Share

Bab 238

Penulis: Arizah Karimah
Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi ketiga orang itu tampak berbeda-beda.

Charlie tersenyum, menunjukkan kegembiraannya mendengar kata "pacar". Kemudian, dia mengangkat alisnya dan memuji, "Kamu pintar sekali bicara."

Yoana semakin tidak bisa menahan senyumannya setelah mendengar pengakuan ini.

"Karena kamu begitu pintar bicara, kuhadiahi kamu dengan wisata satu hari di luar kota besok." Senyuman di wajah Charlie tiba-tiba sirna, digantikan dengan tatapan dingin dan berbahaya.

Charlie tentu memahami maksud ucapan Yoana. Wanita ini ingin memanfaatkannya untuk memisahkan Eleanor dengan Jeremy agar timbul kesalahpahaman di antara mereka. Jika itu Eleanor, dia akan dimanfaatkan dengan senang hati. Namun, berani sekali wanita jelek ini memanfaatkan dirinya!

Setelah mendengar ucapan Charlie, ekspresi Yoana langsung berubah. Kenangan mengerikan pada malam itu tiba-tiba membanjiri benaknya.

Aura dingin dan menakutkan yang terpancar dari tubuh Charlie, membuat Yoana tidak bisa menahan rasa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 239

    Atas dasar apa ada begitu banyak orang yang membela Eleanor? Apa yang wanita ini punya yang membuatnya pantas mendapatkan semua itu?Yoana merasa sangat tidak adil. Dia meletakkan gelas anggurnya ke atas meja dengan kuat, lalu menghampiri Eleanor."Kamu mau ke mana, Kak?" Tiara melihat Yoana minum beberapa gelas anggur secara berturut-turut. Jelas sekali, wanita ini pasti sudah mabuk."Kemari." Yoana melambaikan tangannya, memberi isyarat agar Tiara mengikutinya. Eleanor tidak bisa menolak orang yang bersulang untuknya tadi. Dia sempat minum dua gelas anggur. Karena khawatir tubuhnya kurang nyaman, dia berbalik dan keluar untuk menghirup udara segar.Di luar terdapat kolam renang terbuka yang sangat besar. Angin dingin akhir musim gugur berembus. Setelah berdiri sesaat, Eleanor memutuskan untuk kembali."Eleanor." Tiba-tiba, terdengar suara dingin dari belakang. Eleanor pun berhenti dan menoleh. Alisnya terangkat saat melihat Yoana berdiri di belakangnya.Ekspresi Eleanor tampak tidak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 240

    Begitu keluar dan melihat pemandangan di depan, wajah Jeremy langsung sedingin es. Di permukaan air, hanya terlihat Yoana yang sedang meronta-ronta. Tidak ada sosok Eleanor.Jeremy langsung melepaskan jasnya, lalu melompat ke dalam kolam tanpa ragu sedikit pun.Ketika Jeremy hendak mencari Eleanor, dia malah mendengar teriakan ketakutan Yoana. "Remy, tolong aku. Tolong ...."Seiring terdengarnya suara minta tolong Yoana, Jeremy mendengar suara gelembung air, seolah-olah Yoana benar-benar tenggelam.Saat ini, kepala Eleanor muncul di permukaan air. Jeremy bergegas berenang ke arahnya. Ketika hendak menyelamatkan Eleanor, dia baru teringat bahwa Eleanor sangat pintar berenang.Saat itu, Eleanor pernah mempermainkan Jeremy di dalam laut, bahkan menyelamatkan Vivi yang hampir tenggelam. Jadi, Jeremy merasa wanita ini tidak perlu ditolong.Sebaliknya, suara Yoana terdengar semakin lemah. Yoana yang benar-benar butuh pertolongan.Jeremy ragu-ragu sejenak, lalu berbalik dan menjulurkan tangan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 241

    "Lepaskan aku." Eleanor mendorong tubuh Jeremy untuk menjauh dari pelukannya.Tiba-tiba, suasana menjadi mencekam!Kegembiraan karena Eleanor terbangun seketika menghilang dari tatapan Jeremy, hanya menyisakan rasa dingin yang menusuk. Jadi, wanita ini benar-benar tidak ingin disentuh olehnya!Semakin Eleanor menolak untuk disentuh, Jeremy justru semakin ingin menyentuhnya. "Mau ke mana kamu? Kondisimu lemah sekali." Jeremy menariknya kembali dengan kasar. Tidak ada sedikit pun kelembutan pada suaranya.Tubuh Eleanor basah kuyup sehingga gaun ketat yang melekat di tubuhnya semakin menonjolkan lekukan tubuhnya yang sempurna. Segalanya terlihat sangat menggoda. Jeremy memeluknya erat-erat. Tubuhnya yang tinggi dan besar menghalangi pandangan orang lain kepada Eleanor.Jeremy tidak ingin orang lain melihat Eleanor yang seksi seperti ini, benar-benar tidak ingin.Danuar dan Bastian keluar dengan santai karena tidak tahu apa yang terjadi. Saat melihat setengah orang di aula pesta keluar, me

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 242

    Sebaliknya, Yoana tampak seperti akan pingsan. Jeremy mengernyit, lalu menggendong Yoana. "Bawa jalan."Jeremy menggendong Yoana mengikuti manajer hotel menuju kamar.Eleanor berdiri tegak dengan sekuat tenaga. Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Jeremy.Saat kerumunan mulai bubar, Eleanor yang sudah berusaha keras menahan diri akhirnya tidak kuat lagi. Dia hendak bersandar pada dinding, tetapi sebuah tangan menahannya.Eleanor mendongak dan tatapannya bertemu dengan mata gelap Charlie. Saat melihat Charlie yang juga basah kuyup, Eleanor merasa sangat bersyukur. Dia tahu bahwa Charlie juga melompat ke air untuk menyelamatkannya."Terima kasih," ucap Eleanor.Wajah Charlie terlihat datar. Suaranya dingin menusuk. "Kenapa harus bersikeras begini?"Eleanor menarik sudut bibirnya sedikit. "Untuk apa terlihat lemah?" Hanya orang yang dicintai yang berhak terlihat lemah, 'kan?"Kita pulang saja," ujar Eleanor dengan suara pelan. Namun, ketika dia hendak melangkah, matanya malah terpeja

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 243

    Jeremy mengedarkan tatapan tajam. Dia menarik Yoana kembali. "Lepaskan.""Minggir."Jeremy mengernyit dan hendak menyingkirkan tangan Charlie. Namun, Charlie sontak menangkisnya dengan tangan yang satu lagi.Keduanya bertarung sengit. Kemampuan mereka seimbang sehingga bisa bertarung beberapa ronde.Yoana yang tercampakkan hanya bisa menyaksikan keduanya saling memukul. Suasana hati mereka berdua sangat buruk hari ini. Kemarahan yang sudah lama terpendam meledak, seolah-olah ingin melampiaskan semuanya."Kamu begitu menyayangi dia ya?" Tatapan Charlie memancarkan kemarahan. Dia benar-benar ingin membunuh Yoana.Jeremy tentu menyadari hal ini. Yoana tidak melakukan kesalahan apa pun, tapi pria ini seperti orang gila yang ingin membunuhnya. Jeremy tidak akan membiarkannya. "Pergi!""Kalau nggak? Aku harus memberi wanita ini pelajaran hari ini." Charlie tidak pernah ragu untuk memukul wanita. Siapa pun yang menyakiti Eleanor akan dia bunuh. Tidak ada yang bisa menghentikannya.Jeremy mela

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 244

    "Dengan senang hati." Tatapan Charlie memancarkan kekejaman. Dia tidak akan takut pada Jeremy. Sebaliknya, dia ingin sekali menghajar pria ini.Jeremy mengalihkan pandangannya dan mendorong tangan Charlie. Saat ini, dia tidak punya minat untuk berkelahi. Dia menatap Eleanor sambil bertanya kepada dokter, "Gimana kondisinya?"Jeremy teringat kembali pada adegan sebelumnya. Jelas-jelas Eleanor terlihat baik-baik saja tadi. Kenapa sekarang malah terlihat begitu lemah?Dokter menjawab, "Nggak ada masalah besar. Hanya saja, sebelumnya Bu Eleanor sempat demam ringan. Ditambah lagi dia kelelahan dan tenggelam cukup lama. Fisiknya juga lebih lemah dari orang biasa, jadi dia butuh lebih banyak istirahat."Jeremy memicingkan matanya. "Lebih lemah dari orang biasa? Apa maksudnya?"Charlie melirik Jeremy dengan dingin. Bibir tipisnya tersungging, membentuk senyuman mengejek. "Kamu ingin tahu?"Jeremy meliriknya sekilas."Aku nggak akan kasih tahu."Charlie tahu bahwa Eleanor tidak memberi tahu Jer

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 245

    Sebenarnya apa yang dimaksud dengan lebih lemah dari orang biasa?Jeremy mengeluarkan ponselnya, lalu berkata kepada orang di ujung telepon, "Atur pemeriksaan fisik lengkap untuk besok. Eleanor yang akan diperiksa.""Pemeriksaan fisik lengkap? Bos, Bu Eleanor sakit ya?"Jeremy juga ingin tahu apakah Eleanor sakit atau bukan.Andy pun tidak bertanya lebih lanjut. "Baik, Bos. Aku akan segera mengaturnya.""Hm." Jeremy mengakhiri panggilan, lalu menatap pakaian yang dipakai Eleanor. Matanya bergetar. Setelah menyibakkan selimut, dia melihat Eleanor hanya memakai jubah mandi.Seketika, segala emosinya digantikan oleh kemarahan yang membara. Siapa yang mengganti pakaian Eleanor? Apa itu Charlie? Berengsek!Jeremy merasa darahnya mendidih. Dia berteriak ke arah pintu, "Kalian kemari dulu!"Dokter dan manajer yang berjaga di pintu segera masuk. "Ada apa, Pak?""Siapa yang mengganti pakaiannya?" Wajah Jeremy semakin suram, membuat dokter dan manajer ketakutan hingga memucat.Dokter segera mela

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 246

    Untuk sesaat, Jeremy tidak tahu harus mengatakan apa."Mama?" Daniel menyadari ada yang tidak beres sehingga bertanya dengan hati-hati, "Kamu bukan Mama?"Jeremy memicingkan matanya yang suram, seolah-olah tiba-tiba menyadari sesuatu. Kemudian, dia berujar dengan perlahan, "Dia lagi tidur."Tap! Daniel langsung mengakhiri panggilan.Jeremy sontak kehabisan kata-kata. Dia menatap layar ponsel. Itu bukan nomor telepon Daniel. Tanpa ragu sedikit pun, Jeremy berbalik dan mengambil ponselnya. Kemudian, dia menghubungi kontak Daniel.Telepon berdering cukup lama. Pada saat yang sama, benak Jeremy dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.Siapa sebenarnya anak kecil tadi? Apa itu Daniel? Atau anak Eleanor yang lain? Dia perlu memastikan keraguannya. Segera! Sekarang juga!Pada akhirnya, Harry menerima panggilan. Terdengar suara bingung dari ujung telepon. "Papa Jahat, lihat dulu sekarang jam berapa. Ini sudah larut malam, kenapa kamu masih belum tidur?"Begitu mendengar suara itu, Jeremy cukup ter

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 396

    Sasha terkejut melihat ekspresi Jeremy, tetapi tubuhnya secara refleks mendekat saat melihat wajah Jeremy yang tampan dan menawan. "Pak Jeremy, ada apa denganmu? Apa kamu nggak enak badan? Apa kamu perlu bantuanku ....""Menjauh dariku," kata Jeremy dengan nada yang muram serta dingin dan tatapannya tajam seolah-olah hendak membunuh seseorang.Tatapan Jeremy membuat Sasha menghentikan langkahnya dan berdiri di tempat dengan ekspresi bingung. Saat Jeremy mengambil pakaian dan langsung pergi, dia sempat mengejar Jeremy beberapa langkah. Namun, melihat Jeremy yang begitu marah, dia kembali berhenti dan tidak berani mendekat lagi. Hanya saja, dia tidak mengerti apa yang telah dilakukannya sampai Jeremy begitu marah.Jeremy segera pergi dari sana.Melihat Jeremy yang keluar dengan begitu cepat, pemilik klub melihat jam tangannya. Menyadari Sasha masuk hanya puluhan menit saja, dia berpikir Jeremy tidak begitu hebat dan agak lemah. Namun, dia tentu saja hanya berani berpikir begitu dalam hat

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 395

    Setelah Eleanor keluar, pemilik kelab yang mengetahui kedatangan Jeremy pun datang dan menyiapkan beberapa botol anggur terbaik. Bahkan, dia memilihkan wanita tercantik untuk menemani Jeremy.Wanita itu bernama Sasha. Di depan pintu, pemilik kelab berpesan kepada Sasha untuk melayani Jeremy sebaik mungkin. Kemudian, dia membawanya masuk.Begitu masuk, Sasha langsung terpana melihat pria yang duduk di sofa. Pandangannya tidak bisa dialihkan lagi.Pria ini sangat tampan. Apalagi, dia adalah Jeremy, pewaris Keluarga Adrian, keluarga paling berpengaruh di ibu kota. Dia adalah sosok yang luar biasa.Dengan penuh percaya diri, Sasha melangkah mendekat, menonjolkan tubuhnya yang selama ini selalu dibanggakan. Tanpa ragu, dia bersandar pada Jeremy dan mengeluarkan suara manja, "Pak Jeremy ...."Kepala Jeremy berdenyut sakit. Saat aroma parfum yang menyengat mendekat, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengernyit.Sasha hanya menatap wajah mabuk itu, sama sekali tidak menyadari betapa terg

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 394

    Eleanor menemukan ruang VIP tempat Jeremy berada. Dia sempat ragu sejenak di luar sebelum akhirnya mendorong pintu dan masuk.Ruangan itu sunyi dan rapi, tidak seperti yang dia bayangkan. Tidak ada kebisingan atau kekacauan. Matanya menyapu seluruh ruangan sebelum akhirnya tertuju pada sosok pria yang terbaring di sofa.Jeremy bersandar di sofa dengan mata terpejam rapat. Di meja depan, tampak botol-botol kosong berserakan. Bisa dilihat pria ini minum sangat banyak.Jantung Eleanor berdetak semakin cepat saat dia melangkah mendekat. Kakinya tanpa sengaja menendang salah satu botol kosong di lantai, menimbulkan suara kecil yang membuat hatinya menegang. Namun, pria itu tetap tidak bereaksi.Eleanor memperlambat langkahnya, lalu berdiri di samping Jeremy. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh lengannya dengan lembut, lalu memanggil dengan pelan, "Jeremy?"Tiba-tiba, pria yang memejamkan mata itu langsung mengangkat tangannya dan mencengkeram pergelangan tangan Eleanor.Matanya yang dingin

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 393

    "Masuklah." Vivi membuka pintu kursi belakang, memberi isyarat kepada kedua anak kecil untuk masuk.Tiba-tiba, kedua anak itu langsung membeku. Mata besar mereka menatap orang di dalam mobil dengan tidak percaya. Mereka terpaku di tempat, tidak bisa bergerak sedikit pun.Ketika melihat kedua anak itu menatapnya dengan penuh keterkejutan, mata Eleanor langsung memerah. Tanpa ragu, dia turun dari mobil dan langsung memeluk mereka berdua."Anak-anakku, Mama sudah kembali."Kedua anak itu tetap tidak bergerak. Sampai suara lembut Eleanor terdengar di telinga mereka, hingga kehangatan pelukannya menyelimuti mereka, barulah mereka sadar ....Dalam sekejap, mata mereka yang basah. Air mata mulai berlinang di wajah mereka."Mama?" panggil Harry dengan ragu."Mama di sini. Maafkan Mama, Daniel, Harry. Kalian sampai menunggu begitu lama. Mama sudah kembali." Suara Eleanor bergetar saat dia memeluk mereka erat-erat.Akhirnya, kedua anak itu menyadari bahwa ini bukan mimpi. Ibu mereka benar-benar

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 392

    Keesokan harinya, di bandara.Eleanor tetap memutuskan untuk kembali. Dia tidak bisa begitu saja meninggalkan kedua anaknya begitu saja.Begitu turun dari pesawat, Eleanor sekali lagi menginjakkan kaki di tempat ini. Perasaannya agak sedih.Pada akhirnya, dia tetap kembali.Sebuah Audi putih berhenti di depan Eleanor. Seorang wanita bergegas turun, menatapnya dengan mata membelalak. Seketika, matanya dipenuhi air mata."Eleanor ...." Vivi menatap Eleanor yang berdiri hidup-hidup di depannya, tidak tahu dirinya harus menangis atau tertawa. "Eleanor, ini ... benaran kamu?"Eleanor tersenyum lembut. "Ini aku."Air mata Vivi langsung mengalir deras. Dia berlari dan langsung memeluk Eleanor erat-erat."Eleanor! Kamu ... kamu benaran masih hidup .... Huhu ... kemarin saat kamu meneleponku, kupikir aku sedang mimpi .... Kamu menghilang begitu lama, aku ketakutan setengah mati ...."Vivi menangis dengan emosinal, tubuhnya bahkan gemetar saat memeluk Eleanor. Eleanor membiarkan dirinya dipeluk.

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 391

    Jeremy pasti akan menemukan Eleanor dan membawanya kembali, sementara Simon juga tidak akan membiarkan keturunan Keluarga Adrian dibawa pergi. Kecuali meninggal, Simon tidak akan berhenti memburu Eleanor.Jelas, ini bukan kehidupan yang Eleanor inginkan. Namun, dia juga tidak mungkin meninggalkan anak-anaknya dan tetap tinggal di sini. Satu-satunya pilihan adalah kembali dengan identitasnya sebagai Eleanor, agar bisa tetap melihat anak-anaknya.Charlie memahami ini dan Eleanor tentu lebih memahaminya.Eleanor mengatupkan bibir, tenggelam dalam pikirannya. Setelah berpikir lama, dia menunduk dan tersenyum pahit. Keluarga Adrian tidak mau melepaskannya, dia juga tidak bisa melepaskan anak-anaknya. Jadi, dia tidak akan bisa memutus hubungan dengan Keluarga Adrian untuk selamanya.Charlie mendongak, tatapan yang dalam menyapu Eleanor. Anak-anak selalu menjadi kecemasan Eleanor, juga menjadi ikatan yang tidak bisa dihapuskan di antara dia dan Jeremy. Sejujurnya, jika Charlie cukup kejam, di

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 390

    Eleanor berpikir sejenak, lalu mengangguk. Jika dia sudah koma selama lebih dari dua bulan, itu artinya kondisinya pasti sangat buruk di awal. Masuk akal jika Charlie mengirim kedua anaknya ke Keluarga Adrian."Minum obat ini." Arnav datang dengan membawa semangkuk obat.Eleanor mencoba duduk dan Charlie segera membantunya. Dia menerima mangkuk itu. Aroma khas obat herbal langsung menyeruak. Eleanor mengendus perlahan dan segera mengenali komposisinya. Dia agak terkejut. "Ini ramuan penawar racun?""Ya, dua bulan yang lalu kamu diracuni. Obat ini bisa membantu membersihkan sisa racunnya," jelas Arnav."Kamu bilang aku diracuni?""Racunnya sangat bahaya. Tapi, untungnya Charlie ...." Arnav tiba-tiba berhenti bicara karena dia bisa merasakan tatapan Charlie yang langsung mengarah padanya. Dia segera berdeham dan mengganti ucapannya, "Untung saja ilmu medisku luar biasa, jadi aku berhasil menyelamatkanmu."Dengan cerdik, Arnav membanggakan dirinya sendiri dan menelan kata-kata yang hampir

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 389

    Selena mengerutkan alisnya, menatap ke lantai dua. Simon yang berdiri di lantai atas mengangguk, memberi isyarat agar dia pergi. Dia yang akan menyelesaikannya.Selena langsung pergi. Pelayan yang berdiri di tempat terkejut selama beberapa detik. Dia tahu Jeremy terus mencari Eleanor. Ketika dia hendak mengejar, Simon memanggilnya ke ruang kerja.Saat Selena keluar, Jeremy baru saja kembali dari luar. Dari dalam mobil, Jeremy melihat ke luar. Dia merasa dirinya melihat sosok yang sangat familier. Hatinya sontak bergetar.Namun, sosok itu segera menghilang dalam kegelapan. Jeremy menarik kembali pandangannya dan tersenyum sinis.Sejak Eleanor pergi, dia merasa semua orang terlihat seperti Eleanor. Sebenarnya wanita itu ada di mana? Siapa orang yang ada dalam video itu?Jika itu bukan Eleanor, bagaimana mungkin dia bisa terlihat persis dengan Eleanor? Kenapa harus menuduh Eleanor?Jeremy memijat pelipisnya. Semakin dipikirkan, semua terasa semakin rumit.....Musim dingin berlalu, musim

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 388

    Wanita itu menatap Simon selama beberapa detik, lalu berlutut dengan hormat di bawah tatapan terkejut dari Simon. "Kakek."Simon terkejut karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Kamu? Eleanor, apa yang kamu lakukan? Tunggu dulu ...."Simon segera bangkit dari kursinya sampai lupa mengambil tongkatnya, lalu berjalan mendekati wanita itu sambil bertumpu pada meja. Dia mengernyitkan alis dan mengamati wajah yang mirip dengan Eleanor itu dengan cermat. Bukan hanya wajah, bahkan suara dan ekspresi wanita ini juga mirip dengan Eleanor. Namun, Eleanor tidak mungkin memanggilnya kakek, apalagi berlutut seperti ini."Kamu bukan Eleanor. Siapa kamu?" tanya Simon.Wanita itu mengangkat kepalanya untuk menatap Simon, lalu memperlihatkan bekas luka yang samar di lengannya. "Kakek, aku ini Selena."Tubuh Simon langsung menjadi kaku dan tatapannya terlihat sangat terkejut saat menatap bekas luka yang familier itu. Setelah menatap Selena cukup lama, suaranya akhirnya kembali lagi. "Kamu ...

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status