Share

Bab 116

Penulis: Arizah Karimah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 18:00:00
Eleanor menerima gaun itu dan langsung menyadari labelnya belum dicopot. Gaun ini masih baru.

Apalagi model gaunnya ....

Eleanor mengangkat alis sedikit.

Dua orang yang kepribadiannya sangat berbeda tentu memiliki selera pakaian yang berbeda pula. Yoana menyukai gaya yang mencolok, sementara Eleanor lebih menyukai model yang sederhana dan konservatif.

Namun, pakaian di seluruh lemari ini jelas tidak mencerminkan selera Yoana.

Sebaliknya, ini adalah merek favorit Eleanor. Lima tahun lalu, ketika dia masih menyandang status Nyonya Adrian, dia tidak perlu repot memilih pakaian. Setiap musim, koleksi terbaru dari merek ini akan dikirimkan tepat waktu untuknya.

Meskipun Jeremy sering mengabaikannya, dia memang tidak pernah menelantarkan Eleanor dari segi materi. Semua yang dia miliki saat itu adalah yang terbaik dan terbaru.

Akan tetapi, dia tidak menyangka bahwa kebiasaan ini tampaknya belum berubah. Kalau tidak, tidak mungkin lemari ini dipenuhi dengan pakaian dari merek favoritnya, semua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 1

    "Jeremy! Teganya kamu membunuh anakmu sendiri!" ratap Eleanor Haningrat sambil meringkuk. Rasa sakit yang mengerikan di perutnya hampir membuatnya tidak sadarkan diri. Cairan hangat terus mengalir ke kakinya.Jeremy Adrian baru saja meminumkan obat aborsi pada Eleanor. Kini, sang suami duduk di tepi ranjang. Tangan dingin itu mencengkeram dagu Eleanor, menikmati raut kesakitan di wajahnya."Eleanor, hari ini aku akan membalas semua yang kamu lakukan pada Yoana. Gimana rasanya kehilangan anakmu secara perlahan?" ejek Jeremy.Wajah Eleanor tampak pucat. Rintihan kesakitan terdengar pelan dari bibirnya. Dia menepis tangan Jeremy sambil berkata, "Sudah kubilang, bukan aku yang menyakiti anaknya. Harus berapa kali aku katakan padamu?""Bukan kamu?" ucap Jeremy. Cengkeraman tangannya yang dingin kian mengencang, seolah-olah ingin meremukkan dagu Eleanor.Jeremy melanjutkan dengan marah, "Pelaku yang tertangkap itu mengaku kalau kamulah yang menyuruhnya. Masih mau beralasan apa lagi? Anak Yoa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 2

    Lima tahun kemudian, di Rumah Sakit Leroria. Eleanor sedang duduk di kantornya. Dia baru selesai menganalisis sebuah kasus medis dan menyampaikan rencana perawatannya.Eleanor tidak tahu nama pasien itu. Dia hanya mendengar bahwa pasien itu adalah orang penting yang secara khusus meminta perawatannya, membuat rumah sakit memberikan perhatian lebih.Moses, sang direktur rumah sakit, duduk di sebelah dan mendengarkan analisis Eleanor dengan saksama. Dia bertanya, "Astrid, status orang ini sangat tinggi. Dia khusus menunjukmu untuk merawatnya. Apa kamu yakin bisa menyembuhkannya?""Catatan medisnya nggak menunjukkan dia mengidap penyakit lain. Gangguan tidurnya hanya disebabkan oleh emosi berlebihan. Keluhannya nggak terlalu rumit. Saya yakin bisa mengatasinya," sahut Eleanor.Mendengar itu, Moses baru merasa lega. Eleanor direkomendasikan secara pribadi oleh direktur sebelumnya tiga tahun lalu. Kala itu, dia baru berusia 25 tahun. Belum lagi, dia juga memiliki seorang anak berusia 2 tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 3

    Deg! Suara itu sangat mirip dengan suara Harry. Eleanor mengernyit dan bergegas menghampiri asal suara dengan perasaan cemas.Benar saja, terlihat dua pria mencurigakan yang sedang berusaha menyelundupkan seorang anak kecil ke dalam mobil.Jantung Eleanor berpacu liar. Tanpa ragu, dia menerjang maju dan mencengkeram kerah salah seorang pria, lalu menendangnya hingga terdorong mundur.Begitu mendengar rekannya menjerit kesakitan, pria lain yang sedang menggendong anak itu langsung bereaksi. Dia menurunkan anak itu dan menyerbu Eleanor sambil berseru marah, "Dari mana datangnya wanita pengganggu ini? Jangan suka ikut campur urusan orang lain!""Gimana kalau aku tetap mau ikut campur?" tanya Eleanor sambil mengernyit."Kalau begitu, kami nggak akan segan-segan padamu!" ucap pria itu. Kemudian, dia mengambil senjata dan mengayunkannya ke arah Eleanor dengan segenap tenaga.Eleanor memiringkan tubuh untuk menghindar sembari memukul pergelangan tangan pria itu dengan kuat. Pria itu kesakitan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 4

    Harry terbelalak menatap Jeremy. Apa yang terjadi? Mengapa Ayah Jahat ini seperti mengenalinya? Otak Harry yang cerdas mulai bekerja. Dia tiba-tiba teringat pada anak berwajah sama dengannya yang duduk di mobil ibunya.Sebelumnya, Eleanor pernah berkata bahwa Harry memiliki kakak laki-laki. Sayangnya, kakaknya meninggal lebih awal. Hanya anak kembar yang mungkin memiliki rupa yang sama. Artinya, anak kecil itu pasti adalah kakaknya!Namun, mengapa kakaknya itu dikatakan meninggal saat dia jelas-jelas masih hidup? Ayah Jahat ini juga salah mengenali Harry sebagai kakaknya. Dengan kata lain, kakaknya seharusnya tinggal bersama pria itu selama ini.Itu sebabnya Ayah Jahat mengenalinya sebagai sang kakak. Mungkin ibunya juga salah mengenali kakaknya sebagai dirinya. Harry yang pintar segera memahami apa yang terjadi.Melihat bocah kecil ini hanya menatapnya tanpa bicara, Jeremy mulai kehilangan kesabarannya.Pikir Harry, semua orang sudah terlanjur salah paham. Kakaknya juga ikut ibunya, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 5

    Jeremy mengernyit bingung. Bocah kecil itu bersikap sangat aneh hari ini."Kamu baru lima tahun, nggak boleh duduk di depan. Duduk di kursi anak sana," jelas Jeremy, berusaha bersabar."Repot amat," gerutu Harry sambil pindah ke kursi belakang.Yoana yang kini duduk di kursi penumpang depan menoleh dan melempar senyum puas padanya. Harry hanya memutar bola matanya sebagai tanggapan.....Menyadari Eleanor yang kebut-kebutan di jalanan, Daniel pun bertanya dengan raut dingin, "Kenapa kita harus kabur?""Karena mereka mengejar kita," sahut Eleanor.Daniel mengatupkan bibirnya. Dia ingin berkata bahwa orang-orang itu mengejar mereka karena Eleanor membawanya.Namun, Daniel ingin memastikan apakah Eleanor benar-benar ibunya. Jadi, dia tidak mengatakan apa-apa.Eleanor tidak tahu apakah yang mengejar mereka adalah orang-orang suruhan Jeremy yang mengenalinya ataukah para penjahat yang tadi menculik Harry. Tidak peduli yang mana, prioritasnya sekarang adalah memastikan keselamatan putranya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 6

    Pembantu itu menjawab dengan nada menyesal, "Maaf, Tuan Daniel. Kami nggak diizinkan memegang ponsel selama jam kerja.""Kalau laptop ada? Aku mau main laptop," tanya Harry lagi.Pembantu itu mengangguk dan menyahut, "Baik, Tuan Daniel. Silakan tunggu sebentar, saya akan segera ambilkan."Tak lama, pembantu itu kembali dengan sebuah laptop mahal. Harry membawanya ke kamar dan menyalakannya. Jari-jarinya mulai mengetik dengan lancar di keyboard.....Eleanor baru saja selesai makan bersama Daniel ketika ponselnya berdering. Hari ini benar-benar panjang.Panggilan itu dari rumah sakit. Seorang pasien membutuhkan penanganan darurat darinya. Eleanor merasa heran. Pasien itu baik-baik saja saat diperiksa siang tadi. Mengapa kondisinya tiba-tiba kritis?Ketika sedang memikirkan hal ini, wajah muram dan menyeramkan Jeremy tiba-tiba terbayang di benak Eleanor. Jantungnya sontak berdebar.Entah mengapa, Eleanor merasa gelisah. Hanya saja, dia tidak mungkin meninggalkan pasien yang membutuhkanny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 7

    Mata Jeremy berkilat tajam dan cengkeramannya mengencang. Eleanor hampir menitikkan air mata, merasa dagunya seakan-akan hampir diremukkan.Eleanor menggertakkan gigi dan menelengkan kepalanya. Tangannya terangkat untuk menepis cengkeraman Jeremy. Ketika pria itu kembali mencengkeram dagunya, Eleanor berdecak dan menepisnya lagi.Jeremy beralih mencekik leher Eleanor dan berucap dengan marah, "Lima tahun nggak bertemu, lidahmu masih setajam dulu. Hebat, waktu itu aku benar-benar sudah meremehkanmu. Kamu kuat sekali, bukan? Cobalah lari kali ini."Eleanor terbatuk-batuk dan membalas, "Jeremy, setelah beberapa tahun nggak ketemu, sepertinya kamu jadi nggak waras. Kita sudah bercerai dan nggak punya hubungan apa-apa lagi. Apa lagi yang kamu inginkan dariku?""Apa yang aku inginkan? Eleanor, nyalimu cukup besar! Setelah membunuh anak Yoana, kamu pura-pura mati dan kabur ke luar negeri tanpa merasa bersalah. Apa kamu punya hati nurani?" geram Jeremy dengan mata berapi-api.Kejadian lima tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 8

    Eleanor kehilangan kata-kata. Bajingan ini benar-benar keterlaluan!Pada akhirnya, Eleanor dibawa pergi oleh Jeremy.....Harry telah meretas sistem CCTV rumah sakit dan menyaksikan semua yang terjadi. Tangan mungilnya terkepal erat. Berani sekali Ayah Jahat itu menindas ibunya. Tunggu saja pembalasannya!Jeremy membawa Eleanor ke vila. Perbedaan kekuatan antara pria dan wanita terlalu besar. Dengan kedua tangan terikat, Eleanor sama sekali tidak mampu melawan.Sesampainya di kamar, Jeremy langsung melempar Eleanor tanpa belas kasihan. Untung saja lantai dilapisi karpet tebal, jadi Eleanor tidak begitu kesakitan setelah terjatuh.Jeremy menatap wanita yang masih memasang raut keras kepala itu.Eleanor bertanya padanya, "Apa tujuanmu membawaku ke sini?"Jeremy berjongkok di depan Eleanor dan mencengkeram dagunya dengan satu tangan. Dia menjawab dengan ekspresi dingin, "Kamu sudah membunuh anak Yoana dan menyebabkan satu nyawa hilang. Bukannya menebus kesalahan, kamu hidup bebas di luar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 116

    Eleanor menerima gaun itu dan langsung menyadari labelnya belum dicopot. Gaun ini masih baru.Apalagi model gaunnya ....Eleanor mengangkat alis sedikit.Dua orang yang kepribadiannya sangat berbeda tentu memiliki selera pakaian yang berbeda pula. Yoana menyukai gaya yang mencolok, sementara Eleanor lebih menyukai model yang sederhana dan konservatif.Namun, pakaian di seluruh lemari ini jelas tidak mencerminkan selera Yoana.Sebaliknya, ini adalah merek favorit Eleanor. Lima tahun lalu, ketika dia masih menyandang status Nyonya Adrian, dia tidak perlu repot memilih pakaian. Setiap musim, koleksi terbaru dari merek ini akan dikirimkan tepat waktu untuknya.Meskipun Jeremy sering mengabaikannya, dia memang tidak pernah menelantarkan Eleanor dari segi materi. Semua yang dia miliki saat itu adalah yang terbaik dan terbaru.Akan tetapi, dia tidak menyangka bahwa kebiasaan ini tampaknya belum berubah. Kalau tidak, tidak mungkin lemari ini dipenuhi dengan pakaian dari merek favoritnya, semua

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 115

    "Kamu!" Yoana menggertakkan giginya dengan marah. "Memangnya apa yang kulakukan sama anakmu?"Eleanor langsung meraih kerah baju Yoana, ekspresinya dingin dan tegas. "Kamu tahu persis apa yang kamu lakukan. Yoana, semua yang kamu perbuat, cepat atau lambat akan kubalas."Yoana berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari cengkeraman Eleanor. "Eleanor, jangan nuduh sembarangan! Aku memang nggak suka Daniel, tapi semua hukuman itu nggak ada hubungannya sama aku!""Nggak ada hubungannya sama kamu? Oke. Ayo kita turun dan tanyakan pada Jeremy. Hukuman itu darinya atau darimu? Ayo pergi!"Yoana panik. Tubuhnya langsung tegang, tangannya dengan cepat mencengkeram meja di sebelahnya untuk menahan diri. Tidak mungkin dia membiarkan Eleanor membawanya untuk berhadapan dengan Jeremy. Kalau Jeremy tahu kebenarannya, dia pasti tamat."Lepaskan aku! Aku nggak mau pergi!" Yoana berusaha melepaskan tangan Eleanor.Eleanor tersenyum sinis. "Takut?"Yoana mengepalkan tangannya dengan keras. Wajahnya yan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 114

    Eleanor mengerutkan alisnya. Bukan dia yang berpikir kotor, tetapi tatapan Jeremy barusan memang tidak beres. Jeremy mendorong tangan Eleanor menjauh. "Turun. Jangan sampai aku harus memintamu dengan paksa."Setelah berkata demikian, Jeremy langsung turun dari mobil. Eleanor melirik ke luar sejenak, lalu mengikutinya dan turun dari mobil sambil menghela napas dalam hati.Di dalam vila, Yoana yang sudah menunggu sejak lama mendengar suara mobil datang. Dia langsung berlari keluar, tetapi langkahnya melambat begitu melihat Jeremy bersama Eleanor. Senyum di wajah Yoana perlahan memudar, lalu membeku.Eleanor berjalan di belakang Jeremy dan masuk ke dalam vila. Ketika melewati Yoana, tatapan penuh kebencian Yoana seperti ingin menembus tubuhnya.'Sudah kuduga ini akan terjadi,' pikir Eleanor. Yoana pasti berpikir dia membohonginya saat itu, bahwa Eleanor sengaja membuatnya menyinggung Jeremy agar bisa kembali ke sisi pria itu.Yoana berteriak dalam hati, 'Perempuan licik!'Eleanor merasaka

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 113

    Jeremy sedikit mengerutkan keningnya, pandangannya menyapu Eleanor dengan dingin. Dia mengejek, "Kamu pikir aku benar-benar mau menikahinya? Kamu pikir kamu bisa mengancamku dengan itu?""Kalau kamu mau menikah sama dia, lalu kenapa kamu menahanku di sini? Bukankah aku cuma jadi penghalang?" Nada suara Eleanor meninggi.Dia tidak pernah lupa betapa tegasnya Jeremy dulu saat memaksanya menandatangani surat cerai. Jika dia benar-benar ingin bersama Yoana, mengapa dia tidak membiarkan Eleanor pergi sekarang? Eleanor benar-benar tidak mengerti.Sebenarnya, bukan hanya Eleanor yang tidak mengerti, Jeremy sendiri pun tidak tahu kenapa dia tidak mau membiarkan Eleanor pergi. Hanya dengan memikirkan dia bersama pria lain, hatinya langsung terasa sangat tidak nyaman. Rasa gelisah itu hanya akan reda jika Eleanor berada di sisinya.Melihat ekspresi bingung Eleanor, Jeremy tidak ingin memberikan penjelasan. Dia tertawa dingin. "Aku nggak perlu menjelaskan apa pun padamu. Kamu cuma perlu tahu bahw

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 112

    Semua orang serentak menoleh ke arah suara itu. Charlie menyipitkan matanya dengan tajam. Dia melihat Eleanor muncul dengan rambut basah kuyup, air masih menetes dari ujung helainya. Pipi wanita itu memerah entah karena dingin atau malu.Eleanor mengenakan kemeja putih pria yang kebesaran, lengannya digulung hingga sebatas lengan bawah, memperlihatkan kulit lengannya yang putih bersih. Di bawah kemeja itu, dia mengenakan celana panjang yang jelas bukan miliknya. Pemandangan ini membuat siapa pun yang melihatnya berimajinasi liar.Jeremy melangkah cepat mendekati Eleanor. Tatapannya dingin saat menyapu penampilan wanita itu. Dengan satu gerakan, dia meraih lengannya dengan keras. "Siapa yang nyuruh kamu keluar?"Eleanor segera melepaskan cengkeramannya. "Urusan kita berdua nggak seharusnya melibatkan orang lain."Jika dia tidak muncul, kedua pria ini pasti akan bentrok. Jika sampai itu terjadi, pasti akan muncul korban. Tanpa memedulikan ekspresi Jeremy, Eleanor melangkah maju mendekat

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 111

    Jeremy mengangkat alisnya sedikit dan menoleh ke belakang menatap Eleanor. Eleanor jelas mendengar ucapan Andy barusan dan perasaan gelisah menyergapnya.Jeremy menatap Eleanor dengan dalam, suasana seketika hening. Setelah beberapa detik, Jeremy mendengus dingin. "Ayo temui dia," ucapnya singkat sebelum berbalik dan keluar.Eleanor tahu orang itu pasti Charlie. Dia panik dan buru-buru hendak keluar, tetapi langkahnya langsung terhenti ketika Jeremy tiba-tiba berbalik dan menghalangi jalannya. "Kamu mau ke mana?""Kalau aku nggak keluar, kamu mau berkelahi sama dia?" tanya Eleanor.Jeremy mengangkat alisnya dengan santai. "Kenapa nggak? Dia datang sendiri ke sini cari mati."Eleanor mencibir dingin. "Kalau kalian berkelahi, belum tentu hasilnya dia yang mati."Mata Jeremy menyipit dan menatapnya tajam. "Terus, coba kamu bilang. Kamu berharap siapa yang mati?""Kamu!" jawab Eleanor tanpa ragu sedikit pun.Wajah Jeremy yang awalnya tampak santai langsung berubah dingin dan penuh amarah.

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 110

    Eleanor mengerutkan kening, wajahnya yang cantik tampak frustrasi. Berhadapan dengan pria yang sudah terbiasa memaksakan kehendaknya seperti Jeremy, percuma saja berdebat atau bicara logika.Eleanor menatap Jeremy dengan dingin selama beberapa detik. Akhirnya, dia mengatupkan bibirnya dan berbalik menuju kamar mandi.Brak!Pintu kamar mandi tertutup dengan keras, dan tak lama kemudian terdengar suara pintu yang dikunci dari dalam. Jeremy duduk santai di sofa dengan alis yang sedikit terangkat. Apakah wanita itu sedang waspada terhadapnya? Dia mendengus kecil.Apa dia kira Jeremy akan mengintipnya? Lucu sekali. Setelah tiga tahun menikah, apa yang belum pernah dia lihat?Jeremy mengisap rokoknya dengan tenang. Baru saja dia ingin bangkit, pandangannya tidak sengaja tertuju ke arah kamar mandi. Alisnya sedikit berkerut.Di balik cahaya terang, siluet Eleanor yang samar terlihat melalui kaca buram. Tubuhnya tampak ramping dan tinggi, tetapi lekuk tubuhnya tetap terlihat jelas. Meskipun El

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 109

    Jeremy menatap dingin ke arah Vivi, lalu memberi isyarat kepada Andy untuk membawa wanita itu pergi. Andy langsung mengangguk dan menarik Vivi menjauh. "Bu Vivi, silakan ikut saya. Saya akan mengantar Anda pergi.""Aku ngaak mau! Kalau pergi, aku harus pergi sama Eleanor! Apa yang ingin kalian lakukan padanya?" Vivi berusaha mati-matian memegang lengan Eleanor.Melihat ekspresi tidak sabar di wajah Jeremy, Andy buru-buru menambahkan, "Bu Vivi, tenang saja. Bos kami tentu nggak akan melakukan apa-apa pada Nyonya. Tapi kalau Anda nggak pergi sekarang, saya khawatir Anda harus berenang pulang."Vivi terdiam. Tatapannya beralih ke laut yang gelap gulita dan tampak menyeramkan, seolah-olah siap menelannya. Tubuhnya mulai gemetar saat mengingat dinginnya air laut tadi.Eleanor menatap Vivi dengan lembut. "Kamu pergi dulu. Aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku.""Kamu yakin bisa sendirian?" Vivi melirik Jeremy dengan wajah ketakutan."Ya, percayalah padaku."Jeremy membiarkan angin laut

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 108

    Begitu Eleanor mengangkat kepalanya, dia melihat Jeremy naik ke kapal dengan tubuh yang basah kuyup dan membawa hawa dingin yang menusuk. Wajah Jeremy tampak kelam, pandangan matanya tajam dan penuh kebencian saat dia menatap Eleanor.Eleanor segera berjaga-jaga dan mengarahkan pistol ke arahnya.Malam itu, langit tampak kelabu dan mendung, menambah suasana yang mencekam.Jeremy menatap Eleanor dengan dingin dan mengejek, "Kamu memang punya nyali." Dia sempat mengira Eleanor sudah mati di laut. Namun, ternyata wanita itu bukan hanya berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga berhasil membawa Vivi kembali. Kalau saja jaraknya ke daratan tidak terlalu jauh, mungkin dia juga bisa berenang sampai ke sana?"Kamu mau tembak aku?" Jeremy mengejek."Biarkan aku dan temanku pergi," Eleanor berkata tegas.Jeremy maju beberapa langkah dengan tatapan menghina. "Kamu pikir pistol kecil itu bisa mengancamku?"Dor!Peluru menembus papan kayu di depannya, hanya selangkah dari tubuh Jeremy.Je

DMCA.com Protection Status