All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 151 - Chapter 160

319 Chapters

Bab 151

Harry melihat kunci mobil di tangan Jeremy dan berkedip sejenak sebelum diajak masuk ke dalam mobil. 'Hmm, sepertinya Jeremy akhirnya mengalah,' pikirnya.Di dalam mobil, Jeremy menelepon Eleanor.Vivi yang melihat ponsel Eleanor berdering di dalam tasnya sementara Eleanor belum kembali, mengambil inisiatif untuk menjawabnya. "Halo?"Jeremy langsung tahu itu bukan suara Eleanor. "Siapa kamu?"Mendengar suara Jeremy, Vivi langsung ketakutan hingga hampir menjatuhkan ponselnya. Dia buru-buru memegangnya dengan kedua tangan. "Halo? A ... aku Vivi.""Kenapa ponsel Eleanor ada padamu?""Eleanor minum sedikit alkohol dan mungkin agak mabuk. Dia baru saja keluar untuk menghirup udara segar dan belum kembali. Ada perlu apa?"Mendengar keramaian di latar belakang, Jeremy bertanya, "Kalian di mana?""Di bar.""Alamatnya?""Ka ... kamu mau ke sini?" Vivi langsung gelisah dan berdiri spontan."Ada masalah?"Melalui telepon saja Vivi bisa merasakan aura mengintimidasi yang menakutkan. Kalau dia bi
Read more

Bab 152

Saat itu, seseorang kebetulan keluar dari toilet. Jeremy ragu sejenak, lalu maju dan bertanya, "Di dalam masih ada berapa orang?"Gadis itu terpaku sesaat. Matanya berbinar menatap wajah Jeremy. Dengan terbata-bata, dia menjawab, "Sepertinya ... masih ada dua orang. Salah satunya tadi jatuh ...."Tanpa banyak bicara, Jeremy melangkah masuk.Di dalam toilet, hanya ada Eleanor dan seorang gadis lain yang sedang membantunya berdiri. Jeremy berjalan mendekat, meraih lengan Eleanor dan mengangkatnya. Gadis yang tadi membantu Eleanor kaget melihat pria tiba-tiba masuk.Eleanor yang saat itu mabuk berat mengangkat kepalanya. Rambutnya yang berantakan menutupi sebagian wajahnya, sementara wajah cantiknya tampak memerah.Dia membuka matanya yang tampak mabuk dan menatap Jeremy dengan samar-samar, seolah-olah tidak mengenalinya. Mungkin juga karena dia tidak percaya Jeremy akan muncul di kamar mandi wanita. Eleanor langsung waspada dan mendorongnya menjauh."Kamu siapa? Jangan sentuh aku ...."M
Read more

Bab 153

Paling disayang!Jelas itu nama seorang pria.Wajah Jeremy yang baru saja sedikit tenang kembali berubah menjadi muram. Dia paling dibenci, tapi Eleanor paling menyayangi pria bernama Harry!Bagus! Ada Daniel, ada Harry. Berapa banyak pria sebenarnya yang ada di sekitar wanita ini?Toilet menjadi sunyi. Jeremy benar-benar ingin mencekik wanita ini.Melihat Eleanor bersandar di dinding dan perlahan meluncur ke bawah, Jeremy sama sekali tidak berniat membantunya. Biar saja pria yang paling dia sayangi, Harry, yang mengurusnya!Saat Jeremy sedang kesal, suara langkah kaki terdengar dari luar. Beberapa wanita masuk ke toilet sambil bercanda dan tertawa. Jeremy mengerutkan alis. Dia sama sekali tidak ingin disangka orang aneh.Mendengar langkah kaki semakin mendekat, Jeremy mengumpat pelan, lalu segera mengangkat Eleanor dan membawanya masuk ke salah satu bilik.Para wanita itu bercermin di wastafel sambil mengobrol santai.Di dalam bilik, Eleanor yang tidak nyaman dipeluk mulai meronta-ron
Read more

Bab 154

Harry terkejut dan langsung mendongak memandang Jeremy dengan penuh ketidakpercayaan.Apa? Dia mau menyelidikiku? Kenapa? Kenapa Jeremy tiba-tiba ingin menyelidikinya? Dan bagaimana Jeremy bisa tahu namanya?Keringat dingin mengalir di punggung Harry."Ya, cari informasi tentang dia, laporkan semuanya dengan detail. Juga cari tahu apa yang Eleanor lakukan tadi malam dan siapa yang dia temui." Setelah berkata demikian, Jeremy langsung menutup telepon.Harry yang melihat wajah Jeremy yang penuh amarah, bertanya dengan hati-hati, "Papa, kenapa kamu mau selidiki orang itu?"Jeremy menggertakkan giginya. "Karena dia adalah selingkuhan ibumu!"Wajah mungil Harry tampak tak percaya. "Papa, kamu ... yakin?""Dia sendiri yang mengatakannya," jawab Jeremy dengan geram.Harry hampir tertawa. Dia benar-benar ingin memberi tahu Jeremy bahwa dirinya ini adalah Harry yang disebut selingkuhan itu. Dia penasaran seperti apa ekspresi Jeremy kalau mengetahuinya.Mobil itu segera tiba di vila Keluarga Adr
Read more

Bab 155

"Apa maksudmu aku yang melakukannya?" Eleanor mengerutkan alis saat melihat ekspresi Jeremy yang penuh amarah."Sebaiknya memang bukan," jawab Jeremy dingin sebelum berbalik dan berjalan keluar ruangan.Eleanor melirik jam di dinding. Pada jam seperti ini, Harry seharusnya sudah diantar ke sekolah. Dia tidak berniat tinggal lebih lama di sini. Eleanor turun ke lantai bawah dan hendak pergi. Namun saat sampai di pintu, para pengawal Jeremy mengadangnya."Kenapa kalian halangi aku?" tanyanya dengan nada marah."Maaf, Nona Eleanor. Tuan Jeremy bilang Anda nggak boleh pergi sebelum dia kembali," kata salah satu pengawal dengan ekspresi datar."Atas dasar apa?" Eleanor merasa amarahnya memuncak."Itu perintah Tuan. Kalau dia bilang Anda nggak boleh pergi, berarti Anda nggak boleh pergi," jawab pengawal itu dengan nada tegas seperti biasanya.Eleanor tahu bahwa para pengawal Jeremy hanya patuh pada perintahnya. Jika Jeremy mengatakan dia tidak boleh pergi, pengawal-pengawal ini bahkan mungki
Read more

Bab 156

Eleanor memutuskan untuk diam. Ketika Jeremy sudah memutuskan untuk menyalahkannya, apa pun yang dia katakan hanya akan dianggap sebagai alasan. Apa lagi yang bisa dia katakan? Eleanor menundukkan kepala, tersenyum pahit, lalu menggeleng pelan.Keheningan Eleanor membuat Jeremy semakin frustrasi. "Nggak ada yang mau dikatakan?""Kalau begitu biar aku yang bicara. Yoana terluka parah dan sulit berjalan, lalu ada yang membuangnya ke tempat terpencil tanpa sinyal. Kehilangan darah terlalu banyak bisa membunuhnya dan kamu tahu itu. Kalau dia nggak menemukan sinyal semalam, dia bisa mati di sana. Eleanor, apa kamu benar-benar berniat menghabisinya?"Ketika Jeremy menemukannya, Yoana sudah tergeletak di tanah. Malam penuh ketakutan ditambah dengan luka yang terinfeksi, membuatnya demam tinggi. Dokter bahkan mengatakan, jika terlambat sedikit saja, akibatnya akan fatal.Jelas, niat pelakunya adalah membunuh Yoana.Yoana juga mengatakan bahwa dia sempat bertengkar dengan Eleanor sebelum diculi
Read more

Bab 157

Alicia mendengus keras, lalu melepaskan tangan Patrick dan melangkah cepat masuk ke kamar.Patrick menatap mereka berdua sejenak. Pandangannya penuh kebencian sebelum akhirnya tertuju pada Eleanor. Dia menatap Eleanor dengan dingin selama beberapa detik, lalu berbalik masuk ke kamar.Eleanor tetap menundukkan kepala tanpa ekspresi dan dengan cepat menghapus air mata yang jatuh dari sudut matanya. Jeremy mengerutkan alis. Dia melihat Eleanor, tetapi tidak mengatakan apa pun, lalu berbalik menuju kamar.Di dalam kamar, luka-luka Yoana sudah selesai dirawat. Meski begitu, dia masih demam dan terlihat sangat lemah. Dia bersandar di pelukan Alicia sambil menangis pelan."Ibu, aku benar-benar kesakitan. Aku takut sekali. Aku nggak bisa keluar dari sana. Aku benar-benar pikir aku akan mati ...." Yoana menangis sambil gemetaran.Alicia memeluk putrinya dengan penuh kasih, matanya ikut memerah. "Ibu tahu, Yoana. Jangan khawatir, siapa pun yang telah menyakitimu nggak akan lolos begitu saja. Dia
Read more

Bab 158

"Charlie?" Eleanor berkedip dan berjalan ke arah Charlie tanpa ragu. Namun, dalam sekejap, tubuh tinggi Jeremy berdiri di depan dan menghalangi jalannya. Langkah Eleanor terhenti.Alicia dan Patrick juga segera keluar dari kamar. Alicia menatap dengan ekspresi tak percaya. Bisa-bisanya ada orang yang berani menerobos ke rumah Keluarga Adrian? Apa orang ini sudah bosan hidup?Tatapan Charlie yang tajam dan dingin tertuju pada Jeremy dan wajahnya sarat akan niat membunuh. "Akulah yang menculik Yoana. Eleanor sama sekali nggak tahu apa-apa. Kalau mau balas dendam, datanglah padaku."Eleanor tertegun sejenak. Yoana ternyata diculik oleh Charlie!Wajah Jeremy berubah gelap seketika.Mendengar hal itu, Alicia melangkah maju dengan marah. "Kamu? Kenapa kamu melukai putriku? Apa salahnya padamu?""Dia tahu apa yang dia lakukan," jawab Charlie dingin. "Kalian seharusnya berterima kasih aku nggak langsung mengirimnya ke neraka."Aura Charlie begitu menakutkan hingga Alicia merasa tertekan, kata-
Read more

Bab 159

Ekspresi Yoana seketika wajah. "Bukan begitu, Jeremy. Waktu itu aku cuma terlalu emosi, jadi aku mengatakan hal-hal seperti itu.""Apa yang dia lakukan sampai membuatmu marah?" Jeremy menatapnya dengan dingin. "Berdiri di pinggir jalan sampai membuatmu marah? Atau karena dia nggak berdiri diam supaya bisa kamu tabrak, itu yang membuatmu marah?""Bukan aku yang mau menabraknya. Waktu itu Tiara nggak sengaja memutar setir, jadi hampir menabrak Bu Eleanor. Kami juga sangat menyesalinya," jawab Yoana dengan munafik.Tidak sengaja, hampir, menyesal."Oh ya? Aku nggak melihat sedikit pun penyesalan." Jeremy melemparkan tablet kepada Andy di sampingnya dengan dingin.Rekaman itu menunjukkan dengan jelas niat mobil tersebut. Wajah Yoana dan Tiara saat turun dari mobil penuh dengan penyesalan karena tidak berhasil mengenai Eleanor. Seolah-olah mereka ingin menuliskan "Sayang sekali tidak kena" di wajah mereka.Yoana mengepalkan tangannya erat-erat, hingga hampir membuat telapak tangannya berdar
Read more

Bab 160

"Cuma butuh empat miliar, 'kan? Kamu nggak sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu?" Jeremy bertanya dengan senyum dingin.Eleanor tersenyum tipis. "Bisa saja, asalkan Bu Yoana nggak menyalahkanku ketika dia sampai di neraka."Wajah Yoana seketika pucat pasi, keringat deras bercucuran dari dahinya dan menetes ke pipi."Nggak! Aku nggak mau!" Dia langsung berteriak menolak.Eleanor pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membalas dendam. Ditambah dengan sikap Jeremy yang seperti ini, dia tahu Eleanor tidak akan melepaskan kesempatan untuk membunuhnya. Dia tidak mau mati."Hm?" Tatapan tajam Jeremy beralih ke arah Yoana yang pucat. "Bukannya ini usulanmu? Kenapa sekarang menolak?""Aku ... aku nggak menyalahkan Bu Eleanor lagi. Kita anggap semuanya selesai," Yoana tergagap karena tidak berani mempertaruhkan nyawanya. Dia tidak senekat itu bermain-main dengan hidupnya sendiri."Berani menabrak orang lain, tapi takut kalau ditabrak balik?" Jeremy mengangkat alisnya dengan sikap mengeje
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status