Semua Bab Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Bab 111 - Bab 120

303 Bab

Bab 111

Jeremy mengangkat alisnya sedikit dan menoleh ke belakang menatap Eleanor. Eleanor jelas mendengar ucapan Andy barusan dan perasaan gelisah menyergapnya.Jeremy menatap Eleanor dengan dalam, suasana seketika hening. Setelah beberapa detik, Jeremy mendengus dingin. "Ayo temui dia," ucapnya singkat sebelum berbalik dan keluar.Eleanor tahu orang itu pasti Charlie. Dia panik dan buru-buru hendak keluar, tetapi langkahnya langsung terhenti ketika Jeremy tiba-tiba berbalik dan menghalangi jalannya. "Kamu mau ke mana?""Kalau aku nggak keluar, kamu mau berkelahi sama dia?" tanya Eleanor.Jeremy mengangkat alisnya dengan santai. "Kenapa nggak? Dia datang sendiri ke sini cari mati."Eleanor mencibir dingin. "Kalau kalian berkelahi, belum tentu hasilnya dia yang mati."Mata Jeremy menyipit dan menatapnya tajam. "Terus, coba kamu bilang. Kamu berharap siapa yang mati?""Kamu!" jawab Eleanor tanpa ragu sedikit pun.Wajah Jeremy yang awalnya tampak santai langsung berubah dingin dan penuh amarah.
Baca selengkapnya

Bab 112

Semua orang serentak menoleh ke arah suara itu. Charlie menyipitkan matanya dengan tajam. Dia melihat Eleanor muncul dengan rambut basah kuyup, air masih menetes dari ujung helainya. Pipi wanita itu memerah entah karena dingin atau malu.Eleanor mengenakan kemeja putih pria yang kebesaran, lengannya digulung hingga sebatas lengan bawah, memperlihatkan kulit lengannya yang putih bersih. Di bawah kemeja itu, dia mengenakan celana panjang yang jelas bukan miliknya. Pemandangan ini membuat siapa pun yang melihatnya berimajinasi liar.Jeremy melangkah cepat mendekati Eleanor. Tatapannya dingin saat menyapu penampilan wanita itu. Dengan satu gerakan, dia meraih lengannya dengan keras. "Siapa yang nyuruh kamu keluar?"Eleanor segera melepaskan cengkeramannya. "Urusan kita berdua nggak seharusnya melibatkan orang lain."Jika dia tidak muncul, kedua pria ini pasti akan bentrok. Jika sampai itu terjadi, pasti akan muncul korban. Tanpa memedulikan ekspresi Jeremy, Eleanor melangkah maju mendekat
Baca selengkapnya

Bab 113

Jeremy sedikit mengerutkan keningnya, pandangannya menyapu Eleanor dengan dingin. Dia mengejek, "Kamu pikir aku benar-benar mau menikahinya? Kamu pikir kamu bisa mengancamku dengan itu?""Kalau kamu mau menikah sama dia, lalu kenapa kamu menahanku di sini? Bukankah aku cuma jadi penghalang?" Nada suara Eleanor meninggi.Dia tidak pernah lupa betapa tegasnya Jeremy dulu saat memaksanya menandatangani surat cerai. Jika dia benar-benar ingin bersama Yoana, mengapa dia tidak membiarkan Eleanor pergi sekarang? Eleanor benar-benar tidak mengerti.Sebenarnya, bukan hanya Eleanor yang tidak mengerti, Jeremy sendiri pun tidak tahu kenapa dia tidak mau membiarkan Eleanor pergi. Hanya dengan memikirkan dia bersama pria lain, hatinya langsung terasa sangat tidak nyaman. Rasa gelisah itu hanya akan reda jika Eleanor berada di sisinya.Melihat ekspresi bingung Eleanor, Jeremy tidak ingin memberikan penjelasan. Dia tertawa dingin. "Aku nggak perlu menjelaskan apa pun padamu. Kamu cuma perlu tahu bahw
Baca selengkapnya

Bab 114

Eleanor mengerutkan alisnya. Bukan dia yang berpikir kotor, tetapi tatapan Jeremy barusan memang tidak beres. Jeremy mendorong tangan Eleanor menjauh. "Turun. Jangan sampai aku harus memintamu dengan paksa."Setelah berkata demikian, Jeremy langsung turun dari mobil. Eleanor melirik ke luar sejenak, lalu mengikutinya dan turun dari mobil sambil menghela napas dalam hati.Di dalam vila, Yoana yang sudah menunggu sejak lama mendengar suara mobil datang. Dia langsung berlari keluar, tetapi langkahnya melambat begitu melihat Jeremy bersama Eleanor. Senyum di wajah Yoana perlahan memudar, lalu membeku.Eleanor berjalan di belakang Jeremy dan masuk ke dalam vila. Ketika melewati Yoana, tatapan penuh kebencian Yoana seperti ingin menembus tubuhnya.'Sudah kuduga ini akan terjadi,' pikir Eleanor. Yoana pasti berpikir dia membohonginya saat itu, bahwa Eleanor sengaja membuatnya menyinggung Jeremy agar bisa kembali ke sisi pria itu.Yoana berteriak dalam hati, 'Perempuan licik!'Eleanor merasaka
Baca selengkapnya

Bab 115

"Kamu!" Yoana menggertakkan giginya dengan marah. "Memangnya apa yang kulakukan sama anakmu?"Eleanor langsung meraih kerah baju Yoana, ekspresinya dingin dan tegas. "Kamu tahu persis apa yang kamu lakukan. Yoana, semua yang kamu perbuat, cepat atau lambat akan kubalas."Yoana berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari cengkeraman Eleanor. "Eleanor, jangan nuduh sembarangan! Aku memang nggak suka Daniel, tapi semua hukuman itu nggak ada hubungannya sama aku!""Nggak ada hubungannya sama kamu? Oke. Ayo kita turun dan tanyakan pada Jeremy. Hukuman itu darinya atau darimu? Ayo pergi!"Yoana panik. Tubuhnya langsung tegang, tangannya dengan cepat mencengkeram meja di sebelahnya untuk menahan diri. Tidak mungkin dia membiarkan Eleanor membawanya untuk berhadapan dengan Jeremy. Kalau Jeremy tahu kebenarannya, dia pasti tamat."Lepaskan aku! Aku nggak mau pergi!" Yoana berusaha melepaskan tangan Eleanor.Eleanor tersenyum sinis. "Takut?"Yoana mengepalkan tangannya dengan keras. Wajahnya yan
Baca selengkapnya

Bab 116

Eleanor menerima gaun itu dan langsung menyadari labelnya belum dicopot. Gaun ini masih baru.Apalagi model gaunnya ....Eleanor mengangkat alis sedikit.Dua orang yang kepribadiannya sangat berbeda tentu memiliki selera pakaian yang berbeda pula. Yoana menyukai gaya yang mencolok, sementara Eleanor lebih menyukai model yang sederhana dan konservatif.Namun, pakaian di seluruh lemari ini jelas tidak mencerminkan selera Yoana.Sebaliknya, ini adalah merek favorit Eleanor. Lima tahun lalu, ketika dia masih menyandang status Nyonya Adrian, dia tidak perlu repot memilih pakaian. Setiap musim, koleksi terbaru dari merek ini akan dikirimkan tepat waktu untuknya.Meskipun Jeremy sering mengabaikannya, dia memang tidak pernah menelantarkan Eleanor dari segi materi. Semua yang dia miliki saat itu adalah yang terbaik dan terbaru.Akan tetapi, dia tidak menyangka bahwa kebiasaan ini tampaknya belum berubah. Kalau tidak, tidak mungkin lemari ini dipenuhi dengan pakaian dari merek favoritnya, semua
Baca selengkapnya

Bab 117

Meskipun penuh kebencian di dalam hatinya, Yoana masih berusaha berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, menampilkan diri sebagai nyonya yang sebenarnya. Eleanor menatap Yoana. Dalam benaknya, dia seperti melihat dirinya sendiri bertahun-tahun yang lalu.Dulu, dia juga seperti itu. Memainkan peran istri yang anggun dan berwibawa ketika Yoana terus menempel pada Jeremy. Dia tidak berani mengutarakan apa pun karena takut dibenci dan hanya bisa terus membohongi dirinya sendiri bahwa tidak ada yang terjadi antara mereka.Eleanor mengalihkan pandangannya dengan dingin, sudut bibirnya melengkung dengan senyum tipis penuh ejekan. Dia lalu menatap Jeremy. "Aku nggak bawa jarum perak hari ini."Jeremy dengan santai menunjuk ke meja di samping. "Sudah kusiapkan untukmu."Eleanor mengambil bungkusan jarum itu, memeriksa isinya, dan memastikan semuanya baik-baik saja. "Di mana kamu mau menjalani perawatan?"Jeremy berdiri dan menjawab dengan datar, "Ikut aku ke atas."Eleanor membawa perlengka
Baca selengkapnya

Bab 118

Eleanor khawatir Jeremy akan mengirim orang untuk mengawasinya akhir-akhir ini, jadi dia memutuskan untuk meminta izin bagi Harry agar sementara waktu tidak masuk sekolah dan tetap tinggal di rumah. Namun, dia sendiri masih harus pergi bekerja seperti biasa.Karena semalam Eleanor hampir tidak tidur, kondisinya hari ini terlihat kurang baik. Sesampainya di kantor, dia langsung meminta asisten untuk membuatkan secangkir kopi.Vivi bergegas masuk ke kantor Eleanor. "Astaga, Eleanor! Kamu benar-benar terlalu profesional. Kenapa kamu datang ke kantor dengan lingkaran hitam sebesar itu di bawah matamu? Apa Jeremy melakukan sesuatu padamu semalam?"Eleanor menyeruput kopinya. "Dia nggak melakukan apa-apa. Aku cuma nggak bisa tidur. Bagaimana denganmu? Maaf semalam aku membuatmu dalam masalah. Apa kamu baik-baik saja?"Vivi menggeleng dan tampak merasa bersalah. "Yang seharusnya minta maaf adalah aku. Aku tidak berhasil kabur dari tangan Jeremy dan akhirnya membuatmu datang untuk menyelamatka
Baca selengkapnya

Bab 119

Bella menyesap teh di tangannya dengan tenang, lalu menatap Yoana dan mengangkat alisnya, "Cepat urus.""Baik, Bibi. Aku akan segera temui pengacara!" Yoana bergegas pergi dengan wajah penuh kegembiraan untuk meminta pengacara menyusun ulang perjanjian perceraian.Eleanor baru saja pulang kerja sore itu. Saat mobilnya tiba di depan pintu gerbang kompleks, dia menyadari ada mobil lain yang mengikuti di belakangnya. Eleanor melirik spion, tetapi tidak langsung pulang. Dia memilih untuk mencari tempat parkir dan menghentikan mobilnya.Tak lama kemudian, mobil di belakangnya pun ikut berhenti. Jendela mobil itu diturunkan, memperlihatkan Yoana dengan senyuman penuh kepalsuan di wajahnya. "Eleanor, naiklah ke mobil. Kita perlu bicara."Eleanor menghela napas panjang. Dia benar-benar bingung. Apa yang membuat dirinya begitu berharga sampai Yoana terus-menerus memikirkan dirinya setiap hari? Bukankah perusahaannya sedang dalam keadaan sulit? Setahunya, Yoana sedang sibuk mengurus Tiara, seora
Baca selengkapnya

Bab 120

"Apa maksudmu dua triliun?""Jeremy membuatku menandatangani surat perjanjian cerai, yang menyatakan bahwa pembagian harta memberi dua triliun padaku. Tapi, dalam perjanjian ini, aku malah harus pergi tanpa membawa apa-apa." Eleanor menatap kedua orang itu, lalu mengejek, "Ke mana uangnya? Diambil kalian berdua?"Dua triliun!Keduanya saling bertatapan. Yoana tertawa sinis. "Eleanor, kamu gila uang ya?"Bella menimpali dengan nada dingin, "Dua miliar pun nggak akan kami berikan padamu, apalagi dua triliun!"Eleanor langsung berdiri dan berkata dengan tegas, "Kalau begitu, nggak ada lagi yang perlu dibicarakan. Aku bukan orang bodoh. Hakku kalian rampas, sekarang malah mau memaksaku tanda tangan? Jangan terlalu serakah dan memalukan!"Bella tidak bisa menahan amarah dan menghantam meja dengan keras. "Eleanor, berhenti! Dua triliun? Kamu pikir pantas mendapatkannya? Dulu kamu merebut posisi Yoana, bahkan membunuh anaknya. Kami sudah cukup berbaik hati nggak menuntutmu ganti rugi, tapi se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status