All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 131 - Chapter 140

303 Chapters

Bab 131

Andy termangu sejenak sebelum bertanya, "Kalau begitu, Bu Yoana akan tidur di kamar tamu atau ...." Kamarmu?Jeremy langsung melirik dengan dingin. "Kamar tamu."Andy buru-buru mengangguk. "Baik."Begitu mendengar kabar bahwa Jeremy menyuruhnya menginap, Yoana pun sangat senang. "Serius? Remy benaran bicara begitu?"Andy mengangguk. "Ya, Bu. Bos yang menyuruhmu menginap."Yoana tentu sangat gembira. Itu artinya, hubungannya dengan Jeremy tidak memburuk karena masalah Eleanor.Wajah Yoana berseri-seri. Benar juga, memangnya siapa Eleanor? Kelak, Yoana yang akan menjadi istri Jeremy. Jeremy begitu menyayanginya. Hubungan mereka tidak mungkin retak hanya karena Eleanor."Oke, aku sudah tahu."Ketika melihat Yoana yang begitu senang, Andy hanya bisa diam-diam menggeleng dan tersenyum dingin. Wanita ini masih tidak tahu apa yang akan dihadapinya nanti.....Keesokan hari, Harry bangun pagi-pagi sekali. Ini karena Jeremy bilang akan menghukum orang-orang yang telah melukai kakaknya.Jeremy m
Read more

Bab 132

Yoana tahu Jeremy benar-benar marah kali ini. Dia ketakutan hingga kakinya melemas. Tanpa sempat peduli pada cederanya lagi, dia berlutut."Aku ... Remy ... aku sudah tahu salah. Daniel nggak menyukaiku. Dia sering melawanku. Aku melukainya karena terlalu marah. Tapi, aku benaran nggak sengaja. Kamu juga tahu aku pernah hampir menjadi ibu.""Setiap kali melihat Daniel, aku akan teringat pada anakku itu. Kadang dia nakal, jadi aku memberinya hukuman ringan. Aku juga nggak tega menyakitinya. Hukuman yang kamu bilang itu dari ibumu. Bibi sangat ketat. Kadang Daniel memang bandel. Semua ini juga demi kebaikannya."Yoana menangis dengan sangat sedih. Dia sengaja mengungkit anaknya yang telah tiada itu untuk memperingatkan Jeremy. Dia seharusnya punya anak, tetapi anaknya malah meninggal karena ibu Daniel yang kejam itu.Selain itu, dia tidak lupa melibatkan Bella dalam masalah ini. Tidak semua yang dikatakannya salah. Memang Bella yang menghukum Daniel berlutut dan menyalin. Yoana tidak aka
Read more

Bab 133

"Ka ... kamu mau gimana lagi?" Suara Yoana terdengar bergetar. Dia tahu sekejam apa Jeremy. Dia tentu takut pada Jeremy.Dengan ekspresi datar, Jeremy menyahut, "Anakmu nggak ada kaitannya dengan masalah ini. Kamu nggak seharusnya melampiaskan amarahmu pada anak kecil. Dia nggak melakukan kesalahan apa pun."Yoana hanya bisa menatap Jeremy dengan ekspresi sedih. Jelas sekali, Jeremy ingin memberi keadilan kepada anak haram itu.Yoana menggertakkan giginya, lalu berkata, "Oke, aku salah. Aku seharusnya dihukum. Apa 20 cambukan sudah cukup?"Yoana menggigit bibirnya dengan kuat dan mengangkat tangan untuk menyeka air matanya. Ekspresinya dipenuhi keengganan.Meskipun Jeremy tidak mencintainya, Yoana yakin Jeremy tidak akan tega padanya. Jeremy tidak mungkin benar-benar memukulnya. Dia berkata demikian hanya supaya Jeremy tahu dirinya sudah menyesali perbuatannya.Saat berikutnya, Jeremy malah mengangkat tangannya untuk menyuruh pengawal maju. Pengawal segera menghampiri Yoana dengan meme
Read more

Bab 134

Jeremy tidak punya selera makan. Setelah menyuruh orang mengantar Harry ke sekolah, dia langsung berangkat ke perusahaan.Andy yang duduk di depan menerima panggilan. Kemudian, dia menoleh dan melapor, "Bos, pihak rumah sakit bilang Bu Bella sudah siuman. Dia mau bertemu denganmu."Jeremy memijat pelipisnya. "Suruh dia istirahat baik-baik. Beri tahu dia soal kejadian pagi tadi. Suruh dia opname dua bulan lagi. Setelah sikapnya kepada Daniel berubah, dia baru boleh pulang. Kalau nggak, suruh dia rayakan tahun baru di rumah sakit saja."Ekspresi Andy tampak tidak karuan. Memangnya ada orang yang sekejam ini pada ibu kandung?"Baik."....Setibanya di sekolah, Harry berjalan masuk sambil menelepon Eleanor untuk menceritakan semua yang terjadi pagi ini.Eleanor cukup terkejut. Jeremy menghukum Yoana demi Daniel? Ini sungguh di luar dugaan Eleanor. Apa Daniel sepenting itu bagi Jeremy? Bukannya Yoana adalah yang terpenting baginya? Bagaimana bisa dia tega mencambuk Yoana? Kini, Eleanor bena
Read more

Bab 135

Vivi duduk, lalu bertanya dengan serius, "Apa maksudmu?""Aku rasa semua berjalan terlalu lancar. Keysha nggak seharusnya menolak kerja sama dengan Grup Pratama dan menerima kita cuma karena kalian saling kenal."Begitu mendengarnya, ekspresi Vivi menjadi agak masam. Yang dikatakan Eleanor masuk akal.Eleanor mengernyit. "Nggak ada salahnya kalau lebih waspada. Yoana dan Tiara menganggap Grup Stelea sebagai musuh besar. Mereka nggak bakal membiarkan kita mencapai tujuan kita.""Ya, aku ngerti. Besok aku akan lebih hati-hati.""Hm." Eleanor mengangguk. "Oh ya, malam ini makan di rumahku yuk.""Oke, aku juga sudah lama nggak lihat Harry."Ketika membahas Harry, Eleanor menopang dagunya dan berujar, "Cuma kita berdua. Harry lagi di rumah Jeremy.""Apa?" Vivi yang hendak keluar sontak berbalik dan berdiri di hadapan Eleanor. "Harry dibawa pergi Jeremy? Apa yang terjadi?""Bukan begitu, Harry pergi sendiri ...." Eleanor menceritakan semua yang terjadi semalam.Vivi pun mengacungkan jempol u
Read more

Bab 136

Ketika jarak di antara keduanya tersisa sekitar dua atau tiga meter, Jeremy berhenti dan bertanya dengan alis berkerut, "Kamu mau gimana?""Aku mau Mama yang mengganti perbanku. Bawa aku ke tempat Mama. Aku nggak suka dokter. Aku mau Mama."Jeremy merasa Daniel terlalu menyukai Eleanor. Padahal, mereka baru berinteraksi sehari. Dia lantas menolak, "Nggak bisa."Tidak ada cara lain. Jika perban ini dibuka dan mereka tidak melihat luka apa pun, bukankah mereka akan kaget setengah mati?Ketika melihat Harry masih bersikeras, Jeremy pun tidak memanjakannya. Dia hanya melontarkan kalimat pendek sebelum pergi, "Kalau sudah tenang, turun sendiri."Dengan demikian, ruang tamu sunyi senyap. Yang satu duduk di sofa, yang satu duduk di jendela. Keduanya tidak saling menghiraukan.Bastian dan Danuar terus melirik keduanya. Tiba-tiba, Bastian meraih lengan baju Danuar. "Hei, kamu nggak rasa sifat mereka mirip?"Danuar menyunggingkan bibirnya. "Aku sudah menyadarinya sejak awal."Sejam kemudian, Jer
Read more

Bab 137

Eleanor melirik meja sekilas. Dia tidak mungkin mengatakan tadi memang ada orang, tetapi orang itu kabur setelah mendengar kamu akan datang.Lagi pula, Eleanor tidak peduli pada pendapat Jeremy. Dia langsung mengangguk. "Ya."Jeremy terkekeh-kekeh sinis. "Kalau begitu, maaf sudah mengganggu kalian. Daniel, kita pergi dari sini."Usai berbicara, Jeremy hendak menarik Daniel pergi. Harry bergegas memeluk kaki Eleanor dan menatap Jeremy dengan ekspresi penuh penolakan. Dia akhirnya bisa pulang. Dia tidak mungkin pergi dari sini.Jeremy melirik anak kecil yang memeluk kaki Eleanor dengan erat. Karena tidak berdaya, dia hanya bisa menggerutu dengan suara rendah, "Seperti wanita saja."Ketika melihat Jeremy hendak membawa Harry pergi, Eleanor segera berkata, "Nggak apa-apa. Karena kalian sudah datang, kita makan bersama saja. Aku bisa buat janji dengannya di lain hari."Lagi pula, Vivi sudah kabur karena takut pada Jeremy. Eleanor tidak mungkin bisa menghabiskan makanan sebanyak ini. Dia tid
Read more

Bab 138

Eleanor menyunggingkan bibirnya, lalu mencoba bertanya, "Kalau begitu ... kamu juga nginap di sini?"Eleanor merasa Jeremy tidak mungkin bersedia menginap di tempatnya. Dia terpaksa bertanya demikian karena merasa tidak enak hati."Hm." Jeremy mengiakan.Apa? Apa pria ini sudah gila? Kenapa diiakan? Eleanor sungguh kebingungan. "Tapi, cuma ada dua kamar. Kamar Bi Tarimi dan kamarku. Daniel bisa tidur denganku."Maksudnya adalah tidak ada kamar tamu untuk Jeremy. Jadi, sebaiknya Jeremy pulang saja."Nggak masalah, masih ada sofa.""Sofaku sempit lho. Apa kamu bisa tidur?""Keselamatan nyawaku lebih penting daripada apa pun."Eleanor tidak bisa merespons lagi. Pada akhirnya, Jeremy dan Harry sama-sama menginap.Selesai mandi, Eleanor membawa Harry ke kamarnya. Tanpa Jeremy, Harry bisa memeluk ibunya sepuasnya."Mama, aku kangen sekali!"Eleanor segera meletakkan jarinya di depan mulutnya supaya Harry mengecilkan suaranya. Sesudah itu, dia membawa Harry ke ranjang. "Kita telepon Daniel."
Read more

Bab 139

Cahaya lampu yang lembut menyinari wajah tampan itu. Alis Jeremy berkerut. Ekspresi datarnya memperlihatkan aura yang berbahaya.Seketika, Eleanor kaget. Di sisi lain, ekspresi Jeremy membaik saat melihat orang itu adalah Eleanor. Eleanor hendak bangkit, tetapi Jeremy menahannya dengan kuat. Dia menarik sedikit dan Eleanor terjatuh ke pelukannya.Jeremy merangkul pinggang Eleanor dan memeluknya. Eleanor yang lengah membentur dada kekar Jeremy. Dia ingin bangkit, tetapi terus ditahan.Jeremy bertanya dengan suara rendah, "Kamu ngapain?"Eleanor sungguh menyesal karena membawakannya selimut. Lebih baik Jeremy mati kedinginan."Aku takut kamu mati kedinginan, makanya kubawakan selimut. Lepaskan aku."Jeremy menatap mata Eleanor lekat-lekat. Ketika melihat selimut di lantai, dia mengangkat alis dan bertanya, "Ternyata kamu bisa kasihan padaku juga?""Bi Tarimi yang mengingatkanku. Lepaskan aku, dasar mesum."Jeremy awalnya ingin melepaskan Eleanor. Namun, ketika melihatnya begitu menolak,
Read more

Bab 140

Eleanor tidak bergerak lagi. Tubuhnya menegang. Meskipun menjadi suami istri selama 3 tahun, Jeremy tidak pernah memeluknya tidur seperti ini. Eleanor tidak terbiasa. Dia sampai tidak berani memejamkan matanya.Selain itu, Eleanor tidak mengerti alasan Jeremy melakukan hal seperti ini. Ada yang janggal dari Jeremy. Hanya saja, Eleanor tidak tahu apa itu.Sambil berpikir begitu, Eleanor menoleh untuk melihat. Alhasil, dia mendapati Jeremy sudah tidur. Bukannya pria ini insomnia? Sejak kapan tidurnya secepat ini? Tidur Jeremy jelas-jelas begitu lelap. Lantas, kenapa malah terlihat seperti orang sekarat waktu itu?Apa mungkin pengobatannya berhasil? Namun, Jeremy baru diobati tiga kali. Masa hasilnya secepat itu? Sepertinya, Jeremy tidak perlu pengobatan apa pun lagi.Eleanor awalnya masih merenung dengan kedua mata terbuka lebar. Namun, lambat laun dia mulai mengantuk hingga akhirnya tertidur.Pukul 3 dini hari, Jeremy perlahan-lahan membuka matanya. Tatapannya dingin dan tajam. Setelah
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status