All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 121 - Chapter 130

319 Chapters

Bab 121

Keduanya ketakutan dan berhenti di tengah jalan. Yoana melihat situasi itu dan langsung kabur dengan cepat. Sementara itu, Bella ditinggalkan sendirian di tengah jalan, berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyahut."Yoana ...."Brak!Kursi roda Bella terbalik dan tubuhnya terlempar ke jalan. Yoana yang berusaha menyebrang jalan juga tidak lebih baik. Dia ditabrak mobil yang datang dari belakang dan jatuh tersungkur di tanah.Eleanor yang mendengar suara keras itu menoleh dan melihat Bella dan Yoana tergeletak di jalan Eleanor tersenyum sinis dan terkejut melihat kejadian tersebut.Saat itu juga, ponselnya berdering. Itu Andy yang menelepon. Eleanor mengangkatnya. "Bu Eleanor, Anda di mana? Pak Jeremy bilang akan menjemput Anda."Eleanor memandang pemandangan di depannya, lalu memutuskan untuk kembali. Dia memberi tahu Andy alamatnya, "Cepat datang. Bella dan Yoana baru saja kecelakaan."Suasana di sekitar sangat gaduh, penuh suara klakson mobil. Andy tidak mendengar dengan je
Read more

Bab 122

Mendengar perkataan Eleanor, wajah Yoana langsung memerah karena marah.Kerumunan orang di sekelilingnya mulai bergumam. Awalnya mereka masih bersimpati pada Yoana, tetapi setelah mendengar perkataan Yoana tadi, mereka merasa wanita itu benar-benar tidak tahu malu.Jelas-jelas dia sendiri yang menyeberang jalan sembarangan hingga tertabrak mobil, tapi malah menyalahkan orang yang justru mau membantunya.Setelah memaki orang, dia masih berharap orang itu mau membantunya membalut luka? Muka setebal apa dia?"Sudah dewasa tapi nggak tahu kalau nggak boleh sembarangan menyeberang jalan? Apa dia pikir jalan ini milik keluarganya, bisa seenaknya saja?""Iya benar, orang seperti ini hanya membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan-jangan habis ini malah mau memeras sopirnya.""Aduh, jangan-jangan mereka ini sengaja cari-cari masalah, mau pura-pura jadi korban biar dapat uang?""Jauhi saja orang-orang seperti ini, menakutkan ...."Bella sudah pingsan, jadi semua cercaan tertuju pada Yoan
Read more

Bab 123

Eleanor menyadari dirinya sedang digendong oleh Jeremy. Matanya membelalak, dia menatap Jeremy dengan penuh kebingungan. "Kamu lagi ngapain?"Mendengar suara wanita di pelukannya, alis Jeremy berkerut. "Kamu belum mati?"Eleanor hampir tertawa karena saking marahnya. Lucu sekali, dia baru saja berbaik hati menyelamatkan ibu Jeremy, dan kalimat pertama yang keluar dari mulut pria ini adalah "Kamu belum mati?"Eleanor menepuk lengan Jeremy, memberi isyarat agar dia menurunkannya, lalu bertanya dengan suara dingin, "Kamu berharap aku mati?"Jeremy menatap wanita yang tampak sehat dan segar di depannya. Dia kemudian melirik Andy yang juga menatap Eleanor dengan ekspresi bingung dan bertanya dengan terbata-bata, "Bu Eleanor, Anda ... nggak apa-apa?"Mata Eleanor berkilat sebentar, melihat ke arah keduanya, lalu menggeleng. "Aku baik-baik saja!"Jeremy menyipitkan matanya dan menatap Andy dengan tajam. Andy akhirnya berkata lagi sambil menatap Eleanor, "Tapi Bu Eleanor, bukankah Anda bilang
Read more

Bab 124

Yoana memandang Jeremy dengan mata bergetar, menahan rasa terhina dan ingin berbicara tetapi tak mampu mengatakannya."Ngomong apa lagi?" Jeremy bertanya dingin, memberi isyarat agar Yoana melanjutkan perkataannya.Yoana menggigit bibirnya dengan penuh rasa sakit dan berlinang air mata. "Awalnya Bibi berpikir dua triliun yang kamu berikan untuk Eleanor dalam perjanjian cerai terlalu banyak, jadi dia ingin bernegosiasi dengannya.""Tapi, Eleanor bilang dia bisa menyerahkan dua triliun itu, asalkan kami berdua berlutut di depannya sambil berteriak sepuluh kali ... 'Aku selingkuh, aku pelakor, kami nggak tahu malu.' Kalau itu dilakukan, dia nggak akan meminta uang itu.""Kemudian, Eleanor bilang kamu harus keluar dari rumah tanpa membawa sepeser pun. Bukankah semua itu keterlaluan? Bibi nggak tahan mendengarnya, makanya dia mengejar Eleanor dan akhirnya terjadi kecelakaan."Setelah mendengar itu, Jeremy mengerutkan alisnya dan menatap Eleanor. "Kamu bilang begitu?""Ya." Eleanor menganggu
Read more

Bab 125

Jeremy menatap Bella yang terbaring di tempat tidur dengan tatapan yang semakin dalam. Dia memerintahkan perawat untuk menjaga Bella dengan baik, lalu keluar dari kamar rumah sakit.Andy baru saja selesai menerima telepon, wajahnya yang biasanya serius kini tampak sedikit bersemangat. Dia berjalan mendekati Jeremy dan berkata, "Bos, Tuan Daniel sudah ditemukan.""Daniel suah ditemukan?" Jeremy mengerutkan alisnya, bertanya dengan penuh keraguan."Ya, Bos.""Di mana?""Seorang pelayan kebetulan bertemu Tuan Daniel yang sedang berjalan-jalan sendirian di luar, jadi dia langsung membawanya pulang."Andy menyampaikan informasi itu seperti yang baru saja diterimanya. Setelah mendengar penjelasan tersebut, mata Jeremy sedikit menyipit.Berjalan-jalan sendirian di luar? Artinya, Eleanor tidak benar-benar mengirim anak itu pergi? Bahkan dia tidak mengawasi anak itu dengan baik sampai seorang bocah lima tahun berkeliaran sendirian?Memikirkan hal ini, alis Jeremy berkerut semakin dalam.Sementa
Read more

Bab 126

"Aku ... mau bawa Daniel pulang.""Kamu rasa ibu sepertimu pantas membawanya pulang?"Suasana seketika menjadi menegangkan. Eleanor bertatapan dengan Jeremy, lalu menarik napas dalam-dalam karena tidak ingin berdebat.Keduanya sama-sama masuk. Jeremy melirik wanita di sampingnya sambil mengangkat alis. Eleanor seperti tamu yang sudah sering datang saja.Di ruang tamu, Harry menahan diri supaya terlihat seperti Daniel. Dia duduk dengan tenang, selalu memasang ekspresi dingin.Ketika melihat Jeremy dan Eleanor masuk, Harry sangat senang. Dia hampir melompat kegirangan, bahkan ingin meminta pelukan dari Eleanor. Namun, langkah kakinya sontak terhenti. Dia harus ingat bahwa dirinya adalah Daniel sekarang.Eleanor juga kaget melihat tingkah Harry. Kalau sampai Harry melemparkan diri ke pelukannya tadi, Jeremy pasti akan curiga.Eleanor tidak yakin Jeremy curiga atau tidak, tetapi harus diakui bahwa Harry sangat cerdas. Dia tahu bagian belakang kepala Daniel terluka dan diperban, jadi dia ju
Read more

Bab 127

Begitu mendengarnya, jantung Eleanor serasa hampir copot. 'Nak, aku lebih baik mati kelaparan. Ngapain kamu melawan Jeremy?'Jeremy melirik Harry. "Dia mencampakkanmu, tapi kamu masih membelanya? Dasar nggak tahu terima kasih.""Mama sangat baik.""Kamu cuma ikut dia sehari, tapi sudah yakin dia baik? Kamu disihirnya ya?""Mama memang baik." Harry bersikeras.Jeremy tertawa saking kesalnya. Dia mengambil sendoknya sambil berujar, "Kamu panggil saja dia. Jangan harap aku panggil."Begitu mendengarnya, Harry menyingkirkan kekesalan pada wajahnya. Dia segera berlari ke depan Eleanor, lalu menariknya ke ruang makan.Eleanor bertatapan dengan Harry. Tatapannya itu seperti mengeluhkan tindakan Harry. Namun, dia tetap berkata, "Daniel, kamu makan saja. Nggak usah pedulikan aku."Harry yakin ibunya marah, tetapi ibunya tidak akan berani mengamuk di sini karena ada Jeremy. Setidaknya, nyawanya masih terselamatkan.Harry pun memasang ekspresi masam, lalu mengeluh, "Mama, aku capek sekali bujuk s
Read more

Bab 128

Harry terkekeh-kekeh. "Jangan marah, Mama. Aku nggak bakal mengulanginya lagi kok.""Kamu cuma bisa bicara begini setiap kali. Kamu nggak pernah berdiskusi denganku. Kamu saja yang jadi ibuku.""Aku janji nggak bakal lagi, Mama. Ampuni aku ....""Ya sudah, nanti baru kuberi kamu pelajaran di rumah. Aku akan cari cara untuk membawamu pergi."Ketika Jeremy kembali, Eleanor segera duduk dengan tegak, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Harry juga terlihat seperti aktor profesional. Dia makan dengan santai tanpa terlihat panik sedikit pun.Jeremy melirik keduanya. Saat melihat semuanya normal, dia lanjut makan dengan tenang. Suasana seolah-olah menjadi harmonis.Namun, pembantu tiba-tiba mendorong Yoana masuk. Di rumah sakit, Yoana sudah curiga melihat Jeremy pergi dengan terburu-buru.Alhasil, begitu masuk, Yoana melihat Daniel. Bukankah Eleanor sudah membawanya pergi? Kenapa malah kembali lagi?Yoana yakin Eleanor ingin memanfaatkan anak itu untuk kembali ke sisi Jeremy. Dia sungguh murk
Read more

Bab 129

Gawat!Harry langsung bersembunyi di dalam kamar. Dia hanya bisa berdoa untuk keselamatan ibunya.Eleanor menggertakkan giginya, lalu memaksakan senyuman. Dia menatap Jeremy sambil bertanya, "Kok kamu bisa tahu?""Anak kecil pun tahu apa yang ada di pikiranmu."Menyebalkan! Sejak kapan Jeremy begitu memahaminya?"Kamu mau keluar sendiri atau kulempar?" tanya Jeremy dengan dingin sambil menatapnya dengan ekspresi datar.Eleanor tidak bisa berkata-kata. Suasana menjadi suram. Dia tidak mungkin bisa membawa anaknya pergi lagi sekarang.Ketika Eleanor sedang dilema, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia mengambilnya, lalu melihat pesan dari Harry.[ Mama, kamu pergi saja. Nggak usah pedulikan aku. Aku pasti aman di sini. Tenang saja. ]Eleanor menyimpan ponselnya kembali. Setelah merenung sejenak, dia mendongak dan menatap Jeremy, lalu berucap dengan kecewa, "Aku pergi sendiri."Usai berbicara, Eleanor perlahan-lahan berjalan pergi. Setelah berjalan agak jauh, dia menoleh dan bertemu pandang
Read more

Bab 130

Harry menggembungkan pipinya. Ayah dan ibunya sama saja, selalu mengatakan kalimat ini. Dia sudah berusia 5 tahun. Siapa bilang masih kecil?"Kalau begitu, beri tahu aku di mana ayah kandungku," ujar Harry tiba-tiba sambil mencondongkan badannya.Jeremy meliriknya sekilas, lalu bertanya dengan ekspresi kesal, "Ngapain tanya soal ini?""Aku penasaran. Menurutmu, ayah kandungku tahu keberadaanku nggak? Gimana reaksinya kalau tahu? Apa aku harus ikut ayah kandungku?"Alis Jeremy berkerut. Dia makin kesal. "Siapa yang mengizinkanmu ikut pria berengsek itu?""Berengsek? Ayah kandungku berengsek?"Jeremy menyahut dengan sungguh-sungguh, "Ya."Harry hampir tergelak. Saking bersemangatnya, dia berdiri di atas kursi dan menatap mata Jeremy sambil bertanya, "Kenapa bicara begitu?"Karena pria itu tidak tahu diri, mengambil kesempatan dalam kesempitan. Eleanor berada di bawah pengaruh obat, tetapi pria itu tidak. Dia malah menodai Eleanor.Tentunya, Jeremy tidak akan mengatakan hal seperti itu di
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status