All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 191 - Chapter 200

305 Chapters

Bab 191

Harry dan Daniel sama-sama menempelkan kepala mereka di kaca jendela belakang untuk melihat Eleanor.Daniel terlihat agak khawatir. "Apa Mama bisa melawan seorang pria?"Harry tertawa. "Tentu saja bisa, mudah saja kok. Mama sangat hebat, Kakak lihat saja."Di sebelah mobil hitam, pria berpakaian hitam itu sedang menunduk untuk mengutak-atik kamera. Dia tidak menyadari bahwa Eleanor sudah berdiri tepat di depannya.Saat dia mengangkat kepala, kamera tiba-tiba terlepas dari tangannya. "Hei ...."Pria itu hendak merebut kameranya kembali, tetapi dia terkejut saat melihat wanita tinggi ramping yang berdiri di hadapannya.Eleanor memegang kamera dengan satu tangan. Tatapannya tajam seperti elang. "Apa yang kamu foto?"Pria itu langsung kaget dan segera menjawab, "Nggak, nggak ada. Kembalikan kameraku."Eleanor mengangkat alis dan mulai membuka foto-foto di kamera. "Kenapa kamu ambil foto diam-diam?"Pria itu semakin cemas karena ketahuan. Nada bicaranya menjadi agak kesal. "Siapa yang fotoi
Read more

Bab 192

"Siapa yang mengutusmu kemari?" Eleanor mengencangkan genggamannya.Pria itu ragu sejenak sebelum menjawab, "Ada ... ada seorang wanita yang kasih aku uang buat membuntutimu dan memotretmu bersama orang-orang di sekitarmu.""Terus?" Eleanor sudah menduganya. Pasti Tiara atau Yoana. Selain mereka, siapa lagi yang kurang kerjaan begini?"Terus? Nggak ada lagi, cuma itu.""Tunjukkan bukti transfernya kepadaku.""Hah? Ya, ya." Pria itu buru-buru mengeluarkan ponselnya, lalu membuka riwayat transaksi dan menunjukkannya kepada Eleanor. "Ini."Eleanor melihatnya sekilas. Akun anonim, ini susah dilacak. Mereka benar-benar berwaspada. Dia mengalihkan pandangannya, lalu berujar, "Kasih aku memori kameramu, ada masalah?""Nggak, nggak. Silakan diambil."Setelah mengambil kartu memori itu, Eleanor melemparkan kamera itu kembali. Pria itu buru-buru menangkapnya.Kemudian, matanya tertuju pada pistol digenggam oleh Eleanor. Dengan penasaran, dia bertanya, "Kak, dari mana kamu dapat pistol?"Di zaman
Read more

Bab 193

Kali ini, Eleanor lebih berhati-hati. Setiap kali ada yang mengetuk pintu atau menekan bel, dia tidak akan sembarangan membuka pintu lagi. Penyusupan yang dilakukan oleh Jeremy malam itu membuatnya trauma.Eleanor mengintip melalui lubang pintu dan melihat seorang pria berjas di luar. Itu adalah Andy.Eleanor mengernyit. Bukankah Jeremy sedang dinas? Jika Jeremy pergi, bukankah asistennya ikut?Kenapa Andy malah muncul di depan pintunya pada jam segini? Tebersit pikiran yang menyedihkan di benak Eleanor. Dia pasti datang untuk menjemput Daniel.Andy mengetuk pintu lagi karena tidak ada respons dari dalam. Eleanor merasa tidak enak hati jika berpura-pura tidak ada di rumah. Setelah memastikan hanya Andy yang berada di luar, dia akhirnya membuka pintu.Andy menyapa dengan sopan seperti biasa. "Bu Eleanor."Eleanor mengangguk ringan. "Hm, kenapa datang malam-malam begini?"Andy menjawab, "Aku datang untuk menjemput Tuan Daniel pulang."Eleanor merasa kecewa. Ternyata memang untuk menjempu
Read more

Bab 194

Saat ini, Jeremy seperti menyadari sesuatu. Dia mendongak dan memandang Eleanor.Eleanor termangu, lalu berbalik untuk kembali. Namun, dia merasa tindakannya ini terlalu aneh. Dia lantas menghentikan langkahnya dengan paksa.Andy dan Harry yang berdiri di samping tentu melihatnya. Mereka tanpa sadar menggaruk kepala masing-masing.Eleanor merasa ada tatapan dingin yang dilontarkan kepadanya. Tubuhnya tak kuasa merinding. Jeremy menatap Eleanor dengan tatapan suram. Ternyata wanita ini masih bisa berinisiatif menemuinya? Heh. Jangan kira dia akan berbicara dengan Eleanor hanya karena Eleanor mencarinya.Setelah berpikir begitu, Jeremy mengangkat tangannya untuk merapikan jas mahalnya. Di sisi lain, Eleanor berdiri di tempatnya dengan ragu. Tangannya terkepal dengan erat.Insiden malam itu segera muncul di otaknya. Dia tidak bisa melupakannya sampai sekarang. Makanya, dia tidak bisa mengobrol dengan Jeremy seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi.Selain itu, tatapan Jeremy begitu ding
Read more

Bab 195

"Aku serius. Kalau aku bohong, kamu jadi anjing." Harry menunjukkan senyuman yang sangat tulus.Jeremy menatap ekspresi Harry yang berseri-seri. Dia menyunggingkan bibirnya sedikit. "Kalau kamu bohong, kamu jadi anjing?""Nggak mau." Harry tidak mau jadi anjing.Jeremy meliriknya. "Dasar kamu ini." Dia tahu Eleanor tidak mungkin berbicara sebanyak itu."Papa, kamu sudah senang?"Jeremy menyingkirkan senyumannya. Dengan ekspresi datar, dia menyahut, "Nggak."Harry lantas menggembungkan pipinya. Susah sekali membujuk ayahnya ini. "Ya sudah, kamu lanjut marah saja."Meskipun Jeremy membantah, ekspresi di wajahnya menunjukkan semuanya dengan jelas. Jeremy tidak marah lagi. Andy bisa merasakan perubahan pada suasana di dalam mobil.Andy sungguh tidak menyangka bosnya ini begitu mudah untuk dibujuk. Hanya dengan beberapa kalimat dari Eleanor, suasana hati bosnya membaik. Ini sungguh di luar nalar.....Setelah sampai di rumah Keluarga Adrian, Harry mengikuti di belakang Jeremy. Ketika hendak
Read more

Bab 196

Tiara membungkukkan badannya, wajahnya terlihat suram.Mood Yoana memang sedang jelek, terutama dua hari ini. Dia benar-benar seperti orang yang salah makan obat. Tiara harus sangat berhati-hati jika bicara dengannya. Jika salah sedikit saja, Yoana bisa langsung meledak."Mungkin dia terlalu hati-hati .... Kamu juga tau dia licik sekali. Kasih aku waktu lagi ya?""Waktu?" Yoana mengernyit. "Jeremy saja sudah mau batalin pernikahan kami gara-gara Eleanor si jalang itu. Kalau aku kasih kamu waktu, siapa yang kasih aku waktu?"Tiara terkejut. Jeremy mau membatalkan pernikahannya dengan Yoana? Pantas saja, beberapa hari ini Yoana marah-marah terus. Ternyata ini penyebabnya.Tiara maju selangkah. "Pasti Eleanor yang merayu Pak Jeremy.""Kamu kira aku nggak tahu?" Yoana menatap dengan galak. Hatinya diliputi kebencian dan dendam. Eleanor. Sebenarnya apa yang membuat Jeremy begitu terobsesi pada Yoana? Sial!Yoana tidak akan membiarkan pernikahannya dengan Jeremy batal. Posisi Nyonya Keluarga
Read more

Bab 197

Di rumah Keluarga Haningrat.Malam itu, Eleanor kembali ke rumah untuk makan malam. Jovita terlihat sangat bahagia. Dia bahkan memasak hampir semua hidangan favorit Eleanor."Eleanor, duduklah di sini," ujar Jovita sambil menepuk kursi di sebelahnya. Dia mengisyaratkan agar Eleanor duduk di sampingnya.Eleanor sebenarnya tidak memiliki perasaan apa pun terhadap rumah ini. Ketika duduk di meja makan sambil memandang berbagai hidangan lezat di depannya, dia sama sekali tidak berselera makan. Namun karena Jovita selama ini memperlakukannya dengan sangat baik, Eleanor merasa tidak pantas menolak undangan tersebut sebagai seorang cucu. Setelah duduk, dia menyadari ada pertukaran pandangan samar antara Tiara dan Felicia."Hari ini, Eleanor jarang-jarang pulang. Nenekmu pasti sangat senang," ujar Felicia sambil tersenyum palsu. Dia melanjutkan dengan ramah, "Eleanor, kalau ada waktu sering-seringlah pulang. Bagaimanapun, ini rumahmu juga."Jari Eleanor bergerak pelan di sekitar sumpitnya. Su
Read more

Bab 198

Eleanor menghabiskan seluruh mangkuk sup yang diberikan kepadanya. Setelah meletakkan mangkuk kosong di atas meja, dia mengangkat pandangannya dan menangkap kilauan kegembiraan di mata Tiara."Eleanor, temani Nenek duduk di ruang tamu ya," ujar Jovita dengan lembut."Oke," jawab Eleanor tanpa ragu. Dia mendorong kursi roda neneknya menuju ruang tamu.Tiara dan Felicia saling bertukar pandang penuh arti. Tatapan bahagia mereka sulit untuk disembunyikan.Setelah mengobrol sebentar dengan Jovita, Eleanor mulai merasa pusing. Dia coba mengatur napas sambil menggeleng, tetapi rasa kantuk mulai menyerang.Melihat Eleanor seperti akan tertidur, Jovita bertanya dengan cemas, "Eleanor, kamu kenapa?"Eleanor mengusap pelipisnya seraya menjawab, "Tiba-tiba rasanya pusing dan sangat ngantuk.""Apa kamu kurang istirahat? Kalau begitu, jangan pulang malam ini. Nenek akan suruh orang menyiapkan kamar untukmu," ujar Jovita dengan penuh kekhawatiran.Eleanor menekan rasa pusingnya, lalu membalas, "Ngga
Read more

Bab 199

Akan tetapi, dari sisi Eleanor tidak ada yang menjawab. Harry pun mulai cemas dan mondar-mandir sambil menggaruk kepala. Dia terus mengulangi, "Apa yang harus kulakukan?"Harry tidak bisa hanya duduk diam menunggu ibunya dicelakai. Dia segera menghubungi Daniel. Panggilannya dijawab hampir seketika.Daniel bertanya, "Harry, ada apa?"Harry bertanya, "Kak, kamu dan Mama lagi di rumah sekarang?""Aku di rumah. Mama pergi ke rumah Keluarga Haningrat untuk makan malam," balas Daniel.Seperti dugaan Harry, Eleanor telah ditipu. Dia teringat pembicaraan wanita jahat tadi tentang hotel dan sebagainya. Hal ini membuatnya makin khawatir."Kak, kamu suruh Mama Vivi datang menjemputmu ...." Harry tiba-tiba berhenti.Ini tidak benar. Wanita jahat itu sebelumnya sudah menugaskan seseorang untuk mengawasi mereka. Siapa tahu kali ini mereka juga melakukannya? Jika ketahuan saat meninggalkan rumah, itu bisa celaka."Harry, kenapa?" tanya Daniel dengan nada lebih serius setelah mendengar nada khawatir
Read more

Bab 200

Setelah selesai berbicara, Yoana mendongak dan menghabiskan anggurnya dalam tegukan besar. Ekspresi Jeremy sedikit berubah, tetapi dia tidak menghentikannya."Yoana, sudah cukup. Jangan minum lagi," ucap Bella dengan nada sedikit prihatin.Namun, Yoana tidak mendengarkan. Kali ini, dia menuang segelas penuh anggur untuk dirinya sendiri. Dengan mata berkaca-kaca, dia menatap mereka dengan penuh ketulusan sambil berujar, "Bibi, aku belum selesai bicara. Biarkan aku menyelesaikan ini."Tatapan Yoana beralih kembali ke Jeremy. Dia melanjutkan, "Remy, aku tahu kamu marah padaku. Aku sudah melakukan banyak kesalahan, bahkan berusaha menjebak Eleanor. Tapi, itu semua karena aku terlalu mencintaimu. Aku takut kehilanganmu."Yoana menambahkan, "Remy, aku sadar aku salah. Aku akan berubah. Aku benar-benar akan berubah. Tolong jangan batalkan pertunangan kita ya?""Apa?" Bella hampir berdiri dari tempat duduknya. Dia bertanya, "Batalkan pertunangan? Remy, apa maksudnya?"Ekspresi wajah Jeremy ber
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status