiri pesta ini?"Charlie berdiri santai, mengangkat alisnya sedikit. Kemudian, dia menyahut dengan suara rendah, "Ya, lagi bosan, makanya aku keluar untuk cari kesibukan. Mau masuk nggak?""Mau." Vivi baru saja menelepon dan memberitahunya bahwa dia masih butuh sekitar sepuluh menit lagi untuk tiba.Meskipun Eleanor tidak peduli pada tatapan orang-orang di sini, dia tetap merasa canggung kalau menunggu terlalu lama. Kini, ada Charlie yang bisa membawanya masuk. Eleanor merasa sangat bersyukur."Tapi, setelanmu ini ...." Eleanor menekan dagunya dengan jari sambil mengamati tubuh Charlie. "Kenapa rasanya agak aneh?"Charlie melirik pakaiannya dengan santai. "Apanya yang aneh?""Bukankah terlalu kecil?"Avery yang mengikuti di belakang Charlie merasa lucu. Tentu saja kecil, itu jasnya. Charli
Read more

Bab 238

Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi ketiga orang itu tampak berbeda-beda.Charlie tersenyum, menunjukkan kegembiraannya mendengar kata "pacar". Kemudian, dia mengangkat alisnya dan memuji, "Kamu pintar sekali bicara."Yoana semakin tidak bisa menahan senyumannya setelah mendengar pengakuan ini."Karena kamu begitu pintar bicara, kuhadiahi kamu dengan wisata satu hari di luar kota besok." Senyuman di wajah Charlie tiba-tiba sirna, digantikan dengan tatapan dingin dan berbahaya.Charlie tentu memahami maksud ucapan Yoana. Wanita ini ingin memanfaatkannya untuk memisahkan Eleanor dengan Jeremy agar timbul kesalahpahaman di antara mereka. Jika itu Eleanor, dia akan dimanfaatkan dengan senang hati. Namun, berani sekali wanita jelek ini memanfaatkan dirinya!Setelah mendengar ucapan Charlie, ekspresi Yoana langsung berubah. Kenangan mengerikan pada malam itu tiba-tiba membanjiri benaknya.Aura dingin dan menakutkan yang terpancar dari tubuh Charlie, membuat Yoana tidak bisa menahan rasa
Read more

Bab 239

Atas dasar apa ada begitu banyak orang yang membela Eleanor? Apa yang wanita ini punya yang membuatnya pantas mendapatkan semua itu?Yoana merasa sangat tidak adil. Dia meletakkan gelas anggurnya ke atas meja dengan kuat, lalu menghampiri Eleanor."Kamu mau ke mana, Kak?" Tiara melihat Yoana minum beberapa gelas anggur secara berturut-turut. Jelas sekali, wanita ini pasti sudah mabuk."Kemari." Yoana melambaikan tangannya, memberi isyarat agar Tiara mengikutinya. Eleanor tidak bisa menolak orang yang bersulang untuknya tadi. Dia sempat minum dua gelas anggur. Karena khawatir tubuhnya kurang nyaman, dia berbalik dan keluar untuk menghirup udara segar.Di luar terdapat kolam renang terbuka yang sangat besar. Angin dingin akhir musim gugur berembus. Setelah berdiri sesaat, Eleanor memutuskan untuk kembali."Eleanor." Tiba-tiba, terdengar suara dingin dari belakang. Eleanor pun berhenti dan menoleh. Alisnya terangkat saat melihat Yoana berdiri di belakangnya.Ekspresi Eleanor tampak tidak
Read more

Bab 240

Begitu keluar dan melihat pemandangan di depan, wajah Jeremy langsung sedingin es. Di permukaan air, hanya terlihat Yoana yang sedang meronta-ronta. Tidak ada sosok Eleanor.Jeremy langsung melepaskan jasnya, lalu melompat ke dalam kolam tanpa ragu sedikit pun.Ketika Jeremy hendak mencari Eleanor, dia malah mendengar teriakan ketakutan Yoana. "Remy, tolong aku. Tolong ...."Seiring terdengarnya suara minta tolong Yoana, Jeremy mendengar suara gelembung air, seolah-olah Yoana benar-benar tenggelam.Saat ini, kepala Eleanor muncul di permukaan air. Jeremy bergegas berenang ke arahnya. Ketika hendak menyelamatkan Eleanor, dia baru teringat bahwa Eleanor sangat pintar berenang.Saat itu, Eleanor pernah mempermainkan Jeremy di dalam laut, bahkan menyelamatkan Vivi yang hampir tenggelam. Jadi, Jeremy merasa wanita ini tidak perlu ditolong.Sebaliknya, suara Yoana terdengar semakin lemah. Yoana yang benar-benar butuh pertolongan.Jeremy ragu-ragu sejenak, lalu berbalik dan menjulurkan tangan
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status