All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 161 - Chapter 170

305 Chapters

Bab 161

Eleanor mengangkat tangannya dengan tenang dan menyentuh wajahnya yang masih terasa hangat akibat tamparan sebelumnya. "Sudah kubalas, ayo pergi sekarang."Di luar rumah Keluarga Adrian.Begitu masuk ke dalam mobil, ekspresi Yoana dan orang tuanya langsung berubah masam. Alicia menggertakkan giginya dan berkata penuh amarah."Sialan! Jeremy begitu melindungi wanita jalang itu. Apa maksudnya? Dia diguna-guna wanita itu ya? Dan pria berpakaian hitam itu, siapa sebenarnya dia? Berani sekali bertingkah begitu arogan."Patrick yang sedang menyetir berkata dengan wajah dingin. "Sebaiknya jangan macam-macam sama dia."Alicia mengerutkan alisnya. "Siapa dia sebenarnya?""Orang yang nggak mudah dihadapi," jawab Patrick dengan nada berat.Yoana yang duduk di belakang, tiba-tiba menyela. "Dia membantu Eleanor!"Yoana teringat kejadian malam itu ketika dia pergi ke apartemen Eleanor dan secara misterius dicegah oleh pria itu. Sekarang, dia menyadari bahwa pria itu memang berada di pihak Eleanor.W
Read more

Bab 162

Yoana kini benar-benar kacau, dia tidak bisa lagi memedulikan hal lainnya."Ada apa lagi? Kenapa wajahmu kusut begitu?" tanya Patrick dengan nada datar."Masih soal perusahaan parfum Stelea itu. Pemiliknya misterius sekali, begitu juga dengan peracik parfumnya. Sampai sekarang, aku masih nggak tahu siapa pesaing yang terus menekan kita ini," jawab Yoana sambil menghela napas panjang."Stelea? Perusahaan kecil nggak penting, aku saja nggak pernah dengar namanya," kata Alicia dengan nada mengejek.Namun, Patrick mengerutkan alis. Divisi parfum memang selalu tertinggal dibandingkan dengan bagian lain dari perusahaan mereka. Dia sendiri sering mendengar tentang Stelea dari beberapa orang di industri.Dalam beberapa tahun saja, perusahaan itu telah meraih pencapaian yang cukup baik."Aku dengar, mereka mau dapatin tempat di mal milik Jeremy?" tanya Patrick."Ya. Mereka bahkan mencoba bersaing sama kita untuk mendapatkan duta merek yang sama. Tapi untungnya, aku sudah mengamankan duta merek
Read more

Bab 163

Charlie mengerutkan alisnya, lalu menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobil melesat cepat meninggalkan tempat itu.Eleanor hanya bisa melongo di tempatnya. 'Aku benar-benar sudah gila .... Kenapa aku harus menyulut emosinya tadi?'Eleanor bersumpah tidak akan bicara sembarangan lagi.Selama perjalanan, Charlie tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia tampak sedang memendam kekesalannya sendiri.Eleanor mengusap keningnya karena merasa lelah dengan situasi ini. Mobil berhenti mendadak di depan apartemen dan membuat tubuhnya sedikit terhuyung."Terima kasih," katanya sambil membuka sabuk pengaman dan berniat turun dari mobil. Namun, sebelum dia sempat keluar, tangan Charlie sudah menariknya kembali."Jangan pernah bilang terima kasih padaku."Nada bicaranya penuh dengan kemarahan, keras, dan dominan. Mata hitamnya menatap Eleanor dengan tajam.Eleanor mengerjapkan matanya dengan bingung. Jadi, apa yang harus dia katakan? Haruskah dia mengatakan, "Kerja bagus, ini memang tugasmu"?Charlie ter
Read more

Bab 164

Eleanor menatap dalam-dalam mata Daniel yang penuh dengan harapan, tetapi juga ketakutan. Hatinya semakin terenyuh melihat anak kecil itu.Daniel memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan Harry. Harry ceria, ramah, dan mudah bergaul dengan siapa saja. Sebaliknya, Daniel yang tumbuh besar di keluarga Jeremy, sering diintimidasi dan dihina dengan sebutan "anak haram".Lima tahun hidup dalam lingkungan seperti itu tentu membuatnya tumbuh dengan rasa takut, rendah diri, dan cemas kehilangan apa yang dimilikinya.Eleanor merasa bersalah pada dirinya sendiri. Seandainya dia tahu keberadaan anak ini lebih awal, Daniel tentu tidak perlu menanggung semua penderitaan itu.Eleanor mengangguk tegas. "Tentu saja, Daniel. Mulai sekarang, kamu bisa tinggal sama Mama."Ekspresi wajah Daniel tetap tenang, tapi matanya berbinar dengan kebahagiaan. Dia memeluk Eleanor erat-erat. "Terima kasih, Mama."Kata-kata itu membuat Eleanor tak mampu lagi menahan air matanya. Membiarkan Daniel tinggal bersama
Read more

Bab 165

Jeremy menatap Harry sejenak, alisnya semakin berkerut. "Panggilkan dokter," perintahnya kepada Andy.Andy langsung beranjak untuk memanggil dokter.Namun, Harry yang mendengar itu, semakin panik. Dia buru-buru menarik ujung baju Jeremy. "Jangan! Aku ... tiba-tiba nggak sakit lagi."Jeremy memandang anak kecil yang jelas-jelas tidak berkata jujur itu, lalu melambaikan tangan pada Andy agar membatalkan panggilan dokter. Andy mengangguk dan mundur dengan tenang.Jeremy kemudian menggendong Harry dan meletakkannya di sofa di sebelahnya. Dia kembali bertanya dengan serius, "Belum waktu pulang sekolah. Kenapa kamu pulang lebih awal?"Harry mencoba mencari alasan. Setelah beberapa saat, dia menghela napas pelan. "Karena ... karena aku nggak suka sekolah. Papa, aku sudah bisa semua yang diajarkan di sekolah. Aku boleh nggak usah sekolah lagi nggak?"Jeremy terdiam sejenak. Dia tahu Harry sangat pintar dan cepat belajar. Semua pelajaran juga sudah dikuasainya. Namun, alasan utama dia mengirim
Read more

Bab 166

Yoana telah menghabiskan beberapa hari terakhir untuk memulihkan diri di rumah dengan tenang. Ketika dia mendengar bahwa pemilik Stelea akhirnya setuju untuk bertemu dengan mitra bisnis mereka, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman sinis.Kali ini, akhirnya dia bisa melihat orang itu secara langsung.Stelea sudah lama menjadi duri dalam daging baginya. Selama bertahun-tahun, dia terus mencoba untuk menyelidiki perusahaan itu. Dia telah mengirimkan beberapa tim untuk menggali informasi, tetapi hasilnya selalu nihil. Tidak ada yang tahu siapa pemiliknya dan peracik parfum utamanya.Seolah-olah memang sengaja dibuat misterius agar tidak ada orang yang mengetahuinya.Semakin misterius identitasnya, Yoana semakin penasaran siapa bos di balik perusahaan itu.....Di depan Hotel Orchard, dua buah mobil diparkir berdampingan.Penjaga pintu bergegas menghampirinya. Dari salah satu mobil, Tiara turun dan mengenakan setelan fashion yang trendi. Dia segera berjalan ke sisi lain mobil untuk m
Read more

Bab 167

Seorang wanita mengenakan setelan blazer mewah, melangkah dengan sepatu hak tinggi. Aura yang terpancar dari tubuhnya adalah perpaduan antara kecerdasan, keanggunan, dan ketegasan. Setiap langkahnya penuh percaya diri memasuki ruangan itu.Wajah cantiknya menunjukkan ekspresi dingin dan tenang seperti biasa. Sepasang mata yang jernih melirik ke sekeliling ruangan dengan pandangan tajam dan akhirnya berhenti di layar dekoratif di sudut ruangan. Tatapannya seperti ingin menembus layar itu, seolah-olah bisa melihat orang-orang yang bersembunyi di baliknya.Dia menarik kembali pandangannya dengan tenang, disertai dengan aura yang dingin."Maaf terlambat. Agak macet waktu datang tadi."Brak!Tiba-tiba, layar itu jatuh dengan keras ke lantai. Jelas terlihat bahwa dua orang di balik layar itu tampak sangat agresif."Eleanor!" teriak Yoana dengan tak percaya.Eleanor tetap tenang. Pandangannya bergerak ke layar yang telah jatuh, kemudian menaikkan alisnya dengan sedikit keheranan.Mereka langs
Read more

Bab 168

"Aku lebih muak melihatmu. Memang harus ada yang keluar di antara kita."Yoana mendengus dengan tak acuh, "Pelayan."Pelayan yang berdiri di depan pintu langsung masuk."Panggil manajer kalian. Ada yang buat onar di sini. Kami sudah coba bicara baik-baik, tapi dia tetap nggak mau pergi dan bersikeras berada di ruangan kami. Cepat panggil keamanan untuk mengusirnya. Kalau nggak, kami akan komplain," ujar Yoana dengan nada tegas.Tiara segera menambahkan, "Ya, cepat panggil seseorang untuk mengusirnya keluar!"Pelayan yang kebingungan tidak tahu harus berbuat apa. Dia segera pergi memanggil manajer dan keamanan.Yoana menatap Eleanor dengan dingin. "Kami sudah memberimu kesempatan, tapi kamu sendiri yang membuangnya."Eleanor tersenyum tipis dan duduk di kursi di dekatnya dengan santai. "Baiklah, kita tunggu saja."Dia ingin melihat siapa yang akan diusir saat manajer datang nanti.Tiara melangkah maju, lalu mencoba mendorong Eleanor dari kursi. "Dasar gila! Siapa yang mengizinkanmu dudu
Read more

Bab 169

Petugas keamanan melihat ke arah manajer untuk menunggu instruksi. Yoana dan Tiara yang sudah tidak sabar tampak sangat yakin bahwa mereka akan segera melihat Eleanor diusir dengan memalukan. Namun, Eleanor tetap tenang.Sebagai manajer hotel besar, dia tidak mungkin gegabah mengusir tamu. Tanpa arahan dari manajer, petugas keamanan juga tidak berani melakukan tindakan lanjut.Sementara itu, suasana di luar mulai menarik perhatian tamu lain yang lalu lalang. Beberapa orang berhenti dan melihat ke dalam."Kenapa ramai sekali?" Danuar yang mengikuti di belakang Jeremy, tak kuasa menahan diri untuk melirik sekilas saat lewat.Jeremy yang berjalan di depan tampak tidak tertarik, sehingga dia langsung berjalan ke arah ruangannya. Melihat Jeremy berjalan menjauh, Danuar juga tidak buru-buru menyusulnya. Dia berjalan ke arah ruangan itu untuk melihat situasi."Astaga."Eleanor dan Yoana? Kelihatannya mereka sedang ribut ....Danuar melihat punggung Jeremy yang menjauh dengan tatapan penuh mak
Read more

Bab 170

Begitu mendengar bukan Eleanor yang memesannya, Yoana tersenyum sinis. "Bu Eleanor, kamu sudah dengar, 'kan? Kenapa harus sampai membuat dirimu dipermalukan begini? Apa nggak lebih bagus kamu pergi sendiri?"Eleanor menggeleng sambil tersenyum. Melihat Yoana sesenang itu, dia juga ikut gembira. Sebab, sebentar lagi Yoana tidak akan bisa tertawa lagi."Kebetulan sekali, nama asistenku Tina."Melihat ekspresi Eleanor yang tenang, Yoana tampak gugup. Setelah itu, dia buru-buru menanggapi sambil tertawa, "Karang saja terus ....""Maaf, kami telat." Terdengar beberapa langkah kaki yang buru-buru mendekat. Beberapa orang yang datang itu langsung tertegun sejenak karena tidak tahu apa yang sedang terjadi."Bu Eleanor." Salah seorang wanita berpakaian formal langsung berjalan ke sisi Eleanor dan bertanya, "Ada apa ini?"Eleanor mengangkat alis dan tertawa, "Coba kasih tahu mereka, siapa namamu."Wanita itu mengerjapkan matanya, lalu berkata, "Tina."Tina berdiri di samping Eleanor dengan kebin
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status