Semua Bab Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Bab 241 - Bab 250

317 Bab

Bab 241

"Lepaskan aku." Eleanor mendorong tubuh Jeremy untuk menjauh dari pelukannya.Tiba-tiba, suasana menjadi mencekam!Kegembiraan karena Eleanor terbangun seketika menghilang dari tatapan Jeremy, hanya menyisakan rasa dingin yang menusuk. Jadi, wanita ini benar-benar tidak ingin disentuh olehnya!Semakin Eleanor menolak untuk disentuh, Jeremy justru semakin ingin menyentuhnya. "Mau ke mana kamu? Kondisimu lemah sekali." Jeremy menariknya kembali dengan kasar. Tidak ada sedikit pun kelembutan pada suaranya.Tubuh Eleanor basah kuyup sehingga gaun ketat yang melekat di tubuhnya semakin menonjolkan lekukan tubuhnya yang sempurna. Segalanya terlihat sangat menggoda. Jeremy memeluknya erat-erat. Tubuhnya yang tinggi dan besar menghalangi pandangan orang lain kepada Eleanor.Jeremy tidak ingin orang lain melihat Eleanor yang seksi seperti ini, benar-benar tidak ingin.Danuar dan Bastian keluar dengan santai karena tidak tahu apa yang terjadi. Saat melihat setengah orang di aula pesta keluar, me
Baca selengkapnya

Bab 242

Sebaliknya, Yoana tampak seperti akan pingsan. Jeremy mengernyit, lalu menggendong Yoana. "Bawa jalan."Jeremy menggendong Yoana mengikuti manajer hotel menuju kamar.Eleanor berdiri tegak dengan sekuat tenaga. Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Jeremy.Saat kerumunan mulai bubar, Eleanor yang sudah berusaha keras menahan diri akhirnya tidak kuat lagi. Dia hendak bersandar pada dinding, tetapi sebuah tangan menahannya.Eleanor mendongak dan tatapannya bertemu dengan mata gelap Charlie. Saat melihat Charlie yang juga basah kuyup, Eleanor merasa sangat bersyukur. Dia tahu bahwa Charlie juga melompat ke air untuk menyelamatkannya."Terima kasih," ucap Eleanor.Wajah Charlie terlihat datar. Suaranya dingin menusuk. "Kenapa harus bersikeras begini?"Eleanor menarik sudut bibirnya sedikit. "Untuk apa terlihat lemah?" Hanya orang yang dicintai yang berhak terlihat lemah, 'kan?"Kita pulang saja," ujar Eleanor dengan suara pelan. Namun, ketika dia hendak melangkah, matanya malah terpeja
Baca selengkapnya

Bab 243

Jeremy mengedarkan tatapan tajam. Dia menarik Yoana kembali. "Lepaskan.""Minggir."Jeremy mengernyit dan hendak menyingkirkan tangan Charlie. Namun, Charlie sontak menangkisnya dengan tangan yang satu lagi.Keduanya bertarung sengit. Kemampuan mereka seimbang sehingga bisa bertarung beberapa ronde.Yoana yang tercampakkan hanya bisa menyaksikan keduanya saling memukul. Suasana hati mereka berdua sangat buruk hari ini. Kemarahan yang sudah lama terpendam meledak, seolah-olah ingin melampiaskan semuanya."Kamu begitu menyayangi dia ya?" Tatapan Charlie memancarkan kemarahan. Dia benar-benar ingin membunuh Yoana.Jeremy tentu menyadari hal ini. Yoana tidak melakukan kesalahan apa pun, tapi pria ini seperti orang gila yang ingin membunuhnya. Jeremy tidak akan membiarkannya. "Pergi!""Kalau nggak? Aku harus memberi wanita ini pelajaran hari ini." Charlie tidak pernah ragu untuk memukul wanita. Siapa pun yang menyakiti Eleanor akan dia bunuh. Tidak ada yang bisa menghentikannya.Jeremy mela
Baca selengkapnya

Bab 244

"Dengan senang hati." Tatapan Charlie memancarkan kekejaman. Dia tidak akan takut pada Jeremy. Sebaliknya, dia ingin sekali menghajar pria ini.Jeremy mengalihkan pandangannya dan mendorong tangan Charlie. Saat ini, dia tidak punya minat untuk berkelahi. Dia menatap Eleanor sambil bertanya kepada dokter, "Gimana kondisinya?"Jeremy teringat kembali pada adegan sebelumnya. Jelas-jelas Eleanor terlihat baik-baik saja tadi. Kenapa sekarang malah terlihat begitu lemah?Dokter menjawab, "Nggak ada masalah besar. Hanya saja, sebelumnya Bu Eleanor sempat demam ringan. Ditambah lagi dia kelelahan dan tenggelam cukup lama. Fisiknya juga lebih lemah dari orang biasa, jadi dia butuh lebih banyak istirahat."Jeremy memicingkan matanya. "Lebih lemah dari orang biasa? Apa maksudnya?"Charlie melirik Jeremy dengan dingin. Bibir tipisnya tersungging, membentuk senyuman mengejek. "Kamu ingin tahu?"Jeremy meliriknya sekilas."Aku nggak akan kasih tahu."Charlie tahu bahwa Eleanor tidak memberi tahu Jer
Baca selengkapnya

Bab 245

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan lebih lemah dari orang biasa?Jeremy mengeluarkan ponselnya, lalu berkata kepada orang di ujung telepon, "Atur pemeriksaan fisik lengkap untuk besok. Eleanor yang akan diperiksa.""Pemeriksaan fisik lengkap? Bos, Bu Eleanor sakit ya?"Jeremy juga ingin tahu apakah Eleanor sakit atau bukan.Andy pun tidak bertanya lebih lanjut. "Baik, Bos. Aku akan segera mengaturnya.""Hm." Jeremy mengakhiri panggilan, lalu menatap pakaian yang dipakai Eleanor. Matanya bergetar. Setelah menyibakkan selimut, dia melihat Eleanor hanya memakai jubah mandi.Seketika, segala emosinya digantikan oleh kemarahan yang membara. Siapa yang mengganti pakaian Eleanor? Apa itu Charlie? Berengsek!Jeremy merasa darahnya mendidih. Dia berteriak ke arah pintu, "Kalian kemari dulu!"Dokter dan manajer yang berjaga di pintu segera masuk. "Ada apa, Pak?""Siapa yang mengganti pakaiannya?" Wajah Jeremy semakin suram, membuat dokter dan manajer ketakutan hingga memucat.Dokter segera mela
Baca selengkapnya

Bab 246

Untuk sesaat, Jeremy tidak tahu harus mengatakan apa."Mama?" Daniel menyadari ada yang tidak beres sehingga bertanya dengan hati-hati, "Kamu bukan Mama?"Jeremy memicingkan matanya yang suram, seolah-olah tiba-tiba menyadari sesuatu. Kemudian, dia berujar dengan perlahan, "Dia lagi tidur."Tap! Daniel langsung mengakhiri panggilan.Jeremy sontak kehabisan kata-kata. Dia menatap layar ponsel. Itu bukan nomor telepon Daniel. Tanpa ragu sedikit pun, Jeremy berbalik dan mengambil ponselnya. Kemudian, dia menghubungi kontak Daniel.Telepon berdering cukup lama. Pada saat yang sama, benak Jeremy dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.Siapa sebenarnya anak kecil tadi? Apa itu Daniel? Atau anak Eleanor yang lain? Dia perlu memastikan keraguannya. Segera! Sekarang juga!Pada akhirnya, Harry menerima panggilan. Terdengar suara bingung dari ujung telepon. "Papa Jahat, lihat dulu sekarang jam berapa. Ini sudah larut malam, kenapa kamu masih belum tidur?"Begitu mendengar suara itu, Jeremy cukup ter
Baca selengkapnya

Bab 247

Rambut pendek Jeremy masih meneteskan air. Saat ini, ekspresinya terlihat sangat agresif. Jantung Eleanor sontak berdetak kencang."Jeremy!" pekik Eleanor dengan kaget. Saat berikutnya, Jeremy telah menindih tubuhnya. Aura kuat Jeremy menyelimuti seluruh tubuh Eleanor.Eleanor menatap Jeremy dengan takut. Dia melirik Jeremy, lalu melirik pakaiannya. Dia hanya mengenakan kemeja, sedangkan Jeremy hanya memakai handuk.Jantung Eleanor berdetak kencang. Dia langsung bertanya, "Binatang, apa lagi yang kamu lakukan padaku?"Jeremy menatap Eleanor yang menunjukkan reaksi berlebihan itu. Dia tahu wanita ini salah paham padanya.Jeremy terkekeh-kekeh. Tebersit niat jahat pada tatapannya. "Menurutmu? Bukannya kamu sangat menikmati tadi? Kenapa ekspresimu malah berubah sekarang?"Eleanor tampak tidak percaya. Maksud Jeremy adalah mereka berhubungan intim tadi? Ini tidak mungkin!Eleanor tidak merasakan apa pun pada tubuhnya. Jika mereka benar-benar berhubungan intim, dia tidak mungkin tidak meras
Baca selengkapnya

Bab 248

"Heh." Jeremy terkekeh-kekeh sinis. "Kalau sudah punya tenaga, bangunlah."Usai berbicara, Jeremy bangkit dan pergi ke kamar mandi. Eleanor menahan amarah dalam hatinya dan bangkit. Dia mengambil celana di pinggir ranjang, lalu memakainya dan hendak membuka pintu."Mau ke mana?" tanya Jeremy dengan nada dingin untuk menghentikan Eleanor.Namun, Eleanor tetap membuka pintu dan keluar. Sebelum sempat melangkah lebih jauh, dia malah ditahan oleh pengawal.Jeremy sudah mengenakan setelannya. Dia duduk di sofa kulit sambil menatap Eleanor dengan tenang.Tangan Eleanor yang diletakkan di kedua sisi tubuhnya mengepal. "Apa maumu?""Besok pergi lakukan pemeriksaan.""Siapa?""Kamu.""Pemeriksaan apa?""Pemeriksaan fisik."Eleanor mengernyit. "Untuk apa? Aku nggak sakit.""Nggak sakit? Kulihat kamu sakit kok.""Kamu yang sakit!""Memang benar. Bukannya kamu sudah tahu dari dulu? Pokoknya besok lakukan pemeriksaan fisik. Jangan cerewet."Ekspresi Eleanor tampak bingung. Kenapa Jeremy tiba-tiba m
Baca selengkapnya

Bab 249

Seketika, tangan dan kaki Eleanor terasa dingin. Siapa yang menjawab panggilan ini? Apa mungkin Jeremy?Eleanor lagi-lagi merasa gelisah. Dia segera menelepon Daniel. Setelah waktu yang cukup lama, Daniel akhirnya menerima panggilan. Dia seperti ragu untuk menjawab telepon."Daniel!""Mama!" Setelah mendengar suara Eleanor, Daniel baru berani bersuara, "Tadi aku telepon Mama, tapi Papa yang jawab."Seketika, hawa dingin menjalar ke seluruh tubuh Eleanor. Dia menahan kegelisahannya sambil bertanya, "Apa yang dia bilang?""Dia nggak bilang apa-apa."Eleanor merasa situasi ini sangat gawat. Pada dasarnya, Jeremy memang mencurigainya. Takutnya, sekarang Jeremy sudah tahu semuanya.Eleanor mengangkat tangan untuk memijat keningnya, lalu berucap, "Ya sudah, Mama sudah tahu. Kamu tidur saja.""Mama ... maaf .... Apa aku membuat Mama repot?" tanya Daniel dengan takut."Nggak kok. Ini bukan salahmu. Mama akan mengatasi semuanya. Kamu tidur saja." Setelah menghibur Daniel, Eleanor pun mengakhiri
Baca selengkapnya

Bab 250

"Aku akan menyelidiki kejadian hari ini. Kalau benar dia sengaja ingin mencelakaimu, aku akan memaksanya untuk minta maaf padamu."Setelah mendengar ucapan Jeremy, bulu mata Yoana yang lentik bergetar untuk sesaat. Dia menunjukkan senyuman yang penuh kesedihan. "Remy, kamu nggak percaya padaku?"Jeremy menurunkan pandangannya dan menatap Yoana dalam-dalam. Kemudian, dia menjulurkan tangan untuk mendorong Yoana. "Ini lebih adil untuk kalian berdua."Adil? Yoana tak kuasa terkekeh-kekeh dalam hati. Mungkin Jeremy sendiri tidak menyadari bahwa dirinya lebih berpihak pada Eleanor.Tiba-tiba, Yoana melihat seseorang yang berjalan mendekati pintu. Dia memutar bola matanya. Sebuah rencana jahat terlintas di benaknya.Yoana menggigit bibirnya, lalu berdiri sambil menahan rasa sakit pada tubuhnya. Kemudian, dia sengaja menjatuhkan diri ke tubuh Jeremy dan memeluk pinggang Jeremy dengan kedua tangan.Jeremy memperlihatkan ketidaknyamanan di matanya. Dia menarik tangan Yoana turun. Namun, karena
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
32
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status