All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 201 - Chapter 210

305 Chapters

Bab 201

Di saat keraguan meliputi, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. Tarimi keluar sambil membawa sekantong sampah. Ketika melihat pria yang berdiri di depan pintu, dia tampak terkejut sesaat, lalu dengan sengaja menutup pintu.Melihat hal itu, Yoana melangkah maju menahan pintu dan bertanya, "Bibi, Bu Eleanor ada di rumah?""Hari ini dia nggak di rumah. Ada urusan apa kalian mencarinya?" tanya Tarimi.Yoana tersenyum tipis. "Nggak ada urusan penting. Jadi, cuma Bibi sendiri di rumah?"Tarimi mengangguk. "Iya."Baru saja kata-kata itu dilontarkan, suara film animasi terdengar dari dalam rumah yang hening. Sudut bibir Yoana melengkung membentuk senyuman. "Cuma Bibi sendiri, 'kan? Apa Bibi masih suka nonton film animasi?"Wajah Tarimi langsung berubah gugup. Dia buru-buru mencoba menutup pintu sambil berkata, "Nggak, nggak ada suara film animasi. Kamu salah dengar."Melihat ekspresi gugup Tarimi, Yoana semakin merasa puas. Dia menahan pintu dengan tangannya dan berkata, "Oh, begitu? Mungkin ka
Read more

Bab 202

Mendengar ucapan itu, keraguan di mata Jeremy sedikit mereda dan dia diam-diam menghela napas lega. Terlepas dari apakah bocah di depannya benar-benar Daniel atau bukan, sudah jelas tuduhan Yoana bahwa Eleanor membawa seorang anak berusia tiga tahun adalah sebuah kebohongan.Kata-kata Daniel sebelumnya telah disesuaikan dengan Harry. Pakaian yang dikenakan Daniel juga telah ditukar dengan milik Harry. Namun, mereka tidak yakin apakah Jeremy akan memercayainya."Papa, kenapa kamu datang ke tempat Mama?" Daniel bertanya balik kepada Jeremy.Jeremy mengernyitkan alis. "Nggak ada alasan tertentu."Tatapan Jeremy berubah dingin seperti sebilah pisau tajam yang diarahkan ke Yoana. "Mana anak yang kamu bicarakan itu?"Yoana merasa tubuhnya merinding saat bertemu dengan tatapan dingin Jeremy. Melihat situasi ini, dia merasa ragu dan mulai curiga apakah dirinya telah salah percaya pada kebohongan yang dibuat oleh Tiara bodoh itu.Anak yang disebut-sebut itu tidak pernah ditemukan, bahkan kali i
Read more

Bab 203

Yoana menyunggingkan senyuman tipis. "Tengah malam begini Bu Eleanor nggak pulang ke rumah, malah pergi ke hotel. Apa yang dia lakukan di sana?""Aku nggak tahu soal itu. Dia nggak bilang apa-apa," jawab Tiara dengan nada acuh tak acuh.Senyuman di sudut bibir Yoana semakin sulit disembunyikan. Meskipun dia tidak menemukan anak Eleanor, rencananya tetap berjalan. Malam ini, Eleanor dipastikan tidak akan bisa lolos lagi."Jeremy, Bu Eleanor pergi ke hotel selarut ini. Jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi padanya?"Jeremy tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya terlihat dingin dan suram. Mata gelapnya penuh dengan ketegasan. Saat itu, telepon dari Andy masuk. "Bos, lokasi ponsel Bu Eleanor ada di Hotel Orchard.""Papa." Daniel melangkah maju. "Mama pasti dalam bahaya. Dia biasanya nggak pernah pergi ke hotel, apalagi nggak menjawab telepon."Yoana yang berdiri di samping, memutar matanya sedikit, lalu berkata, "Siapa tahu Bu Eleanor lagi sibuk." Ucapan Yoana memiliki maksud tersembun
Read more

Bab 204

Eleanor sedikit memiringkan kepala dan berkata dengan tenang, "Kusarankan kalian pikir ulang sebelum bertindak.""Hah, kamu cuma seorang wanita, apa yang perlu kami takuti? Serang dia!""Benar, lihat saja bagaimana kami akan mempermainkanmu!"Ketika salah satu preman mencoba menyentuh Eleanor, sebuah senyuman dingin muncul di sudut bibirnya. Begitu tangannya hampir mengenai tubuh Eleanor, Eleanor mengangkat kakinya dan menendang keras ke arah perut preman itu.Preman itu tidak siap dan langsung terlempar ke lantai. Eleanor menatapnya dengan dingin. Dua preman lainnya hanya bisa melongo, menyaksikan Eleanor mengalahkan teman mereka dengan cepat. Mata mereka mulai menunjukkan rasa takut.Wanita ini jelas memiliki kemampuan bela diri.Situasi mulai berbalik. Ketakutan mulai menyelimuti kedua preman itu dan mereka mundur tanpa berani mendekat. Ekspresi Eleanor tetap dingin dan penuh ketenangan, membuat siapa pun yang melihatnya merasa gentar.Tiara yang melihat anak buahnya tidak berguna,
Read more

Bab 205

Eleanor langsung mengerutkan kening dan melancarkan serangan ke arah orang yang menangkapnya tanpa ragu.Namun, kecepatan lawan jauh melampaui dirinya. Dalam sekejap, pria itu menghindar dengan mudah, kemudian memutar pergelangan tangannya dan menekan tubuh Eleanor ke dinding.Saat Eleanor mendongak, dia langsung melihat wajah tampan yang penuh kesan santai. Pria itu mengenakan setelan jas hitam, dengan beberapa kancing kemeja bagian dalam yang sengaja dibiarkan terbuka."Charlie?" Eleanor akhirnya menghela napas lega."Sudah kubilang untuk sering berlatih, tapi kamu malah malas-malasan. Di hadapanku saja, kamu nggak bisa melancarkan satu serangan pun. Jangan bilang kamu belajar dariku kalau keluar nanti."Nada bicaranya yang santai terdengar di telinga Eleanor."Jangan bercanda dan lepaskan aku!" Tubuh Eleanor terasa semakin tidak nyaman. Bahkan setelah dia keluar, efek aroma dari kamar itu masih cukup kuat. Tubuhnya mulai terasa panas dan dia bersandar ke dinding untuk menenangkan di
Read more

Bab 206

Jeremy berjalan dengan langkah besar menuju hotel dengan wajah suram. Bahkan Yoana yang mengikuti di belakangnya juga tidak berani mengatakan apa-apa. Dalam hati Yoana dipenuhi kegembiraan.Eleanor si wanita menjijikkan itu, akhirnya akan hancur malam ini. Dia tidak percaya Jeremy tidak akan merasa jijik dan membencinya jika melihat Eleanor bersama beberapa pria dalam situasi memalukan.Dengan penuh semangat, Yoana melangkah cepat mengikuti Jeremy masuk ke dalam hotel.Namun, saat mereka masuk, beberapa polisi berseragam juga tampak tergesa-gesa masuk. Setelah menunjukkan identitas mereka kepada staf hotel, para polisi itu segera diarahkan menuju sebuah kamar.Yoana mendengar dengan jelas bahwa kamar yang dituju polisi adalah kamar 406, kamar yang telah dia atur untuk Eleanor, dengan tuduhan melakukan transaksi tidak senonoh. Kegembiraan Yoana semakin memuncak.Dia tidak menyangka Tiara begitu cerdas kali ini dengan melibatkan polisi dan memastikan kehancuran total Eleanor."Jeremy, se
Read more

Bab 207

Jeremy tidak memedulikan Yoana sama sekali dan berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang.Di tengah langkahnya, Jeremy menerima telepon dari Andy yang melaporkan bahwa Eleanor telah meninggalkan hotel sekitar sepuluh menit yang lalu. Setelah keluar dari hotel, sinyal ponselnya menghilang, kemungkinan karena baterai habis dan ponsel mati.Segera setelah itu, Andy mengirimkan rekaman CCTV hotel ke ponsel Jeremy. Saat Jeremy melihat video itu, hatinya terasa sakit.Dalam rekaman itu, terlihat Eleanor meninggalkan hotel bersama Charlie.Yoana yang masih berdiri di depan kamar hotel, menatap kosong ke arah punggung Jeremy yang pergi tanpa ragu. Tubuhnya terasa kaku. Dia tidak tahu apakah Jeremy terlalu percaya pada Eleanor, atau justru terlalu tidak memercayainya.Namun, itu tidak masalah.Meskipun Jeremy tidak melihat dengan matanya sendiri, dia masih memiliki rencana cadangan. Dia telah meminta Tiara untuk merekam segalanya. Yoana yakin bahwa rekaman video itu akan memberikan dampak yang l
Read more

Bab 208

Ketika Eleanor melangkah keluar dari mobil, kakinya tiba-tiba melemas dan hampir saja terjatuh.Melihat hal itu, Charlie segera keluar dari mobil dan berjalan cepat ke sisi Eleanor untuk menopangnya. "Dengan kondisi seperti ini, kamu yakin bisa?""Aku bisa," jawab Eleanor dengan suara pelan dan mencoba berdiri tegak. "Aku pulang dulu."Eleanor berjalan dengan susah payah menuju apartemennya, sementara Charlie memandangnya dengan alis yang sedikit berkerut, tetapi tidak berkata apa-apa. Namun, sebelum Eleanor sampai ke pintu gedung, sebuah suara yang rendah dan dingin memanggilnya."Eleanor!"Eleanor mengerutkan dahi, lalu menoleh perlahan.Di kejauhan, Charlie melirik seorang pria yang melangkah dengan aura dingin dan penuh amarah. Dia segera mengenali pria itu ... Jeremy. Dengan tatapan tajam, Jeremy mendekat dengan langkah besar.Tanpa memberikan waktu bagi Eleanor untuk menjelaskan, Jeremy melayangkan pukulan keras ke arah Charlie. Pukulan itu begitu cepat dan penuh amarah, bahkan a
Read more

Bab 209

Jeremy dengan tenang membuka kancing mantel Eleanor, memperlihatkan kemeja yang dia kenakan di dalam. "Periksa dia," katanya sambil bangkit."Baik, baik." Dokter itu mengangguk, mengenakan stetoskop, lalu memulai pemeriksaan. Namun, ketika melihat hanya sebagian kecil kemeja yang terbuka, dia sedikit tertegun tetapi tetap melanjutkan.Saat pemeriksaan sedang berlangsung, ponsel Jeremy berdering. Dia melihat sekilas dan menjawab panggilan itu."Kak Jeremy, di mana kamu? Keluar sebentar ....""Di rumah sakit, nggak ada waktu," Jeremy memotong ucapan Bastian tanpa ragu."Rumah sakit?" Nada Bastian berubah serius. "Kamu sakit?""Bukan aku.""Lalu siapa? Daniel?""Eleanor.""Hah? Bukannya kalian lagi ...." Bastian hampir menyebutkan "perang dingin" dalam hubungan mereka, tetapi kalimat itu terpotong karena ponselnya direbut oleh Danuar.Danuar menutup mulut Bastian dan bertanya dengan wajah tersenyum, "Kak Jeremy, penyakit Kakak Ipar parah nggak? Dia di rumah sakit mana? Perlu kami datang?"
Read more

Bab 210

"Kak Jeremy, mau ke mana?" tanya Bastian."Kantor polisi."Melihat punggung Jeremy yang pergi dengan langkah besar, Danuar dan Bastian saling menatap sejenak. Mereka bertanya-tanya, apakah Jeremy pergi untuk menghabisi orang yang mencelakakan Eleanor?Saat Eleanor membuka mata, di sekitarnya tercium bau antiseptik yang pekat."Sudah bangun?""Danuar? Bastian? Di mana aku sekarang?" Eleanor memutar matanya sejenak. Dia baru saja tersadar, sehingga reaksinya lebih lambat. Setelah beradaptasi dengan cahaya di dalam ruangan, dia mulai bertanya pada kedua orang itu.Danuar menjawab, "Rumah sakit. Kamu pingsan karena demam."Ingatan Eleanor mulai kembali perlahan-lahan. Dia teringat bahwa Charlie yang mengantarkannya pulang. Mereka bertemu dengan Jeremy, lalu kepalanya terasa pusing dan akhirnya jatuh pingsan.Tidak heran jika tubuhnya terasa tidak nyaman. Ternyata dia sedang demam tinggi. Berhubung Danuar dan Bastian ada di sini, berarti orang yang mengantarkannya ke rumah sakit adalah Jere
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status