All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 221 - Chapter 230

390 Chapters

Bab 221

"Eleanor, aku tanya padamu, apa kamu tahu Jeremy membatalkan kerja sama dengan Keluarga Pratama?" Bella akhirnya buka suara. Nada bicaranya lebih lembut dan tidak setajam Alicia atau Yoana."Tahu," jawab Eleanor. Dia memang mendengar Jeremy menyebutkan hal itu saat menelepon tadi pagi.Alicia langsung mendengus dingin. "Lihat? Aku sudah bilang dia yang menghasut Jeremy untuk membatalkan kerja sama dengan kami. Memang wanita licik!"Bella mengerutkan alisnya dan menatap Alicia dengan dingin. Mata tajamnya yang penuh wibawa memperlihatkan sedikit kemarahan."Menghasut? Bu Alicia, kamu terlalu memujiku. Apa kamu pikir Jeremy itu orang bodoh yang nggak punya pikiran sendiri? Keputusan sebesar itu, apa mungkin dipengaruhi sama omonganku?"Bella melirik Eleanor pertanda setuju. Dia menatap Alicia dengan sinis. Dia paling benci orang lain merendahkan putranya. Sebagai presdir perusahaan, bagaimana jadinya jika keputusannya bisa dipengaruhi oleh seorang wanita."Alicia, nggak usah ngomong kala
Read more

Bab 222

Eleanor meletakkan gelas di tangannya ke atas meja. Melihat Bella sudah pergi, Yoana juga tidak berpura-pura lagi. "Eleanor, kalau kamu masih mau ambil uang Jeremy, nggak usah mimpi! Aku nggak akan setuju."Dua triliun bukan nominal yang sedikit. Bagaimanapun, Yoana tidak akan membiarkan Eleanor mendapat keuntungan sebesar itu.Eleanor tertawa sinis. "Kamu pikir ini tergantung persetujuanmu?""Pembagian harta dalam perceraian itu tergantung kesepakatan pasangan. Sejak kapan seorang wanita simpanan punya hak bicara?""Kamu ... Eleanor, coba saja sebut aku simpanan lagi!" seru Yoana."Simpanan, simpanan, simpanan, simpanan. Kenapa? Dulu berani melakukannya, sekarang nggak tahan dipanggil begitu?" Eleanor membalas Yoana dengan senjatanya sendiri. Tidak puas rasanya jika dia tidak membuat Yoana kesal."Wanita sialan!" Yoana menggertakkan giginya dan hendak menampar Eleanor.Namun, Eleanor bereaksi cepat. Tatapannya menjadi dingin dan dia mengambil cangkir air di dekatnya, lalu melemparkann
Read more

Bab 223

Pria yang duduk di kursi utama tampak berwajah dingin dan suram. Namun, sorot mata yang penuh dengan kemarahan terlihat sangat jelas.Andy saat ini juga berkeringat deras. Namun dia tahu, satu-satunya orang yang bisa membuat bos mereka semarah ini tidak lain adalah orang dari rumah sakit tadi.Entah apa yang dikatakan oleh Eleanor kepada bosnya, sejak keluar dari rumah sakit, ekspresi Jeremy tampak seperti ingin menghancurkan dunia.Kepala Departemen HRD menyelesaikan laporan pekerjaannya dengan hati-hati, lalu berdiri di tempat dan menunggu perintah dari bos besar.Namun, beberapa detik berlalu, Jeremy tetap tidak berbicara sepatah kata pun. Kepala Departemen HRD melirik Andy di sampingnya dengan cemas. Matanya seakan-akan sedang meminta pertolongan.Andy menyeka keringat di dahinya, lalu melangkah maju dengan hati-hati mendekati Jeremy dan berkata dengan suara pelan, "Bos, Pak Jose sudah selesai memberikan laporan."Jeremy mengerutkan alis, menundukkan kepala, membuka dokumen di tang
Read more

Bab 224

"Kenapa kamu?"Saat melihat Jeremy berjalan masuk, ekspresi Yoana awalnya tampak terkejut. Tadinya dia mengira harus menunggu lama karena Jeremy masih sedang rapat. Tak disangka, Jeremy malah meninggalkan rapat demi menjumpainya.Hanya saja, kegembiraannya hanya berlangsung selama sedetik. Jeremy sepertinya menganggapnya sebagai orang lain.Yoana tidak bisa mengendalikan ekspresi wajahnya yang kaku. "Ini aku. Jeremy, kamu kira siapa?"Jeremy mengernyit. Andy yang mengikutinya dari belakang juga tertegun saat memasuki ruangan kantor."Bu Yoana?"Tatapan yang dingin dilemparkan kepada Andy. Seketika, Andy merasa dirinya diliputi hawa dingin. Padahal seharusnya Eleanor, kenapa malah jadi Yoana?Andy menoleh kepada sekretaris wanita yang berdiri di belakangnya, seolah-olah wanita itu yang membuatnya dalam masalah. "Bukannya kamu bilang Nyonya datang? Kenapa malah jadi Bu Yoana?"Merasakan hawa intimidasi dari bosnya, sekretaris wanita itu berkata dengan gemetaran, "Nyonya yang kumaksud itu
Read more

Bab 225

Pantas saja Jeremy begitu tegas mengajukan pembatalan pernikahan. Apakah dia benar-benar tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan Eleanor? Apakah Jeremy jatuh cinta pada Eleanor? Apa yang membuat Eleanor begitu berharga di matanya?Yoana menggigit gigi gerahamnya dengan keras. Meskipun hatinya terasa sakit, penemuan ini baginya adalah sebuah celah yang bisa dimanfaatkan.Dengan wajah penuh kesedihan, Yoana melanjutkan, "Bibi sebenarnya sudah setuju, tetapi Bu Eleanor malah menaikkan permintaan, ingin empat triliun. Ibu bilang dia terlalu serakah. Aku juga menegurnya, dan Bu Eleanor jadi marah, lalu melemparkan gelas hingga mengenai tanganku."Jeremy mengangkat matanya yang tajam dan menatap Yoana. Matanya menyipit dengan penuh bahaya sehingga membuat tangan Yoana gemetaran."Eleanor minta empat triliun?""Iya," jawab Yoana dengan yakin. Dia berharap membuat Jeremy percaya bahwa Eleanor serakah dan membuatnya merasa muak padanya. Namun, Jeremy hanya mencibir dengan senyum penuh ejekan.
Read more

Bab 226

Yoana tidak sabar mengajak Tiara keluar untuk menemani dirinya memilih gaun. Setelah menerima panggilan, Tiara langsung melemparkan ponselnya.Tiara menggertakkan gigi. Ekspresinya penuh kemarahan. "Sialan, dia kira aku budaknya? Semua kesalahan dilemparkan kepadaku, semua hal baik cuma untuk dia. Sekarang dia masih ingin aku menemaninya belanja? Lebih baik dia mati saja!"Felicia buru-buru mengambil ponselnya dan memandang Tiara dengan cemas. Kejadian semalam telah membuat Tiara sangat membenci Eleanor dan Yoana."Tiara, jangan begini. Bisnis keluarga kita masih bergantung pada Keluarga Pratama." Robert tidak memiliki bakat bisnis. Banyak proyek dari Grup Haningrat yang harus bergantung pada Keluarga Pratama. Itu sebabnya, mereka sama sekali tidak berani membuat Yoana marah.Contoh saja kejadian semalam, apa pun yang Yoana perintahkan, mereka hanya bisa mengikutinya. Mereka harus menelan semua kepahitan yang ada."Tadi Ibu dengar dia bilang ada pesta besok malam. Pesta yang dia hadiri
Read more

Bab 227

"Kamu kebanyakan nonton drama belakangan ini ya? Kamu sampai merasa nenekku adalah big boss yang sembunyi di balik layar?"Vivi mendengus. "Ya sudah, semoga cuma aku yang berlebihan."Bagaimanapun, di Keluarga Haningrat, Jovita adalah satu-satunya orang yang Eleanor peduli. Vivi tidak berharap Jovita sama seperti orang-orang Keluarga Haningrat."Tapi Eleanor, mau kamu percaya atau nggak, jangan ceritakan masalahmu padanya seperti anak kecil. Nggak ada salahnya berhati-hati, 'kan?""Ya, aku ngerti." Eleanor memang tidak berencana memberi tahu orang-orang Keluarga Haningrat tentang masalah ini. Ini karena dia tahu manusia sebaik apa pun pasti bisa pilih kasih."Oh ya, besok malam ada pesta. Ikut yuk, kamu baru pulang dan menjalankan perusahaan. Acara-acara seperti itu harus dihadiri, biar lebih banyak orang yang mengenalmu.""Oke.""Kalau begitu, sekarang kita mampir sebentar untuk pilih gaun?"Eleanor melihat jam tangannya. Hari ini dia punya banyak urusan. Pukul 4.30 sore harus menjemp
Read more

Bab 228

"Kamu tunggu saja, aku akan membalas penghinaan semalam."Eleanor tersenyum tipis. "Aku tunggu." Setelah itu, Eleanor dan Vivi langsung pergi.Yoana menarik lengan Tiara. "Sudah, jangan ribut lagi. Masih ada banyak waktu ke depannya. Nggak usah terburu-buru. Besok malam kamu ikut aku ke pesta.""Ya, aku tahu." Yoana mengajaknya bukan karena niat baik, tapi karena ingin memanfaatkannya. Itu sebabnya, Tiara tidak merasa senang.Tiara tidak lagi bersikap seperti biasanya yang selalu memuji dan menyenangkan hati Yoana. Hal ini membuat Yoana yang biasa disanjung olehnya merasa kesal.Yoana tahu kenapa Tiara bersikap seperti ini. Ini karena kejadian semalam. Tiara merasa diperlakukan tidak adil."Kamu masih nggak bisa lupain kejadian semalam? Kamu merasa aku seharusnya mengizinkanmu menjatuhkan Eleanor, 'kan?" Yoana melipat tangannya sambil menatap Tiara dengan dingin.Tiara menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa."Dasar bodoh.""Kamu!" Tiara hampir marah, tetapi tiba-tiba teringat
Read more

Bab 229

Yoana sengaja melebih-lebihkan di hadapan Bella. Jika Eleanor tidak berhasil menyembuhkan Jeremy atau ada penyakit lain yang tidak bisa disembuhkannya, bukankah dia akan dianggap sebagai penipu?Eleanor tersenyum dingin dalam hatinya. "Aku bukan dewa, nggak semua penyakit bisa kuobati."Yoana memandang Eleanor sambil tersenyum. "Berarti, kamu mengatakan keahlian medismu kurang ya?""Keahlian medis bukan dinilai oleh orang lain atau diri sendiri, tapi dinilai dari proses dan hasil pengobatan. Sebelum masuk ruang operasi, apa ada dokter yang berani jamin operasi akan berhasil? Kalau dia nggak memberimu jaminan, apa kamu akan mengatakan dia nggak terampil?""Selain itu, aku cuma bilang nggak semua penyakit bisa kuobati dan kamu langsung bilang keahlianku rendah. Ini cukup menarik. Kalau aku bisa mengobati semua penyakit, bukankah kamu akan memberi hormat padaku dan memanggilku dewa saat bertemu?""Lebih baik berhenti mengatakan hal-hal bodoh seperti itu. Kalau nggak, kamu sendiri yang aka
Read more

Bab 230

Sungguh menakutkan. Danuar merasa topik pembicaraan ini bisa membuatnya meledak.Danuar segera memberi isyarat mata kepada Bastian. Bastian berkata dengan santai, "Kita juga nggak bisa panggil kamu Bu Eleanor terus, kedengarannya terlalu formal.""Betul sekali.""Dokter Eleanor juga boleh." Eleanor mendongak menatap keduanya, sama sekali tidak menyadari bahwa wajah pria yang duduk di sofa sudah sangat suram."Eee ...." Danuar menyunggingkan sudut bibirnya. Sialan, dia memang suka bicara omong kosong. Kenapa dia malah membahas topik ini tadi?"Kak Eleanor saja deh. Boleh, 'kan?" tanya Danuar segera."Terserah." Asal jangan memanggilnya kakak ipar."Kalian berdua keluar." Jeremy yang duduk diam di sofa akhirnya bersuara.Danuar dan Bastian menatap Jeremy yang duduk di sofa kulit hitam. Mereka merasa Jeremy bukan duduk di sofa, melainkan di atas singgasana tengkorak. Jeremy terlihat seperti penguasa kejam yang tidak punya belas kasihan."Ya sudah, kami keluar dulu." Sebenarnya Danuar ingi
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status